0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan4 halaman
Penelitian ini mengkaji struktur kognitif calon guru biologi mengenai dogma sentral biologi molekuler dengan menggunakan tes asosiasi kata (WAT). Hasilnya menunjukkan bahwa siswa cenderung menggunakan mode pengolahan informasi rendah seperti mendefinisikan dan mendeskripsikan konsep. Beberapa siswa juga menunjukkan miskonsepsi dan gagal membuat kalimat yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk men
Penelitian ini mengkaji struktur kognitif calon guru biologi mengenai dogma sentral biologi molekuler dengan menggunakan tes asosiasi kata (WAT). Hasilnya menunjukkan bahwa siswa cenderung menggunakan mode pengolahan informasi rendah seperti mendefinisikan dan mendeskripsikan konsep. Beberapa siswa juga menunjukkan miskonsepsi dan gagal membuat kalimat yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk men
Penelitian ini mengkaji struktur kognitif calon guru biologi mengenai dogma sentral biologi molekuler dengan menggunakan tes asosiasi kata (WAT). Hasilnya menunjukkan bahwa siswa cenderung menggunakan mode pengolahan informasi rendah seperti mendefinisikan dan mendeskripsikan konsep. Beberapa siswa juga menunjukkan miskonsepsi dan gagal membuat kalimat yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk men
Judul Investigasi Struktur Kognitif Preservice Biologi
Pengajar tentang Central Dogma of Molekuler Biologi Tes Asosiasi Kata Nama jurnal Jurnal fisika:seri konferensi Volume dan halaman Volume 1115 nomor 1-8 hal Tahun terbit 2019 Penulis D. Sikumbang dkk Reviewer Nelly Aryanti, Kartika S., Erna, Hikmawati, Lathifah Nuril Agda, Hardiyani Belluano, Sinthya P. Uli Loni. Tanggal reviewer 10 Desember 2022 Latar belakang Cabang biologi yang mengalami kemajuan paling pesat adalah biologi molekuler dalam berbagai produk aplikasi teknologi genetika seperti organisme hasil rekayasa genetika (GMO), Teknik sidik jari DNA, skrining penyakit genetic, terapi gen, dan cloning. Dalam biologi molekuler dikenal istilah “dogma sentral” yang merupakan rangkaian proses ekspresi gen atau sintesis protein. Kurangnya pemahaman siswa tentang dogma sentral molekuler biologi ternyata sulit untuk diperbarui dengan model pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa struktur konseptual atau struktur kognitif siswa mengenai dogma sentral biologi molekuler kurang baik, sehingga berdampak pada kurangnya pemahaman konsep dan munculnya miskonsepsi pada konsep dogma sentral biologi molekuler. Oleh karena itu, penelitian ini akan menyelidiki struktur kognitif dan tingkat pemahaman mahasiswa calon guru biologi tentang dogma sentral biologi molekuler menggunakan WAT. Tujuan penelitian menyelidiki struktur kognitif dan tingkat pemahaman mahasiswa calon guru biologi tentang dogma sentral biologi molekuler menggunakan WAT.
Permasalahan Selama ini banyak siswa yang kesulitan
mempelajari konsep-konsep yang berkaitan dengan struktur dan ekspresi gen, tanpa memahami pentingnya aliran informasi genetik dalam konteks regulasi gen, yang merupakan konsep penting dalam biologi molekuler. Struktur kognitif siswa yang kurang memadai mengenai topik dogma sentral dalam biologi molekuler mengindikasikan perlunya perbaikan dalam proses pembelajaran.
Metodologi penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dimana bertujuan untuk menyajikan kasus-kasus deksriptif dan realistis terkait dengan masalah yang diselidiki yang melibatkan 68 mahasiswa calon guru biologi tahun pertama program studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Dengan partisipan terbanyak yaitu siswa perempuan sebanyak 50 siswa (85,3%), kisaran umur 17-19 tahun. Dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan data detail tentang struktur kognitif siswa calon guru biologi mengenai sentral dogma biologi molekuler digunakan WAT sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peserta ditanya tentang dogma sentral biologi molekuler untuk menyelesaikan WAT yang terdiri dari 2 tahap. Pertama, partisipan diminta menunjukkan konsep-konsep dalam pikirannya terkait kata stimulus sebagai jawaban, dalam jangka waktu tertentu. Kedua, peserta diminta untuk menulis kalimat yang berkaitan dengan konsep kunci dalam waktu 30 detik dan pada tahap analisis data ini kalimat tertulis diperiksa satu per satu. Hasil penelitian Berdasarkan evaluasi hasil analisis respons kalimat yang diperoleh dari WAT, dapat diketahui bahwa mahasiswa calon guru biologi paling sering menggunakan modus pengolahan informasi “define” dan “describe” dalam menjelaskan dogma sentral biologi molekuler. Kedua mode pengolahan informasi tersebut dianggap memiliki tingkat kognitif yang lebih rendah dibandingkan dengan membandingkan dan menyimpulkan. Juga diamati bahwa beberapa siswa memiliki struktur kognitif dengan validitas konseptual yang buruk. Selain itu, diamati bahwa beberapa siswa gagal membuat kalimat yang efektif dan bermakna mengenai dogma sentral biologi molekuler. Oleh karena itu, berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa strategi pengorganisasian informasi siswa calon guru biologi masih kurang pada saat proses mengingat informasi. Hasil analisis kalimat respon yang diperoleh dari WAT juga menunjukkan bahwa beberapa siswa menunjukkan miskonsepsi pada topik dogma sentral biologi molekuler. Kesalahpahaman tentang topik genetika juga diselidiki baik menggunakan WAT dan teknik lainnya, seperti menggambar tes menulis dan peta aliran. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar atau analisis kebutuhan untuk mengembangkan desain atau model pembelajaran yang bermakna, sehingga siswa dapat difasilitasi dalam mengembangkan pengetahuan ilmiah yang relevan dan pengetahuan yang tertata secara komprehensif.
Kelebihan Waktu pengumpulan data lebih singkat dan
mudah. Kekurangan Namun kajian tentang struktur kognitif calon guru biologi mengenai sentral dogma biologi molekuler dengan menggunakan WAT belum banyak dilaporkan. Kesimpulan Berdasarkan hal tersebut dapat simpulkam bahwa struktur kognitif dan pemahaman konseptual siswa terhadap topik dogma sentral biologi molekuler masih kurang dan belum komprehensif.