Anda di halaman 1dari 11

Pidato Muniba Indonesia [lengkap]

Wow, saya kehabisan kata saat ini, tapi saya harus mengatasinya karena saya harus
berpidato. Terimakasih atas semua cinta, kehangatan, terimakasih telah menerima saya.
Terima kasih banyak.

Saya selalu memulai pidato saya dengan penolakan, dimana saya tidak pernah merasa
sebagai seorang motifator. Ya, saya berpidato. Tapi saya lebih merasa seperti seorang
pendongeng karena kemanapun saya pergi, saya selalu berbagi cerita dengan orang lain.

Ini adalah kisah seorang perempuan, yang secara sempurna memiliki


ketidaksempurnaan dalam hidup, yang membuat dia menjadi dirinya, dan bisa menjadi
seperti saat ini. ini adalah kisah perempuan yang mengejar mimpi dan aspirasinya yang
membuat orang lain menyadari, bahwa hidupmu berat dan kamu menyerah dengan hal
itu, karena kamu berfikir hidupmu tidak adil, fikirkanlah lagi. karena jika kamu berfikir
begitu, kamu sudah tidak adil terhadap dirimu sendiri.

Ini adalah kisah seorang perempuan, yang membuat orang menyadari bahwa masalah
tidaklah besar, tapi kita yang terlalu kecil karena tidak bisa mengatasinya. Ini adalah
kisah perempuan, yang menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukan ada pada
kesuksesan, uang, atau terkenal. Kebahagiaan sejati adalah bersumber dari rasa syukur.
Jadi, saya di sini dan akan berbagi kisah perempuan itu. Inilah kisahku. Kisah rasa
syukurku.

Saya mencintai kalian juga. Cinta kalian.

Saya percaya dengan kekuatan kata, beberapa orang berbicara tanpa berfikir, tapi saya
tahu nilai dari kata, kata bisa membentukmu, menghancurkanmu. Mereka bisa
menyembuhkan jiwa, mereka bisa menghancurkanmu selamanya. Jadi, saya mencoba
menggunakan kata positif di dalam hidupku kemanapun saya pergi. Mereka bilang
kesusahan saya bilang peluang. Mereka bilang kelemahan saya bilang kekuatan. Mereka
mengatai saya cacat saya berkata pada diri saya inilah tanda penghargaan. Mereka
melihat keterbatasanku. Mereka melihat keterbatasanku saya melihat kemampuanku.

Ada sebuah kecelakaan yang terjadi dalam hidupmu. Ada beberapa insiden yang terjadi
dan hal itu sangat kuat mengubah jati dirimu. Kecelakaan itu sangat kuat pengaruhnya
yang menghancurkanmu secara fisik. Hal itu mengubah bentuk tubuhmu, namun
membentuk jiwamu. Insiden itu menghancurkanmu. Membentukmu, namun
menjadikanmu sebagai versi terbaik dari dirimu, dan itulah yang terjadi pada saya. Dan
saya akan berbagi apa yang sebenarnya terjadi kepadaku.

Saya berusia 18 ketika menikah, saya berada di keluarga yang simple dan sedikit jadul,
dimana perempuan yang baik tidak pernah menolak keinginan orang tua. Ayahku ingin
saya menikah, dan semua yang saya katakan adalah jika hal ini membuat kamu bahagia
maka, saya akan menikah. Dan tentu, itu bukanlah pernikahan yang bahagia.
Setelah 2 tahun menikah, sekitar 9 tahun lalu, saya tertimpa kecelakaan. Entah
bagaimana suami saya tertidur, mobil kamu masuk ke dalam parit. Dia berhasil
melompat keluar mobil dan selamat. Saya gembira dengan hal ini, namun saya tetap
berada di dalam dan menderita luka yang sangat banyak. Jumlahnya sangat banyak
namun jangan terlalu dihiraukan, saya benar-benar sehat sekarang.

Tulang jari tangan kananmu hancur. Pergelangan tangan hancur. Tulang punggung dan
selakang hancur. Seluruh tulang rusukku hancur, dan karena tulang rusuk hancur, paru-
paru dan hati saya terluka berat. Saya tidak bisa bernafas. Saya kehilangan kontrol
terhadap tubuh bagian perut, itulah mengapa saya harus membawa tas ini kemana saja.
Namun kecelakaan itu mengubah saya dan hidup saya dimana dengan semua
kehancuran tulang ini, saya akan lumpuh untuk seumur hidup saya.

Kecelakaan ini terjadi di daerah terpencil, profinsi kecil dimana tidak ada pertolongan
pertama, tidak ada rumah sakit, tiada ambilan. Saya di tengah daerah entah dimana di
dalam mobil yang hancur. Beberapa orang datang untuk menyelamatkan saya. Mereka
memberi pertolongan pertama. Mereka menarikku keluar mobil, dan saat itu, saya
mendengar ucapan mereka tentang tulang belakang. Dan mereka berdebat, apakah jika
kita biarkan dia akan mati? Kemana kita akan pergi? Tiada ambulan.

Lalu ada sebuah jeep di pojok jalan, dia bilang : letakkan dia di belakang jeep, bawa ke
rumah sakit, yang mana jaraknya adalah 3 jam dari tkp. Saya masih ingat perjalanan
dengan jalan yang rusak itu. Saya hancur. Mereka membawaku di belakang jeep, dan
dengan buru-buru membawaku ke rumah sakit. Disitulah saya sadar separuh tubuhku
hancur, dan separuh yang lain tidak bisa digerakkan.

Akhirnya saya tiba, saya tinggal di RS 2 bulan setengah. Saya mengalami bbrp operasi.
Dokter menancapkan titanium di tangan saya, banyak sekali di tulang belakang juga.
Itulah mengapa orang pakistan memanggil saya wanita besi pakistan.

Kadang, saya berfikir betapa mudahnya menceritakan ini. dan ada orang yang bilang
ketika kamu berbagi bercerita dan hal itu tidak membuatmu menangis, itu artinya kamu
telah sembuh. 2 bulan setengah itu sangat menyeramkan. Saya tidak mengada-ada
dalam bercerita hanya agar menginspirasi, saya adalah ungkapan keputusasaan.

Suatu hari, dokter datang dan bilang : kami dengar kamu ingin menjadi seniman namun
berakhir sbg ibu rumah tangga. Kami punya berita buruk, kamu tidak akan bisa melukis
lagi karena tulang jari dan tanganmu remuk, kamu tidak akan bisa memegang kuas.
Saya hanya diam.

Esoknya dokter datang dan bilang : tulang belakangmu hancur kamu tidak akan bisa
berjalan. Saya tarik nafas, dan berkata : ok tidak masalah. Hari esoknya dokter datang
dan berkata : karena tulang belakang yang luka itu kamu merasakan rasa sakit luar
biasa, kamu tidak akan bisa melahirkan anak lagi. hari itu, saya merasa binasa.

Aku masih ingat. Saya bertanya pada ibu saya: mengapa saya? dan disitulah aku mulai
mempertanyakan keberadaanku bahwa mengapa aku bahkan hidup? apa gunanya
hidup? saya tidak bisa berjalan. Saya tidak bisa melukis. Baik. Saya tidak bisa menjadi
ibu, dan kita memiliki hal ini di kepala kita sebagai wanita yang kita tidak lengkap tanpa
| memiliki anak. Saya akan menjadi wanita yang tidak lengkap selama sisa hidup saya.

Apa gunanya ? orang takut mereka pikir saya akan bercerai. Apa yang akan terjadi pada
saya? kenapa aku? Kenapa aku hidup? kita semua mencoba mengejar terowongan ini.
Kita semua melakukan ini | karena kita melihat cahaya di ujung terowongan, yang
membuat kita terus berjalan. Sahabat-sahabatku, dalam situasiku, ada sebuah
terowongan, tetapi aku harus berguling, tetapi tidak ada cahaya, dan itu adalah | dimana
saya menyadari bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan jiwa.

Ibu saya berkata kepada saya: ini juga akan berlalu. Tuhan memiliki rencana yang lebih
besar untuk Anda. Saya tidak tahu apa itu, tetapi dia pasti memiliki, dan dalam semua
kesusahan dan kesedihan itu entah bagaimana atau yang lain kata-kata itu begitu ajaib
sehingga mereka membuat saya terus berjalan. Saya mencoba untuk menempatkan
senyum di wajah saya sepanjang waktu sedang bersembunyi | itu sangat sulit untuk
menyembunyikan rasa sakit, yang ada di sana, tetapi yang saya tahu adalah jika saya
akan menyerah | ibuku dan saudara-saudaraku akan menyerah juga.

Saya tidak bisa melihat mereka menangis bersamaku. Jadi, apa yang membuat saya
terus berjalan adalah | Suatu hari saya bertanya kepada saudara laki-laki saya Saya tahu
saya memiliki tangan yang cacat, tetapi saya lelah melihat dinding putih ini di rumah
sakit dan memakai lulur putih ini. Saya mulai bosan dengan ini. Saya ingin
menambahkan lebih banyak warna ke dalam hidup saya. Aku ingin melakukan sesuatu.
Berikan saya beberapa warna. Bawakan saya beberapa kanvas kecil. Saya ingin melukis.
Jadi, lukisan pertama yang saya buat adalah | di ranjang kematian saya, di mana saya
melukis untuk pertama kalinya.

