Anda di halaman 1dari 4

MENGKAJI JURNAL

Judul Investigasi Struktur Kognitif Preservice Biologi


Pengajar tentang Central Dogma of Molekuler
Biologi Tes Asosiasi Kata
Nama jurnal Jurnal fisika:seri konferensi
Volume dan halaman Volume 1115 nomor 1-8 hal
Tahun terbit 2019
Penulis D. Sikumbang dkk
Reviewer Nelly Aryanti, Kartika S., Erna, Hikmawati,
Lathifah Nuril Agda, Hardiyani Belluano,
Sinthya P. Uli Loni.
Tanggal reviewer 10 Desember 2022
Latar belakang Cabang biologi yang mengalami kemajuan
paling pesat adalah biologi molekuler dalam
berbagai produk aplikasi teknologi genetika
seperti organisme hasil rekayasa genetika
(GMO), Teknik sidik jari DNA, skrining
penyakit genetic, terapi gen, dan cloning. Dalam
biologi molekuler dikenal istilah “dogma
sentral” yang merupakan rangkaian proses
ekspresi gen atau sintesis protein. Kurangnya
pemahaman siswa tentang dogma sentral
molekuler biologi ternyata sulit untuk diperbarui
dengan model pembelajaran selanjutnya. Hal ini
menunjukkan bahwa struktur konseptual atau
struktur kognitif siswa mengenai dogma sentral
biologi molekuler kurang baik, sehingga
berdampak pada kurangnya pemahaman konsep
dan munculnya miskonsepsi pada konsep dogma
sentral biologi molekuler. Oleh karena itu,
penelitian ini akan menyelidiki struktur kognitif
dan tingkat pemahaman mahasiswa calon guru
biologi tentang dogma sentral biologi molekuler
menggunakan WAT.
Tujuan penelitian menyelidiki struktur kognitif dan tingkat
pemahaman mahasiswa calon guru biologi
tentang dogma sentral biologi molekuler
menggunakan WAT.

Permasalahan Selama ini banyak siswa yang kesulitan


mempelajari konsep-konsep yang berkaitan
dengan struktur dan ekspresi gen, tanpa
memahami pentingnya aliran informasi genetik
dalam konteks regulasi gen, yang merupakan
konsep penting dalam biologi molekuler.
Struktur kognitif siswa yang kurang memadai
mengenai topik dogma sentral dalam biologi
molekuler mengindikasikan perlunya perbaikan
dalam proses pembelajaran.

Metodologi penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode


kualitatif dimana bertujuan untuk menyajikan
kasus-kasus deksriptif dan realistis terkait
dengan masalah yang diselidiki yang melibatkan
68 mahasiswa calon guru biologi tahun pertama
program studi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung. Dengan partisipan terbanyak yaitu
siswa perempuan sebanyak 50 siswa (85,3%),
kisaran umur 17-19 tahun.
Dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan data
detail tentang struktur kognitif siswa calon guru
biologi mengenai sentral dogma biologi
molekuler digunakan WAT sebagai alat
pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peserta
ditanya tentang dogma sentral biologi molekuler
untuk menyelesaikan WAT yang terdiri dari 2
tahap. Pertama, partisipan diminta menunjukkan
konsep-konsep dalam pikirannya terkait kata
stimulus sebagai jawaban, dalam jangka waktu
tertentu. Kedua, peserta diminta untuk menulis
kalimat yang berkaitan dengan konsep kunci
dalam waktu 30 detik dan pada tahap analisis
data ini kalimat tertulis diperiksa satu per satu.
Hasil penelitian Berdasarkan evaluasi hasil analisis respons
kalimat yang diperoleh dari WAT, dapat
diketahui bahwa mahasiswa calon guru
biologi paling sering menggunakan modus
pengolahan informasi “define” dan
“describe” dalam menjelaskan dogma sentral
biologi molekuler. Kedua mode pengolahan
informasi tersebut dianggap memiliki tingkat
kognitif yang lebih rendah dibandingkan
dengan membandingkan dan menyimpulkan.
Juga diamati bahwa beberapa siswa memiliki
struktur kognitif dengan validitas konseptual
yang buruk. Selain itu, diamati bahwa
beberapa siswa gagal membuat kalimat yang
efektif dan bermakna mengenai dogma
sentral biologi molekuler. Oleh karena itu,
berdasarkan hasil yang diperoleh dari
penelitian ini dapat dikatakan bahwa strategi
pengorganisasian informasi siswa calon guru
biologi masih kurang pada saat proses
mengingat informasi.
Hasil analisis kalimat respon yang diperoleh
dari WAT juga menunjukkan bahwa beberapa
siswa menunjukkan miskonsepsi pada topik
dogma sentral biologi molekuler.
Kesalahpahaman tentang topik genetika juga
diselidiki baik menggunakan WAT dan
teknik lainnya, seperti menggambar tes
menulis dan peta aliran. Oleh karena itu, hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar
atau analisis kebutuhan untuk
mengembangkan desain atau model
pembelajaran yang bermakna, sehingga siswa
dapat difasilitasi dalam mengembangkan
pengetahuan ilmiah yang relevan dan
pengetahuan yang tertata secara
komprehensif.

Kelebihan Waktu pengumpulan data lebih singkat dan


mudah.
Kekurangan Namun kajian tentang struktur kognitif calon
guru biologi mengenai sentral dogma biologi
molekuler dengan menggunakan WAT belum
banyak dilaporkan.
Kesimpulan Berdasarkan hal tersebut dapat simpulkam
bahwa struktur kognitif dan pemahaman
konseptual siswa terhadap topik dogma sentral
biologi molekuler masih kurang dan belum
komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai