Anda di halaman 1dari 4

Nama: Dita Listiawardani

NIM: 102022034

D3 Keperawatan

EVALUASI

1. Q: Aspek apa saja yang harus ada dalam komunikasi Interpersonal dan
Intraprersonal?
A:
 Aspek bersifat fisik meliputi iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna
dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang
tersedia untuk menyampaikan pesan.
 Aspek psikologis meliputi sikap, kecenderungan, prasangka, dan emosi para
peserta komunikasi.
 Aspek sosial meliputi norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya.
 Aspek waktu meliputi kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang,
sore, atau malam).

Adapun Aspek-aspek interpersonal dan Intrapersonal Sebagai berikut:

Aspek Interpersonal:

a) Kemampuan berinisiasi (Initiation), yaitu kemampuan untuk memulai sebuah


hubungan, menurut Buhrmester (1988) inisiasi adalah usaha untuk memulai
suatu bentuk interaksi dan hubungan dengan orang lain, atau dengan
lingkungan sosial yang lebih besar.
b) Kemampuan bersikap asertif (negative assertion), yaitu Kemampuan
menegaskan ketidaksenangan dengan orang lain, asertivitas adalah
kemampuan dan kesediaan individu untuk mengungkapkan perasaan-
perasaan secara jelas dan dapat mempertahankan hak-haknya dengan tegas.
c) Kemampuan untuk bersikap terbuka (self-disclosure) yaitu Kemampuan untuk
mengungkapkan informasi pribadi, Kemampuan membuka diri merupakan
penyampaian informasi yang bersifat pribadi dan penghargaan terhadap orang
lain.
d) Kemampuan untuk memberi dukungan kepada orang lain (Emotional
Support), yaitu dukungan emosional mencakup kemampuan untuk
menenangkan dan memberi rasa nyaman kepada orang lain ketika orang
tersebut dalam keadaan tertekan dan bermasalah.
e) Kemampuan untuk mengelola konflik (conflict management), yaitu meliputi
sikap-sikap untuk menyusun strategi penyelesaian masalah,
mempertimbangkan kembali penilaian atau suatu masalah dan
mengembangkan konsep harga diri yang baru.
Sumber: http://repository.uin-suska.ac.id/21199/7/7.%20BAB%20II.pdf

Aspek Intrapersonal:

De Vito (1997) menyatakan bahwa agar komunikasi Interpersonal berlangsung


dengan efektif maka ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh para pelaku
komunikasi interpersonal, yaitu:

a) Keterbukaan (openess)
b) Empati (emphaty)
c) Dukungan (supportness)
d) Kepositifan (positiveness)
e) Kesamaan (equality)

Sumber: Ni’mah, Mauliatun, Hardjajani, Tuti, dan Karyanta, Nugraha. 2014.


HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA

2. Q: Bagaimana cara meningkatkan proses komunikasi Interpersonal antar profesi?


A: Komunikasi efektif dapat terjadi hanya apabila kelompok yang terlibat
berkomitmen untuk saling memahami peran professionalnya dan saling menghargai
sebagai individu. Selain itu, harus sensitif terhadap perbedaan antara gaya komunikasi.
Saling menghargai terjadi saat dua orang atau lebih menunjukkan atau merasa terhormat
atau berharga terhadap satu sama lain. Dan rasa percaya terjadi saat seseorang percaya
terhadap tindakan orang lain. Saling menghargai atau maupun rasa percaya menyiratkan
suatu proses dan hasil yang dilakukan bersama. Sistem perawatan kesehatan itu sendiri
tidak selalu menciptakan lingkungan yang meningkatkan rasa hormat atau rasa percaya
diri dari pemberi perawatan kesehatan yang bervariasi (Blais, 2006).
Umpan balik yang positif dicirikan dengan gaya komunikasi yang hangat, perhatian, dan
penuh penghargaan. Untuk menciptakan suatu solusi, suatu tim harus mengikuti tiap
langkah proses pengambilan keputusan yang dimulai dengan definisi masalah yang jelas.
Untuk mengurangi konflik peran, anggota tim dapat melaksanakan konferensi
antardisiplin, dan yang paling penting menerima tanggung jawab personal untuk kerja
tim.
Sumber: Wiratama, P. 2019. Kolaborasi Antar Profesi untuk Keselamatan Pasien.

3. Q: Cari artikel terkait dengan PPT yang diberikan, lalu analisis sitesis dari artikel
yang anda baca!
A: Judul Artikel/jurnal:
Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien
Penulis:
Misi Siti, Zulpahiyana, Sofyan Indrayana
Komunikasi terapeutik merupakan komponen penting dalam keperawatan,
komunikasi antar perawat dan pasien memiliki hubungan terapeutik yang
bertujuan untuk kesembuhan pasien. Terciptanya komunikasi terapeutik yang baik
akan menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Dengan
demikian, pasien akan merasa puas dan nyaman terhadap pelayanan yang
diberikan perawat sehingga meningkatkan semangat dan motivasi pasien untuk
sembuh.
Rumah sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan
salah satunya yaitu pelayanan keperawatan. Penyelenggaraan pelayananan
keperawatan di Rumah Sakit ditentukan oleh tiga komponen utama antara lain:
1) jenis pelayanan yang diberikan, manajemen sebagai pengelola pelayanan
dan tenaga keperawatan sebagai pemberi pelayanan keperawatan
2) Tenaga keperawatan atau perawat adalah seseorang yang telah lulus dari
pendidikan perawat baik di luar maupun di dalam negeri yang telah diakui
oleh pemerintah sesuai dengan perundang-undangan dan memiliki bukti
yang tertulis berupa surat tanda registrasi
3) Pelayanan keperawatan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh
ketepatan dalam memberikan pelayanan tetapi dengan membina hubungan
komunikasi yang dapat menyebuhkan pasien (komunikasi terapeutik).
Menurut Depkes RI tahun 2005, masih ditemukan adanya keluhan
tentang ketidakpuasan pasien terhadap komunikasi perawat. Rata-rata
hasil data yang didapatkan dari beberapa Rumah sakit di Indonesia
menunjukan 67% pasien yang mengeluh adanya ketidakpuasan dalam
penerimaan pelayanan kesehatan.
Maka dari itu, perawat perlu memiliki keterampilan berkomunikasi
secara terapeutik dalam menjalankan perannya sehingga dapat
menentukan keberhasilan pelayanan atau asuhan keperawatan yang
profesional dengan memperhatikan kebutuhan holistik klien dan
kesembuhan klien. Dengan begitu klien akan merasa puas dan senang
dengan tindakan yang diberikan oleh perawat.
Sumber: Siti. M, Zulpahiyana, Indrayana. S. (2016). Komunikasi Terapeutik Perawat
Berhubungan dengan Kepuasan Pasien.

Anda mungkin juga menyukai