Anda di halaman 1dari 27

REVIEW MATERI

LATIHAN KADER MUDA 2022


PC IPNU IPPNU KABUPATEN KULON PROGO

Penulis
FARA RINANTI
PIMPINAN ANAK CABANG IPNU IPPNU
KAPANEWON SENTOLO
DAFTAR
ISI
JUDUL..........................................................................

Pendahuluan................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................
Kontrak Belajar............................................................................
Materi I Ahlusunnah wal jamaah II..................................................
Materi II Ke NU an II &Tradisi Amaliyah NU......................................
Materi III Study Gender II..............................................................
Materi IV Ke Indonesia an..............................................................
Materi V Kepemimpinan & Management Organisasi............................
Materi VI Networking and Lobbying.................................................
Materi VII Ke IPPNU an..................................................................
Materi VIII Teknik,Diskusi,Rapat dan Persidangan.............................
Materi IX Komunikasi dan Kerjasama...............................................
Materi X Scientific Problem Solving(SPS)..........................................
Materi XI Management Konflik........................................................
Kesimpulan dan Penutup................................................................
PENDAHULUAN
Assalamuaalaikum wr.wb

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama (IPPNU) adalah salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU). Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama didirikan pada tanggal 24 Februari 1954 di Semarang oleh
K.H Prof Muhammad Tolchah Mansoer. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
didirakn pada tanggal 5 Maret 1955 di Malang oleh Hj.Umroh Machfudzoh.

Didalam tingkat perkaderan IPNU IPPNU ada beberapa tahap salah satunya
adalah LAKMUD. LAKMUD adalah singkatan dari LATIHAN KADER MUDA.
Latihan Kader Muda ini adalah jenjang perkaderan tingkat ke-2 setelah Masa
Kesetiaan Anggota. Tujuan diadakannya Latihan Kader Muda ini menurut saya
sendiri salahsatunya adalah menciptakan kader yang bermanfaat bagi
Bangsa,Negara,NU,IPNU IPPNU dan sekitarnya.

Kemudian setelah saya mengikuti Latihan Kader Muda 2022 PC IPNU IPPNU
Kabupaten Kulon Progo yang dilaksakan pada tanggal 16-18 September 2022 di
Pondok Pesantren Property Banguncipto sentolo ini kami peserta Latihan Kader Muda
mendapatkan tugas pertama sebagai rencana tindak lanjut Latihan Kader Muda. Tugas
yang diberikan adalah Membuat Essay atau Rangkuman Materi minimal 800 kata
didalamnya ada Pendahuluan,Isi dan Penutup. Tugas yang kedua yaitu membuat
Video Perkenalan lalu meringkas materi Latihan Kader Muda minimal 5 menit.
Dengan itu saya berterimakasih kepada rekan dan rekanita yang telah mensuport saya
dalam membuat tugas tersebut sehingga saya dapat menyelesaikan secara tepat waktu
dan semoga bisa memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Panitia Latihan
Kader Muda 2022 PC IPNU IPPNU Kabupaten Kulon Progo. Semoga kedepannya
Essay yang saya buat ini bisa bermanfaat bagi pembaca ataupun saya sebagai penulis.

Wassalamualaikum wr.wb

Kulon Progo,25 September 2022

Penulis

Fara Rinanti
KONTRAK BELAJAR
Kontrak Belajar ini adalah sebuah persetujuan didalam kelas bagaimana
nantinya sebuah peraturan yang dibuat akan dilaksanakan didalam kelas sehingga saat
proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan tertib. Kontrak Belajar ini di
isi oleh Instruktur dari Panitia Latihan Kader Muda 2022 PC IPNU IPPNU Kabupaten
Kulon Progo ada Rekan Adit dan Rekanita Lina. Berikut hasil Kontrak Belajar :
MATERI I : AHLUSUNNAH WAL JAMAAH II

Materi Ahlusunnah Wal Jamaah II ini disampaikan oleh Bapak Sukardi. Apa itu
Ahlussunah Wal Jamaah ? Menurut penjelasan dari Bapak Sukardi pada hakikatnya
Ahlusunnah Wal Jama’ah adalah ajaran islam yang murni sebagaimana yang
diamalkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Berikut pengertian dari
Ahlusunnah
Ahl : Wal Jamaah : Jama’ah :

Keluarga,Golongan,Pengikut Apa yang disepakati oleh para


sahabat Rasulullah SAW.

As-Sunnah :

Segalah sesuatu yang diajarkan


Rasullulah
(Perbuatan,Ucapan,Pengakuan)

Rasulullah SAW menerangkan umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan,Beliau


menerangkan bahwa yang benar dan selamat adalah dari sekian banyak itu adalah
Ahlusunnah Wal Jama’ah.

Ahlusunnah Wal Jama’ah terdiri dari 8 kelompok yaitu :

1. Mutakalimun
2. Ahli Fiqih
3. Ahli Hadist
4. Ahli Ilmu Bahasa
5. Ahli Qira’at dan tafsir
6. Ahli tasawuf
7. Para mujahidin
8. Masyarakat awam yang mengikuti Ahlusunnah Wal Jama’ah

Menurut penjelasan dari Bapak Sukardi Ahlusunnah Wal Jama’ah di Indonesia itu
disebarkan oleh Walisongo.

MATERI II : KE NU AN II

Nahdlatul Ulama didirikan atas dasar dalam melakukan kegiatannya yang


kesadaran dan keinsyafan bahwa setiap betujuan menciptakan kemaslahatan
manusia hanya bisa memenuhi umum, kemajuan bangsa dan
kebutuhannya bila bersedia hidup ketinggian harkat da martabat manusia.
bermasyarakat. Dengan bermasyarakat
Nahdllatul Ulama dengan demikian
manusia berusaha mewujudkan
merupakan organisasi kegiatan
kebahagiaan lahir dan batin, saling
keagamaan yang bertujuan untuk ikut
membantu dan kesetiaan merupakan
membangun dan mengembangkan
prasyarat tumbuhnya persaudaraan
insan dan masyarakat yang bertaqwa
(ukhuwah) dan kasih sayang yang
kepada Alloh SWT, cerdas, terampil,
menjadi landasan bagi terciptanya tata
berakhlaq mulia, tentram dan sejahtera.
kemasyarakatan yang baik dan
harmonis. Nahdlatul Ulama mewujudkan cita-cita
dan tujuannya melalui serangkaian
Nahdlatul Ulama sebagai Jam'iyah
ihtiar yang didasari oleh agama yang
Diniyah adalah wadah dari para ulama
membentuk kepribadian khas NU.
dan pengikutnya yang didirikan pada
Inilah yang disebut KHITTOH NU.
16 Rojab 1344 H. atau bertepatan
tanggal 31 Januari 1926 M. tujuannya Khittoh NU adalah landasan
adalah memelihara, melestarikan, berfikir, bersikap dan bertindak warga
mengembangkan dan mengamalkan NU yang harus tercermin dalam
ajaran Islam yang berhaluan Ahlus tingkah laku perseorangan maupun
Sunnah Wal Jama'ah dan menganut organisasi serta dalam setiap proses
salah satu mahdzab empat yaitu pengambilan keputusan. Landasan
Hanafi, Maliki, Syafi'I dan Hambali. tersebut adalah faham Islam Ahlus
Disamping itu untuk menyatukan Sunnah Wal Jama'ah yang diterapkan
langkah para ulama dan umatnya menurut kondisi kemasyarakatan
Indonesia, yang meliputi dasar amal o Bidang aqidah, NU
keagamaan dan kemasyarakatan. mengikuti faham
Khitoh NU digali dari intisari ASWAJA yang
perjalanan sejarah hidmadnya dari dipelopori oleh Imam
masa ke masa. Abu Hasan Al Asy'ari
dan Imam Abu Mansur
 NU mendasarkan
Al Maturidi.
keagamaannya kepada sumber
o Bidang Fiqih, NU
ajaran agama Islam yaitu: Al-
mengikuti jalan
Qu'an, Al- Hadist, Ijma', Qijas.
pendekatan (Mahdzab)
 Dalam memahami dan
yaitu Hanafi, Maliki,
menafsirkan Islam dari
Syafi'I, Hambali.
sumber-sumbernya tersebut,
o Bidang Tasawuf, NU
NU mengikuti faham Ahlus
mengikuti Imam Al
Sunnah Wal Jama'ah dimana
Junaidi Al Baghdati
menggunakan jalan
pendekatan (Mahdzab).

MATERI III : STUDY GENDER II

Materi Study Gender II ini disampaikan oleh Rekanita Lily Amanda. Apakah itu
Study Gender ? Study Gender adalah …. Lalu Sex dan Gender itu apakah sama? Sex
dan Gender itu berbeda lo,apa ya perbedaannya? Berikut perbedaan Sex dan Gender :

SEX GENDER

CIPTAAN TUHAN (BIOLOGIS) Ciptaan Manusia (Sosiologis)

LAKI LAKI DAN PEREMPUAN Maskulis dan Feminim atau tidak


keduannya
TIDAK BERUBAH Dapat Berubah
Bagaimana Wujud Keseteraan dan Keadilan gender ?

Apa yang harus kita lakukan ?

Landasan Hukum

- Landasan Islam : Q.S. At-Taubah ayat 71


- Landasan Hukum Kons : Pasal 27 ayat 1 UUD 1945

PUG (Pengarusutamaan Gender)

PUG dalam organisasi diperlukan untuk memastikan partisipan, akses,kontrol dan


manfaat dapat dirasakan oleh semua anggota/ kader/pengurus baik laki laki maupun
perempuan,minoritas atau mauoritas melalui keterlibatan yang aktif di organisasi.
MATERI IV : KE INDONESIA AN

Materi Ke Indonesia an ini - UUD 1945


disampaikan oleh Bapak Ngatijan dari - NKRI
TNI AD Kabupaten Kulon Progo. Ada - Bhineka Tunggal Ika
Empat Konsensus Dasar Negara yaitu :
Berikut esensi nilai Kebangsaan :
- Pancasila

- Pancasila tatanan alam semesta. Lambang ini


o Nilai Religius diciptakan oleh Raja Sultan Hamid II
o Nilai Persaudaraan pada tanggal 10 Januari 1950,Bapak
o Nilai Keselarasan Sultan Hamid II sebagai koord menteri
o Nilai Kerakyatan negara zonder portopolio dengan
susunan panitia teknis M.Yamin
o Nilai Keadilan
sebagai ketua.
- UUD 1945
o Nilai Demokrasi Presiden Soekarno dan M.Hatta
o Nilai Kesamaan derajat menyempurnakan rangcangan dengan
o Nilai Ketaatan Hukum menganti pita yang dicengkeraman
- NKRI garuda yang semula merah putih
o Nilai Kesatuan Wilayah menjadi Bhineka Tunggal Ika. Pada
o Nilai Persatuan Bangsa tanggal 8 Februari 1950 Rancangan
Final diajukan kepada Presiden
o Nilai Kemandirian
Soekarno dengan sebutan Garuda
- Bhineka Tunggal Ika
Pancasila. Pada tanggal 11 Februari
o Nilai Toleransi
lambang masih dalam keadaan tanpa
o Nilai Keadilan
jambul dan posisi cakar masih berada
o Nilai Gotong Royong
dibelakang pita. Kemudian pada
Sejarah Lambang Negara (Garuda tanggal 20 Maret 1950 disempurnakan
Indonesia) oleh Presiden Soekarno melalui
pelukis Istana yaitu Bapak Dullah
Zaman kuno,garuda dijadikan sebagai dengan menambahkan Jambun dan
simbul karena terkandung sifat dewa cakar kaki menjadi didepan pita.
wisnu sebagai pemelihara dan penjaga
MATERI V : KEPEMIMPINAN DAN MANAGEMENT ORGANISASI

Materi Kepemimpinan dan Management Organisasi ini disampaikan oleh Bapak


Wahid Zainus Shalihin S.T.,Organisasi adalah kelompok orang yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu. Managemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.

Fungsi dan Manfaatnya adalah untuk menyelesaikan visi misi tujuan dan target
organisasi secara efektif dan efisien. Managemen organisasi yang efektif itu sangat
dibutuhkan pemimpin dan pengurus yang memiliki kemampuan dan karakter
kepemimpinan dan manajerial yang baik.

Berikut fungsi management organisasi :

Lalu apa itu Kepemimpinan ?

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk


mengendalikan,memimpin,mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Berikut Tugas Pepimpin :


Lalu bagaimana model karakter pemimpin yang baik ? Berikut model karakter yang
baik :

MATERI VI NETWORKING AND LOBBYING

Materi Networking and Lobbying ini disampaikan oleh Kang Mushoniff.


Networking adalah membangun hubungan dengan orang lain atau organisasi
yang berpengaruh terhadap kesuksesan profesional maupun personal. Karena
networking lebih dari sekadar berkenalan,melainkan berbagi potensi dan
informasi, mendapatkan integritas dan mempengaruhi, dan menciptakan visi
yang mengarahkan kemampuan masing-masing individu untuk melakukan
sesuatu terhadap orang lain. Syarat utama membangun networking terletak
pada kemampuan berkomunikasi. Pengertian lobbying menurut Anwar (1997)
adalah suatu upaya informal dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak
(perorangan, kelompok, swasta, pemerintah) yang memiliki kepentingan
tertentu untuk menarik dukungan dari pihak pihak yang dianggap memiliki
pengaruh atau wewenang, sehingga target yang diinginkan tercapai.
Pendekatan secara persuasif menurut pendapat ini lebih dikemukakan pada
pihak pelobi dengan demikian dibutuhkan keaktifan untuk pelobi untuk
menunjang kegiatan tersebut. Cara Agar Lobbing berhasil adalah

 Menguasai Target
o Ist
o Program Kerja
 Profesional
o Administrasi
o Kualitas dan Kuantitas SDM
 Identitas
o Pribadi
o Organisasi

MATERI VII IPPNU

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang matang. Kata kunci dari


(IPPNU) adalah salah satu badan Globalisasi adalah PERSAINGAN.
otonom nahdlatul ulama yang Mampukah IPPNU bersaing
didalamnya terdapat pelajar nahdlatul mengandalkan potensi sumber daya
ulama putri. Ikatan Pelajar Nahdlatul yang ada saat ini ?.Agar mampu
Ulama ini terlahir di Kota Malang pada bersaing IPPNU dituntut mempunyai
tanggal 2 Maret 1955 oleh Ibu Umroh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Machfudzoh. Sebagai organisasi yang banyak dan berkualitas. Pola
keagamaan,IPPNU menempatkan nilai kemitraan barangkali juga bisa
Islam Ahluss Sunnah Wal Jama’ah dijadikan model pengembangan
sebagai sumber motivasi dan inspirasi organisasi, sebab dengan kemitraan ini
dalam memberi makna serta arah antar pihak yang bermitra bisa saling
pembangunan manusia menuju bekerja sama, saling mengisi, saling
penyempurnaan nilai kemanusiaannya. menguntungkan dan berbagi risiko.
Oleh sebab itu dalam bermasyarakat Menghadapi kondisi yang demikian itu
IPNU-IPPNU bersikap Tawasuth/Adil menuntut konsekuensi logis bahwa
dan I’tidal/ Kejujuran. Juga bersikap SDM dalam hal ini jumlah anggota
membangun, menghindari perilaku yang banyak dan berkualitas tidak bisa
Tatharruf/Ekstrim, memaksakan ditawar-tawar lagi. Yang perlu kita
kehendak dengan menggunakan persiapkan sekarang ini adalah kader-
kekuasaan, toleran terhadap perbedaan kader yang berkualitas. Karena jumlah
pendapat, amar ma’ruf nahi munkar, kader/anggota yang banyak belum
mandiri, bebas, bertanggung jawab menjamin akan kualitas yang optimal.
dalam bertindak dan berfikir. Apa yang Arah program sudah saatnya dirubah.
akan dilakukan IPPNU dalam Apabila awalnya kita hanya berusaha
menghadapi era Globalisasi? Siapkah memperbanyak anggota/kader, maka
IPPNU bertarung dalam menghadapi sudah saatnya arahnya kita rubah pada
kondisi dan situasi yang baru di era program-program yang mengarah pada
globalisasi. Tantangan Organisasi peningkatan kualitas organisasi dan
Kemasyarakatan Pemuda ( OKP ) kualitas anggota. Dalam berstrategi di
dalam era globalisasi ini cukup berat era globalisasi kegiatan-kegiatan kita
dan perlu pemikiran dan persiapan
sedikit banyak kita arahkan pada hal- Sedangkan dari segi pengkaderan,
hal sebagai berikut : langkah yang bisa kita ambil
diantaranya adalah :
 Membina dan mengembangkan
organisasi dan anggota dalam  Mengembangkan jenis-jenis
program kaderisasi. pelatihan ketrampilan dalam
 Meningkatkan pengetahuan rangka
dan pemahaman terhadap NU  mengembangkan bakat, minat
dalam perjuangan berkhidmat dari anggota dalam upaya
pada agama, nusa dan bangsa. peningkatan profesionalisme
 Meningkatkan kemampuan kader.
untuk memahami ajaran Islam  Meningkatkan pelaksanaan
Ala Ahluss Sunnah wal pelatihan-pelatihan formal di
Jama’ah. semua tingkat kepengurusan.
 Meningkatkan pemahaman  Menumbuhkan pola berfikir
terhadap ideologi Pancasila kritis dan kreatif.
baik secara  Menyediakan sarana dan
 konseptual maupun fasilitas pembinaan kader
operasional. melalui forum-forum kajian
keilmuan dan kajian ilmiah.

MATERI VIII TEKNIK,DISKUSI,RAPAT DAN PERSIDANGAN

Pengertian Diskusi pengambilan keputusan


bersama
Kata diskusi berasal dari bahasa
 Untuk melatih diri dalam
Yunani yaitu discuss yang berarti :
praktik demokrasi
pikiran atau bertukar fikiran atau
 Membentuk karakter peserta,
membahas masalah dengan
menambah wawasan dan
argumentasi yang referentatif atau
pengetahuan peserta
memecahkan masalah dengan rasio
 Mencapai kata mufakat
dengan cara mufakat.
 Saling melengkapi, mengkritik
Maksud Diskusi demi kemajuan yang
diinginkan bukan bersaingan
 Untuk mempertemukan fikiran
atau perselisihan
dalam pencapaian
Tata cara diskusi : yang ada di lingkungan organisasi
sendiri untuk merundingkan atau
 Tema/topik harus aktual,
menyelesaikan suatu masalah
menarik, ngetren bagi
terkait kepentingan bersama.
peserta.
 Mempunyai nilai kelayakan Jenis Rapat
untuk dibahas oleh orang
Rapat yang dilakukan sebagai
banyak Waktu harus benar-
bentuk komunikasi kelompok ini
benar diperhitungkan
dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
 Topik disesuaikan dengan
yakni rapat penjelasan, rapat
situasi dan kondisi
pemecahan masalah dan rapat
Rumusan masalahnya jelas
perundingan. Berikut
 Materi diskusi tidak rumit
keterangannya :
dan bertele-tele
 Rapat Penjelasan
Manfaat Diskusi ;
(teaching conference)
 Melatih diri mengambil Rapat penjelasan adalah
keputusan denga cepat rapat yang dilakukan
dalam menganalisa suatu dengan tujuan untuk
masalah. memberikan penjelasan
 Melatih meyakinkan diri, kepada para peserta
berani menerima kritik dan rapat. Contohnya,
sanggahan dari orang lain. menjelaskan kegiatan
 Memperluas wawasan dan launching produk baru
pengalaman perusahaan. Di dalam
rapat jenis ini, yang
 Ukhuwah islamiyah
dominan adalah pimpinan
 Mengertia karakter dan
rapat.
polah tingkah laku orang
 Rapat Pemecahan
lain.
Masalah (problem solving
 Membentuk karakter yang
conference)
stabil dan tidak mudah
Rapat pemecahan masalah
terpancing emosi
adalah rapat yang
 Dapat mengurangi sifat
dilakukan dengan tujuan
egoisme atau indiviudal.
untuk mencari pemecahan
Pengertian Rapat suatu masalah atau untuk
mencari kebenaran. Di
Rapat merupakan suatu bentuk
dalam rapat ini, para
pertemuan antara para anggota
peserta rapat diharapkan tersebut dan/atau di kepengurusan
untuk dapat mengutarakan bawahnya. Di dalam IPNU-IPPNU ada
pendapatnya. istilah Rapat, Konferensi, dan Kongres.
 Rapat Perundingan Setiap rapat, Konferensi, dan Kongres
(negotiation conference) terkadang ada beberapa acara yang
Rapat perundingan adalah dilakukan dengan forum persidangan
jenis rapat yang diadakan dalam rangka menetapkan suatu aturan
karena terdapat dua atau tertentu dalam tubuh IPNU-IPPNU.
lebih orang atau
Misalnya, Rapat Anggota Ranting
organisasi yang memiliki
kepentingan bersama,  adanya sidang pleno tata tertib
sehingga apabila tidak  sidang pleno LPJ
diadakan perundingan  sidang pleno pemilihan
dapat menimbulkan ketua,dll
perselisihan atau memang
telah terdapat perselisihan Rapat Pimpinan:
sehingga perlu diadakan
 ada sidang komisi
penyelesaian secara
 sidang pleno gabungan
damai.
komisi,dll
Macam-macam Rapat
Konferensi Anak Cabang:
Rapat-rapat rutin IPNU-IPPNU terdiri
 ada sidang pleno tata tertib
dari:
 sidang pleno komisi
 Rapat Harian;  sidang pleno pemilihan
 Rapat Pleno; ketua,dll
 Rapat Pleno Paripurna;
Dalam setiap persidangan pasti ada
 Rapat Pleno Gabungan;
aturan dan tata cara melakukan
 Rapat Koordinasi Bidang;
persidangan yang baik dan benar
 Rapat Panitia. agar sah untuk menetapkan suatu
PERSIDANGAN peraturan atau suatu keputusan.

IPNU-IPPNU adalah organisasi yang TEKNIK PERSIDANGAN


memiliki peraturan 1. Pimpinan Sidang
perundanganundangan yang sangat Pimpinan Sidang terdiri dari
lengkap. Dan setiap jenjang  Ketua Sidang:
kepengurusan pasti memiliki peraturan Mengatur jalannya
yang berlaku di lingkup kepengurusan persidangan.
 Sekretaris Sidang:  Satu Kali Ketukan
Mencatat semua yang Mengesahkan sebuah opsi atau
ada dalam point, mencabut pengesahan
persidangan. sebuah opsi atau point yang
 Pimpinan sidang dikarenakan kesalahan teknis
memiliki kewajiban dan yang tidak disengaja dalam
wewenang : > Menjaga pengambilan pengesahan.
kelancaran dan  Dua Kali Ketukan
ketertiban Menskorsing jalannya
sidang,Mengatur alur persidangan, pergantian
pembicaraan,Mendeng Pimpinan sidang, mencabut
ar, menanggapi dan skorsing persidangan
mejawab pertanyaan  Tiga Kali Ketukan
dari peserta Membuka dan menutup
sidang,Menetapkan persidangan, serta
keputusan dari hasil membacakan konsideran;
yang sudah disepakati  Ketukan berkali-kali
oleh peserta (Menenangkan forum)
2. Peserta Sidang
3. Peserta siding terdiri dari: ISTILAH-ISTILAH DAN TATA
URUT PERSIDANGAN
 Peserta Penuh Peserta
Peninjau  Interupsi, yaitu memotong
 Peserta Penuh berhak jalannya persidangan untuk
mengemukakan memberikan informasi,
pendapat, dipilih, dan dan/atau opsi.
memilih  Prefilage, yaitu izin untuk
 Peserta Peninjau meninggalkan forum sidang.
berhak mengemukakan  Informasi, yaitu memberikan
pendapat sebuah informasi tentang
 Setiap peserta wajib kejadian urgent yang terjadi
menjaga ketertiban selama proses persidangan,
persidangan serta menginformasikan hal-
4. Alat Persidangan hal yang urgent dalam
5. Palu Sidang dan Tatakannya pengambilan keputusan.
Materi yang disidangkanPapan  Order, yaitu permintaan
Tulis dan alat tulis fasilitas terhadap Pimpinan
KETUKAN PALU SIDANG sidang atau penyelenggara
sidang;
 Question, yaitu pertanyaan sebuah pertanyaan, agar tidak
tentang hal-hal maupun opsi terjadi kesalah pahaman.
selama jalannya persidangan; Klarifikasi dapat juga
 Feedback, yaitu partanyaan dikeluarkan untuk mencabut
lanjutan dari Question, setelah sebuah opsi;
Question dijawab orang kedua;  Peninjauan Kembali, yaitu
 Opsi, yaitu usulan yang pembahasan ulang point-point
diajukan oleh peserta sidang; yang telah disahkan sebelum
 Rasionalisasi, yaitu alasan konsideran dibacakan dan atas
pengaju opsi; persetujuan seluruh peserta
 Justifikasi, yaitu penguatan forum. Jika ada satu orang
Opsi yang dilakukan oleh saja yang menolak PK, maka
selain pengaju opsi; PK tetap tidak sah;
 Afirmasi, yaitu penguatan opsi ISTILAH-ISTILAH LAIN
yang dilakukan oleh pengaju
opsi yang disertai dengan  Redaksi, yaitu tulisan
alasan; dalam naskah yang
 Lobbying, yaitu proses disidangkan;
penyamaan pendapat yang  Konsideran, yaitu teks yang
dilakukan oleh para pembuat digunakan untuk
opsi yang telah mendapat mengesahkan hasil sidang;
justifikasi dan telah melakukan  Diktum, yaitu teks isi dari
afirmasi; pembahasan yang
 Voting, yaitu pemungutan disidangkan. 4. Etiket,
suara oleh seluruh peserta yaitu tata cara (adat sopan
sidang, setelah proses lobbying santun, dan norma) dalam
tidak mendapatkan titik temu; menjalankan dan
 Klarifikasi, yaitu menjelaskan berpendapat dalam
kembali maksud dan tujuan persidangan.

CONTOH-CONTOH ETIKET PERSIDANGAN

 Membuka sidang
"Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, dengan ini sidang pleno
Pembahasan Tata Tertib Konferensi Anak Cabang saya nyatakan dibuka!"
(Ketuk palu: dok .. dok .. dok .. )
 Menskorsing sidang
"Untuk menunggu proses lobying, dengan ini sidang saya skorsing selama
2x5 menit.!" (ketuk palu: dok .. dok .. )
 Mencabut skorsing sidang
"Karena waktu skorsing telah habis, dengan ini skorsing saya cabut.!(dok ..
dok .. )
 Menutup sidang
"Dengan mengucap alhamdulillahi robbil alamin, dengan ini sidang pleno
Pembahasan Tata Tertib Konferensi Anak Cabang saya nyatakan ditutup!"
(Ketuk palu: dok .. dok .. dok .. )
 Pergantian Pimpinan Sidang
Ketua sidang : "Peserta sidang sekalian, karena saya ingin ke belakang,
dengan ini palu sidang saya berikan kepada sekretaris sidang!" (dok .. dok .. )
 Pembacaan konsideran
... ditetapkan di Ngronggot ........ sekretaris sidang: M. Syarifuddin
tertandatangi. (dok .. dok .. dok .. ).
 Pengesahan Poin
Pin-dang: "b. peserta sidang terdiri dari: peserta penuh dan peserta peninjau.
Apakah dapat disepakati?"Peserta: "sepakat!" (serentak) Pin-dang: (dok ... )
 Mencabut pengesahan sebuah poin
Peserta: (angkat tangan) "Informasi, Pimpinan Sidang. Anda tadi terlalu
cepat dalam mengetuk palu, padahal saya ingin mengajukan opsi.! Jadi, saya
order: tolong pengesahan poin b tadi dicabut!" Pin-dang: "Baiklah, karena
telah terjadi kesalahan teknis, dengan ini pengesahan poin b saya cabut!
(dok.!)
 Menenangkan Forum. ... (dok. dok. dok. dok. dok. dok .. !) "seluruh peserta
sidang harap tenang! Jangan terbawa emosi!"
 Pengajuan Opsi
Peserta : (angkat tangan) "Saya mengajukan Opsi, Pimpinan Sidang!" Pin-
dang : "lya, silahkan!"
Pesert a: "Opsi saya, redaksi poin d) ini diganti: Usia setinggi-tingginya 27
tahun."
Pin-dang: "Baik, apakah Opsi dari Rekan yang memakai sarung hitam
sebelah barat itu, yaitu: redaksi poin d ini diganti: Usia setinggitingginya 27
tahun, dapat disepakati?" Peserta: "sepakat!" (serentak)
Pin-dang: (dok.!)

SYARAT SYARAT DISKUSI, RAPAT, DAN PERSIDANGAN


Dalam melaksanakan rapat, tentunya kontra emosi. Di dalam rapat,
acara tersebut diharapkan bisa yang dicari adalah kebenaran,
berlangsung dengan baik. Agar rapat bukan perselisihan atau saling
bisa menghasilkan kesimpulan yang menjatuhkan antara peserta
baik, maka perlu dipahami syarat rapat. Jadi, rapat yang baik
syarat rapta atau kriteria rapat yang adalah bila mengadu
baik dalam pelaksanaannya. Rapat argumentasi, dan bukan emosi.
dapat dikatakan baik, apabila :  Pertanyaan -pertanyaan yang
singkat dan jelas. Artinya,
 Suasana terbuka. Artinya,
pertanyaan yang disampaikan
setiap peserta rapat siap untuk
dalam rapat menuju sasaran
menerima informasi dari siapa
dan tidak bertele -tele.
pun datangnya atau setiap
Menghindari adanya klik yang
peserta rapat memperhatikan
memonopoli. Rapat yang baik
pembicaraan peserta lainnya.
adalah yang demokratis.
 Tiap peserta rapat
Artinya, di dalam rapat tidak
berpartisipasi penuh. Artinya,
ada tindas menindas atau
setiap peserta rapat dapat aktif
keinginan untuk menguasai
terlibat dalam jalannya rapat.
sendiri. Setiap peserta rapat
Yakni harus menjadi
mempunyai hak yang sama,
pendengar yang baik sekaligus
yakni dalam hal berbicara, hak
pembicara yang baik bila
mengambil bagian dan
diperlukan. Selalu ada
lainnya.
bimbingan dan pengawasan.
 Selalu ada kesimpulan. Rapat
Rapat yang baik harus terarah,
yang baik harus selesai dengan
karena bimbingan dan
menghasilkan kesimpulan atau
pengawasan dari ketua.
keputusan bersama. Rapat
 Perdebatan didasarkan
yang tidak baik, adalah bila
argumentasi kontra
rapat dilakukan dengan bertele
argumentasi, bukan emosi
-tele dan tanpa ada keputusan.

MATERI IX KOMUNIKASI DAN KERJASAMA

Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal


komunikasi yang efektif adalah penting bagi para manajer/pimpinan, paling tidak
untuk 2 alasan. Pertama : Komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi
manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat
dicapai. Kedua : Komunikasi adalah kegiatan untuk mana para manajer/pimpinan
mencurahkan sebagaian besar proporsi waktu mereka. Komunikasi adalah proses
pemindahan pengertian dalam bentuk ide-ide atau gagasan atau informasi dari
seseorang ( Komunikator ) kepadaorang lain ( Komunikan ). Perpindahan pengertian
tersebut tidak hanya melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam
percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

a. Sumber ( Komunikator )
Dalam organisasi komunikator merupakan pihak yang mempunyai
kebutuhan dan keinginan untuk mengkomunikasikan sesuatau gagasan,
pemikiran, informasi dan sebagainya kepada pihak lain.
b. Pengiriman Berita ( Media )
Adalah alat untuk pengiriman ide-ide atau gagasan-gagasan dari seorang
komunikator kepada orang lain ( komunikan ) baik melalui
lisan/percakapan maupun tertulis.
c. Penerima Berita ( Komunikan )
Adalah orang-orang atau pihak yang menerima ide-ide atau
gagasangagasan dari komunikator baik dengan penglihatan,
pendengaran, pengecap, perabaan, dan penciuman.
d. Umpan Balik ( Feed back )
Adalah reaksi akibat adanya komunikasi yang diberikan oleh komunikan
kembali kepada komunikator ataupun orang lain.

MACAM-MACAM KOMUNIKASI

a. Komunikasi Vertikal
Adalah komunikasi ke atas dan ke bawah ( Upward
ComuicationDownward Comunication) sesuai rantai perintah.
Komunikasi ke bawah adalah untuk memberi pengarahan, informasi,
instruksi, nasehat/saran dan penilaian kepada anggota tentang tujuan dan
kebijaksanaan organisasi, misalnya berupa Memo, Buletin, Pertemuan,
percakapan dll. Sedang komunikasi ke atas bertujuan untuk mensuplai
informasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi
pada tingkatan bawah, misalnya laporan periodik, penjelasan, gagasan,
permintaan pengesahn atau keputusan.
b. Komunikasi Lateral/Horisontal
Adalah komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang
sama atau antar departemen dalam tingkatan organisasi yang sama.
Bentuk komunikasi ini bersifat koordinatif dan merupakan hasil dari
konsep spesialisasi organisasi.
c. Komunikasi Diagonal
Adalah komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai
perintah organisasi sebagai hasil hubungan departemen bentuk lini dan
bentuk staff.

HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI

1. Hambatan Organisasional
Hambatan organisasional ini dapat dikelompokkan dalam beberapa hal
yaitu :
 Tingkatan Hirarki : Dengan semakin bertambahnya struktur
dari organisasi, akan semakin banyak menimbulkan hambatan
dalam proses komunikasi. Karena setiap ada berita/informasi
harus melalui jenjang-jenjang tertentu.
 Wewenang Manajerial : Tanpa wewenang, keputusan dari
pimpinan tidak akan efektif sampai tujuan. Dilain pihak
dengan adanya wewenang tersebut seorang bawahan/anggota
akan sedikit atau bahkan sulit untuk bisa berkomunikasi
dengan pimpinan yang atas. Karena adanya rasa minder, takut
atau harus melalui prosedur yang panjang.
 Spesialisasi : Dengan spesialisasi cenderung memisahkan
orangorang meskipun mereka bekerja saling berdekatan.
Perbedaan fungsi, kepentingan dan istilah-istilah pekerjaan
dapat membuat orang merasa hidup di dunia yang berbeda,
sehingga komunikasi antar mereka terhambat atau bahkan
tidak perlu.
2. Hambatan Antar Personal/Pribadi
 Status dan kedudukan Sumber/Komunikator : Dengan status dan
kedudukan yang tinggi orang akan merasa was-was, minder, ataupun
takut
 Pendengaran lemah akibat dari mendengar hanya permukaannya
saja, mendengarkan yang tidak aktif atau memang secara fisik
pendengarannya lemah.
 Penggunaan bahasa yang tidak tepat, baik akibat nada suara, ekspresi
wajah, pemotongan kata, dll
3. Hambatan Media/Sarana Komunikasi.
Akibat adanya kerusakan alat komunikasi, maka hasil dari komunikasi bisa
saja kurang tepat, membingungkan atau bahkan membuat marah orang lain

PEDOMAN KOMUNIKASI YANG BAIK

Menurut American Management Associations ( AMA ), bahwa prinsipprinsip


komunikasi yang baik adalah :

1. Cari kejelasan ide/gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.


2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja
komunikasi akan dilaksanakan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain.
5. Perhatikan tekanan nada/intonasi dan ekspresi wajah.
6. Ambil kesempatan bila ada, untuk mendapatkan umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan
8. Jadilah pendengar yang baik, karena berkomunikasi tidak hanya
untuk dimengerti, tetapi untuk mengerti.

KERJASAMA

Salah satu syarat yang harus ada dalam kegiatan pembangunan system pendekatan
dari bawah adalah adanya kerjasama diantara fihak-fihak yang terlibat. Tentu saja
keterlibatan tersebut sesuai dengan kemampuan serta tanggung jawabnya masing-
masing. Dasar dari pemikiran di atas adalah suatu keyakinan bahwa setiap orang atau
fihak pasti mempunyai kemampuan tertentu, demikian juga setiap orang mempunyai
kelemahan tertentu. Maka salah satu sikap yang perlu dikembangkan kecuali
kesediaan untuk terlibat, adalah juga kesediaan untuk memberikan kesempatan
kepada fihak lain agar bisa terlibat. Dengan kata lain, semua fihak harus menyadari
kemampuan/kelemahan sendiri dan mengakui kemampuan/kelemahan fihak lain.

Beberapa keuntungan jika suatu program dilaksanakan dengan kerjasama yang baik :

 Memperingan tugas yang dipikul oleh masing-masing fihak.


 Menghemat pikiran, tenaga serta dana (efisiensi).
 Memantapkan kegiatan, karena menjadi milik bersama.
 Lebih memberikan kesempatan kepada semua fihak untuk mengembangkan
kemampuannya dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan dengan
sendirinya juga meningkatnya partisipasi dalam pembangunan.
Hal - hal yang mempengaruhi Kerjasama:

 Yang mendukung kerjasama


Apabila semua fihak mengerti dan memahami permasalahan serta tujuannya.
Adanya koordinator yang mampu menjamin terjadinya koordinasi yang
mantap.A Adanya komunikasi yang baik diantara semua fihak.A Adanya
keterbukaan, sehingga masing-masing fihak sadar akan
kekuatan/kelemahannya sendiri serta mengakui kekuatan/kelemahan fihak
lain.Kepekaan perlu dimiliki oleh semua fihak untuk lebih mendukung
terjadinya kerjasama yang baik.
 Yang Menghambat Kerjasama
Apabila ada fihak yang tidak memahami permasalahan dan tujuannya.
Apabila tidak ada koordinator atau ada koordinator tetapi tidak mampu
melakukan koordinasi dengan baik.
 Apabila terjadi komunikasi yang tidak baik diantara fihak yang terlibat. Tidak
adanya keterbukaan, sehingga terjadi tindakan-tindakan yang menghambat
kelancaran kerjasama.
 Tindakan - tindakan tersebut diantaranya:
Ada fihak yang bersikap menyerahkan pekerjaan kepada fihak lain dan tidak
bersedia bertanggungjawab terhadap penyelesaiannya. Ada fihak yang jelas
cenderung menampung semua pekerjaan, meskipun sebenarnya jelas tidak
mampu mengerjakannya. Ada fihak yang dengan sadar atau tidak sadar
(kurang peka) tidak mau memberikan sebagian kemampuannya untuk
membantu fihak lain. Ada fihak lain yang tidak mau memperhatikan fihak lain
yang masih sibuk bekerja, dan merasa puas terhadap hasil pekerjaanya
sendiri. Dan Ada fihak yang bersikap menutup diri.

Materi X Scientific Problem Solving(SPS)

Scientific Problem Solving adalah pengolahan dari masalah-masalah berdasarkan


bahan-bahan yang ada untuk kemudian dipecahkan, diatasi dan diselesaikan dengan
pendekatan ilmiah. Masalah adalah kenyataan/realitas yang menunjukkan adanya
jarak antara rencana dan pelaksanaan, antara Das Sollen dengan Das Sein ( Apa yang
diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan ).

Masalah Rumit dengan kriteria sebagai berikut :

 Masalahnya besar
 Tidak berdiri sendiri
 Berkaitan dengan masalah lain
 Mengandung konsekuensi yang tinggi
 Pemecahannya perlu pemikiran dan berkelompok.

Untuk mencari solusi dari problematika yang tergolong rumit, masalah dapat
dikelompokkan dalam dua ( 2 ) jenis yaitu :

 Sturctured Problem : adalah masalah yang jalan faktor penyebabnya bersifat


rutin (berulang-ulang). Sehingga pemecahannya dapat dilakukan dengan
proses pengambilan keputusan yang bersifat kontinyu, dan dibakukan.
Misalnya : kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pengangkatan kader fungsional
dll.
 Unstructured Problem : adalah masalah yang timbul sebagai hal khusus yang
menyimpang dari masalah organisasi secara umum, tidak rutin, faktor
penyebab dan konsekuensinya tidak jelas,timbulnya bersifat insidential.
Sehingga penyelesaiannya memerlukan cara dan teknik khusus.

Prosedur Pengambilan Keputusan dapat dikemukakan cara memecahkan masalah


sebagai berikut :

 Pengalaman dan perumusan masalah yang hendak dipecahkan


 Pengumpulan data pendahuluan
 Penetapan kebijaksanaan umum untuk pemecahan
 Pemikiran serta telaah Staff yang meliputi 5 aspek penting yaitu :
o Pengembangan alternatif
o Penilaiaan alternatif
o Pembandingan atas konsekuensi alternatif
o Penilaian alternatif yang nampak baik
o Analisa dan cara bertindak yang berlawanan
o Pengajuan saran
o Pertimbangan atas saran
o Pemilihan alternatif terbaik
o Implementasi/perwujudan keputusan

MATERI XI MANAGEMENT KONFLIK


MANAJEMEN KONFLIK adalah cara untuk mengelolakonfliktuk meredam
kemungkinan buruk akibat konflikteperti permusuhan, perpecahan, hingga persaingan
tidak sehat. Manajemen konfliktendiri bisa dilakukan secara mandiri, kerjasama baik
dengan atau tanpa pihak ketiga, hingga mengambil keputusan antara kedua belah

pihak.

FUNGSI PENERAPAN MANAJEMEN KONFLIK

 Meningkatkan kreativitas dan produktivitas pekerja


Tujuan utama : untuk menghindari perselisihan atau bahkan permusuhan.
Dengan cara minimkan gesekan, maka kinerja anggota akan semakin baik.
akan berpengaruh terhadap produktivitas dan kreativitas kerja. Pekerja dapat
bekerja dengan maksimal
 Mengurangi kesenjangan antar pekerja suasana kerja pasti tidak
mengenakkan. ide-ide kreatif menjadi hilang. Terlebih, jika konfliktidak
segera ditangani.
 Melatih kemampuan penyelesaian konflik
Konfliktemang akan selalu ada, namun upaya organisasi untuk mengatasinya
setiap kali ia datang pada akhirnya akan membuahkan hasil. Organisasi akan
terbiasa dengan adanya konflik lalu menjadikan manajemen konfliktebagai
hal yang mudah untuk dilakukan.

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa Latihan Kader Muda akan
mempengaruhi kualitas dalam berorganisasi IPNU IPPNU selangkah lebih tinggi.
Budaya Tradisi NU dapat membentuk karakter seseorang dari lahir, mengarahkan
kehidupan seseorang dan menciptakan suatu kebiasaan tetapi suatu ketika menginjak
dewasa terprovokasi dengan adanya ideologis negatif maka Tradisi itu sedikit demi
sekit akan musnah. Oleh karena itu, peran kader kader NU tidak bisa lepas dalam
membentuk suatu kehidupan bermasyarakat baik hal yang buruk maupun baik.

Anda mungkin juga menyukai