Itu bukan hanya karya seni atau hanya gairah saya. Itu terapi saya. Sungguh terapi yang
luar biasa tanpa mengucapkan sepatah kata pun saya bisa melukis hati saya. Saya bisa
berbagi cerita saya. Orang-orang biasanya datang dan berkata: lukisan indah apa yang
warnanya begitu banyak. Tidak ada yang bisa melihat kesedihan di dalamnya. Hanya
saya yang bisa. Jadi, begitulah cara saya menghabiskan dua setengah bulan di rumah
sakit saya. Menangis.

Jangan pernah mengeluh atau merengek, tetapi melukis. Dan kemudian saya
dipulangkan, dan saya pulang ke rumah, dan saya pulang ke rumah, dan saya menyadari
bahwa saya telah mengembangkan banyak borok tekanan di punggung dan tulang
pinggul saya. Saya tidak bisa duduk. Ada banyak infeksi di tubuhku, banyak alergi.

Jadi, dokter ingin saya berbaring di tempat tidur lurus. Untuk tidak enam bulan, untuk
tidak satu tahun, selama dua tahun. Saya terbaring di tempat tidur, terkurung di satu
ruangan itu melihat ke luar jendela, mendengarkan kicau burung dan berpikir mungkin
akan ada waktu ketika kita akan pacaran dengan keluarga, dan menikmati alam.
Itu adalah waktu di mana saya menyadari | betapa beruntungnya orang, tetapi mereka
tidak menyadari. Itu adalah waktu di mana saya menyadari | bahwa pada hari saya akan
duduk, saya akan membagikan rasa sakit ini kepada semua orang untuk membuat
mereka menyadari betapa beruntungnya mereka, dan mereka bahkan tidak
menganggap mereka beruntung. Selalu ada titik balik dalam hidup Anda.

Ada hari kelahiran kembali yang saya rayakan | setelah dua tahun dan dua setengah
bulan, ketika saya bisa duduk di kursi roda | itu adalah hari ketika aku dilahirkan
kembali. Saya adalah orang yang sepenuhnya berbeda. Saya masih ingat | Pada hari saya
duduk di kursi roda untuk pertama kalinya mengetahui bahwa saya tidak akan pernah
meninggalkan ini. Saya melihat diri saya di cermin, dan saya berbicara pada diri sendiri,
dan saya masih ingat apa yang saya katakan.

Saya tidak sabar menunggu keajaiban datang dan membuat saya berjalan. Saya tidak
bisa duduk di sudut ruangan sambil menangis dan memohon ampun karena tidak ada
yang punya waktu. Jadi, saya harus menerima diri saya seperti apa adanya. Lebih cepat
lebih baik. Jadi, saya menerapkan warna bibir untuk pertama kalinya, dan saya
menghapusnya, dan saya menangis. Dan saya berkata: apa yang saya lakukan?
seseorang di kursi roda tidak boleh melakukan ini. Apa yang akan dikatakan orang?
bersihkan. Taruh lagi. Kali ini saya meletakkannya untuk diri saya sendiri | karena saya
ingin merasa sempurna dari dalam, dan hari itu saya memutuskan bahwa saya akan
menjalani hidup untuk diri saya.

Saya TIDAK akan menjadi orang yang sempurna untuk seseorang. Saya hanya akan
mengambil momen ini, dan saya akan membuatnya sempurna untuk diri saya sendiri.
Dan Anda tahu bagaimana semuanya dimulai. Hari itu saya memutuskan bahwa saya
akan melawan ketakutan saya.

Kita semua memiliki ketakutan. Takut tidak diketahui. Takut diketahui. Takut
kehilangan orang. Takut kehilangan bantuan. Uang. Kami ingin unggul dalam karier.
Kami ingin menjadi terkenal. Kami ingin mendapatkan uang. Kami takut sepanjang
waktu. Jadi, saya menuliskan satu per satu semua ketakutan itu, dan saya memutuskan
bahwa saya akan mengatasi ketakutan ini satu per satu. Anda tahu apa ketakutan
terbesar saya? perceraian .

Saya tidak tahan dengan kata ini. Saya mencoba untuk berpegang pada orang yang tidak
menginginkan saya lagi, tetapi saya mengatakan: tidak. Saya harus membuatnya
bekerja, tetapi pada hari saya memutuskan bahwa ini bukan apa-apa, tetapi ketakutan
saya. Saya membebaskan diri saya dengan membebaskannya, dan saya membuat diri
saya secara emosional begitu kuat di sana pada hari saya mendapat berita bahwa dia
akan menikah saya mengiriminya teks, dan saya sangat senang untuk Anda dan saya
berharap yang terbaik untuk Anda. Dan dia tahu bahwa saya berdoa untuknya hari ini.

Ketakutan terbesar saya / nomor dua adalah, saya tidak akan bisa menjadi ibu lagi, dan
itu sangat menghancurkan bagi saya, tetapi kemudian saya menyadari, ada begitu
banyak anak di dunia yang mereka inginkan adalah penerimaan. Jadi, tidak ada gunanya
menangis hanya pergi dan mengadopsi satu, dan itulah yang saya lakukan. Saya
memberi nama saya di berbagai organisasi, panti asuhan berbeda. Saya tidak
menyebutkan bahwa saya berada di kursi roda yang sedang sekarat untuk memiliki
seorang anak. Jadi, saya hanya memberi tahu mereka bahwa ini Muniba Mazari dan dia
ingin mengadopsi anak laki-laki atau perempuan. Apa pun itu, tetapi saya ingin
mengadopsi seorang anak kecil, dan saya menunggu dengan sabar.

Dua tahun kemudian saya mendapat telepon ini dari sebuah kota yang sangat kecil di
Pakistan. Saya mendapat telepon dan mereka berkata: apakah Anda Muniba Mazari?
ada bayi laki-laki, dan apakah Anda ingin mengadopsi? dan ketika saya berkata, ya. Saya
benar-benar bisa merasakan sakit persalinan. Ya, ya, saya akan mengadopsi dia. Saya
datang untuk membawanya pulang, dan ketika saya sampai di sana, pria itu sedang
duduk, dan dia melihat saya dari ujung rambut hingga ujung kaki, dan di belakang
kepala saya, saya terus berpikir bahwa: oh my god. Dia akan mengatakan: dia ada di
kursi roda. Dia tidak pantas mendapatkannya. Bagaimana dia akan merawatnya? dan
saya menatapnya, dan saya berkata: jangan menilai saya karena saya di kursi roda,
tetapi Anda tahu apa yang dia katakan. Dia berkata: saya tahu Anda akan menjadi ibu
terbaik dari anak ini. Anda berdua beruntung memiliki satu sama lain.

Dan hari itu, dua tahun atau dua hari dan hari ini dia berumur enam tahun. Anda akan
terkejut mengetahui ketakutan lain yang lebih besar yang saya miliki dalam diri saya.
Itu menghadapi orang. Saya biasa menyembunyikan diri dari orang-orang. Ketika saya
di tempat tidur selama dua tahun saya digunakan untuk menjaga pintu tertutup. Saya
dulu berpura-pura bahwa saya tidak akan bertemu siapa pun yang memberi tahu
mereka bahwa saya sedang tidur. Anda tahu mengapa ? karena saya tidak tahan simpati
yang mereka miliki untuk saya. Mereka memperlakukan saya seperti seorang pasien.

Ketika saya dulu tersenyum, mereka biasa melihat saya dan mengatakan itu: Anda
tersenyum? Apakah kamu baik-baik saja ? saya lelah dengan pertanyaan yang
ditanyakan: apakah Anda sakit? baik, seorang wanita kemarin di bandara bertanya
padaku; Apakah kamu sakit ? dan saya berkata: baik, selain cedera tulang belakang saya
baik-baik saja. Saya tebak. Tapi itu benar-benar pertanyaan lucu. Mereka tidak pernah
merasa manis ketika saya berada di tempat tidur. Jadi, saya biasa menyembunyikan diri
dari orang yang tahu itu, oh my god saya tidak akan melihat simpati itu di mata mereka.
Ya, benar.

Dan hari ini saya di sini berbicara kepada semua orang luar biasa ini / karena saya telah
mengatasi rasa takut. Anda tahu di mana Anda berada di kursi roda, apa hal yang paling
menyakitkan? itu adalah ketakutan lain bahwa orang-orang di kursi roda adalah orang-
orang yang secara berbeda berada di dalam hati mereka tetapi mereka tidak pernah
berbagi. Saya akan berbagi dengan Anda. Kurangnya penerimaan / orang berpikir
bahwa tidak akan diterima oleh orang-orang karena kita di dunia orang yang sempurna
tidak sempurna.
Jadi, saya memutuskan bahwa daripada memulai sebuah LSM untuk kesadaran
kecacatan, yang saya tahu tidak akan membantu siapa pun. Saya mulai tampil lebih di
depan umum. Saya mulai melukis. Saya selalu ingin. Saya telah melakukan banyak
pameran. Saya seniman pertama di kursi roda Pakistan. Saya telah melakukan banyak
kampanye pemodelan, kampanye yang berbeda untuk merek seperti Toni dan Guy. Saya
telah melakukan beberapa hal yang benar-benar lucu untuk memecahkan hambatan
seperti pemodelan. Ada yang ini dengan nama kota badut di mana saya menjadi badut /
karena saya tahu bahwa badut memiliki hati juga.

Dan kemudian, saya juga memutuskan bahwa jika saya benar-benar ingin membuat
perbedaan. Saya TIDAK akan membiarkan orang menggunakan saya untuk kampanye
polio mereka, di mana mereka akan membuat Anda menjadi korban / atau lambang
kesengsaraan dan belas kasihan dan akan mengatakan bahwa Anda tahu apa yang
memberi polio menjatuhkan anak-anak Anda atau mereka akan menjadi seperti gadis
ini. Saya memutuskan bahwa saya akan bergabung dengan TV nasional Pakistan sebagai
pembawa berita, dan saya telah melakukan banyak pertunjukan selama tiga tahun
terakhir.

Jadi, ketika Anda menerima diri Anda sendiri sebagaimana dunia mengakui Anda.
Semuanya dimulai dari dalam. Saya menjadi ... terima kasih. Saya menjadi duta besar
nasional untuk PBB Women Pakistan, dan sekarang, saya berbicara untuk hak-hak
anak-anak perempuan. Kami berbicara tentang kesetaraan keberagaman gender yang
merupakan suatu keharusan. Saya tampil di BBC ratus wanita untuk 2015. Saya adalah
salah satu dari Forbes 30 di bawah 30 untuk tahun 2016, dan itu semua tidak terjadi
sendirian.

Anda semua berkembang dalam karier Anda. Anda memiliki impian dan cita-cita yang
lebih besar dalam hidup. Selalu ingat satu hal: di jalan menuju kesuksesan, selalu ada
kita, bukan saya. Jangan berpikir bahwa Anda sendiri dapat mencapai sesuatu. Tidak!
Selalu ada orang lain yang berdiri di belakang Anda / mungkin tidak datang di garis
terdepan tetapi di belakang Anda. mungkin tidak muncul di depan depan tetapi di
belakang Anda, berdoa untuk Anda saat mendukung Anda. Jangan pernah kehilangan
orang itu. Tak pernah.

Tidak peduli berapa banyak yang saya katakan / bahwa saya tidak dapat menemukan
pahlawan. jadi saya menjadi satu. Saya masih ingin mengenali ketiga orang itu dalam
hidup saya, yang benar-benar mengubah hidup saya sepenuhnya, dan saya
mendapatkan inspirasi dari mereka setiap hari.

Banyak orang tahu tentang serangan teroris di Pakistan. Kami telah kehilangan banyak
orang, dan saya berbagi ini dengan hati yang sangat berat karena kami benar-benar
telah kehilangan banyak orang, dan gejolak terorisme yang sangat besar ini. Orang-
orang ini adalah orang barbar. Mereka tidak melihat orang. Mereka disana. Mereka
bahkan lebih buruk daripada binatang. Mereka telah membunuh orang di masjid.
Mereka telah membunuh orang di gereja, kuil, bahkan di sekolah. Ada serangan teroris
di sekolah umum militer Peshawar.

Di mana teroris ini masuk di ruang pemeriksaan, dan mereka membunuh anak-anak
kita. Dan dalam serangan itu hari itu bocah cantik Waleed Khan yang menjadi pahlawan
saya. Pahlawan kehidupan nyata saya / adalah Proctor, yang merawat para siswa,
mengawasi siswa.

Orang-orang barbar itu menembaknya tiga kali di wajah, lima kali di tubuhnya, dan dia
jatuh. Saya diminta untuk memberi ceramah di sekolah setelah seminggu serangan
teroris itu. Dengan hati yang sangat berat, saya pergi ke sana, dan saya berbicara. Kami
menyanyikan beberapa lagu nasional. Saya berpikir bahwa mungkin saya telah
melakukan bagian saya, tetapi jauh di dalam itu membunuh saya. Saya bisa melihat
anak-anak terluka. Saya dapat melihat anak-anak duduk di kursi roda sambil menatap
saya bertanya-tanya: apa selanjutnya? apa salah kami hanya karena kami di sini untuk
memeriksakan kami telah ditembak.

Jadi, banyak orang begitu banyak anak kehilangan teman-teman mereka. Ruang kelas
mereka kosong pada hari berikutnya mereka pergi ke ruang kelas. Begitu. Anak ini
Waleed Khan. Saya ditanya bahwa dia berada di rumah sakit sekarang, dan Anda harus
pergi dan melihatnya, dan memotivasi dia dan mengatakan kepadanya bahwa itu akan
baik-baik saja. Dan ketika saya melihat Waleed Khan datang di kursi roda untuk
pertama kalinya di depan saya. Wajahnya semua cacat. Kakinya patah. Lengannya patah.
Dia tidak bisa bicara. Dia kehilangan giginya. Dia tidak bisa bersin. Dia tidak bisa
mencium bau. Dia tidak bisa makan, dan saya terus berpikir: apa yang harus saya
katakan?

Bahwa semuanya akan baik-baik saja? tidak! Tidak ada yang baik-baik saja. Dan ketika
saya sedang bergumul dengan kata-kata, apa yang harus dikatakan, apa yang tidak
boleh dikatakan, anak cantik ini Waleed Khan / datang kepada saya, dan dia berkata:
apakah Anda Muniba Mazari? saya bilang iya. Dia berkata: mari kita mengambil foto
selfie. Dan dengan senyuman ompong yang indah dari Waleed Khan. Kami mengambil
selfie yang indah yang masih saya miliki dengan saya. Saya tidak membagikannya di sini
karena bentuknya sangat buruk pada waktu itu. Dan disitulah saya menyadari bahwa
ketika saya berpikir terlalu banyak tentang kelainan bentuknya.

Dia senang dengan dirinya sendiri. Dia bahkan tidak peduli / karena hari ini dia masuk
sekolah yang sama. Dan ketika seseorang bertanya kepadanya apa yang terjadi pada
wajahmu. Mengapa begitu banyak bekas luka? Anda tahu apa yang dia katakan: bekas
luka ini adalah medali saya, dan saya memakainya dengan bangga. Dan betapa indahnya
dia berkata: para teroris menginginkan saya untuk tidak belajar. Saya pergi belajar. Saya
akan menjadi dokter suatu hari nanti. Dan inilah cara saya membalas dendam / dari
para teroris itu.

Lain seperti pahlawan kehidupan nyata, tentu saja, anakku. Namanya niele. N I E L E.
Saya belajar banyak dari anak ini. Hal pertama dan terpenting adalah kesabaran.
Bagaimana bersabar / ketika Anda tahu bahwa ibu Anda tidak bisa berjalan. Ketika
Anda tahu bahwa ibu Anda berbeda dari wanita lain. Ketika Anda tahu bahwa ibu Anda
tidak bisa pergi dan bermain dengan Anda. Bagaimana agar tetap tenang.

Dia suka sepakbola, dan ketika kami mendapat sepakbola pertama, dia berumur empat
tahun, dia sangat bersemangat. Aku masih ingat. Dia masuk ke kamar, dan dia berkata:
ibu, mari bermain sepakbola. Dan teruskan bola di kakiku, dan dia berkata: ayo tendang.
Dan hari itu saya merasa cacat. Saya berkata: saya tidak bisa menendang bola. Dan saya
turun dengan wajah yang sama. Dia menatap saya, dan dia berkata: baik, itu baik-baik
saja. Kakimu tidak berfungsi, tapi juga tanganmu. Ayo main menangkap bola.

Anda tahu apa, hari itu dia membuat saya sadar bahwa ketika Anda berpikir gelas Anda
setengah kosong, ayolah, gelas Anda setengah penuh. Semuanya ada di sini dan di sini.
Terakhir tapi bukan yang akhir. Wanita yang membuat saya menyadari bahwa
pahlawan tidak memiliki gender. Para wanita yang percaya pada saya bahkan ketika
saya benar-benar pada kata keputusasaan di mana setiap tubuh pergi, dia ada di sana.
Dan setiap kali, saya menatapnya tanpa berkata apa-apa, Dia biasa melihat saya dan
berkata: Ini juga menjual pass. Tuhan memiliki rencana yang lebih besar. Dan suatu hari
Anda akan mengatakan bahwa Ya Tuhan, itulah mengapa Tuhan memilih saya. Dia tidak
pernah menangis di depan saya.

Dia selalu mengatakan bahwa akan ada pembenci, akan ada penentang, akan ada orang
kafir dan akan ada kamu untuk membuktikan mereka salah. Ibuku.

Apa pun aku hari ini, aku bukan siapa-siapa tanpa dirinya. Saya bukan siapa-siapa tanpa
dia. Terimakasih ibu, kuharap kau ada di sini. Terima kasih telah membuat saya, siapa
saya hari ini.

Anda tahu, apa yang manusia kita punya masalah. Dari banyak masalah, ada satu lagi,
dan ini dibuat sendiri. ¥

Kami selalu mengharapkan setiap dari kehidupan. Kami memiliki fantasi luar biasa
tentang kehidupan ini. Beginilah cara kerja semua hal. Ini rencanaku. Itu harus sesuai
rencana saya. Jika itu tidak terjadi, kami menyerah. Jadi kawan-kawan tersayang,
biarkan aku memberitahumu satu hal. tidak pernah berpikir berada di kursi roda. Saya
selalu bercita-cita untuk melakukan hal-hal yang lebih besar. Tapi tidak tahu, untuk itu
saya harus membayar harga untuk berada di tempat saya hari ini. Ini harga yang sangat
mahal. Kehidupan ini adalah ujian dan percobaan dan menguji percobaan kita. Tidak
pernah seharusnya mudah jadi ketika Anda mengharapkan berasal dari kehidupan. Dan
hidup memberi Anda lemon maka Anda membuat lemonaid. dan kemudian jangan
salahkan hidup untuk itu. Karena Anda mengharapkan masing-masing dari pengadilan.
Percobaan membuat dia lebih kuat menjadi orang yang lebih baik. Hidup adalah
percobaan. Setiap kali Anda menyadari hal itu.

Tidak apa-apa menjadi takut. Tidak apa-apa menangis. Semuanya baik-baik saja. tetapi
menyerah tidak harus menjadi pilihan, seharusnya tidak menjadi pilihan. Mereka selalu
mengatakan bahwa kegagalan bukanlah pilihan. Kegagalan harus menjadi pilihan.
Ketika Anda gagal, Anda bangun dan kemudian Anda gagal, maka Anda bangun, itu
membuat Anda terus berjalan. Begitulah cara manusia menjadi kuat. Kegagalan adalah
pilihan. Itu harus menjadi pilihan. tetapi menyerah tidak. Tak pernah.

Kami memiliki hal-hal ini dalam pikiran. Kami menyebutnya kesempurnaan. Kami ingin
segala sesuatunya sempurna. Kami ingin diri kami menjadi sempurna. Ada gambaran ini
di kepala kita tentang segala hal, Hidup yang sempurna, Hubungan yang sempurna,
Karir yang sempurna, Jumlah uang yang sempurna yang kita butuhkan untuk
mendapatkan apa pun. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kita semua tidak
sempurna sempurna. Dan itu baik-baik saja. Itu benar! Anda dikirim ke sini bukan untuk
menjadi orang yang sempurna. Orang-orang yang memberi tahu Anda bagaimana
tampil sempurna bahkan orang-orang itu tidak sempurna. Berusaha melawan rasa takut
ini karena tampak tidak sempurna. Saya dulu sempurna.

Saya masih ingat saya mendapat pelengkap ini, beberapa tahun yang lalu, ketika saya
biasa berjalan. OMG, lihat dirimu, kamu sangat adil, kamu tinggi, kamu sempurna. Lihat
aku Sekarang. Hanya mata yang sempurna yang bisa melihat itu. Hanya mata yang
sempurna yang akan melihatnya. Hanya mata yang sempurna yang akan melihatnya.

Jadi iya. Dan semua ketidaksempurnaan itu Anda harus dengarkan hati Anda. Anda
tidak harus terlihat baik untuk orang lain. Anda tidak harus menjadi sempurna hanya
karena orang lain menginginkan Anda menjadi sempurna. Jika jiwa Anda sempurna dari
dalam. Tidak apa-apa! Ini semua yang Anda inginkan. Ini semua yang Anda butuhkan.
Masyarakat kita telah membuat norma-norma yang sangat aneh dan sangat aneh untuk
terlihat sempurna di kelas. Bagi manusia, itu berbeda. Bagi wanita, itu berbeda. Kami
berpikir banyak tentang apa yang dikatakan orang. Kami terlalu sedikit mendengarkan
diri kami sendiri. Anda tahu apa yang membuat Anda sempurna. Ketika kamu membuat
seseorang tersenyum. Anda tahu apa yang membuat Anda sempurna ketika Anda
mencoba melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang di sekitar Anda. Anda tahu
apa yang membuat Anda sempurna. ketika Anda merasakan kesakitan seseorang. Dan
betapa indahnya rasa sakit itu terhubung dengan orang-orang. Tidak ada media lain
yang dapat menghubungkan Anda selain rasa sakit. Itu sebabnya saya selalu
mengatakan saya kesakitan. Dan itu adalah berkat yang menyamar bagi saya.

Hari ini, hanya karena saya kesakitan dan saya di kursi roda, saya bekerja untuk anak-
anak. Sebagai kepala CSRF perusahaan, kami mengadakan tempat-tempat
penampungan medis jauh di Pakistan di mana begitu banyak anak meninggal karena di
sana mereka tidak memiliki fasilitas medis. Dan saya pribadi percaya bahwa hanya
karena mereka tidak mampu hidup tidak berarti kita akan membiarkan mereka mati.
jadi kami memberi mereka uang, kami memberi mereka perawatan medis. Kami
mencoba menyembuhkan luka mereka. Fisik dan emosional. Dan saya juga bekerja
untuk orang-orang cantik yang kami sebut sebagai genda ketiga. Komunitas
transgender Pakistan.
Anda tahu, apa yang menghubungkan saya dengan mereka. Semua ketidaksempurnaan
saya. Ketika saya pergi dan memeluk mereka, mereka tidak pernah menilai saya dan
teman saya yang sangat baik ini. Namanya Bijli. Bijli berarti listrik. Dia menyebut
dirinya listrik. Dan saya katakan apakah Anda listrik. Dia mengatakan 'tidak'. Saya
pencahayaan. Saya sekuat kilat. Saya guntur. Saya petir. Kami punya karena. Kami
memiliki pemadaman listrik yang sangat buruk. Jadi, dia tidak ingin saya memanggil
listriknya. Jadi, dia berkata: saya sangat kuat. Saya panda. Saya pencahayaan

Dia datang kepadaku dan pertama kali aku memeluk dia berkata Kau sama sepertiku.
Dan aku berkata, aku seperti kamu. Karena bagi orang kita sangat tidak sempurna. Jadi
betapa indahnya ketidaksempurnaan ini. Karena ketidaksempurnaan ini Anda dapat
terhubung dengan orang-orang lalu mengapa kita semua berjalan setelah menjadi
sempurna. Apa gunanya.

Setiap kali saya pergi ke publik. Saya selalu tersenyum. Selalu ada senyum lebar di
wajah saya, Dan Orang-orang bertanya kepada saya, 'Jangan sampai Anda bosan
tersenyum sepanjang waktu' Apa rahasianya. Saya selalu mengatakan satu hal. Saya
telah berhenti mengkhawatirkan hal-hal yang telah hilang, orang-orang yang telah
hilang. Hal-hal dan orang-orang yang ditakdirkan bersamaku bersamaku. Dan
terkadang ada seseorang yang membuat Anda menjadi orang yang lebih baik. Hargai
ketidakhadiran mereka. Itu selalu memberkati penyamaran. Saya selalu mengatakan
bahwa orang-orang sangat beruntung, mereka bahkan tidak menyadarinya, Anda harus
berpikir. BAIK. Anda beruntung dalam arti apa. Nah, nafas yang kamu ambil sekarang
adalah berkah. Em-kuningan itu. Ada begitu banyak orang di dunia yang bermimpi
untuk menjalani kehidupan yang Anda jalani saat ini. Kamu tidak tahu. Rangkul setiap
nafas yang Anda ambil. Rayakan hidupmu. Jalankan itu. Jangan mati sebelum
kematianmu. Kita semua mati.

Kami menjalani rutinitas sehari ini selama 75 tahun dan kami menyebutnya kehidupan.
Tidak, itu bukan hidup. Jika Anda masih berpikir mengapa Anda dikirim ke sini. Jika
Anda masih juggling dengan konsep mengapa Anda ada di sini, Anda belum hidup.
Kamu bekerja keras. Anda menghasilkan uang. Anda melakukannya sendiri. Itu bukan
hidup. Anda keluar dan mencari orang-orang yang membutuhkan bantuan Anda. Anda
membuat hidup mereka lebih baik. Anda menjadi spons yang bisa menyerap semua
negativitas. Anda dapat menjadi orang yang dapat memancarkan getaran positif yang
indah dan ketika Anda menyadari bahwa Anda telah mengubah kehidupan seseorang.
Dan karena kamu, orang ini tidak menyerah. Itu adalah hari, ketika Anda hidup, Selalu.

Kami berbicara tentang rasa syukur. Mengapa saya tersenyum sepanjang waktu. Saya
menangis sepanjang malam ketika tidak ada tubuh yang melihat saya. Karena saya
manusia dan saya harus menjaga keseimbangan. Dan saya tersenyum sepanjang hari
karena saya tahu bahwa jika saya tersenyum saya dapat membuat orang tersenyum, itu
membuat saya terus berjalan. Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki. Dan Anda akan
selalu selalu memiliki lebih banyak. Tetapi jika Anda akan menangis, jika Anda akan
melumpuhkan hal-hal kecil yang tidak Anda miliki atau hal-hal yang Anda kehilangan.
Anda tidak akan pernah merasa cukup. Terkadang kita terlalu sibuk memikirkan hal-hal
yang tidak kita miliki sehingga kita lupa untuk Menghargai berkat yang kita miliki.

Saya tidak mengatakan bahwa saya tidak sehat yang membuat saya tidak beruntung.
Tapi ya, itu sulit. Sulit ketika saya mengatakan saya tidak bisa berjalan. Sulit ketika saya
mengatakan saya harus memakai tas itu. Itu menyakitkan. tetapi saya harus terus
berjalan. Karena tidak pernah menyerah adalah cara hidup. Selalu.

Baiklah, akhiri ceramah saya, dengan catatan yang sangat singkat. Jalani hidup Anda
sepenuhnya. Terima dirimu apa adanya. Bersikap baik kepada diri sendiri. Jadilah diri
Anda sendiri. Saya akan mengulangi, berbaik hatilah kepada diri Anda sendiri. dan
kemudian hanya kita bisa bersikap baik kepada orang lain. Cintai dirimu. Sebarkan cinta
itu. Hidup akan sulit. Akan ada gejolak, akan ada cobaan. Tapi itu hanya akan
membuatmu lebih kuat. Jangan menyerah. Kebahagiaan sejati tidak terletak pada uang
atau kesuksesan atau ketenaran. Saya memiliki semua ini dan saya tidak pernah
menginginkan ini. Kebahagiaan sejati terletak pada rasa syukur. Jadi bersyukurlah dan
hiduplah dan hiduplah setiap saat. Terima kasih banyak semuanya.

Anda mungkin juga menyukai