MAKALAH Model Keperawatan (Manaj. Kep)
MAKALAH Model Keperawatan (Manaj. Kep)
MAKALAH
Disusun oleh :
1. Atet
2. Dodi
3. Irma
4. Jajang
5. Ai Nita
6. Andi Yudistira
7. Sri Kartikawati
8. Sussy
9. Roselep
5
Makalah Manajemen Keperawatan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MODEL PEMBERIAN
PELAYANAN KEPERAWATAN” ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak terlepas dari bantuan pihak lain. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih pada semua
pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan bantuan kepada penulis khususnya Dosen
Pembimbing mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Kami menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami menerima saran dan kritik dari para pembaca.
Akhirnya, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami,
dan umumnya untuk para pembaca. Amiin.
Penyusun
5
Makalah Manajemen Keperawatan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
5
Makalah Manajemen Keperawatan
A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
B. Saran .......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 21
5
Makalah Manajemen Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
5
Makalah Manajemen Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metabolisme Lipid
1. Pengertian
Lipid adalah : Senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak.
Senyawa heterogen dari senyawa yang lebih berkerabat karena sifat fisikanya
dibanding sifat kimianya.
Molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-
pelarut organik.
2. Sifat umum lipid
Relatif tidak larut dalam air.
Larut dalam pelarut non polar.
Contoh : eter, kloroform, serta benzene.
Ada hubungan dengan asam lemak dengan esternya.
Punya kemungkinan digunakan makhluk hidup.
3. Fungsi Lipid :
Sebagai sumber energi
Sebagai sumber asam esensial
Sebagai alat angkut vitamin larut lemak
Sebagai pemelihara suhu tubuh
Sebagai pelindung organ tubuh
4. Klasifikasi Lipid berdasarkan Klasifikasi Bloor :
1) Lipid Sederhana
Adalah ester lemak dengan berbagai alkohol
a) Lemak : ester asam lemak dengan gliserol
b) Malam : ester asam lemak dengan alkohol
Ester asam lemak dengan alcohol membentuk malam
5
Makalah Manajemen Keperawatan
2) Lipid Kompleks
Adalah ester asam lemak yang mengandung gugus lain selain asam lemak dan
alkohol.
a) Fosfolipid
Kelompok lipid yang mengandung asam lemak, alkohol, dan residu asam
fosfat dan mempunyai basa yang mengandung nitrogen dan subtituen lain.
Alkohol yang dimiliki : Contoh : Gliserofosfolipid, Gliserol+fosfolipid.
Alkohol yang dimiliki : Sfingosin, Sfingofosfolipid
b) Glikolipid (Glikosfingolipid)
Kelompok lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat.
c) Lipoprotein
Kelompok lipid yang mengandung phospolipid, protein dan kolesterol.
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid
kompleks.
3) Perkusor dan Derivat lipid
Kelompok ini mencangkup asam lemak, gliserol, dan karbohidrat.
Contoh : Asam lemak, gliserol, aldehida lemak, keton, hidrokarbon, sterol,
vitamin larut lemak, dan beberapa hormon.
5
Makalah Manajemen Keperawatan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
asam laktat kembali menjadi asam piruvat. Sementara itu: lemak yang terkandung di
dalam bahan makanan juga dicerna dengan asam empedu menjadi misel. Misel akan
diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol,
kemudian masuk melewati celah membran intestin. Setelah melewati dinding usus,
asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron dan disimpan di dalam vesikel.
Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan
lemak darah, akan disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan
terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah sebuah istilah
ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan,
sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun: trigliserida terjadi karena
proses ester di dalam vesikel kilomikron lemak yang dihasilkan oleh proses
pencernaan adalah berbagai macam asam lemak dan gliserol. Ketika tubuh
memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan diurai dalam sitoplasma
melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang
terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi BrУИnstedТБLowry; asam + basa -->
garam + air; dan kebalikannya garam + air --> asam + basa.
Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlah hormon yang
antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain:
Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis
Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal TH, sekresi dari kelenjar tiroid Lemak di
dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan adiposa. Lebih lanjut
gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon
fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis. Sedangkan asam lemak akan dikonversi
di dalam mitokondria dengan proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi
adenosin trifosfat, karbondioksida dan air. Kejadian ini melibatkan sintesis asam
lemak dari asetilKoA dan esterifikasi asam lemak pada saat pembuatan triasilgliserol,
suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam lemak. Asam lemak dibuat
oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi satuan-
satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang
menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya
menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.
Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
fungi, semua reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein tunggal
multifungsi, sedangkan di dalam tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja
enzim tiap-tiap langkah di dalam lintasannya. Asam lemak dapat diubah menjadi
triasilgliserol yang terbungkus di dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan
ganda diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasi
asam stearat oleh stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak
tak jenuh ganda-dua (asam linoleat) juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam
linolenat) tidak dapat disintesis di dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam
lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan. Sintesis triasilgliserol terjadi di
dalam retikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di mana gugus asil di dalam
asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.
Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi
satuan-satuan isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil
pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat. Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang
berbeda-beda. Pada hewan danarchaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa
ini dari asetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan non-
mevalonatmenggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya.
Satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini adalah biosintesis
steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena digabungkan untuk membuat skualena dan
kemudian dilipat dan dibentuk menjadi sehimpunan cincin untuk membuat
lanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi steroid, seperti kolesterol
dan ergosterol.Degradasi Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam
lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di dalam peroksisoma untuk
menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu
mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses sintesis asam
lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung karboksil
dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk
membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian
diubah menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat
dan rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna
5
Makalah Manajemen Keperawatan
asam lemak palmitat adalah 106 ATP. Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh
memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk degradasi.
2.A.3 Metabolisme Jaringan Lemak Dan Pengaturan Mobilisasi Lemak Dan Jaringan
Lemak
Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin dan
insulin.Katekolamin menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan
menghambat penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik.Insulin bersifat
menghambat penguraian lemak dari jaringan adiposa.Menigkatnya jumlah hormon
pertumbuhan (GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan
gliserol.Mobilisasi lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase
(HSL) dan lipoprotein lipase ( LPL).
5
Makalah Manajemen Keperawatan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500
mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh
terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua
jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak
mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk
susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung
kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung
kolesterol.
LIPID PLASMA
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut
dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka
lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang
larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan
protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein).
Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya
menuju tempat penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
Kilomikron
VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
LDL (Low Density Lipoprotein)
HDL (High Density Lipoprotein)
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang
masuk ke dalam darah
Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam
darah
JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen
dan jalur endogen.
5
Makalah Manajemen Keperawatan
1. Jalur eksogen
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus
dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron.
Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid
dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase,
sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak
bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi
trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan
dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam
empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen dan
membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol
dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam
empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh
lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang
lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut
HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan
sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah
karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida
ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein
(VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase
menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui
serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang
kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal
manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke
dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana
pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL
bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.
5
Makalah Manajemen Keperawatan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit
tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar dan
penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang).
Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak,
seperti : Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).
KLASIFIKASI KLINIS HIPERLIPIDEMIA
Dalam hubungannya dengan Penyakit Jantung Koroner)
Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah .
Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah.
Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat
dalam darah.
Penyebab hiperlipidemia:
Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
Penyebab sekunder, seperti:
a. Usia
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol ldl, meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia.
b. Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi
setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
c. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
d. Obesitas / kegemukan
e. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega,
margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak.
f. Kurang melakukan olah raga
g. Penggunaan alkohol
h. Merokok
i. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
j. Gagal ginjal
k. Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
5
Makalah Manajemen Keperawatan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah (VLDL: very low density lipoprotein)
mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low density
lipoprotein) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta terbentuk
dari metabolisme VLDL dan lipoprotein densitas-tinggi (HDL: hight density
lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol tetapi terlibat di
dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya.
Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis dengan enzim
lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik.Sebagian besar triasilgliserol
dikeluarkan dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi.Sisa ini akan diambil ke
dalam hati oleh endositosis yang diperantai sebagai reseptor, tetapi sebagian sisa
lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta
jaringan lain lewat reseptor LDL. Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar
lipoprotein.
5
Makalah Manajemen Keperawatan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
5
Makalah Manajemen Keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak
dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi
dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika
harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.
B. Saran
Kita menyadari sepenuhnya bahwa manusia tidak lepas dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
makalah ini kami mohon maaf. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Demikian makalah ini kami buat, atas
perhatian dan bantuan dari semua pihak, kami ucapkan banyak terima kasih.
5
Makalah Manajemen Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA