Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia yang memiliki tingkat
pengangguran yang tinggi. Kondisi yang bersifat ironi jika di bandingkan dengan jumlah
tingkat lulusan sarjana dari berbagai macam jurusan dari berbagai universitas di Indonesia
yang seharusnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu hal yang menyebabkan
hal tersebut dapat terjadi adalah kurangnya jiwa kewirausahaan dari para lulusan tersebut
sehingga tidak terciptanya lapangan kerja baru. Adapun kesempatan kerja yang dicari oleh
para lulusan sarjana pada umumnya adalah lapangan kerja di bidang formal dan masih
terhambat dengan kompetisi pencari kerja yang jumlahnya tidak sedikit pula serta penyerapan
tenaga kerja yang belum seimbang.
Melihat kondisi yang sedang dihadapi sekarang ini, tentu membuat masyarakat pencari
kerja merasa bahwa dunia kerja di Indonesia kurang menjanjikan masa depan yang cerah.
Memahami kondisi tersebut maka diperlukan sebuah cara yang efektif agar dapat
menyelesaikan permasalahan kurangya penyerapan tenaga kerja yaitu dengan berwirausaha
mandiri. Begitu banyak pilihan untuk dijadikan jenis usaha mandiri bagi para pemula dalam
membuka lapangan usaha baru. Salah satunya adalah jenis usaha yang berkecimpung dalam
bidang kuliner. Jenis usaha kuliner saat ini semakin marak di jumpai di berbagai tempat.
Akan tetapi, kesempatan untuk dapat berkembang dalam usaha ini tidaklah kecil.
Permasalahan yang mungkin di hadapi adalah pemilihan usaha kuliner yang tepat dan dapat
di gemari sehingga usaha yang dirintis dapat bertahan.
Salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia adalah jenis makanan yang diolah dari
Unggas. Ayam merupakan makanan yang umum dijumpai sebagai menu makan keluarga
hampir disemua kalangan ekonomi atas maupun bawah. Bahkan menu unggas ini juga
digemari oleh semua umur karena rasanya yang enak serta nutrisi yang baik pada olahan
daging unggas ini. Dilihat dari konsumsi masyarakat secara umum, daging unggas khususnya
ayam merupakan jenis bahan olahan yang dikonsumsi sebagai menu harian di meja makan
keluarga maupun di rumah makan pada umumnya.
Gambaran peluang usaha
1. Konsep/bentuk Usaha
Konsep usaha yang akan kami terapkan disini adalah sebuah warung makan lesehan agar
tidak terasa sempit apabila banyak pengunjung yang datang. Jadi ketika pengunjung datang
bisa langsung duduk kemudian ada pelayan yang menghampiri untuk mencatat pesanannya.
Kemudian dengan ditambahkan dengan WiFi gratis yang membuat para pengunjung menjadi
lebih betah dan nyaman, dan memiliki pemikaran untuk datang lagi ke tempat ini.
Apabila ada pelanggan yang ingin makan ayam geprek tetapi tidak bisa keluar membeli
karena sibuk, akan di sediakan delivery order (pesan antar) ke daerah tujuan pelanggan jadi
bisa lebih mudah.
Memang tak jarang kita jumpai konsep usaha yang seperti ini, karena memang yang di
utamakan pelanggan sekarang ini adalah tempat yang nyaman serta makanan yang enak.
Namun, bukan mencoba untuk meniru tetapi saya ingin menjadikan pelanggan tersebut
merasa nyaman dan tenang.
2. Proses usaha
Warung ayam geprek dan susu yang kami beri nama dengan nama “Apreksu Lazzid”,
yang artinya “ayam geprek susu lazzid merupakan bahasa arab yang arinya enak” adalah
sebuah warung makan yang bergerak dibidang jasa boga atau makanan. Maksud dari ayam
geprek dan susu ini adalah makanan yang berupa ayam geprek kemudian di hidangkan
dengan minuman dari olahan susu segar yang menjadi pendamping dari ayam geprek
tersebut. Namun, untuk pelanggan yang tidak menyukai susu masih ada minuman lain yang
di tawarkan. Bukan hanya minuman yang tersedia berbagai macam, namun makanannya pun
bukan hanya ayam geprek tetapi ada yang lainnya dan tersedia banyak cemilan disini.
Warung ini merupakan usaha perseorangan yang di dirikan oleh moch syahdan gumilang
yang memiliki kecintaan terhadap rasa makanan yang pedas. Kemudian muncul ide untuk
membuat sebuah warung makan yang di dalamnya terdapat masakan yang memiliki rasa
pedas.
Apreksu lazzid akan membuka usahanya di sekitaran Jl.raya sukatani kp srengseng .
Dengan letak yang strategis karena berada di pinggir jalan raya agar mudah di jangkau .
Letaknya yang dipinggir jalan raya juga akan memudahkan para pelanggan yang ingin datang
ke Apreksu lazzid ini, orang yang lewat berlalu lalang juga dapat melihatnya kemudian jika
tertarik bisa mampir.
Jenis usaha
Jenis usaha ini adalah ayam geprek yang bercitra rasa pedas
Gambaran target
Target dari usaha saya adalah untuk semua kalangan terutama orang yang suka akan pedas
gurih dan segar dari susu nya ,
RENCANA KEUANGAN
Perlengkapan
Perlengkapan kwantitas Harga/unit Total
Kompor gas 1 Rp 529.900,- Rp 529.000,-
Tabung gas 1 Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Sendok dan garpu 5 lusin Rp 6.500,- Rp 325.000,-
Piring 50 Rp 14.000.- Rp 700.000,-
Magic com 2 Rp 429.900.- Rp 859.800,-
Cobeg 2 Rp 80.000,- Rp 160.000,-
Panci 2 Rp 65.000,- Rp 130.000,-
Saringan 2 Rp 15.000,- Rp 30.000,-
Sodet 1 Rp 16.000,- Rp 16.000,-
Blender 1 Rp 350.000,- Rp 350.000,-
Mangkuk plastik 2 Rp 12.000,- Rp 24.000,-
Wajan besar 1 Rp 150.000,- Rp 150.000,-
Nampan 2 Rp 20.000,- Rp 40.000,-
Total Rp 3.514.800,-
Gambaran pemasaran
Segmentation
Targeting
Tahap targeting disini yaitu membidik kelompok konsumen yang akan kita sasarkan.
Dalam usaha ayam geprek dan susu ini saya membidik pasar konsumen orang dewasa, tetapi
tidak dapat menutup kemungkinan jika produk ini dapat diterima oleh segala kalangan dan
umur.
Positioning
produk selanjutnya perusahaan akan menetapkan harga untuk produk tersebut agar memiliki
nilai jual atau nilai tukar. Ayam Geprek dan Susu menetapkan harga untuk makanan
harganya berkisar antara Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,- /porsi, sedangkan untuk minuma
berkisar antara Rp 5.000,- sampai Rp 12.000,- /gelas.
Place : Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target
pasar. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan, dan efisien.
Produk Ayam Geprek dan Susu berlokasi di Jl.raya sukatani kp. Srengseng . Dengan letak
yang strategis karena berada di pinggir jalan raya , membidik berbagai kalangan masyarakat.
Letak yang strategis dan mempunyai peluang karena lokasi sekitar yang terdapat institusi
pendidikan seperti SD, SMP, dan SMA.
Promotion : Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan
produk kita kepada target pasar. Promosi yang saya lakukan adalah menggunakan dua
strategi pemasaran yaitu secara offline dan online.
Menggunakan strategi pemasaran secara offline yaitu dengan mulut ke mulut, penyebaran
brosur-brosur. Selain itu dapat juga dengan membuka stand pada acara cfd, bazar, maupun
expo sehingga masyarakat juga akan lebih mengenal porduk ini.
Menggunakan strategi secara online yaitu menjadikan media sosial sebagai tempat
pemasaran. Mengiklankan produk kami di sebuah akun di media sosial.