Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN HASIL OBSERVASI

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Mata kuliah : Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya


Dosen : Rini Rita T. Marpaung, M.Pd.

Disusun Oleh:
Eka Meiryana, S. Pd.

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas observasi tentang Karakteristik Peserta Didik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisan maupun dalam isinya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik dan saran kepada semua pihak terutama kepada Dosen Mata Kuliah kami guna
perbaikan untuk laporan hasil observasi di masa yang akan datang.

Tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya atas tugas yang telah diberikan
sehingga menambah pemahaman kami tentang Karakteristik Peserta Didik dan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan hasil
observasi ini dapat bermanfaatbagi para pembaca. Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi PPG
Prajabatan Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Lampung untuk
meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan kependidikan demi terciptanya
pendidik professional.

Lampung, 18 Oktober 2022


Penyusun

Eka Meiryana

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1

B. Data Penelitian .................................................................................................................... 1

C. Perencanaan Observasi........................................................................................................ 2

BAB II HASIL ANALISIS DATA....................................................................................... 4

A. Etnik ................................................................................................................................... 4

B. Kultur ................................................................................................................................. 4

C. Budaya Sekolah .................................................................................................................. 4

D. Status Sosial ........................................................................................................................ 5

E. Minat Belajar ...................................................................................................................... 5

F. Gaya Belajar ........................................................................................................................ 6

G. Kemampuan Awal .............................................................................................................. 7

H. Motovasi ............................................................................................................................. 8

I. perkembangan Kognitif ........................................................................................................ 8

J. Perkembangan Emosi ......................................................................................................... 9

K. Perkembangan Sosial .......................................................................................................... 10

L. Perkembangan Moral .......................................................................................................... 11

M. Perkembangan Motorik ...................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 13

A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 14

LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap individu mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan dan


karakteristiknya masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang lamban.
Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang sarat akan masalah. Observasi merupakan suatu
kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik. Dalam hal ini
saya selaku mahasiswa Pendidikan Biologi Program PPG Prajabatan Tahun 2022 melakukan
observasi di SMA N 2 Bandar Lampung untuk memenuhi tugas dalam bentuk laporan observasi
pembelajaran di kelas.
Laporan hasil observasi ini disusun guna mememenuhi tugas mata kuliah Pemahaman
tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya. Dengan adanya observasi ini diharapkan kita dapat
mengetahui karakter peserta didik, bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajaran. Kemudian
kita sebagai sorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk
diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.

B. DATA PENELITIAN

1. Identitas Sekolah
Sekolah ini berjarak beberapa meter dari jalan raya, terletak di pusat kota Bandar
Lampung. SMA Negeri 2 Bandar Lampung berdiri pada tahun 1965 atas prakasa guru-guru
SMA Negeri 1 Tanjung Karang bersama dengan Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG)
sebagai pengembangan SMA Negeri 1 Tanjung Karang yang pada waktu itu merupakan satu-
satunya SMA Negeri di kawasan Tanjung Karang Teluk Betung. Kemudian terhitung mulai
tanggal 1 Agustus 1965 SMA Negeri 2 Tanjung Karang disyahkan sebagai SMA dengan nomor
308 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan No. 96/SK/B/III-
65-66 tanggal 17 Juli 1965 melalui Surat Edaran No. 1/65 Kepala Inspeksi Daerah SMA
Perwakilan Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Daerah Lampung dengan nomor
surat edaran No. 1/65.
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 bandar Lampung

1
Kelurahan : Gotong Royong
Kecamatan : Tanjung Karang Pusat
Kota : Bandar Lampung
Provinsi : Lampung

2. Identitas Peserta Didik


Peserta didik yang kami lakukan observasi adalah peserta didik kelas X 3 SMA Negeri 2 Bandar
Lampung.

C. PERENCANAAN OBSERVASI
Perencanaan observasi yang akan di lakukan seperti berikut :
a) Melaksanakan penelitian yang sesuai dengan waktu penelitian
b) Merancang / merumuskan rencana tindakan, yaitu menyusun rencana tindakan dan penelitian
yang hendak dilaksanakan di dalam pembelajaran.
c) Menyusun instrument-instrumen observasi dan angket yang akan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pedoman penilaian, aktivitas siswa, dan penilaian aktivitas
guru. Pedoman evaluasi hasil belajar siswa serta minat dan motivasi siswa.
d) Melakukan observasi pada kelas X 3 SMA N 2 Bandar Lampung.

Berikut adalah format lembar observasi karakteristik peserta didik.

Nama Mahasiswa PPG : ………………………………………………………………………


Kelas Sasaran : ………………………………………………………………………
Observasi
Untuk Siklus ( ) Terbimbing
Pembelajaran
( ) Mandiri, siklus ke ……….
*Aspek sesuai dengan kebutuhan
Tgl Materi Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil
Observasi
Etnik
Kultur
Budaya kelas
Status sosial peserta didik
Minat belajar
Kemampuan awal
Gaya belajar
Motivasi belajar

2
Perkembangan emosi
Perkembangan sosial
Perkembangan moral dan spiritual
Perkembangan motorik peserta didik
Kesimpulan:

Menyetujui Dosen Pembimbing Guru Pamong Catatan


Lapangan
Tanggal : …………………… …………………

Tanda tangan
& Nama
Terang
Nama: Nama:

3
BAB II
ISI LAPORAN

1. Etnik
Indonesia merupakan Negara dengan suku yang beragam. Setiap suku tentu memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Peserta didik dengan latar belakang suku yang berbeda dibutuhkan
perencanaan pembelajaran yang tepat, sesuai serta efisien dengan latar belakang peserta didik.
Menurut Ardhana dalam Asri Budiningsih (2017: 11), karakteristik peserta didik adalah salah satu
variable dalam mendesain pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai latar belakang
pengalaman yang dimiliki peserta didik dengan suku budaya masing-masing. Berdasarkan hasil
observasi, beberapa suku yang terdapat di kelas yaitu suku Jawa, Sunda, Lampung, Batak dan
Chinese. Mayoritas yaitu suku Jawa dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.

2. Kultur

Kultur merupakan buada yang dimiliki oleh individu/kelompok dan diwariskan dari generasi ke
generasi namun tidak turun temurun. Menurut Choirul (2016: 187), materi pembelajaran dikelas
mengajarkan nilai-nilai luhur dan etnis yang tujuannya membentuk manusia yang berbudaya
dengan menggunakan metode belajar yang demokratis serta menghargai aspek dan keberagaman.
Berdasarkan pengamatan/observasi, terdapat beberapa kegiatan dengan metode belajar yang
demokratis yaitu gerakan gerakan ekstrakurikuler, kegiatan KBM serta menetapkan tata tertib.

3. Budaya Sekolah

Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa budaya sekolah di SMAN 2 Bandar Lampung,
yaitu berdoa bersama, pembiasan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembiasaan menyanyikan
MarsSMAN 2 BDL, pembiasaan literasi sebelum pembelajaran (Kamis- Jumat), upacara bendera
pada hari senin, dan Jumat ceria. Setiap sekolah memiliki budaya masing-masing sebagai
identotas diri dan kebanggaan akan sekolah.

Terdapat beberapa manfaat dari pengembangan budaya sekolah, yaitu untuk menjamin kualitas

4
kerja yang baik, membuka komunikasi dari segala level, menciptakan kebersamaan,
meningkatkan rasa kekeluargaan dan dapat beradaptasi dengan perkembangan IPTEK (Daryanto,
2015: 13).

4. Status Sosial
Masyarakat Indonesia tentu memiliki strutur sosial yang terbentuk dalam stratifikasi yang sangat
erat kaitannya dengan jenis pekerjaan, kedudukan, kekayaan dan kekuasaan. Perbedaan status
sosial peserta didik tidak boleh menjadi acuan dalam memberikan layanan pendidikan. Sebagai
pendidik harus bersikap adil serta tidak diskriminatif. Berdasarkan observasi, status sosial peserta
didik yaitu menengah keatas. Pekerjaan orang tua peserta didik rata-rata ASN, Pejabat
Pemerintahan dan Wirausaha. Gadget yang dipakai oleh peserta didik, kebanyakan sudah
memakai gadget dengan teknologi yang bagus.

Menurut Purwanto (2009), terdapat dua factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu factor
internal dalam diri siswa dan factor eksernal yang salah satunya meliputi factor sosial. Factor
sosial ini berisikan keluarga, keadaan rumah, alat yang digunakan dalam proses belajar serta
lingkungan yang mendukung.

