NIM: 102022034
D3 Keperawatan
EVALUASI
1. Q: Aspek apa saja yang harus ada dalam komunikasi Interpersonal dan
Intraprersonal?
A:
Aspek bersifat fisik meliputi iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna
dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang
tersedia untuk menyampaikan pesan.
Aspek psikologis meliputi sikap, kecenderungan, prasangka, dan emosi para
peserta komunikasi.
Aspek sosial meliputi norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya.
Aspek waktu meliputi kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang,
sore, atau malam).
Aspek Interpersonal:
Aspek Intrapersonal:
a) Keterbukaan (openess)
b) Empati (emphaty)
c) Dukungan (supportness)
d) Kepositifan (positiveness)
e) Kesamaan (equality)
3. Q: Cari artikel terkait dengan PPT yang diberikan, lalu analisis sitesis dari artikel
yang anda baca!
A: Judul Artikel/jurnal:
Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien
Penulis:
Misi Siti, Zulpahiyana, Sofyan Indrayana
Komunikasi terapeutik merupakan komponen penting dalam keperawatan,
komunikasi antar perawat dan pasien memiliki hubungan terapeutik yang
bertujuan untuk kesembuhan pasien. Terciptanya komunikasi terapeutik yang baik
akan menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Dengan
demikian, pasien akan merasa puas dan nyaman terhadap pelayanan yang
diberikan perawat sehingga meningkatkan semangat dan motivasi pasien untuk
sembuh.
Rumah sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan
salah satunya yaitu pelayanan keperawatan. Penyelenggaraan pelayananan
keperawatan di Rumah Sakit ditentukan oleh tiga komponen utama antara lain:
1) jenis pelayanan yang diberikan, manajemen sebagai pengelola pelayanan
dan tenaga keperawatan sebagai pemberi pelayanan keperawatan
2) Tenaga keperawatan atau perawat adalah seseorang yang telah lulus dari
pendidikan perawat baik di luar maupun di dalam negeri yang telah diakui
oleh pemerintah sesuai dengan perundang-undangan dan memiliki bukti
yang tertulis berupa surat tanda registrasi
3) Pelayanan keperawatan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh
ketepatan dalam memberikan pelayanan tetapi dengan membina hubungan
komunikasi yang dapat menyebuhkan pasien (komunikasi terapeutik).
Menurut Depkes RI tahun 2005, masih ditemukan adanya keluhan
tentang ketidakpuasan pasien terhadap komunikasi perawat. Rata-rata
hasil data yang didapatkan dari beberapa Rumah sakit di Indonesia
menunjukan 67% pasien yang mengeluh adanya ketidakpuasan dalam
penerimaan pelayanan kesehatan.
Maka dari itu, perawat perlu memiliki keterampilan berkomunikasi
secara terapeutik dalam menjalankan perannya sehingga dapat
menentukan keberhasilan pelayanan atau asuhan keperawatan yang
profesional dengan memperhatikan kebutuhan holistik klien dan
kesembuhan klien. Dengan begitu klien akan merasa puas dan senang
dengan tindakan yang diberikan oleh perawat.
Sumber: Siti. M, Zulpahiyana, Indrayana. S. (2016). Komunikasi Terapeutik Perawat
Berhubungan dengan Kepuasan Pasien.