Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

IBU MASA NIFAS (POST PARTUM) “NY. J”


DI RUANG PERAWATAN CEMPAKA RUMAH SAKIT TK.II PELAMONIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
TINGKAT 2

PEMBIMBING
CI LAHAN CI INSTITUSI

ST. HASNI, S.TR.KEB. KURNIA RAHMA SYARIF, S.KEP., NS., M.KEP

PRODI DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

2021/2022
DAFTAR NAMA KELOMPOK RS TK.II PELAMONIA

No. Nama Nim


1. A. IRKA NURAISYAH PO713201201151
2. ALFRIYANI SALAMBA PO713201201153
3. ANDI DZAKIAH DERAJAT PO713201201154
4. ANDI FARAMIDA PO713201201155
5. ANDI ZASKIA AZIS PO713201201156
6. ANDRIYANI PERMATASARI PO713201201157
7. ANGRIYANI DARLING PO713201201158
8. ANNI ADRIANI PO713201201159
9. ASRATI SANTE PO713201201160
10. ASTRIVANI VIDIANA JODDING PO713201201161
11. DINDA EKA LESTARI PO713201201162
12. DINI RHAMADHANI PO713201201163
13. EKA AYU PRATIWI PO713201201165
14. FARAHIDAYATRI PO713201201166
15. HASRIDAYANTI PO713201201167
16. ILMAYANTI PO713201201168
17. INAS ATHIFAH ALNAS PO713201201169
18. JULIA MARSETI NUR PO713201201171
19. KHARISMA ARDHIANA PUTRI PO713201201172
20. MAGHFIRA FIRDAUS PO713201201173
21. MAULIDIA SANRIA LETTA PO713201201174
22. MUASYIRAH PO713201201175
23. NADIA EKA PRAWATI PO713201201176

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas atas anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan mengenai “POST
NATAL CARE” ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada banginda
nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang ini. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan
pendahuluan dan asuhan keperawatan mengenai “POST NATAL CARE” ini dengan tepat
waktu. Disamping itu penulis mengucapkan banyak terimah kasi kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses pembuatan laporan pendahuluan ini berlangsung terutama
kepada ibu KURNIA RAHMA SYARIF, S.KEP., NS., M.KEP selaku CI Institusi dan Ibu ST.
HASNI, S.TR.KEB. selaku CI lahan yang telah membimbing selama prosesnya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa pendahuluan dan asuhan keperawatan mengenai
“POST NATAL CARE” ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami menharapkan
segala bentuk saran serta masukan derta kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga pendahuluan dan asuhan keperawatan
mengenai “POST NATAL CARE” ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

ii
DAFTAR ISI

NAMA KELOMPOK .................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I : TINJAUAN TEORI ....................................................................................... 1
A. Pengertian ..................................................................................................... 1
B. Klasifikasi ...................................................................................................... 1
C. Etiologi .......................................................................................................... 1
D. Patofisiologi .................................................................................................... 2
E. Pathway ......................................................................................................... 3
F. Manifestasi Klinis ............................................................................................ 3
G. Penatalaksanaan............................................................................................ 3
BAB II : TINJAUAN KASUS ...................................................................................... 4
A. Pengkajian .................................................................................................... 4
B. Klasifikasi Data .............................................................................................. 8
C. Analisa Data .................................................................................................. 9
D. Rencana Keperawatan .................................................................................. 11
E. Implementasi dan Evaluasi ............................................................................ 14
BAB III DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 15
A. Kesimpulan .................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 18

iii
BAB I
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi
lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak,
2010).
Partus dianggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa atern, tidak terjadi
komplikasi , terdapaat satu janin presentasi puncak kepala dan persalinan selesai
dalam 24 jam (Bobak, 2005).
Partus spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan dengan ketentuan ibu tanpa anjuran atau obat-obatan (Parawiharjo, 2000)

B. KLASIFIKASI
Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :
a) Post partum dini yaitu keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri,
berjalanjalan. Dalam agama Isalam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
b) Post partum intermedial yaitu keputihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
c) Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi untuk
sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

C. ETIOLOGI
Partus normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan.
1. Partus dibagi menjadi 4 kala :
a. kala I, kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung
tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya
kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar
8 jam.
b. Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan interval 2
sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai 100 detik. Menjelang akhir kala I
ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak.
Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan
mengejan. Kedua kekuatan, His dan mengejan lebih mendorong kepala bayi
sehingga kepala membuka pintu. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh
putar paksi luar. Setelah putar paksi luar berlangsung kepala dipegang di
bawah dagu di tarik ke bawah untuk melahirkan bahu belakang. Setelah
kedua bahu lahir ketiak di ikat untuk melahirkan sisa badan bayi yang diikuti
dengan sisa air ketuban.
c. Kala III, setelah kala II kontraksi uterus berhenti 5 sampai 10 menit. Dengan
lahirnya bayi, sudah dimulai pelepasan plasenta. Lepasnya plasenta dapat
ditandai dengan uterus menjadi bundar, uterus terdorong ke atas, tali pusat
bertambah panjang dan terjadi perdarahan.
d. Kala IV, dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post
partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama, observasi yang dilakukan
yaitu tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda vital, kontraksi
uterus, terjadinya perdarahan. Perdarah dianggap masih normal bila

1
jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc (Manuaba, 1989).
D. PATOFISIOLOGI
1. Adaptasi Fisiologi
a. Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan,
proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot
polos uterus. Pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis
tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilikus dengan bagian fundus bersandar
pada promontorium sakralis. Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai
kurang lebih 1 cm di atas umbilikus. Fundus turun kira-kira 1 smpai 2 cm
setiap 24 jam. 22 Pada hari pasca partum keenam fundus normal akan
berada di pertengahan antara umbilikus dan simpisis pubis. Uterus, pada
waktu hamil penuh baratnya 11 kali berat sebelum hamil, berinvolusi menjadi
kira-kira 500 gr 1 minggu setelah melahirkan dan 350 gr 2 minggu setelah
lahir. Satu minggu setelah melahirkan uterus berada di dalam panggul. Pada
minggu keenam, beratnya menjadi 50-60 gr. Peningkatan esterogen dan
progesteron bertabggung jawab untuk pertumbuhan masif uterus selama
hamil. Pada masa pasca partum penurunan kadar hormon menyebapkan
terjadinya autolisis, perusakan secara langsung jaringan hipertrofi yang
berlebihan. Sel-sel tambahan yang terbentuk selama masa hamil menetap.
Inilah penyebap ukuran uterus sedikit lebih besar setelah hamil.
b. Kontraksi intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera
setelah bayi lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume
intrauterin yang sangat besar. homeostasis pasca partum dicapai terutama
akibat kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh agregasi
trombosit dan pembentukan bekuan. Hormon oksigen yang dilepas dari
kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, mengopresi
pembuluh darah dan membantu hemostasis. Salama 1-2 jam pertama pasca
partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi tidak 23
teratur. Untuk mempertahankan kontraksi uterus, suntikan oksitosin secara
intravena atau intramuskuler diberikan segera setelah plasenta lahir. Ibu yang
merencanakan menyusui bayinya, dianjurkan membiarkan bayinya di
payudara segera setelah lahir karena isapan bayi pada payudara
merangsang pelepasan oksitosin.
2. Adaptasi psikologis
Menurut Hamilton, 1995 adaptasi psikologis ibu post partum dibagi menjadi 3 fase
yaitu :
a. Fase taking in / ketergantungan Fase ini dimuai hari pertama dan hari kedua
setelah melahirkan dimana ibu membutuhkan perlindungandan pelayanan.
b. Fase taking hold / ketergantungan tidak ketergantungan Fase ini dimulai pada
hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu keempat sampai
kelima. Sampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran barunya dan
belajar tentang semua hal-hal baru. Selama fase ini sistem pendukung
menjadi sangat bernilai bagi ibu muda yang membutuhkan sumber informasi
dan penyembuhan fisik sehingga ia dapat istirahat dengan baik
c. Fase letting go / saling ketergantungan Dimulai sekitar minggu kelima sampai
keenam setelah kelahiran. Sistem keluarga telah menyesuaiakan diri dengan
anggotanya yang baru. Tubuh pasian telah sembuh, perasan rutinnya telah
kembali dan kegiatan hubungan seksualnya telah dilakukan kembali.

2
E. PATHWAY

Post partum normal

Perubahan fisiologi Perubahan psikologi

Proses involusi Vagina dan parineum Talking in(ketergantungan)

Rupture jaringan Butuh perlindungan dan


- Peningkatan pelayanan
kadar oksitosin
- Peningkatan Personal Pembuluh
kontrasi uterus Trauma hygine darah Berfokus pada diri sendiri
mekanis kurang baik rusak dan lemas

Nyeri
Resiko Infeksi
Gangguan pola tidur

F. MANIFESTASI KLINIS
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki
“bulannya atau minggunya atau harinya” yang disebut kala pendahuluan (preparatory
stage of labor) ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
a) Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu kentara.
b) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c) Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih tertekan
oleh bagian terbawa janin.
d) Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus,
kadang disebut “false labor pains”.
e) Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan bisa
bercampur darah (bloody shoe).
G. PENATALAKSANAAN
1. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
2. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
3. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas,
pemberian informasi tentang senam nifas.
4. Hari ke-2 : mulai latihan duduk
5. Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan

3
BAB 2
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
FORMAT PENGKAJIAN POST NATAL CARE
MAHASISWA PROGRAM D III KEPERAWAN
POLTEKKES MAKASSAR
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DATA UMUM PASIEN
1. Inisial pasien : Ny. J Inisial pasien : Tn. M
2. Usia : 24 tahun Usia : 27 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Magang Pekerjaan : Swasta
5. Pendidikan : D3 Kebidanan Pendidikan : SMK
Terakhir Terakhir

Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu


N Tipe Jenis Keadaan bayi Masalah
Tahun Penolong BB lahir
o persalinan kelamin waktu lahir kehamilan
1. 2022 Normal Bidan P 2.665 Menangiss Tidak ada
gr

Pengalaman menyusui : Tidak


Riwayat kehamilan saat ini
1. Berapa kali periksa kehamilan : 4x
2. Masalah kehamilan : Tidak ada masalah kehamilan
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Spontan
Tgl/jam: 10-01-2022/18.20
2. Jenis kelamin bayi : P, BB/PB : 2.665gram/44cm
3. Perdarahan : ± 30cc
4. Masalah dalam persalinan : Tidak ada ,asalah dalam persalinan
Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : Tidak ada
2. Riwayat KB : Tidak ada

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obstetri : G1P1A0 bayi rawat gabung : Ya
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis BB/TB:56kg/160cm
TTV : TD110/80mmHg, N: 88x/mnt, S: 36,5oC, P: 20x/mnt
Kepala leher
Kepala : Normal, simetris kanan dan kiri, rambut hitam dan bersih
Mata : Normal, simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak enemis
Hidung : Normal, Tidak ada polip
Mulut : Normal, simetris kanan dan kiri, keadaan mulut bersih

4
Telinga : Normal, simetris kanan dan kiri, serta tidak nampak serumen
Leher : Normal, tidak ada pembesaran
Masalah khusus : Tidak ada
Dada
Jantung : Normal, terdengar bunyi jantung 1 dan 2
Paru : Normal, bunyi resonan
Payudara : Tampak terjadi pembesaran karena terisi ASI, simetris kanan
dan kiri,teraba keras, tidak ada benjolan, areola berwarna
gelap serta produksi ASI melimpah
Putting susu : Menonjol kanan dan kiri
Pengeluaran ASI : Baik, bayi kuat menetek
Masalah Khusus : Tidak ada
Abdomen
Involusi uterus
Fundus uteri : Dua jari dibawah pusat
Kontraksi : Baik, Rahim mengeras dan teraba bulat
Posisi : Mulai kembali ke bentuk semula
Kandung kemih : Normal, mampu menampung urin secara normal
(sekitar 400-600ml)
Diastasis rektus abdominalis : 3,5 x 9.cm
Fungsi pencernaan : Normal, semua organ pencernaan bekerja
dengan baik.
Masalah khusus : Tidak ada
Perineum dan genitalia
Vagina : integritas kulit edema memar hematom
Perineum : Terdapat jaitan akibat ruptur tingakat 2
Tanda REEDA
R : Kemerahan : Ya terdapat kemerahan pada vagina/ perineum
E : Edema : Tidak
E : Ekimosis : Tidak
D : Discharge : Tidak ada
A : Approximate: Baik
Kebersihan : Keadaan vagina dan perineum lembab
Lokia
Jumlah : 2x1 ganti pembalut jenis/warna : Rubra/merah
konsistensi :Cair Bau : Amis
Hemoroid
Derajat:2 lokasi: Anus Berapa lama :±3tahun
nyeri : Ya, nyeri sedang
Masalah khusus : Todak ada
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Edema : Tidak
Varises : Tidak

5
Ekstremitas bawah
Edema : Tidak
Varises : Tidak
Tanda hormon : -
Masalah khusus: Tidak ada
Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK lancar
BAK saat ini lancar namu terdapat nyeri karena ada luka jahitan
Fekal : Kebiasaan BAB Lancar
BAB saat ini Pasien belum BAB sejak melahirkan
Masalah khusus : Tidak ada
Istirahat dan kenyamanan
Pola tidur : kebiasaan tidur: normal lama tidur :±8jam(malam)& 3jam(siang)
frekuensi: 2-3x sehari
Pola tidur saat ini: Berkurang, tidak teratur
Keluhan ketidaknyamanan : Ya
Lokasi : Perut bawah
Sifat : seperti ditusuk
Intensitas : Sedang
Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi : Umum
Latihn /senam : Mandiri
Masalah khusus : Tidak ada
Nutrisi dan cairan
Asupan nutrisi : Terpenuhi Nafsu makan ; Baik
Asupan cairan : Terpenuhi
Masalah khusus : Tidak ada
Keadaan mental
Adaptasi psikologis : Tampak Cemas
Penerimaan terhadap bayi : Menerima bayinya
Masalah khusus : Tidak ada
Kemampuan menyusui : Baik, ASI lancar
Obat – obatan yang dikonsumsi saat ini :
No. Nama Obat Dosis Sediaan Rute Kegunaan
1. Asam mefenamat 3x1 Tablet 500 Oral Meredakan nyeri
mg
2. SF ( Sulfas 1x1 Tabket 325 Oral Mengobati atau
ferosus/ Ferrous mg mencegah kadar zat
Sulfate) besi rendah dalam
darah
3. Cefadroxil 2x1 Tablet 500 Oral Antibiotik, mengobati
mg infeksi bakteri
4. Methylergometrine 3x1 Tablet 0,125 Oral Mencegah atau

6
mg mengatasi pendarahan
pascapersalinan (post
partum)

Hasil pemeriksaan penunjang :


1. Pemeriksaan hematologi:
Hasil pemeriksaan Nilai rujukan
RBC : 4.46 10ˆ6uL 3.8 – 5.2 10ˆ6uL
HGB : 10,2 g/dl 11.7 – 15.5 g/dl
HCT : 34.2 % 35.0 – 47.0 %
WBC : 8,32 10ˆ3uL 4.4 – 11.13 10ˆ3uL
PLT : 341 10ˆ3uL 150 – 450 10ˆ3uL
2. Pemeriksaan kimia :
Hasil pemeriksaan Nilai rujukan
Glukosa sewaktu : 74 mg/dl 70-200 mg/dl
3. Pemeriksaan imunologi
 Sifilis : Nonrektif
 HbsAg (Hepatitis B) : Nonreaktif
4. HIV: Negatif

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN


Masalah :
1. Nyeri akut
2. Resiko Infeksi
3. Gangguan pola tidur
Perencanaan pulang :
1. IBU
 Latihan penggunaan otot perut
 Atur posisi nyaman untuk istirahat
 Teknik relaksasi
 Rajin mengganti pembalut dan membersihkan luka perineum
 Anjurkan jangan mengangkat beban terlalu berat
2. Bayi
 Perhatikan temperatur/suhu
 Perhatikan pernafasan: refleks, frekuensi dan irama napas
 Perhatikan eliminasi: perubahan warna urine dan fases, konsistensi fases
 Perhatikan keamanan dan kenyamanan bayi

7
KLASIFIKASI DATA

Nama Pasien : Ny. J


Ruang : Cempaka
No. RM : 700625

NO DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1.  Nyeri perut  TTV
TD: 110/80 mmhg
N: 88x/menit
S: 36,5oC
P: 20x/menit
 KU lemah
 Meringis
 Memegang area yang nyeri (perut)
 Mnemonic PQRST
P: Peningkatan kadar oksitosin
dan Kontraksi uterus
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri berfokus di area perut
S: Skala 5
T: Muncul setelah melahirkan
dihari pertama
2. Nyeri luka perineum  TTV
TD: 110/80 mmhg
N: 88x/menit
S: 36,5oC
P: 20x/menit
 Terdapat jahitan perineum
disebabkan ruptur tingkat 2
 Keadaan genitalia lembab
3.  Tidur malam kurang dari 8 jam  TTV
 Kadang terbangun di malan TD: 102/59 mmhg
hari N: 78x/menit
S: 34,9oC
P: 20x/menit
 Pola tidur
Siang : -
Malam: 5jam

8
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. J
Ruang : Cempaka
No. RM : 700625

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Post partum normal Nyeri b.d.
 Nyeri perut peningkatan kadar
DO: Perubahan fisiologi oksitosin dan
 TTV kontraksi uterus
TD: 110/80 mmhg Proses infolusi meningkat
N: 88x/menit
S: 36,5oC Peningkatan kadar oksitosin
P: 20x/menit dan peningkatan kontraksi
 KU lemah uterus
 Meringis
 Memegang area Nyeri akut
yang nyeri (perut)
 Mnemonic
PQRST
P: Peningkatan
kadar oksitosin
dan Kontraksi
uterus
Q: Seperti
ditusuk-tusuk
R: Nyeri berfokus
di area perut
S: Skala 5
T: Muncul setelah
Melahirkan
dihari pertama
2. DS: Post partum normal Resiko infeksi b.d.
 Nyeri luka Ruptur jaringan
perineum Perubahan fisiologi tingkat 2 dan
DO: genitalia kotor
 TTV Ruptur jaringan
TD: 110/80 mmhg
N: 88x/menit Personal hygiene kurang baik
S: 36,5oC
P: 20x/menit Genitalia kotor
 Terdapat jahitan
perineum Resiko infeksi
disebabkan ruptur
tingkat 2
 Keadaan genitalia
lembab
3. DS: Post partum normal Gangguan pola
 Tidur malam tidur b.d.
kurang dari 8 jam Perubahan psikologi perubahan

9
 Kadang psikologi
terbangun di Talking in (ketergantunga)
malan hari
DO: Butuh perlindungan dan
 TTV pelayanan
TD: 102/59
mmhg Berfokus pada diri sendiri dan
N: 78x/menit lemas
S: 34,9oC
P: 20x/menit Gangguan pola tidur
 Pola tidur
Siang : -
Malam: 5jam

10
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. J
Ruang : Cempaka
No. RM : 700625
TANGGAL DIAGNOSIS PERENCANAAN
KEPERAWATAN Tujuan Tindakan Rasional
10/1/2022 Nyeri b.d. Setelah Observasi : 1. Agar dapat
peningkatan dilakukan 1. Identifikasi memberikan
kadar oksitosin tindakan lokasi, tindakan
dan kontraksi keperawatan karakteristik, keperawatan
uterus 3x24 jam durasi, sesuai
meningkat diharapkan frekuensi, menajemen
tingkat nyeri kualitas dan nyeri
menurun intensitas 2. Untuk
dengan kriteria: nyeri mengetahui
1. Keluhan 2. Identifikasi seberapa
nyeri skala nyeri berat nyeri
menurun (0-10) yang dialami
(5) 3. Identifikasi 3. Untuk
2. Meringis respon nyeri mengurangi
menurun nonverbal nyeri tanpa
(5) Terapeutik: ketergantnga
3. Berfokus 1. Berikan n analgetik
pada diri teknik 4. Agar pasien
sendiri nonfarmakol dapat
menurun ogi untuk mengurangi
(5) mengurangi rasa nyeri
nyeri seperti yang
anjurkan dilakukan
teknik napas secara
dalam dan mandiri
atur posisi 5. Agar pasien
semifowler mengetahui
Edukasi: penyebab,
1. Jelaskan durasi dan
penyebab, penyebab
periode dan nyeri yang
pemicu dialami
nyeri 6. Diharapkan
2. Ajarkan agar nyeri
teknik berkurang
nonfarmakol dengan
ogis untuk bantuan obat
mengurangi analgetik
rasa nyeri
seperti
teknik napas
dalam
Kolaborasi:
1. Kolaborasi

11
pemberian
analgetik
asam
mefenamat
10/1/2022 Resiko infeksi Setelah Observasi: 1. Untuk
b.d. Ruptur dilakukan 1. Monitor mengetahui
jaringan tindakan tanda gejala apakah ada
tingkat 2 dan keperawatan infeksi lokal tanda dan
genitalia kotor 3x24 jam dan sistemik gejala infeksi
diharapkan Terapeutik: atau gejala
resiko infeksi 1. Berikan yang
menurun perawatan mempengaru
dengan kriteria kulit pada hi tubuh
hasil: derah 2. Agar kulit
1. Kemeraha edema yang luka
n menurun 2. Cuci tangan selalu steril
(5) sebelum dan 3. Untuk
2. Nyeri sesudah mencegah
menurun kontak kontaminasi
(5) dengan bakteri atau
3. Bengkak pasien kuman lain
Menurun 3. Pertahankan 4. Mencegah
(5) teknik penyebaran
aseptik dan
Edukasi: melindungi
1. Ajarkn cara pasien dari
memeriksa infeksi lain
luka 5. Meningkatka
2. Anjurkan n energi dan
meningkatka daya
n asupan 6. Untuk
cairan dan mencegah
nutrisi infeksi
Kolaborasi: dengan obat
1. Kolaborasi farmakologis
pemberian
obat
cefadroxil
11/1/2022 Gangguan Setelah Observasi: 1. Umtuk
pola tidur b.d. dilakukan 1. Identifikasi mengetahui
perubahan tindakan pola aktivitas kemudahan
psikologi keperawatan dan tidur dan
selama 3x24 2. Identifikasi gangguan
jam diharapkan faktor dalam tidur
pola tidur penggangu 2. Untuk
membaik tidur (fisik/ mengidentifik
dengan kriteria: psikologi) asi penyebab
1. Keluhan Terapeutik: aktual dari
sering 1. Modifikasi gangguan
terjga lingkungan pola tidur

12
menurun (misalnya: 3. Untuk
(5) pencahayaan meningkatkan
2. Keluhan , suhu, dan frekuensi tidur
istirahat tempat tidur) 4. Untuk
tidak cukup agar memberi rasa
menurun nyaman. nyaman saat
(5) 2. Lakukan tidur
prosedur 5. Agar tidak
untuk mengganggu
meningkatka jam
n tidur/istirahat
kenyamanan pasien
(misalnya 6. Agar pasien
pengaturan mengetahui
posisi) penyebab
3. Sesuaikan dari
jadwal gangguan
pemberian tidur yang
obat/tindakan dialami
untuk 7. Untuk
menunjang menenangka
siklus tidur. n pasien dan
Edukasi: mengurangi
1. Ajarkan kegelisahan
faktor-faktor
yang
berkontribusi
terhadap
gangguan
pola tidur
(misalnya.
Psikologis)
2. Ajarkan
relaksasi otot

13
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Pasien : Ny. J
Ruang : Cempaka
No. RM : 700625
Hari/Tanggal Jam/Implementasi Jam/Evaluasi Tanda Tangan
Senin, 20.15 20.15
10/01/2022 1. Mengidentifikasi S:
lokasi, karakteristik,  Nyeri perut
durasi, frekuensi,  Nyeri luka perineum
kualitas dan O:
intensitas nyeri  TTV
2. Mengidentifikasi TD: 110/80 mmhg
skala nyeri (0-10) N: 88x/menit
3. Mengidentifikasi S: 36,5oC
respon nyeri P: 20x/menit
nonverbal  KU lemah
4. Meberikan teknik  Meringis
nonfarmakologi  Memegang area yang
untuk mengurangi nyeri (perut)
nyeri seperti  Mnemonic PQRST
menganjurkan P: Peningkatan
teknik napas dalam kadar
dan atur posisi oksitosin
semifowler dan Kontraksi
5. Menjelaskan uterus
penyebab, periode Q: Seperti
dan pemicu nyeri ditusuk-
6. Mengajarkan teknik tusuk
nonfarmakologis R: Nyeri
untuk mengurangi berfokus
rasa nyeri seperti di area
teknik napas dalam perut
7. Kolaborasi S: Skala 5
pemberian T: Muncul
analgetik asam setelah
mefenamat Melahirkan
8. Memonitor tanda dihari
gejala infeksi lokal pertama
dan sistemik  Terdapat jahitan
9. Memberikan perineum disebabkan
perawatan kulit ruptur tingkat 2
pada derah edema  Keadaan genitalia
10. Mencuci tangan lembab
sebelum dan A:
sesudah kontak
 Nyeri akut
dengan pasien
 Resiko Infeksi
11. Mempertahankan
P:
teknik aseptik
Nyeri Akut teratasi
12. Mengajarkn cara
dengan:
memeriksa luka
1. Mengidentifikasi