5. Minat Belajar
Peserta didik kelas X 3 SMAN 2 Bandar Lampung memiliki minat belajar tinggi. Minat Secara
sederhana, minat (interst) berarti kecenderunga dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu. Minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi disebabkan
ketergantungan terhadap berbagai factor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian,
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Menurut Arden N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang
mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain sebagai berikut:
1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;
2. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman;
4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik
dengankoperasi maupun dengan kompetensi;
5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman;
6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.

5
Pada peserta didik kelas X 3 mereka sudah memiliki sifat-sifat ini. Sifat kreatifitas nya sangat
tinggi mereka selalu ingin puas dalam mengerjakan tugas yaitu membuat mind mapping tentang
keanekaragaman hayati.

6. Gaya Belajar
Menurut Bobby DePorter & Mike Hernacki, gaya belajar seseorang adalah kunci untuk
mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, disekolah, dan dalam situasi antar pribadi. Menurut
Bobbi De Poter & Mike Hernacki secara umum gaya belajar manusia dibedakan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik.
a. Gaya Belajar Visual
Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki yang dikutip oleh Sukadi, berdasarkan arti
katanya, Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati,
memandang, dan sejenisnya. Kekuatan gaya belajar ini terletak pada indera penglihatan.
Bagi orang yang memiliki gaya ini, mata adalah alat yang paling peka untuk menangkap
setiap gejala atau stimulus (rangsangan) belajar.
b. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar dengan cara mendengar. Orang dengan gaya
belajar ini, lebih dominan dalam menggunakan indera pendengaran untuk melakukan
aktivitas belajar. Dengan kata lain, ia mudah belajar, mudah menangkap stimulus atau
rangsangan apabila melalui alat indera pendengaran (telinga). Orang dengan gaya belajar
auditorial memiliki kekuatan pada kemampuannya untuk mendengar. Anak yang bertipe
auditorial, mudah mempelajari bahan- bahan yang disajikan dalam bentuk suara (ceramah),
begitu guru menerangkan ia cepat menangkap bahan pelajaran, disamping itu kata dari
teman (diskusi) atau suara radio/casette ia mudah menangkapnya. Pelajaran yang disajikan
dalam bentuk tulisan, perabaan, gerakangerakan yang ia mengalami kesulitan.
c. Gaya belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh.
Maksudnya ialah belajar dengan mengutamakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik.
Orang dengan gaya belajar ini lebih mudah menangkap pelajaran apabila ia bergerak,
meraba, atau mengambil tindakan. Misalnya, ia baru memahami makna halus apabila indera
perasanya telah merasakan benda yang halus. Individu yang bertipe ini, mudah mempelajari
bahan yang berupa tulisan-tulisan, gerakan-gerakan, dan sulit mempelajari bahan yang
berupa suara atau penglihatan. Selain itu, belajar secara kinestetik berhubungan dengan
6
praktik atau pengalaman belajar secara langsung.

Teori Belajar Behavioristik menurut Edward Lee Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara
stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar
sepertipikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat di tangkap melalui alat indera. Peserta didik
X 3 mereka tipe gaya belajar visual dan kinestetik saat pembelajaran keanekaragaman hayati
mereka berkelompok dan membuat PPT dan mind mapping jadi menggunakan semua indera.

7. KemampuanAwal
Yang dimiliki peserta didik, kemampuan awal merupakan modal dasar bagi seseorang untuk
mempelajari materi selanjutnya yang akan dipelajari. Jika kemampuan awal yang dimiliki
seseorang itu tinggi maka peserta didik akan mudah mempelajari materi baru yang akan
dipelajari, dan dia tidak akan mengalami kesulitan belajar yang berarti sehingga prestasi
belajarnya akan lebih maksimal. Kemampuan-kemampuan peserta didik dibagi dalam beberapa
ranah yaitu :
a. Ranah Kognitif Ranah kognitif merupakan kemampuan peserta didik yang berkenaan dengan
hasil belajar intelektual yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis
dan evaluasi.
b. Ranah Afektif Ranah afektif adalah kemampuan peserta didik yang berkenaan dengan sikap
dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku
seperti perhatian dalam belajar (menulis dan mendengarkan), disiplin, motivasi belajar
menghargai guru, menghargai teman sekelas dan kemampuan bertanya.
7
c. Ranah Psikomotorik Kemampuan peserta didik pada tipe psikomotorik ini tampak pada
ketrampilan dan kemampuan bertindak individu, yaitu kemampuan bertindak setelah menerima
pengalaman belajar tertentu.

d. Kemampuan peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1) Faktor dari dalam diri peserta
didik (internal) Faktor ini sangat berpengaruh karena berhubungan dengan kondisi maupun
mentalpeserta didik.

