Anda di halaman 1dari 24

Makalah Manajemen Keperawatan

MAKALAH

MODEL PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah “Manajemen Keperawatan”

Disusun oleh :

1. Atet
2. Dodi
3. Irma
4. Jajang
5. Ai Nita
6. Andi Yudistira
7. Sri Kartikawati
8. Sussy
9. Roselep

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN (EXTENSI)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA
2011

5
Makalah Manajemen Keperawatan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MODEL PEMBERIAN
PELAYANAN KEPERAWATAN” ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak terlepas dari bantuan pihak lain. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih pada semua
pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan bantuan kepada penulis khususnya Dosen
Pembimbing mata kuliah Manajemen Keperawatan.

Kami menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Akhirnya, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami,
dan umumnya untuk para pembaca. Amiin.

Tasikmalaya, Maret 2011

Penyusun

5
Makalah Manajemen Keperawatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1


1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
1.3 Metode Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme Lipid ................................................................................... 3


2.1.1 Transport lipid dalam plasma
......................................................................................................
......................................................................................................
4
2.1.2 Biosintesis lipid
......................................................................................................
......................................................................................................
4
2.1.3 Metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi dan
jaringan lemak
......................................................................................................
......................................................................................................
8
2.1.4 Lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup
......................................................................................................
......................................................................................................
8

5
Makalah Manajemen Keperawatan

2.1.5 Fungsi lemak tak jenuh


......................................................................................................
......................................................................................................
16
2.1.6 Metabolisme lipoprotein plasma
......................................................................................................
......................................................................................................
16
2.1.7 Peranan hati pada metabolisme lipid
......................................................................................................
......................................................................................................
17
2.1.8 Proses ketogenesis dan terjadinya ketosis
......................................................................................................
......................................................................................................
18
2.1.9 Metabolisme kolesterol
......................................................................................................
......................................................................................................
18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
B. Saran .......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 21

5
Makalah Manajemen Keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan, oleh karena itu
manajemen asuhan keperawatan yang benar akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan.
         Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk memandirikan pasien sehingga dapat
berfungsi secara optimal.  Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan manajemen asuhan
keperawatan yang profesional, dan salah satu faktor yang menentukan dalam manajemen
tersebut adalah bagaimana asuhan keperawatan diberikan oleh perawat melalui berbagai
pendekatan model asuhan keperawatan yang diberikan.
       Penetapan dan keberhasilan model pemberian asuhan keperawatan yang digunakan di
suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah bagaimana
pemahaman perawat tentang model-model asuhan keperawatan tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk:
a. Mengetahui model kasus
b. Mengetahui model fungsional
c. Mengetahui model tim
d. Mengetahui model primer
e. Mengetahui model modular
f. Mengetahui

1.3 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi kepustakaan
dan media internet sebagai acuan dan sumber.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Metabolisme Lipid
1. Pengertian
Lipid adalah : Senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak.
Senyawa heterogen dari senyawa yang lebih berkerabat karena sifat fisikanya
dibanding sifat kimianya.
Molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-
pelarut organik.
2. Sifat umum lipid
Relatif tidak larut dalam air.
Larut dalam pelarut non polar.
Contoh : eter, kloroform, serta benzene.
Ada hubungan dengan asam lemak dengan esternya.
Punya kemungkinan digunakan makhluk hidup.
3. Fungsi Lipid :
 Sebagai sumber energi
 Sebagai sumber asam esensial
 Sebagai alat angkut vitamin larut lemak
 Sebagai pemelihara suhu tubuh
 Sebagai pelindung organ tubuh
4. Klasifikasi Lipid berdasarkan Klasifikasi Bloor :
1) Lipid Sederhana
Adalah ester lemak dengan berbagai alkohol
a) Lemak : ester asam lemak dengan gliserol
b) Malam : ester asam lemak dengan alkohol
Ester asam lemak dengan alcohol membentuk malam

5
Makalah Manajemen Keperawatan

2) Lipid Kompleks
Adalah ester asam lemak yang mengandung gugus lain selain asam lemak dan
alkohol.
a) Fosfolipid
Kelompok lipid yang mengandung asam lemak, alkohol, dan residu asam
fosfat dan mempunyai basa yang mengandung nitrogen dan subtituen lain.
Alkohol yang dimiliki : Contoh : Gliserofosfolipid, Gliserol+fosfolipid.
Alkohol yang dimiliki : Sfingosin, Sfingofosfolipid
b) Glikolipid (Glikosfingolipid)
Kelompok lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat.
c) Lipoprotein
Kelompok lipid yang mengandung phospolipid, protein dan kolesterol.
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid
kompleks.
3) Perkusor dan Derivat lipid
Kelompok ini mencangkup asam lemak, gliserol, dan karbohidrat.
Contoh : Asam lemak, gliserol, aldehida lemak, keton, hidrokarbon, sterol,
vitamin larut lemak, dan beberapa hormon.

2.A.1 Transport Lipid Dalam Plasma


Dalam darah lipid diangkut dalam bentuk kilomikron, Lipoprotein, dan
Albumin, Kilomikron merupakan pengangkut Trigliserida dari bahan yang terdiri dari
asam-asam lemak bebas berantai panjang terdiri dari protein. karena lipid tidak
dapat larut dalam air, bentuk Lipid non polar harus bergabung dengan Lipid
Amfipatik dan Protein untuk membentuk Lipoprotein yang bisa campur dengan air
sehingga dapat diangkut antar jaringan didalam plasma darah yang akueosa.

2.A.2 Biosentisit Lipid


Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu
misalnya asam lemak esesial.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :


1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan
lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak,
paru,kelenjar payudara dan adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk
mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidro karbon
(gugus alkil) asam lemak.
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup,
maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun
disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang
terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh,
dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat
menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak. Metabolisme yang
terjadi dimulai dari:
Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada
saluran pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula
darah. Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu
glukagon, insulin dan adrenalin. Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke
seluruh jaringan tubuh. Pada jaringan adiposa, adiposit akan mengubah glukosa
menjadiglukosa 6-fosfat dan gliserol fosfat, masing-masing dengan bantuan satu
molekul ATP. Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.
Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi glikogen.
Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin. Pada saat rasio
glukosa dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan adrenalin akan
dikeluarkan untuk memulai prosesglikogenolisis yang mengubah kembali glikogen
menjadi glukosa. Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui
proses glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat.
Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi
asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat. Pada saat otot berkontraksi, asam
piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi asam laktat. Setelah
otot beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung guna mengkonversi

5
Makalah Manajemen Keperawatan

asam laktat kembali menjadi asam piruvat. Sementara itu: lemak yang terkandung di
dalam bahan makanan juga dicerna dengan asam empedu menjadi misel. Misel akan
diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol,
kemudian masuk melewati celah membran intestin. Setelah melewati dinding usus,
asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron dan disimpan di dalam vesikel.
Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan
lemak darah, akan disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan
terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah sebuah istilah
ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan,
sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun: trigliserida terjadi karena
proses ester di dalam vesikel kilomikron lemak yang dihasilkan oleh proses
pencernaan adalah berbagai macam asam lemak dan gliserol. Ketika tubuh
memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan diurai dalam sitoplasma
melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang
terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi BrУИnstedТБLowry; asam + basa -->
garam + air; dan kebalikannya garam + air --> asam + basa.
Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlah hormon yang
antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain:
Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis
Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal TH, sekresi dari kelenjar tiroid Lemak di
dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan adiposa. Lebih lanjut
gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon
fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis. Sedangkan asam lemak akan dikonversi
di dalam mitokondria dengan proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi
adenosin trifosfat, karbondioksida dan air. Kejadian ini melibatkan sintesis asam
lemak dari asetilKoA dan esterifikasi asam lemak pada saat pembuatan triasilgliserol,
suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam lemak. Asam lemak dibuat
oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi satuan-
satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang
menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya
menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.
Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan

5
Makalah Manajemen Keperawatan

fungi, semua reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein tunggal
multifungsi, sedangkan di dalam tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja
enzim tiap-tiap langkah di dalam lintasannya. Asam lemak dapat diubah menjadi
triasilgliserol yang terbungkus di dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan
ganda diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasi
asam stearat oleh stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak
tak jenuh ganda-dua (asam linoleat) juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam
linolenat) tidak dapat disintesis di dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam
lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan. Sintesis triasilgliserol terjadi di
dalam retikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di mana gugus asil di dalam
asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.
Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi
satuan-satuan isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil
pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat. Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang
berbeda-beda. Pada hewan danarchaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa
ini dari asetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan non-
mevalonatmenggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya.
Satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini adalah biosintesis
steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena digabungkan untuk membuat skualena dan
kemudian dilipat dan dibentuk menjadi sehimpunan cincin untuk membuat
lanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi steroid, seperti kolesterol
dan ergosterol.Degradasi Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam
lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di dalam peroksisoma untuk
menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu
mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses sintesis asam
lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung karboksil
dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk
membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian
diubah menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat
dan rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna

5
Makalah Manajemen Keperawatan

asam lemak palmitat adalah 106 ATP. Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh
memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk degradasi.

2.A.3 Metabolisme Jaringan Lemak Dan Pengaturan Mobilisasi Lemak Dan Jaringan
Lemak
Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin dan
insulin.Katekolamin menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan
menghambat penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik.Insulin bersifat
menghambat penguraian lemak dari jaringan adiposa.Menigkatnya jumlah hormon
pertumbuhan (GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan
gliserol.Mobilisasi lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase
(HSL) dan lipoprotein lipase ( LPL).

2.A.4 Lemak Sebagai Sumber Energi Untuk Proses Hidup


Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap
hari. Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh,
tidak langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya
energi seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak
(Trigliserida). Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak
tersimpan dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki kerapatan
energi lebih besar dari Glikogen. Jumlah energi yang dapat disimpan dalam bentuk
lemak setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen. Asam lemak dioksidasi
menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang
beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan
energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh,
pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak,
menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan
memelihara suhu tubuh.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


A. Lipid sederhana :
o lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
o ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
B. Lipid majemuk
o fosfolipid
o lipoprotein
C. Lipid turunan
o asam lemak
o sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)
Secara klinis, lemak yang penting adalah:
1. Kolesterol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam Lemak
TRIGLISERIDA
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan
gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka
dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi.
Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan
energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan
asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang
membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan
energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
KOLESTEROL
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol
merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen
utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk
pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk &
mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen &
Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).

5
Makalah Manajemen Keperawatan

Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500
mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh
terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua
jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak
mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk
susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung
kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung
kolesterol.
LIPID PLASMA
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut
dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka
lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang
larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan
protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein).
Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya
menuju tempat penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
 Kilomikron
 VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
 IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
 LDL (Low Density Lipoprotein)
 HDL (High Density Lipoprotein)
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
 Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang
masuk ke dalam darah
 Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam
darah
JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen
dan jalur endogen.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

1. Jalur eksogen
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus
dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron.
Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid
dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase,
sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak
bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi
trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan
dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam
empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen dan
membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol
dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam
empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh
lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang
lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut
HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan
sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah
karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida
ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein
(VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase
menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui
serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang
kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal
manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke
dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana
pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL
bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan


HDL-Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan
mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan
mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL
(sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-
sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang.
(Sumber: Nutrition: Science and Applications, 2nd edition, edited by L. A. Smaolin
dan M. B. Grosvenor. Saunders College Publishing, 1997)
KELAINAN LIPID
Diagnosa Kelainan Lipid
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk
mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita
berpuasa dulu minimal selama 12 jam.
Kadar Lemak Darah
Pemeriksaan Laboratorium Kisaran yang Ideal (mg/dL darah)
Kolesterol total 120-200
Kilomikron negatif (setelah berpuasa selama 12 jam)
VLDL 1-30
LDL 60-160
HDL 35-65
Perbandingan LDL dengan HDL < 3,5
Trigliserida 10-160
Hiperlipidemia
Yang dimakud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh
peningkatan kadar lipid/lemak darah.
Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:
 Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini
ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada
umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak
adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).

5
Makalah Manajemen Keperawatan

 Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit
tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar dan
penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang).
Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak,
seperti : Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).
KLASIFIKASI KLINIS HIPERLIPIDEMIA
Dalam hubungannya dengan Penyakit Jantung Koroner)
 Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah .
 Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah.
 Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat
dalam darah.
Penyebab hiperlipidemia:
 Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
 Penyebab sekunder, seperti:
a. Usia
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol ldl, meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia.
b. Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi
setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
c. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
d. Obesitas / kegemukan
e. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega,
margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak.
f. Kurang melakukan olah raga
g. Penggunaan alkohol
h. Merokok
i. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
j. Gagal ginjal
k. Kelenjar tiroid yang kurang aktif.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

l. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak


seperti estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan
tertentu)
Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol
total bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat
dari makan lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki
kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak
hewani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl,
sedangkan yang lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak
pernah memiliki kadar kolesterol total dibawah 260 mg/dl. Perbedaan ini
tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan
kecepatan masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah.
Gejala:
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-
kadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu
penumpukan lemak yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan
di dalam kulit.
Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dl atau lebih)
bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari
pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).
Resiko:
Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis,
penyakit jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas),
diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang
paling sering adalah resiko terkena penyakit jantung.
Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit
jantung. Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat)
menyebabkan meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL
(disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan
menguntungkan. Lalu, apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan
resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas. Kadar
trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, tetapi kadar yang

5
Makalah Manajemen Keperawatan

tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun


penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih
dari 800 mg/dl) bisa menyebabkan pankreatitis (gangguan pada organ
pankreas).
Patofisiologi Terjadinya Penyakit Jantung Koroner:
Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati.
Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol,
maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut
hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan
di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak
atau ateroma (sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan
HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga
mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah).
Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan
lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu
penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi
penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai
aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan
zat lemak lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis
(penebalan pada dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila
ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri
dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah
dalam arteri tersebut.
Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta
suplai zat-zat penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti
jantung. Bila mengenai arteri koronaria yang berfungsi mensuplai darah ke
otot jantung (istilah medisnya miokardium), maka suplai darah jadi berkurang
dan menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut sebagai infark
miokard).

5
Makalah Manajemen Keperawatan

Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan


menyebabkan timbulnya gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal
sebagai angina pectoris). Keadaan ini yang disebut sebagai Penyakit Jantung
Koroner (PJK).

2.A.5 Fungsi Lemak Tak Jenuh


Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal
gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi.
Fungsi lemak tak jenuh ialah :
a) Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali
lancar .
b) Mencegah penyakit kardiovaskuler.
c) Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat
menjadi padat.
d) Bahan baku hormon.
e) Membantu transport vit.larut lemak.
f) Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.
g) Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Cara kerja lemak tak jenuh :
a) Lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal dari hasil disalurkan ke bagian
tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi membentuk plak.
b) Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak (kotoran menempel).
c) Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak
jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.

2.A.6 Metabolisme Lipoprotein Plasma


Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai
kelompok lipid akan memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol
dan ester kolestrol. Di samping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai
panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak bebas (FFA) dan dikenal sebagai lipid plasma.
Ada 4 kelompok utama lipoprotei plasma yang sudah dikenal diantaranya :
kilomikron mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan,

5
Makalah Manajemen Keperawatan

lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah (VLDL: very low density lipoprotein)
mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low density
lipoprotein) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta terbentuk
dari metabolisme VLDL dan lipoprotein densitas-tinggi (HDL: hight density
lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol tetapi terlibat di
dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya.
Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis dengan enzim
lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik.Sebagian besar triasilgliserol
dikeluarkan dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi.Sisa ini akan diambil ke
dalam hati oleh endositosis yang diperantai sebagai reseptor, tetapi sebagian sisa
lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta
jaringan lain lewat reseptor LDL. Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar
lipoprotein.

2.A.7 Peranan Hati Pada Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati.
Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas.
Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap
peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan
konsep yang penting.
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid :
1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi
empedu yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang
disintesis didalam hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.
2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam
lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (KETOGENESIS)
4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolisme
lipoprotein plasma.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

2.A.8 Proses Ketogenesis Dan Terjadinya Ketosis


Ketogenesis diatur pada 3 tahap yang menentukan :
1. Pengontrolan dilaksanakan di jaringan adiposa.
2. Asam lemak dialami oleh hati dan sesudah di aktifkan menjadi asli – KoA,
yaitu asam lemak tersebut akan mengalami oksidasi menjadi CO2 atau
esterifikasi menjadi triasilgliserol dan fosfolipid.
3. Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi akan teroksidasi di dalam siklus
asam sitrat akan memasuki lintasan ketogenesis untuk membentuk badan
keton.
Ketogenesis terjadi akibat Ketosis yang memanjang :
Terdapat badan keton dengan jumlah tinggi menunjukkan Ketonemia.
Sementara peningkatan kadar badan dinamakan Ketonuria. Bentuk ketosin yang
sederhana terjadi pada kelaparan. Tidak ada keadaan lain secara kualitatif. Bentuk
ketosis nonpatologis dijumpai pada keadaan dengan diet tinggi lemak.

2.A.9 Metabolisme Kolesterol


Kolesterol adalah sebagian dari steroid = komponen dimana membran sel
dan merupakan senyawa pendahuluan yang mana dari senyawa ini steroid lain akan
di sintesis.
Kolesterol di tubuh disintesis oleh Asetil-KoA secara kompleks.
Asetil-KoA mempunyai 3 molekul yang membentuk Mevalonat melewati reaksi
penting dan di katelisis oleh enzim HNG-KoA reduktase.
Kolesterol di hati diatur sebagian oleh aliran masuk kolesterol makanan
dalam bentuk sisa kilomikron yang kaya kolesterol.
kadar kolesterol tinggi.# LDL turun
kadar kolesterol rendah.# LDL naik
Menyebabkan translokasi kolesterol membran sel. HDL terikat pada reseptor A-1
pada saat pengangkutan balik kolesterol.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

Komponen yang berperan pada proses ini :


PreB-HDL,HDL diskoid dan HDL3
Ester kolesteril pada HDL akan diambil langsung meninggalkan HDL3 maupun KoA-1
untuk masuk kembali ke dalam sirkulasi atau di lakukan setelah pindah ke
VLDL,IDL/LDL lewat protein pemindah ester kolesteril.
Kolesterol yang berlebihan disekresi dari hati ke empedu disebut Garam empedu
yang akan di absorbsi ke dalam sirkulasi porta.
berikatan dengan Aterosklerosis.
 Kadar kolesterol tinggi terdapat pada VLDL, IDL/LDL
efek protektif.
 Kadar HDL tinggi.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metabolisme Lipid Adalah Suatu Proses Pencernaan, Penyerapan, Transportasi,


penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh
sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara
gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam
lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut
dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak
dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi
dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika
harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.

B. Saran

Kita menyadari sepenuhnya bahwa manusia tidak lepas dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
makalah ini kami mohon maaf. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Demikian makalah ini kami buat, atas
perhatian dan bantuan dari semua pihak, kami ucapkan banyak terima kasih.

5
Makalah Manajemen Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Hardjasasmita, 1993, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,


Jakarta.

Supriyanti dan Poedjiadi, 2009, Dasar-dasar Biokimia, Universitas Indonesia (UI-Press),


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai