Anda di halaman 1dari 5

Surat Untuk Ibu dari Janin di Surga 

(aborsi)
Posted on 03/03/2012 by semuacoretan

SURAT DARI SURGA (ditulis oleh Bayi Perempuan korban Aborsi)

Mama sayang, Aku di surga sekarang, duduk di


pangkuan Tuhan. Ia mengasihiku dan ‘menangis’ bersamaku sebab pedih pilu hatiku. Begitu
ingin aku menjadi putri mungil mu.

Tidak terlalu mengerti aku akan apa yang telah terjadi. Aku begitu bergairah ketika mulai
Menyadari keberadaanku. Aku ada di suatu tempat yang gelap, namun nyaman. Aku melihat aku
punya jari-jari dan jempol.

Aku cantik seturut


perkembanganku, tapi belum siap meninggalkan tempatku. Aku menghabiskan sebagian besar
waktuku dengan berpikir atau tidur.
Bahkan sejak hari-hari pertamaku, aku merasakan ikatan istimewa antara engkau dan aku.

Kadang aku mendengarmu menangis, dan aku menangis bersamamu. Kadang engkau berteriak
dan memaki, lalu aku menangis. Aku dengar Papa memaki balik. Aku sedih dan berharap engkau
akan segera baik kembali.
Aku heran mengapa engkau begitu sering menangis.

Suatu hari engkau menangis hampir sepanjang hari.


Pilu hatiku karenanya. Tak dapat kubayangkan
mengapa engkau begitu berduka. Pada hari itu juga, hal yang paling mengerikan terjadi. Suatu
monster yang amat keji masuk ke tempat hangat dan nyaman di mana aku berada. Aku sangat
takut, aku mulai menjerit, tapi tak sekalipun engkau berusaha menolong. Mungkin engkau tak
pernah
mendengarku……..
Monster itu semakin lama
semakin dekat sementara aku terus berteriak,
“Mama, Mama, tolong aku…..,
Mama……tolong aku.”
Suatu teror yang ngeri aku rasakan. Aku berteriak dan
berteriak……. hingga tak sanggup lagi.
Lalu monster itu mulai mencabik lenganku.
Sungguh sakit rasanya, sakit
yang tak kan pernah dapat
kuungkapkan dengan kata.
Monster itu tidak berhenti.
Oh….bagaimana aku harus
mohon agar ia berhenti. Aku menjerit sekuat tenaga
sementara ia mencabik putus kakiku.

Sepenuhnya aku dalam kesakitan, aku sekarat. Aku tahu tak kan pernah aku melihat wajahmu
atau mendengarmu membisikkan betapa engkau mengasihiku.
Aku ingin menghapus butir-butir air matamu. Aku punya begitu banyak
rencana untuk membuatmu
bahagia, Mama….Tapi aku tak dapat.

Mimpi-mimpiku musnah sudah. Walau menanggung sakit tak terperi pedih dan pilunya hati
kurasakan melampaui segalanya. Lebih dari segalanya aku ingin menjadi putrimu. Tak ada
gunanya sekarang, aku meregang nyawa dalam sengsara tak terkatakan.
Hanya hal-hal buruk yang
terlintas di benakku.

Begitu ingin aku mengatakan


bahwa aku mengasihimu,
sebelum aku pergi. Tapi, aku tak tahu kata-kata yang dapat engkau mengerti. Dan segera saja,
aku tak lagi punya napas untuk mengatakannya, aku mati.

Aku merasa diriku terangkat, seorang malaikat besar membawaku ke suatu tempat yang besar
dan indah. Aku masih menangis, tapi segala rasa sakit tubuhku sirna sudah.
Malaikat membawaku kepada Tuhan dan membaringkanku dalam pelukan Nya.

Tuhan mengatakan bahwa Ia


mencintaiku. Lalu, aku merasa bahagia. Kutanya pada-Nya, apa itu yang membunuhku.
Jawab-Nya, “Aborsi, Aku
menyesal, karena Aku tahu
bagaimana ngeri rasanya.”
Aku tidak tahu apa itu aborsi; Aku pikir mungkin nama monster itu. Aku menulis untuk
mengatakan betapa aku mengasihimu…… dan mengatakan padamu betapa ingin aku menjadi
putri mungilmu.
Aku telah berjuang sehabis-habisnya untuk hidup, aku ingin hidup……!
Kuat keinginanku, tapi aku tak mampu; monster itu terlalu kuat…
Dicabik-cabiknya lengan dan
kakiku dan akhirnya seluruh
tubuhku…..
Tak mungkin bagiku untuk hidup. Aku hanya ingin engkau tahu bahwa aku berusaha tinggal
bersamamu. Aku tidak mau mati!

Juga Mama, berhati-hatilah


terhadap monster bernama
aborsi itu. Mama aku mengasihimu…..
Aku sedih engkau harus
menanggung rasa sakit seperti yang kualami.
Berhati-hatilah Mama.

Peluk cium, Bayi Perempuanmu

Surat Buat Mama (Aborsi)


Okt 22

Posted by enkiwockeez

Halo mama, aku bayimu. Kamu belum tau aku, karena umurku masih beberapa minggu. Kamu
akan segera mengetahui aku tidak lama lagi, aku berjanji. Biarkan aku memberitahumu beberapa
hal tentang diriku. Namaku Maria, dan aku memiliki mata dan rambut hitam yang indah. Yah,
mungkin saat ini aku belum memilikinya, tapi aku akan memilikinya ketika aku lahir. Aku akan
menjadi anakmu satu-satunya, dan kau memanggilku “the one and only”. Aku akan tumbuh
tanpa banyak waktu dengan papa, tapi kita akan memiliki satu sama lain. Kita akan saling
membantu dan menyayangi. Ketika besar nanti, aku ingin menjadi seorang dokter.
Kau menyadari kehadiranku hari ini mama, kau begitu bahagia dan tidak dapat menunggu untuk
memberitakan kabar ini pada semua orang. Yang dapat kau lakukan sepanjang hari adalah
tersenyum, dan hidup terasa begitu sempurna. Kau memiliki senyum yang indah, mama.
Senyummu adalah wajah pertama yang akan aku lihat dalam hidupku, dan akan menjadi hal
yang paling indah yang pernah aku lihat dalam hidupku . Aku sudah tau itu.

Hari ini adalah hari saat kau memberitahu papa. Kau begitu bersemangat untuk memberitahu
papa tentang aku. Tapi papa tidak senang, mama. Papa sepertinya marah. Aku tidak yakin kau
menyadarinya, tapi papa marah. Papa mulai berbicara tentang sesuatu mengenai uang, tagihan
dan hal lain yang belum bisa aku pahami. Kemudian papa melakukan hal yang menakutkan,
mama. Papa memukulmu. Aku dapat merasakan bahwa kau terjatuh, dan tanganmu berusaha
melindungiku. Aku baik-baik saja, tapi aku sangat sedih. Lantas kau menangis, mama. Itu adalah
suara yang tidak aku suka. Suara itu membuatku tidak merasa nyaman. Hal itu membuatku ikut
menangis. Setelah itu, papa meminta maaf dan memelukmu kembali. Kau memaafkannya,
mama, tapi aku tidak yakin dapat melakukannya. Itu tidak benar. Kau bilang papa mencintaimu,
namun mengapa dia menyakitimu? Aku tidak suka itu, mama.

Akhirnya, kau dapat melihatku! Perutmu sedikit membesar, dan kau begitu bangga. Kau pergi
dengan mamamu untuk membeli baju baru, dan kau amat sangat bahagia. Kau juga bernyanyi
untukku. Kau memiliki suara yang paling indah di dunia. Saat kau menyanyi adalah saat paling
membahagiakan untukku. Dan kau berbicara padaku, akupun merasa aman. Sangat aman. Kau
hanya perlu menunggu, mama. Ketika aku lahir, aku akan menjadi sempurna hanya untukmu.
Aku akan membuatmu bangga, dan akan menyayangimu dengan segenap hatiku.

Sekarang, aku dapat menggerakkan tangan dan kakiku, mama. Aku melakukannya karena kau
meletakkan tanganmu ke perut untuk merasakan aku, dan aku tertawa, kau juga tertawa. Aku
menyayangimu,mama.

Papa datang mengunjungimu hari ini, mama. Aku sangat takut. Dia berlagak konyol dan berkata
melantur. Papa bilang bahwa dia tidak menginginkanmu. Aku tidak tau kenapa, namun itu yang
dikatakan papa. Kemudian dia memukulmu lagi, aku sangat marah. Ketika aku besar, aku
berjanji tidak akan membiarkanmu terluka! Aku berjanji untuk melindungimu. Papa jahat. Aku
tidak peduli bahwa kau berpikir kalau dia adalah orang yang baik, menurutku dia jahat. Dia
memukulmu, dan dia bilang, dia tidak menginginkan kita. Dia tidak suka aku. Mengapa dia tidak
suka aku, mama?

Kau tidak berbicara denganku malam ini, mama. Apakah semuanya baik-baik saja?

Sudah tiga hari sejak kau bertemu papa. Kau belum berbicara denganku atau menyentuhku atau
melakukan apapun setelah kejadian itu. Kau masih menyayangiku kan ma? Aku masih
menyayangimu. Aku rasa kau sangat sedih. Satu-satunya waktu dimana aku merasakanmu
adalah ketika kau tidur. Kau emmelukku dengan tanganmu, dan aku merasa aman dan hangat.
Tapi mengapa kau tidak melakukannya lagi ketika terbangun dari tidur?

Aku berumur 21 minggu hari ini, mama. Tidakkah kau bangga padaku? Kita akan pergi ke suatu
tempat hari ini, dan tempat ini adalah tempat yang baru, aku sangat bersemangat. Tempat ini
seperti rumah sakit. Aku ingin menjadi dokter ketika aku besar nanti, mama. Aku harap kau
bersemangat seperti hanya aku, aku tak dapat menunggu lagi.

Mama, aku merasa takut. Jantungmu masih berdetak, tapi aku tidak tau apa yang kau pikirkan.
Dokter berbicara padamu. Aku merasa bahwa sesuatu akan segera terjadi. Aku amat sangat takut,
mama. Tolong berkatalah padaku bahwa kau menyayangiku. Lalu aku akan merasa aman lagi.
Aku menyayangimu!

Mama, apa yang kau lakukan padaku? Itu sakit! Tolong hentikan mereka, mama! rasanya tidak
enak! Mama, tolong… tolong aku, suruh mereka berhenti!

Jangan khawatir mama, aku aman. Aku di surge bersama para malaikat sekarang. Mereka
memberitahuku apa yang kau lakukan, dan mereka bilang itu adalah ABORSI.

Kenapa mama? kenapa kau melakukan itu? Tidakkah kau menyayangiku lagi? Kenapa kau
melenyapkanku? Aku meminta maaf dengan sangat jika aku melakukan kesalahan, mama. Aku
menyayangimu! Aku menyayangimu dengan segenap hatiku. Mengapa kau tidak menyayangiku?
Aku ingin hidup, mama! Tolong! Sangat menyakitkan ketika mengetahui bahwa kau tidak peduli
denganku, dan tidak berbicara denganku. Tidakkah aku cukup menyayangimu? Tolong katakana
kau akan tetap menjagaku, mama. Aku ingin hidup dan tersenyum, dan melihat awan dan
melihat wajahmu, serta tumbuh menjadi dokter. Aku tidak ingin berada disini, aku ingin kau
menyayangiku lagi! Aku minta maaf kalau aku melakukan kesalahan, Aku sayang mama.

Aku sayang mama.

Setiap aborsi adalah….

Satu jantung yang berhenti berdetak..

Dua mata yang tidak akan pernah melihat..

Dua tangan yang tidak akan pernah menyentuh..

Dua kaki yang tidak akan pernah berlari..

Satu mulut yang tidak akan pernah berbicara..

untuk teman”q yang setuju melawan aborsi sebarkan ini ya…

© Hopefully Usefull. Be Yourself, Think Different _______ ’8′

Anda mungkin juga menyukai