Pada peserta didik X 3 kemampuan awal mereka bagus karena guru memberikan LKPD peserta
didikkemudian mencari informasi tentang pembelajaran keankeargaman hayati.

8. Motivasi
Menurut Fillmore H. Standford dalam buku Mangkunegara (2017:93) mengatakan bahwa
“motivation as an energizing condition of the organism that services to direct that organism
toward the goal of a certain class” (motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia
ke arah suatu tujuan tertentu). Motivasilah yang mendorong peserta didik ingin melakukan
kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefiniskan motivasi sebagai proses di dalam diri individu
yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi peserta
didik kelas X 3 sangat tinggi dilihat dari guru yang memberikan materi nya sangat aktif, ceria dan
guru nya asik padasaat awal pembelajaran.

9. Perkembangan Kognitif
Peserta didik kelas X 3 SMAN 2 Bandar Lampung memiliki perkembangan kognitif yang baik
dan sudah sesuai dengan fase perkembangan teori menurut Jean Peaget, yaitu pada fase
Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas). Fase Oprasional Formal ditandai dengan kemampuan
untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada

8
manipulasi konkret. Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif,
menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu. Peserta didik di
kelas X 3 secara keseluruhan sudah berada di fase ini, ditandai dengan sikap peserda didik sebagai
berikut :

- Sadar menyiapkan kebutuhan pembelajaran yang akan dipelajari, tanpa di komando


menyiapkan buku pelajaran di atas meja dan lembar LKPD.
- Membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, dalam memecahkan masalah tugas
kelompok yang di berikan guru. Pada saat ada teman tidak bisa menggunakan aplikasi canva
mereka berdiskusi dan saling membantu agar permasalahan kelompoknya cepat teratasi.
- Peserta didik berfikir kritis memecahkan masalah yang ada di LKPD yang di berikan oleh guru
lalu secara kreaktif dengan gaya dan kemampuannya masing-masing membuat bahan
presentasi dengan canva.

Pada gambar tersebut menjelaskan bahwa peserta didik saling tanya jawab dengan guru
menandakan bahwa pengetahuan kognitif mereka baik dan paham akan materi keanekaragaman
hayati yang dijelaskan oleh guru.

10. Perkembangan Emosi

Seluruh peserta didik yang kami amati dapat mengendalikan emosi dan merasakan emosi secara
wajar dan terkendali pada saat pembelajaran mengenai klasifikasi dan karakteristik Kingdom Plantae
dan Kingdom Animalia. Peserta didik sudah bisa memahami keinginan, apa yang harus di lakukan
dan tidak boleh di lakukan, terbukti saat guru sedang memberikan arahan tentang tatacara pengisian
LKPD pesera didik mendengarkan dengan seksama dan saat guru mengingatkan peserta didik yang

9
sedang mengobrol peserta didik tidak marah dan mengakui kesalahannya dengan cara minta maaf.

Sesuai dengan teori perkembangan sosio-emosional Erik Erikson. Ia berpendapat bahwa setiap
individu berjuang melakukan pencarian identitas diridalam tiap tahap kehidupannya. Hal ini
dikarenakan identitas merupakan pengertian dan penerimaan, baik untuk diri sendiri maupun
masyarakat (Miller, 1983). Pada saat kelas X SMA maka menurut teori Erik Erikson, peserta didik
berada pada Tahap Membangun Identitas di Usia Remaja,. Menurut Erik Erikson pada tahap ini
anak

mulai mencari jati dirinya dan anak mulai menggabungkan sensorik, logis dan persepsi estetika.
Dimana dalam pembentukan karakter emosional seseorang lingkungan keluarga dan masyarakat
turut berperan.

Pada gambar ini terlihat ada seorang anak yang tidur dimeja lalu dihampiri guru untuk ditegur,
dan perta didik meminta maaf kepada guru karena telah melakukan kesalahan dengan tidur
dimeja.

11. Perkembangan Sosial


Perkembangan sosial anak terbentuk dengan terjalinnya hubungan dengan orang lain. Menurut
Bronfenbrenner ada tiga factor penting yang turut mendukung terbentuknya karakter social anak
yaitu keluarga, teman sebaya dan sekolah. Pada saat observasi di X 3 guru sudah membangun
atmosfer yang mendukung peserta didik untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi seperti
peserta didik selalu peduli dengan lingkungan sekolah dengan tidak membuang sampah
sembarangan, adanya kegiatan pengumpulan dana sosial bagi rekan yang mengalami musibah dan
atau sakit serta selalu menjaga kerukunan antar peserta didik dengan saling menghormati satu
10
sama lain dan tidak membeda-bedakan Ras, Agama dan Suku maupun golongan.

Gambar tersebut memperlihatkan perta didik berinteraksi dengan baik dengan teman sekelasnya
dan saling berkolaborasi mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh guru. Terlihat peserta didik
membagi tugas dan mendiskusikan setiap hal yang mereka temukan atau saat ada yang kesulitan.

12. Perkembangan Moral

Peserta didik baik, sopan dan santun. Jika guru memberikan nasehat peserta didik mendengarkan
dengan seksama. Tidak melawan saat guru sedang memberi arahan. Peserta didik sudah dapat
menghormati yang lebih tua dan dapat menghargai sesama. Disaat pertemuan awal pembelajaran
guru dan peserta didik sudah memiliki kontrak pembelajaran yang harus dipatuhi oleh semua
peserta didik, jika ada yang melanggar kontrak perjanjian maka peserta didik akan diberikan
hukuman sesuai dengan isi kontrak pembelajaran tersebut. Peserta didik sadar akan tugasnya
belajar dan tidak membuat kegiatan lain disaat proses pembelajan berlangsung.

Proses peserta didik menjalankan pembelajaran sesuai dengan kontrak dan tidak melanggar
menandakan peserta didik kelas X 3 berada pada tahap 4 Moralitas sistem-sistem Sosial menurut
teori Perkembangan Moral Kohlberg. Menurut Kohlberg seseorang dikatakan “Baik” ditentukan
oleh hukum2 masyarakat, dengan melakukan tugas masing-masing . Hukum harus dipatuhi,
bahkan jika itu tidak adil. Aturan dan hukum dipatuhi karena diperlukan untuk menjaga tatanan
sosial. Keadilan dipandang sebagai hal yang harus ditegakkan.

11
Pada gambar terlihat peserta didik mendengarkan arahan dari guru dan melaksanakan tugas sesuai
perintah.

13. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik peserta didik baik dilihat dari hasil canva yang mereka buat semuanya
sangat menarik dan konten yang dimuat juga sudah sesuai dengan perintah dari LPKD yang
diberikan oleh guru. Peserta didik terlihat mampu memakai gawai dengan baik saat membuat
materi pembelajaran tentang keanekaragaman hayati menggunakan canva. Konten yang mereka
tampilkan pun tidak kalah bermanfaat dengan mengusung tema keanekaragaman hayati makhluk
hidup. Peserta didik dapat berkolaborasi secara cepat dan tanggap pada materi keanekaragaman
hayati dengan kesadaran diri masing-masing. Hurlock dalam Endang Rini Sukamti (2007: 15),
menyatakan bahwa perkembangan motoric adalah perkembangan pengendalian gerak jasmaniah
melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan ototterkoordinasi. Sehingga dapat dikatakan peserta
didik kelas X 3 sudah memiliki kematangan dalam pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai
pusat gerak. Berikut hasil canva yang telah dibuat.

12
BAB III
KESIMPULAN UMUM

Peserta didik kelas X 3 SMA Negeri Bandar Lampung berasal dari kalangan menengah keatas,
dan meiliki gaya belajar audio visual sebesar 90%. Peserta didik telah melaksanakan kultur dan
budaya sekolah dengan cukup baik. Perkembangan kognitif peserta didik kelas X 3 SMA Negeri
Bandar Lampung juga sudah ditaraf baik dengan sadar mempersiapkan pembelajaran yang akan di
berikan guru, dapat memahami pelajaran yang diberikan guru dengan cepat dan mengerti jika
ditanya guru dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Hal ini didukung dengan kemampuan
awal peserta didik yang sudah tinggi sehingga mereka memiliki motivasi belajar yang tinggi juga.
Perkembangan emosi peserta didik juga baik, mereka sudah dapat mengendalikan emosi terlihat saat
proses pembelajaran peserta didik mampu mengendalikan dengan tidak marah saat ada teman lain
menegurnya dan memberikan kritikan saat presentasi. Perkembangan motorik peserta didik baik
dilihat dari hasil canva yang mereka buat semuanya sangat menarik. Peserta didik juga sangat santun
dan sopan

13
Daftar Pustaka

Agustiani, Hendrianti, 2006, Psikologi Perkembangan, PT Refika Aditama: Bandung.Ali, Mohammad


& Mohammad Asrori, 2012, Psikologi Remaja: Perkembangan peserta didik, PT. Bumi Aksara:
Jakarta.
Alwisol, 2004, Psikologi Kepribadian. UPT. Universitas Muhammadiyah: Malang.Arikunto,
Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta:Jakarta.
Bimo Walgito, 2003, Pengantar Psikologi Umum, Andi: Yogyakarta. Desmita, 2012, Psikologi
Perkembangan, PT Remaja Rosda Karya: Bandung.
, 2014, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT. Remaja Rosda Karya:Bandung
Dian Novita & Muman Hendra Budiman , “Pengaruh Pola Pengasuhan Orangtua”.PT. Remaja Rosda
Karya: Bandung
Fatimah, Enung, 2008, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik),CV. Pustaka Setia:
Bandung.
Herdiansyah, Haris, 2013, Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups: SebagaiInstrumen Penggalian
Data Kualitatif, PT Raja Grafindo: Jakarta.

14
LAMPIRAN

FORMAT LEMBAR OBSERVASI


KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Kelompok Mahasiswa PPG : 1. Fadila Tantri Sukmawati


2. Firsti Astari
3. Eka Meiryana
Kelas Sasaran Observasi :X3
Materi
Tgl Hasil Observasi Interpretasi HasilObservasi
Observasi*)
03 Etnik Jawa, Sunda, Lampung, Mayoritas suku yang ada di kelas X3 yaitu
Nov
Batak, Chinese suku Jawa. Bahasa yang digunakan dalam
2022
percakapan sehari-hari adalah bahasa Indonesia.

Kultur (Budaya 1. Gerakan literasi 1. Peserta didik melakukan pembiasaan literasi agar
Peserta Didik) sekolah dapat meningkatkan keterampilan membaca
2. Gerakan sehingga pengatahuan dapat dikuasai secara lebih
ekstrakurikuler baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti
3. Kegiatan awal dan berupa kearifan lokal, nasioanl, dan global yang
akhir KBM disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta
4. Membiasakan prilaku didik.
baik 2. Peserta didik melakukan kegiatan ekstrakurikuler
5. Menetapkan tatatertib pada saat pulang sekolah dan dihari sabtu,
kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan
minat dan bakat pesera didik. Sekolah perlu
memfasilitasi terselenggaranya proses
penumbuhkembangan minat dan bakat itu.
3. Peserta didik melakukan kegiatan rutin di awal
pembelajaran dengan membaca literasi tentang
keanekaragaman hayati yg ada di Indonesia

15
kurang lebih sekitar 15 menit dan melakukan
kegiatan refleksi setelah pembelajaran berakhir.
4. Membiasakan peserta didik melakukan 5 S
(senyum, salam, sapa, sopan, santun). Diharapkan
perilaku ini beritfat rutin, maka pada poin ini
menjelaskan tentang perilaku yang bersifat
spontan.
5. Peserta didik taat terhadap peraturan sekolah.
Seluruh peserta didik kelas X 3 tetap di kelas saat
pergantian pembelajaran dan akan keluar ruangan
setelah guru masuk dan mengizinkannya. Tata
tertib menjadi benteng pembatas antara yang
boleh dan tidak boleh dilakukan peserta didik,
antara yang baik dan tidak baik. Sehingga akan
menjadi pembiasaan baik di kehidupan
bermasyarakat kelak.

16
Budaya 1. Berdoa Bersama 1. Dalam memulai kegiatan seluruh peserta didik
sekolah 2. Pembiasan SMA Negeri 2 Bandar Lampung selalu memulai
menyanyikan lagu dengan doa sebagai wujud profil pelajar pancasila
Indonesia raya Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha
3. Pembiasaan Esa dan Berakhlak Mulia.
menyanyikan Mars 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya agar peserta
SMAN 2 BDL didik mengingat perjuangan bangsa perjuangan
4. Pembiasaan literasi para pahlawan dalam merebut kemerdekaan
sebelum Indonesia (membangkitkan rasa nasionalisme).
pembelajaran 3. Menyanyikan lagu Mars Smanda diharapkan
(Kamis- Jumat) peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran
5. Senin : Upacara hari ini.
Bendera 4. Literasi, gerakan ini bertujuan
6. Selasa dan Rabu : menumbuhembangkan budi pekerti peserta didik
mengaji Al-Quran melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah
7. Budaya Jumat Ceria yang diwujudkan dalam gerakan leiterasi sekolah.
Program ini tentunya selaras dengan peraturan
yang telah dikeluarkan sebelumnya yaitu
permendikbud nomor 23 tahun 2015 tetang
penumbuhan budi pekerti.

17
5. Upacara bendera dilakukan setiap hari senin
diikuti oleh seluruh peserta didik SMAN2 BDL
untuk membangkitkan rasa nasionalisme.
6. Seluruh peserta didik mengaji Al-Quran untuk
memupuk keimanan.
7. Jumat ceria diisi kegiatan seperti bersih-bersih
sekolah maupun lingkungan sekolah, senam, dll.
Status Sosial Menengah keatas Pekerjaan orang tua peserta didik rata-rata
ASN, Pejabat Pemerintahan dan Wirausaha. Gadget
yang dipakai oleh peserta didik, kebanyakan sudah
memakai gadget dengan teknologi yang bagus.
Selain itu menu bekal yang mereka bawa juga
tergolong
menengah keatas.
Minat belajar Tinggi Pada saat observasi terlihat bahwa :
- Peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran
berlangsung. Contohnya: Peserta didik bertanya
kepada guru perihal instruksi pengerjaan projek
canva atau bertanya mengenai materi
keanekaragaman hayati yang akan dibahas.
- Peserta didik telah mampu berkolaborasi untuk
membuat project canva secara mandiri.
- Peserta didik memiliki minat yang tinggi untuk
menyelesaikan tugas. Contohnya: dalam waktu 2
jam pelajaran sudah selesai membuat projek
canva dan selanjutnya dipresentasikan pada 1 jam
pelajaran berikutnya.
- Dapat memahami materi pembelajaran dengan
cepat dan tidak kesulitan dalam memahami materi
tersebut. Contohnya : Ketika guru sudah mulai
membuka proses pembelajaran, peserta didik
langsung menyimak serta antusias dengan apa
yang diajarkan oleh guru tentang keanekaragaman
hayati.

18
Gaya Belajar Cenderung audio visual Gaya belajar peseta didik SMA N 2 Bandar
(Project canva) Lampung secara keseluruhan adalah audio visual.
Peserta didik senang belajar menggunakan

19
media yang berwarna dan video yang menarik.
90% Peserta didik dapat menggunakan
aplikasi canva sesuai kreatifitas masing-masing dn
hasil nya bagus-bagus sekali.

Ini adalah salah satu hasil canva buatan


peserta didik kelas X 3
Kemampuan Tinggi Peserta didik kelas X 3 memiliki kemampuan
Awal tinggi dilihat dari nilai ulangan yang sudah cukup
baik.
- Peserta didik pun antusias menyiapkan materi
pembelajaran yang akan dipelajari hari esok.
Materi yang akan dipelajari yaitu Kingdom
Plantae dan Animalia (Karakteristik, reproduksi
dan lapisan tubuh pada hewan).
- Peserta didik mengerjakan pretest mengenai
klasifikasi dan karakteristik Kingdom Plantae
dan Kingdom Animalia dengan baik.
- Peserta didik dalam memahami materi
klasifikasi dan karakteristik Kingdom Plantae
dan Kingdom Animalia, sebagian besar siswa
tidak kesulitan memahaminya.

20
Ini adalah bukti tugas yang di kerjakan oleh peserta
didik.
Motivasi Tinggi Motivasi belajar di kelas X 3 ini tergolong
tinggi . Berdasarkan keterangan yang diberikan guru
mata pelajaran dan pada saat observasi, terlihat
setiap peserta didik yang sudah berkelompok
membahas pekerjaan kelompok dengan seksama.
Mereka memberikan argument-argumen mereka
terkait pembelajaran dan mencoba mengeksplore apa
yang telah diintruksikan oleh guru.
Peserta didik sadar bahwa :
- Belajar merupakan tanggungjawab mereka.
- Belajar merupakan kesadaran diri sendiri.
- Peserta didik mencari informasi pembelajaran
sebelum pembelajaran di mulai dengan membaca
tentang materi keanekaragaman hayati

21
- Peserta didik senang mengikuti pembelajaran hari
ini saat pembelajaran peserta didik semangat dan
tidak mengantuk benar-benar mengikuti alur
pembelajaran dengan seksama. Mereka pun
mengerjakan LKPD di Canva dengan sangat
antusias

Terlihat setiap peserta didik memiliki motivasi


belajar yg tinggi dengan fokus mengerjakan canva
di Hp masing-masing.
Perkembangan Baik Secaara garis besar kelas X 3 sudah
Kognitif berkembang baik :
- Sadar menyiapkan pembelajaran yang akan
dipelajari. Peserta didik tanpa di komando
menyiapkan buku pelajaran di atas meja dan
lembar LKPD tanpa instruksi guru.
- Membuat rencana, strategi, membuat keputusan-
keputusan, serta memecahkan masalah. Pada saat
ada teman tidak bisa menggunakan aplikasi canva
mereka berdiskusi dan saling membantu agar
permasalahan kelompoknya cepat teratasi.

22
- Dapat instropeksi diri. Peserta didik akan sadar
jika ada materi yang tidak dikuasai maka mereka

tidak segan saling bertanya.


Pada gambar tersebut menjelaskan bahwa peserta
didik saling tanya jawab dengan guru
menandakan bahwa pengetahuan kognitif mereka
baik dan paham akan materi keanekaragaman
hayati yang
dijelaskan oleh guru.
Perkembangan Dapat mengendalikan Seluruh peserta didik yang kami amati dapat
emosi emosi dengan baik mengendalikan emosi dan merasakan emosi secara
wajar dan terkendali pada saat pembelajaran
mengenai klasifikasi dan karakteristik Kingdom
Plantae dan Kingdom Animalia.
Hal ini terlihat disaat setiap kelompok
memaparkan hasil presentasinya jika ada kelompok
yg bertanya dan bisa menjawab mereka akan bahagia
dan senang sedangkan jika mereka tidak bisa
menjawab maka akan terlihat sedih.
Guru merespon peserta didik yang belum bisa
mengekspresikan diri dengan tepat dengan cara
memberikan motivasi belajar yang baik,
memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk
mengekspresikan dirinya.

23
Terlihat bahwa salah satu peserta didik merasa
sedih dan bingung karena belum paham
menggunakan aplikasi canva dan salah satu
temannya
membantu dan mengajarinya.

24
Perkembangan Baik (Foto kegiatan pembelajaran)
sosial

25
Guru sudah membangun atmosfer yang
mendukung peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan bersosialisasi seperti peserta didik selalu
peduli dengan lingkungan sekolah dengan tidak
membuang sampah sembarangan, adanya kegiatan
pengumpulan dana sosial bagi rekan yang
mengalami musibah dan atau sakit serta selalu
menjaga kerukunan antar peserta didik dengan saling
menghormati satu sama lain dan tidak membeda-
bedakan Ras, Agama dan Suku maupun golongan.
Perkembangan Baik Peserta didik baik, sopan dan santun. Jika guru
moral memberikan nasehat peserta didik mendengarkan
dengan seksama. Tidak melawan saat guru sedang
memberi arahan. Peserta didik sudah dapat
menghormati yang lebih tua dan dapat menghargai
sesama.

Pada gambar terlihat peserta didik


mendengarkan arahan dari guru dan melaksanakan
sesuai perintah.
Perkembangan Baik

26
motorik Perkembangan motorik peserta didik baik
dilihat dari hasil canva yang mereka buat semuanya
sangat menarik. Peserta didik terlihat mampu
memakai gawai dengan baik saat membuat materi
pembelajaran tentang keanekaragaman hayati
menggunakan canva.
Peserta didik dapat berkolaborasi secara cepat

27
dan tanggap pada materi keanekaragaman hayati
dengan kesadaran diri masing-masing.
Berikut hasil canva yang telah dibuat.

28

Anda mungkin juga menyukai