Dosen Pengampu:
Dr. Viyanti, M.Pd.
Disusun Oleh:
Seperti yang dapat dilihat jelas pada video proses pembelajaran, siswa disetiap kelompok
sibuk membuat makalah dengan dibimbing oleh guru. Siswa yang aktif mencari informasi
tetapi guru tetap memantau dan memberikan arahan. Video observasi diambil pada
pertemuan ke 2 untuk projek tersebut, pada pertemuan berikutnya akan dilakukan
pengecekan tahap akhir untuk isi dari makalah per kelompok dan dilanjutkan dengan
presentasi makalah yang sudah dibuat dan tanya jawab antar kelompok. Selain itu, akan
dilakukan ujian lisan untuk masing-masing kelompok agar sebagai bentuk pertanggung
jawaban hasil kerja masing-masing siswa.
Dari awal proses pembelajarn sampai akhir pembelajaran, dapat dilihat bahwasannya teori
belajar yang coba dikembangkan oleh guru fisika di kelas tersbut adalah teori
Konstruktivisme. Dimana teori konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan
kegiatan mencipta serta membangun sendiri sesuatu yang telah dipelajari. Karena
pembentukan pengetahuan adalah peserta didik itu sendiri, peserta didik harus aktif selama
kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun kosep, dan memberi makna tentang hal-hal
yang sedang dipelajari (Tim GTK Dikdas, 2021). Pada saat wawancara guru juga
menjelaskan bahwa siswa menganggap fisika lebih asik dengan cara belajar seperti itu dan
siswa lebih nyaman dan bahagia dalam proses pembelajarannya. RPP yang sudah disusun
oleh guru terkadang kurang lebih sesuai dengan praktik di kelas tetapi dikarenakan
menyeseuikan kondisi kelas dan siswa yang akan belajar beberapa hal terkadang masih
terlewatkan.
Hal lain yang dapat saya lihat pada saat proses pembelajaran adalah siswa bebas membawa
media sebagai bahan penunjang diskusi yaitu berupa HP dan laptop. Dengan dibebaskannya
siswa terkadang terdapat beberapa siswa yang menggunakan media tersebut tidak sesuai
dengan kebutuhan. Beberapa siswa yang tidak mengikuti arahan dari guru tersebut diberikan
teguran oleh guru dan karena tetap tidak mengikuti arahan guru memberikan konsekuensi
sebagai bentuk jera dengan cara menyita HP tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh guru agar
siswa dapat lebih disiplin dan bertanggung jawab akan kepercayaan yang telah diberikan.
Teguran kepada siswa tersebut ternyata juga berpengaruh kepada siswa lainnya agar lebih
disiplin dan mengikuti arahan guru. Terbukti dengan setelah dilakukan peneguran siswa lain
lebih bijaksana dalam penggunaan media HP dan laptop. Dengan begitu diskusi dapat
dilakukan lebih kondusif dan tujuan belajar akan tercapai.
LAMPIRAN RPP