14
13. Menganjurkan lokasi,karakteristik,
meningkatkan durasi, frekuensi,
asupan cairan dan kualitas dan
nutrisi intensitas nyeri
14. Kolaborasi 2. Mengidentifikasi
pemberian obat skala nyeri (0-10)
cefadroxil 3. Mengidentifikasi
respon nyeri
nonverbal
4. Meberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
seperti menganjurkan
teknik napas dalam
dan atur posisi
semifowler
5. Menjelaskan
penyebab, periode
dan pemicu nyeri
6. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri seperti
teknik napas dalam
7. Kolaborasi pemberian
analgetik asam
mefenamat
Resiko infeksi teratasi
dengan:
1. Memonitor tanda
gejala infeksi lokal
dan sistemik
2. Memberikan
perawatan kulit pada
derah edema
3. Mencuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan pasien
4. Mempertahankan
teknik aseptik
5. Mengajarkn cara
memeriksa luka
6. Menganjurkan
meningkatkan
asupan cairan dan
nutrisi
7. Kolaborasi
pemberian obat
cefadroxil

15
Selasa, 1. Mengidentifikasi 05.00
11/01/2022 pola aktivitas dan S:
tidur  Tidur malam kurang
2. Mengidentifikasi dari 8 jam
faktor penggangu  Kadang terbangun di
tidur (fisik/ malan hari
psikologi) O:
3. Memodifikasi  TTV
lingkungan TD: 102/59 mmhg
(misalnya: N: 78x/menit
pencahayaan, S: 34,9oC
suhu, dan tempat P: 20x/menit
tidur) agar nyaman.  Pola tidur
4. Melakukan Siang : -
prosedur untuk Malam: 5jam
meningkatkan A:
kenyamanan Gangguan pola tidur
(misalnya P:
pengaturan posisi) 1. Mengidentifikasi
5. Menyesuaikan pola aktivitas dan
jadwal pemberian tidur
obat/tindakan untuk 2. Mengidentifikasi
menunjang siklus faktor penggangu
tidur. tidur (fisik/ psikologi)
6. Mengajarkan 3. Memodifikasi
faktor-faktor yang lingkungan (misalnya:
berkontribusi pencahayaan, suhu,
terhadap gangguan dan tempat tidur)
pola tidur agar nyaman.
(misalnya. 4. Melakukan prosedur
Psikologis) untuk meningkatkan
7. Mengajarkan kenyamanan
relaksasi otot (misalnya pengaturan
posisi)
5. Menyesuaikan jadwal
pemberian
obat/tindakan untuk
menunjang siklus
tidur.
6. Mengajarkan faktor-
faktor yang
berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur (misalnya.
Psikologis)
7. Mengajarkan
relaksasi otot

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat melakukan pengkajian post natal care terdapat 3 diagnosis keperawatan yang
dapat ditegakkan yakni nyeri akut, resiko infeksi, dan Gangguan pola tidur.
B. SARAN
a. Pasien dan keluarga
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan post natal care diharapkan pasien
bertambah wawasannya dan dapat melakukan tindakan secara mandiri dirumah.
b. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Diharapkan Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku
perkulihan saat melalukan praktek di lapangan.

17
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasarr.ac.id
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, D.0077 Nyeri Akut
Standar intervensi Keperawatan Indonesia, I.08238 Manajemen Nyeri
Standar Luaran Keperawatan Indonesia, L.08066 Tingkat Nyeri
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, D.0142 Resiko Infeksi
Standar intervensi Keperawatan Indonesia, I.14539 Pencegahan Infeksi
Standar Luaran Keperawatan Indonesia, L.14137 Tingkat Infeksi
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, D.0055 Gangguan Pola Tidur
Standar intervensi Keperawatan Indonesia, I.09265 Dukungan Tidur
Standar Luaran Keperawatan Indonesia, L.05045 Pola Tidur

18

Anda mungkin juga menyukai