Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
A. ANALISIS PERSAINGAN BISNIS PADA PEDAGANG KURMA DI KOTA
PONTIANAK.........................................................................................................................2
B. Latar Belakang................................................................................................................2
C. Fokus Masalah................................................................................................................6
D. Tujuan Penelitian............................................................................................................6
E. Manfaat Penelitian..........................................................................................................7
F. Penelitian Terdahulu.......................................................................................................7
G. Landasan Teori................................................................................................................9
1. Persaingan....................................................................................................................9
2. Bisnis.........................................................................................................................11
3. Kurma........................................................................................................................12
H. Metode Penelitian..........................................................................................................15
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................................15
2. Lokasi Penelitian.......................................................................................................16
3. Sumber Data..............................................................................................................16
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data..........................................................................17
5. Teknik Analisis Data.................................................................................................18
6. Teknik Pemeriksaan Keabsaan Data.........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22

1
1. ANALISIS PERSAINGAN BISNIS PADA PEDAGANG KURMA DI KOTA

PONTIANAK

2. Latar Belakang

Perkembangan bisnis di Indonesia sudah semakin berkembang pesat, terlebih

dari sektor pertanian dan perkebunan buah. Beraneka ragam buah-buahan sangat

mudah dijumpai hampir setiap daerah di Indonesia umumnya. Sumber daya alam

yang kaya menjadikan Negara Indonesia mampu menghasilkan berbagai jenis buah-

buahan berkuaitas yang sudah banyak diekspor ke luar negeri. Meskipun demikian,

banyak juga yang lebih memilih untuk mengkonsumsi buah-buahan dari luar negeri

yang memang tidak dapat dijumpai di negeri sendiri. Salah satunya adalah buah yang

banyak dijumpai di Timur Tengah bahkan menjadi makanan pokok, yaitu buah

kurma.

Indonesia menjadi negera yang banyak mengkonsumsi kurma hal ini terbukti

dengan peningkatan impor buah kurma dari tahun 2015-2020 yang tertera sebagai

berikut :

Tabel 1.1

Peningkatan Impor Kurma

Tahun Berat / Ton Harga / Ton (AS$)

2016 23.229 ton 33 Juta

2017 34.620 ton 54 Juta

2018 39.908 ton 64 Juta

2019 36.169 ton 63 Juta

2020 52.447 ton 81 Juta

Sumber : Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor 2015-20, BPS (diolah)

2
Dari data diatas menunjukkan dari tahun 2015 – 2020 nilai impor kurma

mengalami lonjakan pesat dari AS$33 juta pada tahun 2016 menjadi AS$81 juta pada

tahun 2020.

Indonesia dengan penduduknya yang mayoritas beragama islam dan menjadi

negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Sebanyak 231.000.000

lebih dan akan terus bertambah dibanding negara-negara yang lain, tentu saja menjadi

bukti bahwa negara Indonesia memang syarat akan nilai-nilai keislaman baik itu

dalam segi konsumsi masyarakat muslim. Salah satunya kurma yang menjadi

primadona ketika menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Impor kurma yang

mengalami peningkatan di tiap tahunnya menunjukkan permintaan kurma di

Indonesia semakin banyak dari berbagai negara-negara penghasil kurma terbaik yang

di impor ke Indonesia.

Negara Timur Tengah menjadi pengekspor terbesar kurma di negara-negara

yang mayoritas beragama Islam. Indonesia yang kebanyakan warga negaranya

memeluk agama islam tentu saja tidak asing lagi dengan buah yang satu ini sebagai

teman tatkala berjumpa dengan bulan Ramadhan. Terlebih lagi ketika menjadi

santapan berbuka hingga sahur ketika berpuasa yang memang disyariatkan oleh

agama Islam sebagai bentuk mengikuti sunnah Rasulullah Shallaulaahu ‘alaihi Wa

Sallam.

Kurma adalah komoditas yang bernilai ekonomi cukup tinggi dan banyak

dibutuhkan oleh masyarakat diberbagai kalangan. Buah ini sangat baik dikonsumsi

dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua sekalipun. Cita rasa yang

dimilikinya menjadikan kurma unggul dari berbagai sisi, terbukti dari rasa yang

nikmat dan mempunyai rasa yang khas serta memiliki nutrisi penting yang bermanfaat

3
bagi kesehatan tubuh. Selain itu juga kurma memiliki keunggulan dari segi

kemudahan cara mengkonsumsinya, ketahanan buah yang dapat disimpan cukup lama

dan hampir tidak mengenal musim.

Keunggulan-keunggulan dari buah kurma itu sendiri menimbulkan potensi dan

prospek yang baik bagi para konsumen dan para pedagang kurma di Indonesia. Hal ini

bisa dijadikan peluang bisnis bagi para pedagang dengan banyaknya permintaan dan

penawaran kurma sebagai komoditi makanan yang khas untuk disajikan di bulan suci

Ramadhan dan juga diluar bulan Ramadhan. Sudah hampir menjadi makanan yang

wajib ketika menjadi santapan berbuka puasa bagi umat muslim yang menjalankan

ibadah puasa dan tak jarang selain puasa Ramadhan juga masih diminati oleh

masyarakat sebagai konsumsi makanan sehat sehari-hari.

Permintaan dan penawaran yang mendasari pergerakan ekonomi menjadikan

sebagian orang melihat peluang bisnis dalam berjualan kurma. Tidak sedikit

bermunculan pedagang-pedagang kurma dapat dijumpai hampir di setiap daerah dan

dalam waktu tertentu. Diantaranya adalah daerah Kota Pontianak juga berkontribusi

dalam perdagangan kurma untuk menambah penghasilan sebagian pedagang. Hal ini

dapat diketahui dari kebanyakan masyarakat muslim yang tinggal di Kota Pontianak

ketika mereka melaksanakan ibadah puasa. Kurma menjadi pilihan utama mereka

ketika hendak membatalkan puasa sebagaimana anjuran dari agama Islam itu sendiri.

Para pedagang kurma di Kota Pontianak kian bermunculan menjadikan

persaingan bisnis begitu sengit tentu memerlukan strategi bersaing yang sehat dalam

mencari keuntungan. Munculnya para pedagang musiman menjelang bulan suci

Ramadhan dan diluar dari itu, pedagang kurma menjalankan bisnis tersebut dengan

adanya metode atau strategi persaingan yang bertingkat dan bermacam-macam. Mulai

4
dari menawarkan jenis produk dari macam-macam jenis kurma, cara mempromosikan

kurma, pengemasan buah, berjualan melalui online atau media sosial, pelayanan yang

diberikan kepada konsumen dan perbandingan harga dari tiap-tiap pedagang kurma.

Kebanyakan pedagang kurma yang tersebar di Kota Pontianak yang berjualan dari

jenis produk yang sama berupa kurma cenderung memiliki kesamaan dalam berberapa

aspek dan strategi persaingan bisnis kurma tersebut. Persaingan bisnis yang semakin

ketat dibutuhkan langkah dan strategi bagi para pedagang kurma demi membantu

menjangkau peluang pasar dan memperoleh keuntungan dari pedagang kurma yang

lain. Sehingga para pedangang mampu memanfaatkan kemampuan yang dimiliki

untuk menambah nilai jual serta meningkatkan pendapatan dan suksesnya bisnis yang

dijalankan.

Ditinjau dari persaingan bisnis yang sehat dan sesuai dengan syariat islam,

tentu para pedagang yang beragama islam mengedepankan kejujuran, keadilan dan

pelayanan terbaik berdasarkan ketentuan dari syariat islam. Berbeda dengan

persaingan bisnis yang terkadang mengalami kecurangan dalam menjual kurma yang

busuk karena sudah lama, kecurangan dalam menakar timbangan, dan lain

sebagainya. Ketentuan dalam bersaing membedakan antara persaingan bisnis yang

sesuai syariat islam dan persaingan bisnis konvensional. Persaingan bisnis islam

diatur oleh syariat seperti, tidak memberikan janji dan sumpah dalam menjual produk

yang dijualnya. Seorang pedagang kurma yang muslim tentu tidak akan memberi

sesuatu yang jelek kepada konsumen sebab ia selalu merasa diawasi dan akan diminta

pertanggungjawaban di akhirat. Sedangkan pesaing bisnis konvensional bebas dalam

menjual produknya tidak mendasar kepada aturan yang berlaku. Sehingga dalam

persaingan bisnis tidak jarang pedagang kurma tersebut melakukan kecurangan-

5
kecurangan demi menghasilkan dan mampu bersaing dengan pesaing lainnya untuk

meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.

3. Fokus Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan diatas maka fokus

masalah pada penelitian ini,antara lain:

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan bisnis pada pedagang

kurma di Kota Pontianak?

2. Bagaimana intensitas persaingan bisnis kurma di Kota Pontianak?

3. Bagaimana strategi bisnis pedagang kurma untuk memaksimalkan penjualan

dalam memperoleh keuntungan?

4. Bagaimana tinjauan perspektif etika bisnis islam terhadap perilaku pedagang dari

memperoleh keuntungan dan keunggulan bersaing?

4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana dampak perekonomian terhadap persaingan bisnis

pada pedagang kurma di Kota Pontianak.

2. Untuk mengetahui bagaimana intensitas persaingan bisnis kurma di Kota

Pontianak.

3. Untuk mengetahui bagaimana strategi bisnis pedagang kurma untuk

memaksimalkan penjualan dalam memperoleh keuntungan.

4. Untuk mengetahui tinjauan perspektif etika bisnis islam terhadap perilaku

pedagang dari memperoleh keuntungan dan keunggulan bersaing.

6
5. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi landasan dalam pengembangan

pelajaran lebih lanjut. Selian itu juga menjadi nilai tambah pengethuan ilmiah dalam

bidang pendidikan.

1. Manfaat Teoristis

a. Menambah wawasan pengetahuan peneliti dalam bidang keilmuan Ekonomi

khususnya tentang strategi pemasaran dalam persaingan bisnis pada pedagang

kurma di Kota Pontianak

b. Dapat dijadikan rujukan bagi penelitian selanjutnya, baik untuk penelitian

yang bersangkutan tentang ekonomi maupun penelitian lainnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian yang dilakukan ini sangat diharapkan mampu memberikan manfaat

dan kontribusi bagi para pedagang kurma dalam merancang peta persaingan bisnis

pada pedagang kurma di Kota Pontianak.

6. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari penelitian-penelitian terdahulu yang

berguna untuk bahan perbandingan antara penelitian-penelitian terdahulu dengan

penelitian yang saat ini penulis teliti. