Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI & TEKNOLOGI PASCA PANEN

ACARA II
Penggunaan Etilen

OLEH
Lili Supriatin
C1M019073

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun oleh :

Nama : Lili Supriatin

NIM : C1M019073

Program Studi : Agroekoteknologi

Kelas :B

Laporan ini disusun dan disahkan sebagai bukti bahwa telah melakukan
praktikum dan sebagai salah satu syarat mengikuti praktikum selanjutnya.

Mataram, 13 Juni 2022

Mengetahui, Mengetahui,
Coasst Praktikan

(Awliya) (Lili Supriatin)


NIM : C1M017015 NIM : C1M019073
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi yang cukup
tinggi dibidang pertanian. Salah satu potensi dibidang pertanian yaitu adalah
dalam memproduksi bahan pangan. Bahan pangan yang diproduksi di Indonesia
salah satunya adalah buah Pisang. Pisang merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang disukai oleh penduduk Indonesia, hampir disemua daerah
memiliki tanaman pisang dengan spesifikasi tersendiri. Buah-buahan mempunyai
arti penting sumber vitamin, mineral, dan zat-zat lain dalam menunjang
kecukupan gizi. Buah-buahan dapat di konsumsi dalam keadaan mentah maupun
setelah matang. Buah yang dikonsumsi adalah buah yang telah mencapai tingkat
matang. Meningkatkan hasil buah yang masak secara kualitas maupun
kuantitasnya dapat diusahakan dengan substansi tertentu antaralain dengan zat
pengatur tumbuh ethylene. Ethylene dapat ditemukan dalam pematangan buah
atau bahkan mencegah produksi dan aktifitas ethylene dalam usaha penyimpanan
buah-buahan.
Ethylene adalah zat pengatur pertumbuhan yang aktif dalam
pematangan,dapat pula disebut sebagai hormone karena memenuhi persyratan
sebagai hormone, yaitu dihasilkan oleh tanaman. Hormone ethylene berpengaruh
pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman antara lain mematahkan
dormansi umbi kentang, menginduksi pelepasan daun atau leaf abscission,
menginduksi pembungaan nenas. Fitohormon etilen berupa gas yang terutama
dihasilkan oleh buah ketikamemasuki fase senesen atau pematangan buah.
Aplikasi hormon ini secara eksternal juga dapat memacu terjadinya pematangan.
Praktikum Acara II tentang Pematangan Buah akan didemonstrasikan pematangan
buah secara alami dan secara dipacu gas pemacu pematangan buah secara
eksternal. Gas tersebut adalah etilen dari hasil buah matang dan gas etilen dari
kalsium karbida
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui fungsi penggunaan zpt etilen pada kemasakan buah
pisang(musa paradisiaca)
b. Menguji dosis penggunaan etilen yang terbaik
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pisang termasuk buah klimaterik yang ditandai dengan meningkatnya


laju respirasi pada saat buah menjadi matang, dan hal ini berhubungan dengan
meningkatnya laju produksi etilen. Etilen sangat terlibat dalam pematangan pisang
seperti dalam buah klimakterik lainnya. Pisang mentah menunjukkan tingkat yang
10 konstan, tetapi rendah dari produksi etilen sampai timbulnya pematangan buah.
Produksi etilen kemudian meningkat dan diikuti oleh kenaikan laju respirasi.
Selama pematangan, puncak etilen semakin meningkat yang ditandai dengan laju
respirasi. Sebagai tingkat penurunan respirasi, produksi etilen mencapai pada
tingkat tinggi dan kemudian akan menurun (Murtdha dkk, 2012).
Pematangan adalah proses perubahan susunan yang terjadi dari tingkat
akhir pertumbuhan dan perkembangan yang terus-menerus dan menyebabkan
kelayuan dajn menentukan kualitas, yang ditandai dengan perubahan komposisi,
warna, tekstur dan sifat sensorik lainnya. Buah digolongkan menjadi dua
kelompok, yaitu buah yang dapat dipanen dalam keadaan optimal dan akan
melanjutkan proses pematangan ketika sudah dipetik (klimaterik). Pada kelopok
pertama, buah akan memproduksi etilen kecuali dalam proses degreening
(perombakan klorofil) sehingga harus dipanen dalam keadaan optimal yang
menentukan kualitas flavor seperti pada ketimun, jeruk dan nanas. Sedangkan
kelompok kedua, buah akan menghasilkan etilen dalam jumlah besar untuk proses
pematangannya dan perlakuan dengan etilen dapat mempercepat pematangan.
Pada buah yang klimaterik, pemberian etilen mempengaruhi aktivitas respirasi
menjadi lebih meninkat seperti apel, pisang dan mangga (Irawati, 2002).
Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang ada pada suhu kamar
berbntuk gas. Etilen ini bertindak sebagai hormon yang aktif dalam pematangan
buah. Secara umum, etilen dalam hasil pertanian diproduksi secara enzimatis atau
dapat juga diproduksi biasa secara besar-besaran melalu reaksi biasa. Etilen dalam
buah-buahan dalam keadaan normal. Keadaan tersebut akan aktif jikat berikatan
secara kompleks dengan metaloenzim dan oksigen (Winarno, 1979). Stimulasi
pematangan sering dilakukan dengan gas etilen, karbit, dan ethrel/ethepon. Zat-zat
perangsang pematangan ini akan memicu kerja etilen pada buah untuk kemudian
memicu proses pematangan pada buah tersebut (Ridhayanty dkk, 2015).
BAB III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu 28 Mei 2022, pukul
10:00-11:30 gelombang satu dan bertempat di Laboratorium proteksi.
3.2 Bahan dan Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu : pisau, nampan dan
botol spray (hand spray). Sedangkan bahan yang digunakan yaitu : Air,
buah pisang (musa paradisiaca) dan larutan etilen.
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja praktikum pada acara ini yaitu :
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dilarutkan larutan etilen dengan menggunakan Air agar
mendapatkan larutan dengan takaran larutan (perlakuan) :
a) 0 ppm
b) 25 ppm
c) 50 ppm
c. Setelah larutan tersebut siap, dimasukkan kedalam botol spray.
d. Dipilah pisang dengan keriteria kematangan masih hijau (mentah)
dan ditempatkan pada nampan yang berbeda sebanyak 3 nampan.
e. Pisang yang di tempakan di nampan tersebut di beri perlakuan 0
ppm untuk kontrol, 25 ppm dan 50 ppm disemprotkan larutan
etilen sehingga terdapat 3 perlakuan.
f. Diamati selama 3 hari untuk mengetahui perlakuan mana yang
lebih memberikan respon pematangan yang lebih cepat.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Praktikum


