Anda di halaman 1dari 32

DETEKSI RESIDU ANTIBIOTIK PADA TELUR DAN PAKAN

AYAM PETELUR SERTA SIKAP PEKERJA PETERNAKAN


TERHADAP ANTIBIOTIK DI PETERNAKAN AYAM
PETELUR PEMERINTAH ACEH DI ACEH BESAR

Oleh :
Jefrianda
NPM. 1702201010005

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing


Dr. drh. Nurliana, M.Si Prof. Dr. drh. Darmawi, M. Si
Nip. 196905101995122001 Nip. 197008271997021001

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2021
Latar Belakang
Telur ayam merupakan produk asal hewan yang banyak dikonsumsi. Produksi telur ayam ras
01 petelur pada tahun 2019 sebanyak 4,7 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 1,37 persen
(BPS, 2019).

Kondisi ini mendorong peternak ayam petelur untuk menaikkan jumlah produksi, pemberian
02 antibiotik sebagai imbuhan pakan (feed additive) untuk memacu pertumbuhan (growth
Promoter), meningkatkan produksi, dan efisiensi penggunaan pakan (Bahri at al., 2005).

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan residu antibiotik, Antimicrobial Resista
03 nce (AMR) meningkatkan kejadian resistensi antibiotik/ anti obat dan Multidrug-Resistence (
MDR) (Sholih et al., 2015). Sejak 1 Januari 2018 Kementan secara resmi melarang peternak
menggunakan Antibiotic
Growth Promoter (AGP).
Secara umum dampak negatif residu antibiotik pada produk hewan adalah dampak kesehatan
04 (bahaya toksikologik, mikrobiologik, dan imunopotologik)

05 Adanya dampak atau kerugian yang ditimbulkan akibat residu antibiotik, maka penting
untuk memperhatikan waktu henti (withdrawal time) pengobatan dengan antibiotik pada hewan
dan rutin melakukan monitoring pemeriksaan antibiotik pada produk hewan.
Hasil uji positif residu antibiotik pada sampel telur ayam

47,50%

60,00% 46,25%
Penisilin (PC’s)
40,00% 0,00% 0,13% Makrolida (ML’s)
2,06%
1,25% 0,75% Aminoglikosida (AG’s)
20,00%
0,00%
0,13% Tetrasiklin (TC’s)
0,00%
0,00% 0,00%
0,00%
2015
2016
2017

Sumber : (Utari et al., 2018).


Tingkat pengetahuan dan sikap responden peternak terhadap resistensi
antibiotik di Kabupaten Subang

Sumber : (Walyani, 2019).


Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat residu antibiotik pada telur ayam di peternakan ayam petelur UPTD BTNR Blang
Bintang dan Saree?
2. Apakah terdapat residu antibiotik pada pakan ayam di peternakan ayam petelur UPTD BTNR Blang
Bintang dan Saree?
3. Apakah ada hubungan pemberian pakan dengan residu antibiotik pada telur di peternakan ayam
petelur UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree?
4. Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan dan lama masa kerja pekerja peternakan
terhadap penggunaan antibiotik di peternakan ayam petelur UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree?
Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui residu antibiotik pada telur ayam di peternakan ayam
petelur UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui residu antibiotik pada pakan ayam di peternakan ayam
petelur UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree.
3. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pemberian pakan dengan residu antibiotik
pada telur ayam di peternakan ayam petelur UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree.
4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, pendidikan dan masa kerja pekerja
peternakan terhadap penggunaan antibiotik di peternakan ayam petelur UPTD BTNR Blang Bintang
dan Saree.
Hipotesis
1. Tidak ada residu antibiotik pada telur ayam di peternakan ayam petelur UPTD BTNR Blang Bintang
dan Saree.
2. Tidak ada residu antibiotik pada pakan ayam di peternakan ayam petelur UPTD BTNR Blang
Bintang dan Saree.
3. Tidak ada hubungan antara pemberian pakan dengan residu antibiotik di peternakan ayam petelur
UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree.
4. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan dan lama masa kerja pekerja
peternakan terhadap penggunaan antibiotik di peternakan ayam petelur UPTD BTNR Blang
Bintang dan Saree.
Manfaat Penelitian
1. Bagi dinas terkait selaku penanggung jawab dan pemegang kebijakan untuk melakukan pengawasan
dan pembinaan terhadap pekerja peternakan serta tidak menyetujui penggunaan antibiotik di
peternakan, dan hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan kualitas
perternakan dan meningkatkan pengawasan terhadap peternakan ayam petelur di Aceh Besar.
2. Bagi konsumen, terjamin keselamatan dan tidak menimbulkan masalah kesehatan saat
mengkonsumsi telur.
3. Sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya tentang bahaya residu antibiotik pada telur ay
am dan pakan ayam petelur serta hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan dan lama ma
sa kerja terhadap penggunaan antibiotik.
Tempat dan Waktu Penelitian

Pengambilan sampel
telur dan sampel Wawancara pekerja Penelitian ini dilakukan
peternakan UPTD BTNR di Laboratorium
pakan di peternakan
Blang Bintang dan Saree Kesehatan Masyarakat
UPTD BTNR Blang Veteriner dan
Aceh Besar
Bintang dan Saree menggunakan google Laboratorium
Aceh Besar pada form dan pemberiaan Mikrobiologi Fakultas
bulan Oktober 2020 quisioner secara Kedokteran Hewan
sampai dengan Maret langsung Universitas Syiah Kuala
2021
Alat dan Bahan
Telur ayam yang belum diolah, pakan ayam petelur 7605 super PT. Leong Hup Jayaindo
isolat biakan murni bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp., Blank Disk Antimicrobial
Susceptibility test discs Cakram Antibiotik CT0998B OXOID®, sebagai kontrol cakram
disk antibiotik klorafenikol 30µg CT0013B OXOID®, Media Mueller Hinton Agar (MHA),
Buffered Pepton Water (BPW), saline steril, larutan 0,5 standar McFarland, NaCl,
penggaris jangka sorong plastik vernier kaliper 150 mm, bantalan alkohol (alcohol swab)
penyeka steril/cotton swab steril, cotton bud steril, vortex mixer, pinset (forceps), larutan
standar Phosphate Buffer Saline (PBS), inkubator, cawan petri, jarum osse, stomacher,
gelas ukur, bunsen, mikropipet, pipet kertas, kertas label, pulpen, tisu, kertas plastik
bening, aluminium foil, dan kuisioner.
Populasi dan Sampel

Worldmap
Populasi : telur ayam pada peternakan ayam
petelur UPTD Balai Ternak Non-Ruminansia
Layout
Blang Bintang dan Saree Aceh Besar sebany
ak 7000 butir telur.
Sampel : dalam penelitian ini diambil 20% atau
sebanyak 76 butir sampel telur secara acak
menggunakan rumus Slovin, dan sebanyak 9 62K
sampel pakan yang dibagi kedalam 3
kelompok dari UPTD BTNR Blang Bintang dan
Simple
Saree Aceh BesarPresentation
.
Sebanyak Designed
14 petugas peternakan di UPTD
BTNR Blang Bintang dan Saree Aceh Besar
diberikanGet apertanyaan melalui
modern PowerPoint kuisioner
Presentation
that is beautifully designed. Easy
menggunakan google forms dan tatap muka. to
change colors, photos and Text. You can
simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your
Presentations.
Jenis dan Rancangan
Prosedur Penelitian
Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara deskriptif Persiapan Sampel Telur dan Sampel Pakan
kualitatif berdasarkan studi Cross-section Persiapan Muellen Hinton Agar (MHA)
al dan rancangan metode difusi agar plate Persiapan Inokulasi Bakteri Esherichia coli
dengan cara Kirby Bauer dengan teknik dan Bakteri Salmonella sp
disc diffusion (cakram disk). Penempatan Sampel dan Antibiotik Kontrol
Dan memberikan pertanyaan melalui kuisi Inkubasi Media
oner kepada pekerja peternakan menggu Mengukur Ukuran Zona Hambat
nakan google forms dan tatap muka Interpretasi dan Pelaporan Hasil
terkait pengetahuan pekerja peter-nakan t Pelaksanaan Kuisioner
erhadap penggunaan antibiotik pada Link google forms https://forms.gle/ATw6Hrm2
hewan pYJxhNmX9
Alur Penelitian
Analisa Data

Analisis data dengan menghitung zona hambat sampel telur dan pakan terhadap bakteri
uji untuk mengetahui residu antibiotik pada telur dan pakan ayam petelur yang terbentuk
pada media MHA, serta hubungan antara pemberian pakan ayam dengan residu antibiotik
pada telur. Dan melihat tingkat pengetahuan, pendidikan dan lama masa kerja pekerja
peternakan terhadap sikap penggunaan antibiotik pada hewan data diolah dan dianalisis
secara deskriptif kualitatif menggunakan SPSS statistics meliputi editing, coding, tabulating
serta analiting dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
Hasil Analisis Telur dan Pakan Ayam Petelur

Berdasarkan hasil analisis uji residu antibiotik terhadap 76 sampel telur menunjuk
kan hasil negatif dengan zona hambat 0 mm pada media uji bakteri Escherichia
coli dan Salmonella sp. dan 9 sampel pakan juga menunjukkan hasil negatif
dengan zona hambat 0 mm pada media uji bakteri Escherichia coli dan
Salmonella sp.
Hasil pemeriksaan uji residu antibiotik pada sampel telur dan
sampel pakan UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree
Indikator Bakteri

Escherichia coli Salmonella sp.


No No Uji
Hasil Hasil

A1 ST 1 s/d 76 negatif negatif

A2 ST 1 s/d 76 negatif negatif

A1 SP BB¹ 1 s/d 3 negatif negatif

A1 SP BB² 4 s/d 6 negatif negatif


A2 SP Saree 7 s/d 9 negatif negatif
Pengetahuan Pekerja/Peternak Terhadap Penggunaan Antibiotik

Variabel
Jumlah Persentase

Memiliki Pemahaman dan Pengetahuan Dasar Antibiotik


Sudah Paham 12 86%
Belum Paham 2 14%
Tingkat Pendidikan Pekerja Peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree
Aceh Besar

SD
7%
S1
22%

S1
D3
SMA
SD
SMA
57% D3
14%
Lama Masa Kerja Pekerja Peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan
Saree Aceh Besar

10 Thn
7%
3 Bln
14% 9 Thn 10 Thn
7%
9 Thn
1 Thn 3 Thn
7%
2 Thn
3 Thn 1 Thn
29%
3 Bln

2 Thn
36%
Posisi Pekerjaan Pekerja Peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan
Saree Aceh Besar

7%

7%

TENAGA TEKNIS DOKTER HEWAN


OPERATOR KANDANG
TATA LAKSANA KANDANG

86%
Persepsi pekerja peternakan tentang keuntungan penggunaan antibiotik

Variabel
Jumlah Persentase
Antibiotik Memberikan Keuntungan Ekonomi
Ya 12 86%
Tidak 2 14%
Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik

Gejala penyakit
Mencegah 7%
meningkatnya angka
kematian
14%

Meningkatkan
produktivitas dan
jumlah produksi
7%
Upaya pengendalian
ayam dari penyakit
72%
Yang Paling Bertanggung Jawab dalam
Pengawasan Penggunaan Antibiotik

Peternak/Karya
wan Peternakan
29%

Dokter
Pemerintah Hewan/Paravet
Terkait 64%
7%
Pemberian Antibiotik

Ya Tidak
50% 50%
Presentase tingkat pengetahuan, pendidikan dan lama masa kerja serta sikap
pekerja peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree

Variabel Katagori Frekuensi (%)

Baik 12 (85,7%)
Pengetahuan
Kurang Baik 2 (14,3%)

Baik 5 (35,7%)
Pendidikan
Kurang Baik 9 (64,1%)

Baik 11 (78,6%)
Lama Masa Kerja
Kurang Baik 3 (21,4%)

Sikap Baik 7 (50%)


Kurang Baik 7 (50%)
Hubungan tingkat pengetahuan pekerja peternakan terhadap penggunaan
antibiotik di peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree

Pengetahuan

Total
Nilai p*

Belum Paham Sudah Paham


Sikap Kurang Baik
0 (0%) 7 (50%) 7 (50%)
0,127
Baik
2 (14,3%) 5 (35,7%) 7 (50%)
Hubungan tingkat pendidikan pekerja peternakan terhadap penggunaan antibiotik
di peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree.

Pendidikan
SMP/
SD D3 S1
SMA
Total Nilai p*
Kurang B 1
Sikap 1 (7,1%) 5 (35,7%) 0 (%) 7 (50%)
aik (7,1 %)

Baik 0 (0%) 3 (21%) 1 (7,1%) 3 (21,4%) 7 (50%) 0,212


Hubungan lama masa kerja pekerja peternakan terhadap penggunaan antibiotik
di peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree

Total
Masa Kerja
Nilai p*
>1 thn 1 thn 9-10 thn
Sikap Kurang B
aik
1 (7,1%) 1 (7,1%) 5 (35,7%) 0 (0%) 7 (50%)
0,375
Baik
1 (7,1%) 0 (0%) 4 (28,6%) 2 (14,3%) 7 (50%)
Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap 76 sampel telur dan 9 sampel pakan di


01 peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree Aceh Besar menunjukkan
negatif sehingga disimpulkan telur dan pakan tidak mengandung residu antibiotik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pemberian pakan


02 terhadap residu antibiotik pada telur.

Berdasarkan nilai p value lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan tidak ada
03 hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan dan lama masa kerja
pekerja peternakan terhadap penggunaan antibiotik di peternakan ayam
petelur UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang residu antibiotik di peternakan UPTD BTNR Blang Bintang dan Saree Aceh
Besar tidak hanya pada telur dan pakan karena berdasarkan pada penelitian (Hartati et al. 1993), (Darsono, 1996), (D
ewi et al., 1997), (Murdiati et al., 1998), (Widiastuti et al., 2004), (Wijaya 2011), (Werdiningsih et al., 2013), (Cons
alesius et al., 2014), (Marlina et al., 2015), (Yulianti et al., 2016), dan (Etikaningrum dan Iwantoro, 2017) di temukan resi
du antibiotik pada daging ayam, telur, dan hati ayam dengan jenis antibiotik yang beragam.

Perlu dilakukan pengawasan ketat oleh dinas terkait sebagai penanggung jawab dan pengelola peternakan agar
mempraktikan penggunaan antibiotik dan mengganti penggunaan antibiotik dengan probiotik. Biaya produksi dapat
ditekan apabila efesiensi pakan meningkat, beberapa upaya yang dilakukan dalam mengatasi pemborosan pakan teruta
ma pada ayam di negara tropis antara lain dengan penambahan aditif pakan seperti probiotik (Maulana et al., 2017).

Masih diperlukan pendampingan terkait proses pengisian kuisioner yang dilakukan oleh pekerja peternakan UPTD BTNR
Blang Bintang dan Saree terutama pemahaman kuisioner untuk menghindari bias informasi dan keterbukaan memberik
an informasi.
Terima
Kasih
Thank you

Anda mungkin juga menyukai