Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR FISIKA

NAMA : Daffa Mudhaffar


NIM : 2008107010013
FAKULTAS : MIPA
JURUSAN : Informatika
TANGGAL PRAKTIKUM : 24 Desember 2020
JUDUL PRAKTIKUM : Momen Inersia
ASISTEN : Nanda Nazira

JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2020
PERCOBAAN 6
MOMEN INERSIA

6.1 TUJUAN PERCOBAAN


Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari hukum-hukum Newton untuk
gerak rotasi benda tegar dan besaran momen inersia yang memengaruhi keadaan
gerak rotasi sebuah benda tegar.

6.2 DASAR TEORI


Ciri utama benda tegar adalah bentuk benda tidak berubah meskipun benda
tersebut dikenai gaya, seperti gaya tekan, gaya gesek, dan sebagainya. Benda tegar
adalah benda yang ikatan antar atomnya sangat kuat sehingga tidak terjadi
gerekan relatif antar atom. Yang dapat terjadi adalah gerak bersama dengan
mempertahankan jarak antar atom. Hampir semua benda padat termasuk ke dalam
benda tegar, kecuali yang berwujud plastisin.
Berdasarkan keadaan gerakan benda ketika bergerak, kita dapat membagi
gerak benda menjadi gerak translasi dan gerak rotasi. Gerak translasi adalah
gerakan benda dalam berpindah tempat yang tidak mengubah orientasi benda
dalam ruang. Misalnya sebuah benda yang permukaannya mengarah ke arah kiblat,
selama pergerakannya berpindah dari satu tempat ke tempat lain arah
permukaannya tetap menghadap kiblat, maka gerak ini termasuk dalam gerak
translasi. Gerakan benda partikel dimana ukuran benda tidak diperhatikan,
umumnya dibahas sebagai gerak translasi. Gerak rotasi adalah gerakan beda yang
menyebabkan orientasi benda berubah ubah saat bergerak. Misalnya orang yang
menari dan melakukan gerakan spin, dimana tubuhnya berputar (dengan sumbu
putar adalah sumbu vertikal searah dengan badannya), maka ini termasuk gerak
rotasi. Sebuah bola yang ditendang oleh pemain dapat mengalami gerak rotasi,
dimana selain dari berpindah dari satu titik ke titik yang lain bola juga mengalami
gerak putar (rotasi), sehingga menghasilkan tendangan yang melengkung ke arah
gawang. Tendangan ini begitu khas sehingga dikenal dengan nama bananarama,
atau tendangan pisang dalam bahasa kita.
Jika gerak translasi dipengaruhi oleh gaya, gerak rotasi dipengaruhi oleh
momen gaya. Momen gaya didefinisikan sebagai gaya dikali dengan jarak titik
kerja gaya terhadap titik rotasi benda dengan mengikuti kaidah perkalian vektor:

Gambar 6.1 Gambaran momen gaya yang bekerja pada sebuah batang
sepanjang d
�= ���
dengan d adalah jarak titik kerja gaya dengan titik pusat rotasi batang O.
Momen inersia memengaruhi keadaan gerak melalui persamaan hukum Newton II
untuk rotasi:

� = �. �

Di sini semua momen gaya yang terlibat pada benda diperhitungkan,


dengan I adalah momen inersia dan α adalah percepatan sudut benda. Percepatan
sudut berhubungan dengan percepatan linier dalam bentuk:
a = d. α
dimana a adalah percepatan linier benda.
Sebuah benda seperti silinder atau bola yang bergerak rotasi,
menggelinding tanpa tergelincir, di bidang miring seperti pada Gambar 6.2 akan
mengalami percepatan yang besarnya ditentukan oleh kemiringan bidang miring,
massa benda, dimensi benda, dan momen inersia benda. Hubungan itu dapat
digambarkan dengan persamaan:
mg sin α
a=
m + I/r2
r adalah jari jari benda (benda silinder atau bola), m adalah massanya, dan
I adalah momen inersia benda. Dari persamaan tersebut, jika percepatan benda
saat menuruni bidang miring dapat diukur, maka momen inersia benda itu dapat
dihitung menggunakan persamaan:
mg sinα
� = �2 −m
a

Gambar 6.2 Silinder atau bola yang bergerak menggelinding di bidang


miring

6.3 ALAT DAN BAHAN


1. Papan dengan panjang 88 cm untuk permukaan bidang miring
2. Botol air mineral yang berisi air sebagai benda silinder 1 buah
3. Bola karet 1 buah
4. Bola pingpong 1 buah
5. Stopwatch
6. Tali ukur
7. Timbangan
8. Busur derajat

6.4 METODOLOGI PERCOBAAN


1. Diukur panjang bidang miring secara presisi hingga ke satuan milimeter.
2. Diukur jari jari bola pingpong, jari jari bola karet, panjang botol air
mineral dan jari-jarinya.
3. Ditimbang massa bola pingpong, bola tennis, dan botol air mineral yang
sudah diisi penuh dengan air.
4. Diberikan penyangga pada salah satu ujung papan sehingga menjadi
bidang miring dengan sudut kemiringan 10 derajat.
5. Diletakkan bola pingpong di ujung atas bidang miring, dan diukur waktu
tibanya bola pingpong di ujung bawah bidang miring.
6. Dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali dan dicatat data waktunya pada
tabel.
7. Diulangi untuk bola karet, botol air mineral yang diisi penuh dengan air
dan botol air mineral saat kosong.
8. Dilakakukan kembali percobaan untuk semua benda, dengan sudut
kemiringan bidang miring sebesar 20 derajat, 30 derajat, 45 derajat, dan 60
derajat.
9. Digelindingkan bola karet, bola pingpong, dan botol air mineral di atas
lantai datar.
10. Diukur waktu tempuh dan jarak tempuh masing-masing objek hingga
objek berhenti.

6.5 DATA DAN ANALISIS DATA


A. Data
1). Bola pingpong
jari jari 20 mm, massa 3 gram pada 10 derajat
No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,89
2 0,90
3 0,95
4 0,87
5 0,90
6 0,87
7 0,94
8 0,93
9 0,87
10 0,91
Rata-rata = 0,9

jari jari 20 mm, massa 3 gram pada 20 derajat


No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,77
2 0,77
3 0,86
4 0,80
5 0,85
6 0,90
7 0,97
8 0,89
9 0,79
10 0,84
Rata-rata = 0,84

jari jari 20 mm, massa 3 gram pada 30 derajat


No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,82
2 0,78
3 0,78
4 0,85
5 0,80
6 0,77
7 0,80
8 0,84
9 0,78
10 0,84
Rata-rata = 0,80

jari jari 20 mm, massa 3 gram pada 45 derajat


No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,74
2 0,74
3 0,71
4 0,68
5 0,66
6 0,72
7 0,67
8 0,75
9 0,73
10 0,75
Rata-rata = 0,71

jari jari 20 mm, massa 3 gram pada 60 derajat


No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,69
2 0,64
3 0,65
4 0,65
5 0,63
6 0,70
7 0,65
8 0,59
9 0,66
10 0,68
Rata-rata = 0,65
2). Bola karet
jari jari 25 mm, massa 28 gram pada 10 derajat
No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,53
2 0,59
3 0,57
4 0,60
5 0,59
6 0,56
7 0,63
8 0,64
9 0,62
10 0,55
Rata-rata = 0,58

jari jari 25 mm, massa 28 gram pada 20 derajat


No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,49
2 0,47
3 0,55
4 0,40
5 0,43
6 0,38
7 0,41
8 0,44
9 0,35
10 0,42
Rata-rata = 0,43

jari jari 25 mm, massa 28 gram pada 30 derajat


No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,35
2 0,39
3 0,34
4 0,37
5 0,33
6 0,39
7 0,38
8 0,35
9 0,34
10 0,37
Rata-rata = 0,36
jari jari 25 mm, massa 28 gram pada 45 derajat
No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,31
2 0,30
3 0,32
4 0,35
5 0,29
6 0,31
7 0,28
8 0,34
9 0,27
10 0,33
Rata-rata = 0,31

jari jari 25 mm, massa 28 gram pada 60 derajat


No Waktu turunnya bola (s) Keterangan
1 0,26
2 0,28
3 0,28
4 0,26
5 0,26
6 0,26
7 0,24
8 0,29
9 0,27
10 0,25
Rata-rata = 0,26

3). Botol air mineral dengan air penuh


jari jari 24 mm, massa 630 gram pada 10 derajat
No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,30
2 0,41
3 0,39
4 0,35
5 0,37
6 0,34
7 0,33
8 0,38
9 0,34
10 0,46
Rata-rata = 0,36
jari jari 24 mm, massa 630 gram pada 20 derajat
No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,34
2 0,36
3 0,36
4 0,37
5 0,33
6 0,31
7 0,37
8 0,36
9 0,35
10 0,33
Rata-rata = 0,34

jari jari 24 mm, massa 630 gram pada 30 derajat


No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,35
2 0,29
3 0,29
4 0,30
5 0,26
6 0,30
7 0,29
8 0,35
9 0,29
10 0,27
Rata-rata = 0,29

jari jari 24 mm, massa 630 gram pada 45 derajat


No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,24
2 0,24
3 0,26
4 0,19
5 0,23
6 0,22
7 0,25
8 0,23
9 0,23
10 0,21
Rata-rata = 0,23

jari jari 24 mm, massa 630 gram pada 60 derajat


No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,17
2 0,19
3 0,22
4 0,19
5 0,18
6 0,20
7 0,17
8 0,18
9 0,19
10 0,20
Rata-rata = 0,19

4). Botol air mineral kosong


jari jari 24 mm, massa 13 gram pada 10 derajat
No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 1,15
2 1,11
3 1,08
4 1,07
5 1,14
6 1,11
7 1,06
8 1,09
9 1,06
10 1,08
Rata-rata = 1,09

jari jari 24 mm, massa 13 gram pada 20 derajat


No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,94
2 0,89
3 0,87
4 0,95
5 0,92
6 0,91
7 0,92
8 0,88
9 0,89
10 0,92
Rata-rata = 0,90

jari jari 24 mm, massa 13 gram pada 30 derajat


No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,84
2 0,83
3 0,87
4 0,82
5 0,83
6 0,85
7 0,81
8 0,89
9 0,86
10 0,80
Rata-rata = 0,84

jari jari 24 mm, massa 13 gram pada 45 derajat


No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,78
2 0,75
3 0,79
4 0,75
5 0,71
6 0,71
7 0,77
8 0,73
9 0,76
10 0,75
Rata-rata = 0,75

jari jari 24 mm, massa 13 gram pada 60 derajat


No Waktu turunnya botol (s) Keterangan
1 0,64
2 0,65
3 0,61
4 0,60
5 0,59
6 0,61
7 0,62
8 0,57
9 0,64
10 0,58
Rata-rata = 0,61

5) Benda-benda yang digelindingkan


Jarak tempuh
No Nama Benda sampai berhenti Waktu tempuh (s)
(cm)
1 Bola pingpong 102 4,23
2 Bola karet 91 4,03
Botol air mineral
3 112 6,15
dengan air penuh
Botol air mineral
4 30 2,52
kosong
B. Analisis Data
1. Penjabaran rumus 6.2
mg sin α
a=
m + I/r2
mg sinα
a=
mr2 + I
r2
(mg sinα)r2
mr2 + I =
a
r2 (mg sinα)
I= − mr2
a
mg sinα
I = r2 −m
a

2.
Benda : Bola pingpong
Sudut kemiringan Waktu turun Percepatan Momen Inersia
No
(derajat) rata-rata (s) turun (m/s2) (kg.m2)
1 10 0,87 2,17 -0,0000002
2 20 0,84 2,5 0,0000004
3 30 0,80 2,75 0,0000009
4 45 0,71 3,5 0,0000012
5 60 0,65 4,16 0,0000012

Benda : Bola karet


Sudut kemiringan Waktu turun Percepatan Momen Inersia
No
(derajat) rata-rata (s) turun (m/s2) (kg.m2)
1 10 0,58 5,23 -0,000001
2 20 0,43 9,5 -0,0000012
3 30 0,36 13,5 -0,0000001
4 45 0,31 18 -0,0000106
5 60 0,26 26 -0,0000117

Benda : Botol air mineral dengan air penuh


Sudut kemiringan Waktu turun Percepatan Momen Inersia
No
(derajat) rata-rata (s) turun (m/s2) (kg.m2)
1 10 0,36 13,5 -0,000317
2 20 0,34 15,22 -0,000281
3 30 0,29 20 -0,000276
4 45 0,23 33 -0,000285
5 60 0,17 48 -0,000297
Benda : Botol air mineral kosong
Sudut kemiringan Waktu turun Percepatan Momen Inersia
No
(derajat) rata-rata (s) turun (m/s2) (kg.m2)
1 10 1,09 1,5 0,0000009
2 20 0,90 2,17 0,000004
3 30 0,84 2,5 0,000007
4 45 0,75 3,12 0,000009
5 60 0,61 4,7 0,000006

3. Berdasarkan percobaan, didapati bahwa perubahan sudut kemiringan akan


mengubah besar momen inersia. Semakin miring papannya, maka benda yang
akan jatuh juga semakin cepat, dan nilai momen inersia akan semakin besar juga.

4. Benda yang menggelinding suatu saat akan berhenti karena benda tersebut
mengalami gaya gesekan, sehingga terjadi perlambatan. Berikut adalah
perlambatan yang dialami benda-benda pada percobaan.

1) Bola pingpong
2s
a =−
t2
2 1,02 m
a =−
4,23 s 2
a =− 0,11 m/s2

2) Bola karet
2 0,91 m
a =−
4,03 s 2
a =− 0,11 m/s2

3) Botol air mineral dengan air penuh


2 1,12 m
a =−
6,15 s 2
a =− 0,05 m/s2
4) Botol air mineral kosong
2 0,3 m
a =−
2,52 s 2
a =− 0,9 m/s2

5. Dalam kehidupan sehari-hari, konsep momen inersia dapat dijumpai pada


permainan gasing, karena telah didesain dengan sedemikian rupa sehingga massa
gasing tepat berada ditenga-tengah gasing. Contoh lain penerapan momen inersia
pada roda sepeda yang berputar. Gerakan berputar seorang penari balet juga
termasuk contoh penerapan momen inersia.

C. Pembahasan
Momen inersia benda yang menggelinding pada bidang miring, akan semakin
besar jika sudutnya juga diperbesar. Namun pada percobaan hasil yang didapatkan
tidak demikian, hal ini dapat terjadi karena kurang singkronnya antara saat
menekan stopwatch dengan melepaskan benda dari ujung atas bidang miring.
Benda yang digelindingkan pada bidang datar, suatu saat akan berhenti
karena mengalami perlambatan. Perlambatan terjadi karena adanya gaya gesek
antar benda dengan bidang yang dilaluinya.

6.6 KESIMPULAN
 Pada bidang miring, momen inersia akan semakin besar jika sudutnya
diperbesar.
 Benda yang menggelinding pada bidang datar akan berhenti karena
perlambatan.
 Perlambatan dihasilkan karena adanya gaya gesek.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Kampus Ganesa, Bandung.

Syahid, Bilal. 2020. Momen Inersia.


https://www.gurupendidikan.co.id/momen-inersia/#ftoc-heading-1. Diakses
pada 31 Desember 2020.
LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan

Bola pingpong dengan


1 kemiringan papan
10 derajat

Bola karet dengan


2 kemiringan papan
10 derajat
Botol air kosong
3 dengan kemiringan
papan 10 derajat

Botol dengan air


4 pada kemiringan
10 derajat
Bola pingpong dengan
5 kemiringan papan
20 derajat

Bola karet dengan


6 kemiringan papan
20 derajat
Botol air kosong
7 dengan kemiringan
papan 20 derajat

Botol dengan air


8 pada kemiringan
20 derajat

Anda mungkin juga menyukai