Tabel 4.1 Pengaruh Etilen Terhadap Kemasakan Buah Pisang (musa paradisiaca)
Kadar
Hari
No penggunaan Ciri Fisiologi Buah
Gambar
Pengamatan
etilen (ppm)
Warna hijau lebih dominan
1 daripada kuning

Seluruh jari buah pisang


2 berwarna kuning, matang
1. 0 penuh
Buah pisang berwarna
kuning dengan sedikit bintik
3
kecoklatan, matang penuh
dengan aroma yang kuat
Warna hijau lebih dominan
1
daripada kuning

Seluruh jari buah pisang


2 berwarna kuning, matang
2. 25 penuh
Buah pisang berwarna
kuning dengan sedikit
3 bercak kecoklatan, matang
penuh dengan aroma yang
kuat

Warna hijau lebih dominan


1
daripada kuning

Buah pisang berwarna


kuning dengan sedikit bintik
2
kecoklatan, matang penuh
3. 50 dengan aroma yang kuat
Buah pisang berwarna
kuning dengan banyak
3 bercak coklat, matang penuh
dengan aroma yang sangat
kuat

4.2 Pembahasan
Etilen adalah salah satu ZPT yang banyak diaplikasikan sebagai pupuk
tanaman. Etilen -dalam tulisan bahasa inggris Etylene - merupakan senyawa yang
hanya dijumpai dalam bentuk gas. Senyawa ini merangsang pematangan buah.
Jika diaplikasikan secara berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan karena
menyebabkan daun gugur dan menua. Tanaman sering meningkatkan produksi
etilen sebagai respon terhadap stres dan sebelum mati. Secara umum, etilen
merupakan bahan yang tidak diinginkan untuk penampilan produk segar, sehingga
etilen harus disingirkan dari lingkungan penyimpanan, karena etilen dapat
menurunkan mutu fisik dan kimia selama penyimpanan, meningkatkan laju
respirasi sehingga mempercepat pelunakan jaringan dan kebusukan buah dan
mempercepat degradasi klorofil yang akan mempercepat kerusakan pascapanen
karena memiliki kandungan air tinggi dan aktifitas proses metabolismenya
meningkat setelah dipanen (Putri dkk., 2015).
Etilen berfungsi untuk membantu proses pematangan buah, memacu
pembungaan, merangsang pemekaran bunga, merangsang pertumbuhan akar dan
batang, merangsang pengguguran buah dan daun, merangsang perkecambahan
biji, menghambat pemanjangan batang kecambah, memperkokoh batang tanaman
dan mengakhiri masa dormansi. Senyawa etilen dapat menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-
hasil pertanian. Dalam keadaan normal, etilen akan membentuk gas dan
strukktur kimianya sangat sederhana. Di alam, etilen akan berperan apabila terjadi
perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini akan berperan dalam
proses pematangan buah dalam fase kllimaterik (Muchtadi, 2012).
Pematangan buah pisang bisa dilihat dari ciri fisik dengan melihat
perubahan warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan selain itu buah pisang
dilihat kematanganya dari tekstur dari tekstur keras sedikit lunak hingga
teksturnya benar-benar lunak.
Perlakuan yang paling cepat mengalami kematangan buah yaitu kadar
penggunaan etilen 50 ppm, karena semakin tinggi kadar etilen semakin cepat pula
pematangan buah. Sedangkan perlakuan kadar 0 dan 25 penggunaan kadar etilen
rendah sehingga proses pematangan buah lambat.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1) Etilen berfungsi untuk membantu proses pematangan buah, memacu pembungaan,
merangsang pemekaran bunga, merangsang pertumbuhan akar dan batang,
merangsang pengguguran buah dan daun, merangsang perkecambahan biji,
menghambat pemanjangan batang kecambah, memperkokoh batang tanaman dan
mengakhiri masa dormansi.
2) semakin tinggi kadar etilen semakin cepat pula pematangan buah.
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikan ini agar dapat memahami tentang penggunaan etilen pada buah
pisang dan agar lebih memahami tentang perbandingan kadar ppm yang digunakan pada
pemasakan buah yang lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. 2015. Produksi Tanaman Pisang Di
Sumatra Barat. Padang: Badan Pusat Statistik Sumatera Barat.

Muchtadi, Tien, R. 2012. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta.

Murtadha, Ali, dkk. 2012. Effect of Ripening Stimulant Types on Barangan Banana
(Musa Paradisiaca L.). Jurnal Rekayasa Pangan. Vol. 1(02). Hal, 47 – 56.

Anda mungkin juga menyukai