Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agar seorang guru dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan baik,
maka seorang guru harus mempunyai empat kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial dan kompetensi
kepribadian. Kompetensi dan jiwa pendidik seorang calon guru tidak serta merta
terbentuk hanya dengan pemberian pengalaman sesaat dan diakhiri dengan proses
pendidikan. Oleh karena itu, seorang calon guru harus mendapatkan Early
Exposure yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan
kegiatan magang di sekolah secara berjenjang.
Magang II merupakan kegiatan kurikuler yang di wajibkan bagi seluruh
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai wahana pra-Magang
III. Magang II ini juga merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Magang I yang
pernah dilaksanakan sebelumnya. SMP Negeri 6 Palopo merupakan salah satu
dari beberapa sekolah sebagai tempat pelaksanaan magang II oleh mahasiswa
Universitas Cokroaminoto Palopo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Magang II ini meliputi telaah kurikulum dan perangkat pembelajaran,
telaah strategi pembelajaran, telaah sistem evaluasi, perancangan RPP,
Pengembangan media pembelajaran, pengembangan bahan ajar,dan
pengembangan alat evaluasi.
1.2 Tujuan
Tujuan Magang II yaitu memantapkan kompetensi akademik kependidikan
dan kaitannya dengan akademik bidang studi dan memantapkan kemampuan awal
calon guru mengembangkan perangkat pembelajaran melalui :
1. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru,
2. Menelaah strategi pembelajaran,
3. Menelaah sistem evaluasi,
4. Merancang RPP,
5. Mengembangkan media pembelajaran,
6. Mengembangkan bahan ajar,
7. Mengembangkan alat evaluasi
1.3 Visi dan Misi Sekolah
Adapun visi dan misi dari SMP Negeri 6 Palopo :
 Visi sekolah
2

Visi SMP Negeri 6 Palopo yaitu “Uggul dalam mutu, berpijak pada ajaran
agama dan budaya bangsa”.
Indikator visi SMP Negeri 6 Palopo yaitu :
1. Unggul dalam perolehan nilai ujian nasional,
2. Unggul dalam peningkatan daya serap PBM,
3. Unggul dalam bidang iptek dan keagamaan,
4. Unggul dalam bidang olahraga,
5. Unggul dalam bidang seni dan budaya,
6. Unggul dalam bidang layanan bimbingan dan konseling,
7. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman.
 Misi sekolah
Misi SMP Negeri 6 Palopo yaitu :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal berdasarkan kompetensi yang dimiliki,
2. Meningkatkan kegiatan MGMP dan pembelajaran yang inovatif,
3. Meningkatkan penguasaan iptek dan melaksanakan kegiatan keagamaan secara
rutin dan teratur,
4. Menumbuhkan semangat prestasi olahraga,
5. Menumbuhkan semangat prestasi dalam bidang seni dan budaya, keenam
melaksanakan bimbingan layanan konseling secara terpadu dan menyeluruh
agar siswa mandiri dalam menetapkan pilihan untuk melanjutkan pendidikan,
ketujuh mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih , indah dan nyaman
sesuai dengan konsep wawasan wiyata mandala
1.4 Profil Sekolah
SMP Negeri 6 Palopo terletak di jalan poros Latupa Bastem dengan posisi
disebelah utara pusat kota palopo yang berjarak 1,5 km tepatnya dijalan
pongsimpin kelurahan Mungkajang Kecamatan Mungkajang. SMP Negeri 6
Palopo yang di bangun pada tahun 1985. Pada umumnya masyarakat disekitar
sekolah berpenghasilan menengah ke bawah, Kondisi lingkungan sekolah dan
ekonomi serta budaya yang sangat heterogen namun, demikian keamanan tetap
dalam keadaan kondusif, hal ini memungkinkan untuk lebih mengembangkan
SMP Negeri 6 Palopo di masa yang akan datang.
Berikut beberapa rincian sekolah sebagai berikut :
 Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP NEGERI 6 PALOPO
NPSN / NSS : 40307835 / 221196202001
Jenjang Pendidikan : SMP
Status sekolah : Negeri
Satus Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Waktu Belajar : Pagi
3

 Lokasi Sekolah
Alamat : Jl.Pongsimpin Kota Palopo
Kode pos : 91924
Kecamatan : Mungkajang
Lintang / Bujur : -2.824538811700424/ 119.9652099609375
Ketinggian : 1337
Luas Tanah : 10.000 m2
 Kontak Sekolah
Nomor Telepon : 0471-23559
Nomor Fax :-
Email : smpneg06palopo@yahoo.co.id
Website : www.smp6palopo.sch.co.id

BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN

2.1 Jumlah Siswa, Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1. Jumlah Siswa
SMP Negeri 6 Palopo secara keseluruhan terdapat jumlah siswa
sebanyak 776 siswa. Dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 227 siswa,
kemudian jumlah siswa kelas VIII sebanyak 299 siswa dan jumlah siswa kelas
IX sebanyak 250 siswa. Dengan jumlah keseluruhan kelas yaitu 27 kelas.
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Adapun tempat pelaksanaan kegiatan observasi magang II yang telah
dilaksanakan di SMP Negeri 6 Palopo yaitu lab, kantor, perpustakaan dan
ruangan guru dengan waktu pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Kunjungan Hari / tanggal Waktu
1 Kamis , 28 Juli 2016 09.00 – 12.00
2 Senin, 01 Agustus 2016 10.30 – 12.00
4

3 Rabu, 03 Agustus 2016 08.00 – 12.00


4 Kamis, 04 Agustus 2016 10.15 – 10.45
5 Sabtu, 06 Agustus 2016 10.00 – 10.30
6 Senin, 08 Agustus 2016 10.15 – 10.45
Tabel. waktu pelaksanaan
2.2 Langkah-langkah Pengamatan
Adapun langkah-langkah pengamatan pada kegiatan Magang II ini yakni
sebagai berikut:
1. Melihat dan membaca data-data mengenai kurikulum dan data-data lain yang akan
ditelaah
2. Memahami data-data yang akan ditelaah
3. Menyiapkan seperangkat pertanyaan yang berkaitan dengan kurikulum dan data-
data lain yang hendak ditelaah
4. Menyesuaikan waktu dengan guru pamong untuk melakukan proses observasi
yang akan dilakukan ssesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam
pelaksaan magang II
5. Melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan
6. Mengumpulkan data observasi
7. Mengidentifikasi hal-hal yang telah diperoleh
8. Mendiskusikan dan menanyakan tentang hal-hal yang kurang dan atau tidak
dipahami
9. Menuangkan hasil diskusi dalam bentuk catatan penting
10. Menyimpulkan hasil telaah dari data-data yang diperoleh
11. Menuangkan hasil kesimpulan dalam bentuk hasil pelaksaan pada laporan.
5

BAB III
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelaksanaan


Dari pelaksanaan magang 2 ini hal-hal yang kami peroleh yaitu :
3.1.1 Pelaksanaan Observasi Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran
Pada hari kamis, 28 Juli 2016 pukul 10.30 – 11.00 hal pertama yang
dilakukan adalah menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran. Hal-hal
yang diperoleh dari menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yaitu guru
pamong menjelaskan bahwa kurikulum memiliki arti yang sangat luas, salah
satu penjelasan mengenai kurikulum adalah kumpulan dari segala kegiatan
pembelajaran. kurikulum yang digunakan sekolah tersebut adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Meskipun di beberapa sekolah telah
menggunakan Kurikulum 2013 namun sekolah tersebut masih menggunkan
KTSP 2006. Adapun beberapa perbedaan dari kurikulum 2013 dan KTSP 2006
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

N KTSP 2006 Kurikulum 2013


o

Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua


1 mendukung kompetensi kompetensi (Sikap, Keteampilan,
tertentu Pengetahuan)

2 Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran dirancang terkait satu


berdiri sendiri dan memiliki dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar sendiri kompetensi dasar yang diikat oleh
6

kompetensi inti tiap kelas

Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai penghela


3 dengan mapel lain mapel lain (sikap dan keterampilan
berbahasa)

Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan


4 dengan pendekatan berbeda pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar.

Tiap jenis konten Bermacam jenis konten pembelajaran


pembelajaran diajarkan diajarkan terkait dan terpadu satu sama
5 terpisah lainKonten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan dijadikan penggerak
konten pembelajaran lainnya

Tematik untuk kelas I-III Tematik integratif untuk kelas I-III


6
(belum integratif)

TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran,


7 dipergunakan sebagai media
pembelajaran mata pelajaran lain

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat


8
pengetahuan komunikasi dan carrier of knowledge
Tabel. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006
Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk
dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun
beberapa perangkat pembelajaran guru diantaranya RPP, LKS, Buku, dan
lainnya.
3.1.2 Pelaksanaan Observasi Telaah Strategi Pembelajaran
Pada hari senin, 1 Agustus 2016 pada pukul 10.00 – 10.45 yang
dilakukan yaitu menelaah mengenai strategi pembelajaran yang digunakan oleh
guru. Hal-hal yang diperoleh dari hasil menelaah strategi pembelajaran yaitu
strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan pembelajaran yang berisi
tentang serangkaian kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat berisi
7

penggunaan metode ataupun sumber daya lainnya. Strategi pembelajaran yang


digunakan oleh guru matematika di SMP Negeri 6 Palopo disesuaikan dengan
materi pelajaran yang akan diajarkan dan juga melihat kondisi siswa-siswi yang
akan diajar. Artinya, jika materi yang akan diajarkan lebih baik untuk dilakukan
dengan cara membagi siswa dalam berkelompok dan kondisi siswa-siswi di
kelas tersebut memungkinkan untuk dibagi dalam berkelompok, maka
digunakanlah strategi pembelajaran kooperatif dan begitu juga dengan strategi
pembelajaran yang lainnya disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan
kepada siswa-siswi di kelas. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu
antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen), sistem
penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh
penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang
dipersyaratkan..
Strategi yang sering digunakan oleh guru di SMP Negeri 6 Palopo yaitu
menggunakan metode ceramah dan model pembelajaran langsung karena
dianggap lebih tepat diterapkan untuk mengajar siswa di SMP Negeri 6 dan juga
lebih efektif dalam pembelajaran matematika sebab siswa akan mudah
mendapat materi dan jika kurang paham maka siswa dapat bertanya secara
langsung serta guru lebih dominan menyampaikan materi agar siswa lebih cepat
memahami materi yang disampaikan.
3.1.3 Pelaksanaan Observasi Telaah Sistem Evaluasi
Pada hari rabu, 3 Agustus 2016 pukul 08.00 – 12.00. yang dilakukan
yaitu menelaah sistem evaluasi yang digunakan oleh guru. Hal-hal yang
diperoleh dari hasil menelaah sistem evaluasi yaitu sistem evaluasi merupakan
suatu sistem yang tujuannya untuk mengukur sejauh mana siswa memahami
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sistem evaluasi yang digunakan guru
matematika di SMP Negeri 6 Palopo cenderung menggunakan sistem evaluasi
berbentuk tes terlulis berbentuk essay, uraian dan pilihan ganda. Selain itu, guru
juga terkadang menggunakan sistem evaluasi lisan dengan menanyakan materi
yang telah diajarkan diawal dan diakhir pembelajaran. Dengan sistem evaluasi
essay guru dapat mengetahui cara berfikir siswa dalam menyelesaikan soal
8

matematika. Namun demikian, terkadang guru juga menggunakan sistem


evaluasi bentuk pilihan ganda pada saat tertentu untuk membiasakan siswanya
dalam menghadapi soal ujian nasional, karena pada ujian nasional soal-soalnya
berbentuk soal pilihan ganda.
3.1.4 Pelaksanaan Perancangan RPP
Pada hari kamis 4 Agustus 2016 pukul 10.15 – 10.45. Hal yang
dilakukan yaitu perancangan RPP. Hal-hal yang diperoleh dari hasil
perancangan RPP yaitu dari hasil observasi magang II disekolah diperoleh data
mengenai penjelasan RPP merupakan rencana pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan
guru. RPP yang dibuat oleh guru matematika diawali dengan memperhatikan
standar isi, SK dan KD, serta pemetaan baik itu pemetaan KKM, program
tahunan, program semester, setelah itu guru dapat merancang RPP sesuai
indikator yang ingin dituju. Dalam merancang RPP guru mata pelajaran selalu
melihat tingkat mata pelajaran dengan tingkat kemampuan pemahaman siswa
sehingga, terkadang dalam satu RPP menggunakan waktu hingga empat kali
pertemuan jadi RPP yang dipegang oleh guru mata pelajaran memiliki waktu
pembelajaran yang berbeda-beda akan tetapi guru tersebut juga mengatakan
bahwa dalam proses pembelajaran dikelas beliau tidak selalu berpatokan
terhadap RPP. Pengaplikasian RPP disesuaikan dengan kondisi kelas, apabila
kondisi tidak memungkinkan maka guru bisa mengembangkan, mengurangi,
bahkan menambahkan hal-hal yang dianggap perlu.
Dalam perancangan RPP, Mahasiswa diberikan tugas oleh guru pamong
untuk membuat RPP sebagai latihan dalam merancang atau membuat suatu RPP
dan juga sebagai bekal untuk mepermudah mahasiswa dalam membuat,
menyusun dan bahkan mengembangkan RPP saat terjun mengajar nantinya.
Dalam merancang RPP perlu memperhatikan sitematika penyusunan RPP
dimana urutannya adalah perlunya identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/
semester, alokasi waktu, kemudian SK dan KD, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, model/ metode pembelajran, langkah-langkah kegiatan, alat dan
sumber belajar, penilaian, pedoman penskoran, dan tanda tangan pengesahan
kepala sekolah serta tanda tangan pengesahan guru. Adapun RPP yang telah
saya buat dapat dilihat dalam lampiran 1.
3.1.5 Pelaksanaan Pengembangan Media Pembelajaran
9

Pada hari sabtu 6 Agustus 2016 pukul 10.00 – 10.30. Hal yang dilakukan
yaitu pengembangan media pembelajaran. Hal-hal yang diperoleh dari hasil
pengembangan media pembelajaran yaitu Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran, sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran juga dapat dikatakan
sebagai bahan, alat/media, maupun metode/teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru
matematika di SMP Negeri 6 Palopo rata-rata menggunakan buku ajar dan buku
paket untuk SMP yang menjadi pegangan siswa dan guru. Adapun media
pembelajaran yang berupa alat peraga, digunakan dengan menyesuaikan materi
yang diajarkan. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru menyesuaikan
pada materi yang akan dibahas atau yang akan diajarkan pada kegiatan belajar
mengajar di kelas.
Guru pamong menjelaskan kepada mahasiswa mengenai kelebihan dari
media pembelajaran, kemudian mahasiswa matematika berinisiatif untuk
mencoba membuat media pembelajaran berupa alat peraga untuk materi
pengenalan aljabar dan sistem penjumlahannya. Walaupun media yang
mahasiswa buat tidak terlalu sempurna namun mahasiswa matematika telah
berupaya untuk mencoba mengembangkan media pembelajaran demi kualitas
pendidikan di masa depan. Adapun gambar alat peraga yang digunakan sebagai
media pembelajaran dapat dilihat dalam lampiran 2.
3.1.6 Pelaksanaan Pengembangan Bahan Ajar
Pada hari sabtu 6 Agustus 2016 pukul 10.00 – 10.30. Hal yang dilakukan
yaitu pengembangan bahan ajar. Hal-hal yang diperoleh dalam pengembangan
bahan ajar disekolah yaitu bahan ajar memiliki definisi yaitu segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis maupun
bahan tidak tertulis. Dalam mengembangkan bahan ajar, perlu di perhatikan
beberapa hal utama yaitu bahan ajar harus berkaitan dengan indikator dan tujuan
pembelajaran. Dalam pembuatan bahan ajar, materi harus jelas dan efektif.
Bahan ajar merupakan materi ajar yang akan di berikan kepada siswa oleh guru.
Dalam pengembangan bahan ajar, guru pamong memberikan tugas
kepada mahasiswa untuk membuat bahan ajar tertulis. Alasan guru pamong
10

memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat bahan ajar yaitu agar
mahasiswa lebih terbiasa dalam membuat bahan ajar materi yang akan diajarkan
kepada siswa dapat terarah dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Adapun bahan ajar yang telah saya buat dapat dilihat dalam
lampiran 3.
3.1.7 Pelaksanaan Pengembangan Alat Evaluasi
Pada hari senin, 08 Agustus 2016 pukul 10.15 – 10.45. Hal yang
dilakukan yaitu pengembangan alat evaluasi pembelajaran. Hal-hal yang
diperoleh dalam pengembangan alat evaluasi pembelajaran yaitu alat evaluasi
yang baik digunakan dalam pembelajaran matematika yaitu berupa soal-soal
essay dan bentuk uraian sebab soal-soal essay dan bentuk uraian dapat
mengembangkan pengetahuan siswa untuk mencari berbagai cara dan jalan
penyelesaian dalam soal-soal matematika. Selain itu, penggunaan alat evaluasi
berupa soal uraian dapat menjadikan siswa lebih kreatif dalam menyelesaikan
soal matematika dan tidak hanya menebak-nebak hasil jawaban suatu soal.

3.2 Pembahasan
Magang II merupakan kegiatan kurikuler yang di wajibkan bagi seluruh
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai wahana pra-Magang
III. Magang II ini bertujuan untuk menambah pengalaman dan mengembangkan
kemampuan dasar mahasiswa sebagai seorang calon guru. Beberapa kegiatan
dalam Magang II yaitu menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran,
menelaah strategi pembelajaran, menelaah sistem evaluasi, merancangan RPP,
mengembangkan media pembelajaran, mengembangkan bahan ajar,dan
mengembangkan alat evaluasi.
Pelaksanaan Magang II dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 6 Palopo.
Mahasiswa Magang II diterima oleh wakil kepala sekolah / wakil bidang
kurikulum, dan wakil bidang kesiswaan, adapun foto aktifitas penerimaan
mahasiswa Magang II dapat dilihat dalam lampiran 4.
Setelah penerimaan Magang II, kemudian mahasiswa mulai melaksanakan
aktifitas sesuai dengan kegiatan yang ada pada buku laporan. Adapun hasil
menelaah dan mengembangkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
magang II yang telah dilaksanakan dan banyak manfaat yang diperoleh dari
pelaksanaan tersebut diataranya dapat mengetahui definisi kurikulum dan
kurikulum yang diberlakukan di sekolah, definisi perangkat pembelajaran dan
11

strategi pembelajaran yang dipergunakan di sekolah, cara merancang RPP, cara


mengembangkan media pembelajaran, cara mengembangkan dan menyusun
bahan ajar, serta mengembangkan alat evaluasi.
SMP Negeri 6 palopo masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006. Perangkat pembelajaran yang digunakan adalah RPP,
LKS, Buku, dan lainnya. Strategi pembelajaran yang sering digunakan adalah
model pembelajaran langsung dan metode ceramah, akan tetapi guru juga
mengkondisikan strategi yang akan diterapkannya saat mengajar. Pelaksanaan
magang II ini juga menjadikan mahasiswa untuk lebih akrab dalam berkomunikasi
dengan guru baik mengenai pembelajaran maupun dalam menyusun perangkat
pembelajaran, dapat menyusun RPP sendiri, dapat membuat bahan ajar sendiri,
dapat mencoba mengembangkan media pembelajaran.
Dengan memahami kurikulum mulai dari definisi hingga kurikulum yang
digunakan maka mahasiswa sebagai calon guru kelak akan mengetahui bagaimana
nantinya menggunakan kurikulum yang berlaku dan dapat menyesuaikan cara
mengajar sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan di sekolah. Perubahan
kurikulum disebabkan karena pergantiannya mentri. Sehingga, setiap pergantian
kurikulum guru perlu menyesuaikan diri terhadap kurikulum yang diberlakukan.
Pergantian kurikulum juga disebabkan karena melihat kondisi dalam beberapa
tahun yang dianggap memberatkan bagi peserta didik. Pergantian kurikulum
bertujuan untuk lebih mengembangkan kemampuan siswa di dalam kelas.
Perangkat pembelajaran merupakan perangkat yang dipergunakan oleh
guru dalam menjalankan system belajar mengajar disekolah. Perangkat
pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar sebab tanpa
adanya perangkat pembelajaran, pembelajaran tidak akan bisa berjalan. Namun
sebenarnya, pembelajaran dapat berjalan walaupun tanpa perangkat pembelajaran.
Akan tetapi, jalannya pembelajaran tanpa perangkat pembelajaran sangat berbeda
dibandingkan jalannya pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran.
Dengan adanya perangkat pembelajaran, proses pembelajaran akan berlangsung
secara terarah dan sesuai prosedur pelaksanaan. Perangkat pembelajaran
diantaranya RPP, Buku, LKS dan sebagainya yang tujuan dari semua itu ialah agar
proses pembelajaran tersusun sesuai dengan prosedur yang ada.
Strategi pembelajaran merupakan cara yang dipersiapkan oleh seorang
guru untuk menerapkan dan mengajarkan suatu pelajaran. SMP Negeri 6 Palopo
12

menggunakan strategi pembelajaran berupa model pembelajaran langsung agar


siswa lebih mudah dikontrol saat pembelajaran berlangsung dan metode yang
digunakan adalah metode ceramah agar siswa selalu mendengarkan arahan yang
diberikan guru dan tidak terganggu dengan hal lainnya yang dapat mengganggu
proses belajar mengajar.
Sistem evaluasi merupakan seperangkat cara yang digunakan guru dalam
menguji kemampuan siswanya setelah selesai pembelajaran yang diberikan oleh
guru. Sistem evaluasi sangat diperlukan untuk melihat perkembangan kemajuan
siswa dalam proses belajar. Sistem evaluasi yang sering dipergunakan dalam
pembelajaran matematika adalah sistem evaluasi tes tulis karena dengan tes tulis,
perkembangan cara menuliskan sebuah jawaban siswa akan semakin berkembang.
Dalam hal ini sistem evaluasi tes tulis atau essay mampu mengembangkan
kemampuan menulis siswa dan cara berpikir siswa.
RPP merupakan suatu rancangan pelaksanaan dalam proses belajar
mengajar yang didalamnya terdapat identitas sekolah, mata pelajaran, kelas /
semester, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, model, metode yang digunakan,
alat atau media yang diguankan, penilaian dan pedoman penilaian.
Dalam RPP termuat didalamnya penggunaan media pembelajaran, dimana
media pembelajaran ini merupakan suatu bentuk penyampaian informasi
pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan.
Media pembelajaran juga dapat berfungsi untuk mempermudah dalam proses
belajar mengajar dan mempermudah pemahaman siswa dalam belajar.
Kendala yang diperoleh dari pelaksanaan magang II ini yaitu waktu yang
sedikit bersama guru, hal-hal yang hendak di cari tahu sulit untuk dipahami
dengan waktu yang singkat, perlunya waktu untuk mengetahui lebih banyak hal-
hal tersebut sebagai bekal bagi seorang calon guru yang siap terjun ke masyarakat.
Adapun foto-foto kegiatan saat melaksanakan Magang II hingga penarikan
mahasiswa Magang II dapat dilihat pada lampiran 5.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
13

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil telaah yang dilaksanakan saat Magang II di SMP Negeri
6 Palopo maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kurikulum merupakan kumpulan dari segala kegiatan pembelajaran.
Kurikulum yang berlaku di SMP Negeri 6 Palopo adalah KTSP 2006 dan
sudah memenuhi standar nasional berupa SI dan Standar SKL. Perangkat
pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah RPP, Buku, LKS dan lainnya.
2. Strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan pembelajaran yang berisi
tentang rangkaian kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru matematika di SMP Negeri 6 Palopo disesuaikan dengan
materi pelajaran yang akan diajarkan dan juga melihat kondisi siswa-siswi
yang akan diajar. Strategi yang digunakan oleh guru di SMP Negeri 6 Palopo
lebih sering menggunakan metode ceramah dan model pembelajaran langsung
karena dianggap lebih tepat diterapkan untuk mengajar siswa SMP Negeri 6
Palopo.
3. RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pada
silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. Adapun RPP yang
digunakan oleh guru sesuai dengan silabus yang ada dan telah memenuhi
standar.
4. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dapat
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
5. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru matematika di
SMP Negeri 6 Palopo rata-rata menggunakan buku ajar dan buku paket untuk
SMP yang menjadi pegangan siswa dan guru. Adapun media pembelajaran
yang berupa alat peraga, digunakan dengan menyesuaikan materi yang
diajarkan.
6. Sistem evaluasi merupakan suatu sistem yang tujuannya untuk mengukur
sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sistem
evaluasi yang digunakan guru matematika di SMP Negeri 6 Palopo cenderung
menggunkan sistem evaluasi berbentuk tes terlulis berbentuk essay, uraian dan
14

pilihan ganda. Selain itu, guru juga terkadang menggunakan sistem evaluasi
lisan dengan menanyakan materi yang telah diajarkan diawal dan diakhir
pembelajaran dan alat evaluasi yang digunakan oleh guru adalah kumpulan
soal yang telah dibuat dan disusun oleh guru mata pelajaran.
7. Alat evaluasi yang digunakan oleh guru berupa kumpulan soal-soal yang siap
untuk diberikan kepada siswa dengan fungsi alat evaluasi untuk mengetahui
kemampuan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil kegiatan
Magang II di SMP Negeri 6 Palopo yaitu sebagai berikut:
 Untuk sekolah :
1. Pihak sekolah diharapkan mampu memaksimalkan peran serta tanggung jawab
siswa demi tercapainya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan
menyenangkan bagi siswa
2. Sekolah sebaiknya lebih memperhatikan kerapian, kesopanan, dan kerukunan
siswa-siswinya, karena dari yang terlihat lingkungan sekolah agak gaduh
dimana beberapa siswa/siswinya berkeliaran saat jam pelajaran, seringnya
terjadi perkelahian antar siswa/siswa yang menyebabkan kerukunan antar
siswa terpecah, dan terlihat beberapa siswa/siswi dalam berpakaian tidak
sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
 Untuk mahasiswa :
1. Untuk magang II berikutnya, diharapkan untuk lebih memaksimalkan
pelaksanaan magang II, perlunya mempersiapkan hal-hal yang hendak di ingin
cari tahu agar saat melaksanakan observasi tidak adanya kesulitan maupun
kebingungan mencari data yang akan di observasi.
2. Sebaiknya mengikuti kegiatan pembekalan dan melakukan konsultasi pada
dosen pembimbing agar saat melaksanakan Magang II tidak tbingung dengan
apa yang harus dilakukan.
3. Perlunya menjaga sikap saat melaksanakan magang agar tidak menimbulkan
kesan buruk dari sekolah terhadap mahasiswa yang lainnya
4. Harus lebih aktif dalam melakukan observasi, perlunya banyak pertanyaan
yang akan membawa kita untuk bisa banyak mengetahui.
 Untuk panitia pelaksana magang
1. Sebaiknya dalam pelaksanaan kegiatan Magang II waktu yang diberikan untuk
Magang di sekolah tidak singkat karena banyak hal yang perlu dipelajari di
sekolah apalagi terdapat beberapa guru pamong yang tidak datang setiap hari
15

di sekolah menyebabkan pertemuan mahasiswa dengan guru pamong hanya


beberapa pertemuan saja.
2. Sebaiknya mahasiswa yang telah ditempatkan magang II pada suatu sekolah
tidak lagi diadakan perolingan tempat untuk pelaksanaan magang III
selanjutnya agar mahasiswa magang II yang pernah melaksanakan
kegiatannya pada suatu sekolah dapat menjadikan mahasiswa tersebut akrab
dengan warga sekolah yang di tempatinya.

Lampiran 1. Perancangan RPP Mahasiswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMP NEGERI 6 PALOPO


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan)
Semester : I (Satu)

Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan


persamaan garis lurus.
Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi aljabar.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
16

A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian koevisien, variabel dan
konstanta.
b. Peserta didik dapat menyelesaikan operasi penjumlahan pada bentuk
aljabar

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )

B. Materi Ajar
a. Menjelaskan pengertian koefisien, variabel, dan konstanta.
b. Menyelesaikan operasi penjumlahan bentuk aljabar.

C. Metode Pembelajaran
 Ceramah,
 tanya jawab,
 diskusi
 pemberian tugas.
Model Pembelajaran : Kooperatif

D. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Awal:
Apersepsi :
 Memberi salam
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.

Kegiatan Inti:
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
mengenai cara menyelesaikan operasi penjumlahan pada bentuk
aljabar, kemudian mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku
paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII Semester 1, mengenai
pengertian koefisien, variabel, dan konstanta, dan mengenai cara
menyelesaikan operasi bentuk aljabar).
 Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai cara menyelesaikan operasi
penjumlahan pada bentuk aljabar.
17

 Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh


dalam buku paket mengenai cara menyelesaikan penjumlahan suku
sejenis dan suku tidak sejenis.
 Peserta didik mencari informasi berkaitan dengan materi dari aneka
sumber yang ada;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran;

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Membagi siswa kedalam beberapa kelompok secara heterogen
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok;
 Peserta didik mengerjakan soal-soal dari “Cek Pemahaman“ dalam
buku paket mengenai penentuan koefisien, variabel, konstanta, suku
sejenis dan penentuan hasil penjumlahan suku dua dengan suku dua.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal dari “Bekerja Aktif“ dalam
buku paket mengenai penentuan bentuk aljabar dari suatu masalah
dan penyederhanaan bentuk aljabar tersebut, mengenai
penyelesaian penjumlahan, kemudian peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal tersebut.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal dalam buku paket..

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
18

 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang


bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik.

E. Alat dan Sumber Belajar


Sumber :
 Buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII Semester 1.
 Buku referensi lain.

Alat :
 Laptop
 Papan tulis
 Spidol
 PAJAR (Papan Aljabar)

F. Penilaian Hasil Belajar


Indikator Penilaian
Pencapaian Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Kompetensi Instrumen
19

 Menjelaskan Tes Uraian 1. Tuliskan pengertian


pengertian tertulis koevisien, variabel dan
koevisien, variabel konstanta ?
dan konstanta.
2. Tentukan hasil dari:
 Menyelesaikan
operasi tambah 2
2 ¿
pada bentuk 2k + p
a.
aljabar ( 2 p 2+1 ) + ¿

b. ( 3 x+ z ) + (3x+2z)

PEDOMAN PENSKORAN.

N JAWABAN SKOR
O
1. Koefesien adalah lambang penganti sutu bilangan yang 1
belum diketahui nilainya dengan jelas
Variabel adalah faktor konstanta dari suatu suku pada 1
bentuk aljabar 1
Konstanta adalah sukudari suatau bentuk aljabar yang
berupa biangan dan tidak memuat variabel
Skor 3
2. 2 2 2 1
a. ( 2 p +1 ) +( p +2) = 3 p +3
1
b. ( 3 x+ z ) + (3x+2z) = 6x + 3z
Skor 2
Skor Maksimum 5

Mengetahui, Palopo, 29 Juli 2016


Kepala SMP Negeri 6 Palopo Guru Mapel Matematika.

(Abdul Hamid Amir, S.Pd., M.Pd.) (Muh. Sopian Arianto)


NIP/NIK : 19680703 199403 1 009 NIM: 1401402165
20

Lampiran 2. Pengembangan Media Pembelajaran Mahasiswa

Lampiran 3. Pengembangan Bahan Ajar Mahasiswa


BAHAN AJAR
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS / SEMESTER : VIII / I ( GANJIL )
MATERI PEMBELAJARAN : FAKTORISASI ALJABAR
SUB MATERI : PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA,
KOEVISIEN DAN SUKU OPERASI HITUNG
PADA BENTUK ALJABAR
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 MENIT
Standar kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan
persamaan garis lurus.
Kompetensi dasar : 1.1. Melakukan operasi aljabar.
Indikator
1. Produk :
 Menentukan konstanta, variabel, koevisien dan suku
 Menyelesaikan operasi penjumlahan pada bentuk aljabar
2. Proses :
 Menjelaskan perbedaan variabel, kostanta dan suku
 Cara menyelesaikan operasi penjumlahan pada bentuk aljabar
21

Uraian Materi :
 Variabel, Konstanta, dan Suku
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Pada bentuk variabr
tetrsebut, huruf x dan y disebut variabel.
Variabel adalah lambang penganti sutu bilangan yang belumdi ketahui
nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya
dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, …,z. Adapun bilangan Sembilan
pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta.
Konstanta adalah sukudari suatau bentuk aljabar yang berupa biangan dan
tidak memuat variabel. Jika suatu bilangan a dapat di ubah menjadi a = p xq
dengan a, p, q bilangan bulat,maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.
koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar.
Perhatikan koefisien masing-masing suku pada bentuk aljabar 5x+3y+8x-6y+9
. koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3 pada suku 8x adalah
8 dan pada suku -6y adalah -6 .
suku terbentuk atas 2 jenis yaitu suku sejenis dan tak sejenis.
a. suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki pariabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang sama. contoh : 5x dan -2x, 3a 2, dan a2,y
dan 4y,……
b. suku-suku take sjenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat
dari masing-masing variabel yang tidak sama. Contoh : 2x dan -3x 2, -y
dan –x3, 5x dan -2y,….

 Operasi penjumlahan pada aljabar

Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya


dapat dilakukan padasuku-suku yang sejenis.

Contoh:

Tentukan hasilpenjumlahan dan pengurangan bentuk aljabarberikut:

a. -4ax + 7ax

b. (2x2 – 3x +2) + (4x2 -5x + 1)

Penyelesaian:

a. -4ax + 7ax = (-4 – 7 ) ax = 3ax

b. (2x2 – 3x +2) + (4x2 -5x + 1) = 2x2 – 3x +2 + 4x2 -5x + 1

= 2x2 + 4x2 – 3x – 5x +2 + 1
22

= (2 + 4)x2 +(-3 – 5) x + (2 +1) (kelompokkan suku-suku sejenis)

= 6 x2 – 8x +3

Lampiran 4. Foto penerimaan mahasiswa Magang II


23

Lampiran 5. Foto Kegiatan Magang II dan Penarikan Magang II


24
25

Anda mungkin juga menyukai