2.1.1 Hubungan Etika Sekretaris Berkomunikasi (X1) dengan Kepuasan Pelanggan (Y)
6
2.1.2 Hubungan Etika Sekretaris Menerima Tamu (X2) dengan Kepuasan Pelanggan (Y)
11
2.1.3 Hubungan Etika Sekretaris Berkomunikasi (X1) dan Menerima Tamu (X2) dengan
Kepuasan Pelangan (Y) 15
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/13905/SKRIPSI.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
Ada hubungan yang kuat dan positif antara peran resepsionis saat berkomunikasi
dengan pelanggan, baik saat berkomunikasi tentang produk yang diproduksi,
maupun saat meninjau dan meninjau setiap keluhan terkait. untuk kepuasan
pelanggan. Peran sekretaris adalah melakukan komunikasi yang baik, baik dalam
hal baik tentang product knowledge, layanan selama transaksi, hingga layanan
purna jual dengan tujuan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan
bertujuan untuk menjadi pelanggan setia dalam hal ini. permintaan sesuai
permintaan. Dengan mengoptimalkan peran dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab untuk melakukan komunikasi yang benar, perusahaan akan
memperoleh pelanggan yang loyal serta keuntungan perusahaan yang tidak dapat
dinilai secara langsung. namun memiliki dampak yang sangat penting pada
munculnya ulasan positif dari pelanggan yang mampu menyampaikan citra
positif.
http://eprints.uny.ac.id/17835/1/tugas%20akhir.pdf
Cara penerimaan tamu merupakan pusat komunikasi yang amat penting dalam
pelayanan suatu perusahaan atau organisasi yang dapat meninggalkan kesan bagi
perusahaan lain, bahkan masyarakat luar. Semua pesan dan kesan diambil oleh
penerima tamu untuk kemudian disampaikan kepada pimpinan dalam suatu
perusahaan. Oleh karena itu, etika seorang sekretaris dalam menerima tamu harus
dijaga setiap saat.
Dalam menerima tamu, hal pertama yang harus diperhatikan oleh sekretaris
adalah tutur kata saat menyapa. Sebaiknya sekretaris menggunakan bahasa yang
resmi saat berbicara. Tidak diperbolehkan memanggil hanya dengan nama, baik
kepada pimpinan, bawahan, rekan ataupun tamu. Apabila sekretaris memanggil
pimpinan bisa dengan sebutan “bapak, ibu” saat menyapa. Sedangkan untuk rekan
kerja bisa dengan sebutan “mas, mbak”. Selain itu untuk memanggil tamu
perusahaan bisa dengan sebutan “saudara, anda atau tuan”. Sikap ramah dan sopan
harus diperlihatkan agar tamu merasa dihormati dan merasa nyaman walaupun
harus menunggu untuk bertemu dengan pimpinan.
Untuk menghadapi berbagai jenis tamu dari segi kepribadian, maksud dan tujuan
kedatangan, sekretaris perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Sopan, tenang dengan tamu, tidak emosional. Bagi siapa saja, sekretaris juga
harus tahu bagaimana mengendalikan diri, bisa menolak dengan sopan jika tamu
tidak diterima pimpinan.
7. Tidak boleh menolak tamu atas inisiatif sendiri atau tanpa perintah pimpinan.
Karena setiap tamu yang datang, harus diinformasikan kepada pimpinan.
Tamu perusahaan adalah semua orang yang datang ke perusahaan baik dari dalam
perusahaan maupun dari luar perusahaan. Cara pelanggan diperlakukan dari awal
hingga disapa dapat mempengaruhi citra suatu bisnis di mata masyarakat,
khususnya sebagai bisnis jasa. Citra perusahaan ini akan mempengaruhi
pertumbuhan bisnis, karena konsumen akan puas jika sekretaris perusahaan
memperlakukan tamu sesuai dengan etika sekretaris yang ada. Namun, pelanggan
akan merasa tidak puas, bahkan dibenci ketika sekretaris perusahaan tidak
memperlakukan pelanggan sesuai dengan etika, standar dan aturan perusahaan
untuk menyambut pelanggan.
Pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik atau sangat baik (Mukarom,
2018). Namun yang terpenting dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan,
setidaknya harus ada tiga hal utama yaitu; peduli terhadap pelanggan, melayani
dengan sepenuh hati dan memuaskan pelanggan dengan membidik standar
pelayanan tertentu. Oleh karena itu, keberhasilan suatu program pelayanan prima
tergantung pada keselarasan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan,
dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya. Tujuan dari layanan hebat adalah
untuk mencegah ketidakhadiran dan membangun loyalitas pelanggan.
Ketidakhadiran atau penolakan pelanggan tersebut disebabkan adanya kesalahan
dalam proses penyampaian layanan dan sistem yang digunakan perusahaan untuk
melayani pelanggan tersebut.
Resepsionis merupakan pusat komunikasi yang sangat penting dalam pelayanan
suatu perusahaan atau organisasi yang dapat meninggalkan kesan bagi perusahaan
lain, bahkan diluar perusahaan. Semua pesan dan kesan dicatat oleh resepsionis
dan kemudian diteruskan ke manajemen perusahaan. Oleh karena itu, etika
seorang sekretaris dalam menyambut tamu harus selalu dijaga.
Sikap sekretaris dalam menerima tamu menurut Ursula Ernawati (2004:35) antara
lain: a. Berpenampilan rapi, bersih dan segar. b. Berperilaku sopan dan ramah
dengan tamu. c. Ekspresi wajah yang hangat, namun meyakinkan. d. Menghafal
nama tamu yang datang bertamu. e. Senang bergaul dan luwes dengan tamu. f.
Menjadi pendengar yang baik apabila tamu sedang berbicara dan jangan
memotong pembicaraan tamu yang sedang berbicara. g. Menjaga sikap tubuh agar
tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan jelek seperti menggigit kuku dan
memegang dagu. h. Berlaku sopan dan hormat kepada tamu yang datang. i. Penuh
semangat kerja dalam menerima tamu, jangan malas-malasan. j. Pakailah nada
suara yang enak dan jelas saat berbicara dengan tamu. k. Senantiasa bersikap
tenang dalam menghadapi tamu. l. Menangani tamu yang complaint secara
profesional tanpa adanya emosi yang tinggi. m. Duduk pada posisi
memungkinkan yang dapat melihat orang yang masuk ruangan dalam perusahaan.
n. Jangan mengikuti pembicaraan tamu saat berbicara. o. Tulus dalam menerima
tamu pimpinan. p. Apabila sekretaris tidak dapat segera melayani tamu,
beritahukanlah kepada tamu bahwa ia akan dilayani sesaat lagi, agar tamu tidak
merasa dikecewakan atau merasa tidak dihargai.
Tamu perusahaan adalah semua orang yang datang ke perusahaan baik dari dalam
perusahaan maupun dari luar perusahaan. Cara pelanggan diperlakukan dari awal
hingga disapa dapat mempengaruhi citra suatu bisnis di mata masyarakat,
khususnya sebagai bisnis jasa. Citra perusahaan ini akan mempengaruhi
pertumbuhan bisnis, karena konsumen akan puas jika sekretaris perusahaan
memperlakukan tamu sesuai dengan etika sekretaris yang ada. Namun, pelanggan
akan merasa tidak puas, bahkan dibenci ketika sekretaris perusahaan tidak
memperlakukan pelanggan sesuai dengan etika, standar dan aturan perusahaan
untuk menyambut pelanggan.