Disusun Oleh:
1. Urhulaivi
2. Nila
3. Sigit Widodo
A.LATAR BELAKANG
Ketika seseorang mulai menyadari eksistensi dirinya, maka timbullah tanda
tanya dalam hatinya sendiri tentang banyak hal, di dalam lubuk hati yang
terdalam, memancar kecenderungan untuk ingin tahu berbagai rahasia yang masih
merupakan misteri yang terselubung. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain, dari
mana saya ini, mengapa saya tiba-tiba ada, hendak kemana saya.
Dari arus pertanyaan yang mengalir dalam bisikan lubuk yang terdalam,
terdapat suatu cetusan yang mempertanyakan tentang Penguasa tertinggi alam
raya ini yang harus dijawab. Ketika pandangan diarahkan ke lazuardi biru, maka
hatipun bergetar, siapa yang menata langit dan membangunnya sedemikian kekar
dan indah.
Pada tahap ini, bukan saja naluri yang bergolak tetapi otak dan logika mulai
main untuk membentuk pengertian dan mengambil kesimpulan tentang adanya
Tuhan. Demikianlah fitrah manusia bergolak mencari dan merindukan Tuhan,
mulai dari bentuk yang dangkal dan bersahaja berupa perasaan sampai ke tingkat
yang lebih tinggi berupa penggunaan akal.
Boleh jadi fitrah ini sekali-kali tertutup kabut kegelapan sehingga nampak
manusia tidak mau tahu siapa penciptanya, namun kekuatan fitrah ini tidak dapat
dihapuskan samasekali. Dia Prosiding Seminar Hasil Penelitian sewaktu-waktu
muncul kepermukaan lautan kesadaran memanifestasikan kecenderungannya
merindukan Tuhannya yang begitu lembut.
Dalam ajaran Islam, pemahaman tentang Tuhan ini berawal dari pernyataan
umat Islam tentang dua kalimah syahadat, yang pernah diungkap ketika seseorang
menyatakan dirinya Islam. Karena itu, setiap umat Islam sangat perlu memahami
dua kalimah syahadat secara filosofis, karena semua persoalan aktivitas kehidupan
umat Islam tidak dapat dilepaskan dari dua kalimah Syahadat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Iqrar La Ilaha Illallah tidak akan dapat diwujudkan secara benar tanpa
mengikuti petunjuk yang disampaikan Rasululllah SAW. Karena itu Iqrar La
Ilaha Illallah tidak dapat dipisahkan dari iqrar Muhammad Rasulullah.Dua iqrar
inilah yang dikenal dengan Dua Kalimat Syahadat (Syahadatain). Kata asyhadu
secara etimologi berakar dari kata syahadat, yang mempunyai tiga pengertian :
“…dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil diantara kamu.” Al
Qur‟an(Al-Thalaq:2)
Dari ketiga pengertian di atas terdapat relevansi yang kuat yaitu :“seseorang akan
bersumpah,bila dia memberi kesaksian,dan dia akan memberikan kesaksian bila
dia menyaksikan ”.6 [6]
Inti dari Syahadatain yaitu; beribadah hanya kepada Allah SWT semata, dan
menjadikan Rasulullah SAW sebagai titik uswatun hasanah. Hal ini terdapat
dalam Al-qur‟an (Al-Ahzab:21) :
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik
(uswatunhasanah) bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan
kedatangan hari akhir dan dia banyak menyebut Allah.”(Al-Ahzab:21).
(Al-Baqarah:165)
Marilah kita kaum muslimin masuk Islam secara kaffah (total) dalam setiap lini
kehidupan. Karena penghambaan kita secara kaffah akan melahirkan dampak-
dampak dari penghambaan itu. Sebagai dampak dari penghambaan / Syahadatain,
terdapat tiga unsur pokok yang dimiliki manusia: hati, jasad, dan akal yang akan
mendapatkan “ shibghah”(celupan, identitas) Allah SWT.
“Shibgah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya
a. Dari hatinya lahirlah keyakinan yang benar, lalu akan melahirkan motivasi
(niat) yang ikhlas.
b. Dari akalnya lahirlah pikiran-pikiran yang islami, melairkan system yang
islami.
c. Dari jasadnya lahirlah amal shalih, sebagai tanfiz dari keinginan hati dan
rancangan akal.
B. Rukun Syahadat
Makna dua rukun ini banyak disebut dalam ayat Al-Qur’an seperti firman Allah
SWT
Artinya : Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beri'man
kepada Allah, makasesungguhnya ia telah berpegang kepa'da buhultali yang
amat kuat... (Al Ba0arah :259).
2. Rukun” Muhammad Rasulullah”
Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat “abduhuwa rasuluh
“(hamba dan utusanNya). Dua rukun ini menafikan ifrath(berlebih'lebihan) dan
tafrith (meremehkan) pada hak RasulullahShallal SW. Beliau adalah hamba dan
rasulNya. Beliauadalah makhluk yang paling sempurna dalam dua sifat yang
mulia ini,
Islam tidak hanya mengucapkan dua kalimat syahadat saja, akan tetapi wajib
mengimplementasikan syarat'sayarat yang tercakup dalam dua kalimatsyahadat
tersebut sehingga seseorang yang mengucapkan dua kalimat tersebutmenjadi
muslim yang sejati. Rukun !slam itu meliputi keyakinan, ucapan, dan perbuatan.
2. Tidak mengakui bahwa semua nikmat lahir dan bathin adalah karunia Allah
SWT.
12. Mengangkat orang-orang kafir dan murtad menjadi pemimpin dan tidak
mencintai orang-orang yang berakidah islam.
15. Menyatakan bahwa makna tersirat dari suatu ayat bertentangan dengan makna
yang tersurat dalam Al-Qur‟an.
16. Memungkiri salah satu Asma, Sifat, dan Af‟al Allah SWT.
17. Memungkiri salah satu sifat Rasulullah SAW yang telah ditetapkan Allah
SWT, atau memberinya sifat yang tidak baik, atau tidak meyakininya sebagai
contoh teladan utamabagi umat manusia.
B. Saran