Anda di halaman 1dari 2

FORMAT

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

Kondisi Pasien : Pasien mengalami masalah kurang perawatan diri, maka perawat
melakukan penyuluhan kepada keluarga agar merawat kebersian
pasien
Diagnosis Keperawatan : Defisit pengetahuan tentang perawatan diri.
Rencana Keperawatan :
a. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat
pasien
b. Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
c. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan  pasien
untuk menjaga perawatan diri pasien.
Tujuan :Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
masalah kurang perawatan diri.

SP Komunikasi
Fase Orientasi :
Salam Terapeutik
Perawat Imam :”Assalamu’alaikum. Selamat pagi Bu?” (Tersenyum)
Ibu Pasien :”Wa’alaikumsalam. Selamat pagi juga Mas ”.
Perawat Imam :”Perkenalkan ya Ibu, nama saya perawat Imam Setiady, panggil saja Imam.
Saya yang akan merawat anak ibu pagi hari ini sampai jam 2 siang nanti.
Benar dengan Ibu Darmi?”. (Tersenyum)
Ibu Pasien :”Benar Mas”
Evaluasi dan Validasi :
Perawat Imam :”Baiklah Ibu, Bagaimana kabarnya hari ini?”. (Tersenyum)
Ibu Pasien :”Baik”
Kontrak :
Perawat Imam :”Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami anak ibu dan
bantuan apa yang dapat diberikan.”
Ibu Pasien :”Iya bisa”. (Mengangguk)
Perawat Imam :” “Berapa lama waktu Ibu yang tersedia?, bagaimana kalau 20 menit?, mari
kita duduk di kantor perawat!”
Fase Kerja
Perawat Imam :”Nah, baiklah Apa saja masalah yang Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat
anak ibu?
Ibu Pasien : Anak saya susah untuk mandi dan berdandan”
Perawat Imam:” Perilaku yang ditunjukkan oleh anak ibu itu dikarenakan gangguan jiwanya
yang membuat pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri.
Baik...akan saya jelaskan, untuk kebersihan diri, kami telah melatih anak ibu
untuk mandi, keramas, gosok gigi, cukuran, ganti baju, dan potong kuku.
Kami harapkan Ibu dapat menyediakan alat-alatnya. Anak ibu juga telah
mempunyai jadwal pelaksanaanya untuk berdandan, karena anak Ibu
perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang rapi,
pakai bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga
dirumah, anak ibu telah mengetahui lanhkah-langkahnya : Cuci tangan,
ambil makanan, berdoa, makan yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis makan langsung
makan obat. Dan untuk BAB dan BAK, dirumah ada WC Ibu ?
Ibu Pasien :”Ohh iya Mas ada”
Perawat Imam :”Anak ibu  juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau anak ibu kurang
motivasi  dalam merawat diri apa yang bapak lakukan?
Ibu Pasien :”Saya sering mengajak bercanda dan ngobrol”
Perawat Imam :”Bagus ya ibu. Ibu juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri
sehingga dapat diketahui apakah anak ibu sudah bisa mandiri atau mengalami
hambatan dalam melakukannya.” 
Ibu Pasien : (Mengangguk)
Perawat Imam:” Ada yang Ibu tanyakan?”
Ibu Pasien :”Tidak Mas”
Fase Terminasi :
Evaluasi Subjektif/Objektif :
Perawat Imam :”Baik Bu, Bagaimana perasaannya sekarang? Semoga bermanfaat, ingat
caranya tadi ya Bu?”
Ibu Pasien :“Baik Mas. Iya masih .(Tersenyum)
Rencana Tindak Lanjut :
Perawat Imam : Dan dirumah nanti, cobalahIbu mendampingi dan membantunya saat
membersihkan diri.”
Ibu Pasien :” Baik Mas”
Kontrak Yang Akan Datang :
Perawat Imam :“ Dua hari lagi kita akan ketemu dan Ibu akan saya dampingi untuk
memotivasi anak ibu dalam merawat diri.
Ibu Pasien :” Baik Mas”.
Perawat :”Terima kasih atas waktunya, Wassalamu’alaikum” (Tersenyum)
Ibu Pasien :”Wa’alaikumsalam”. (Tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai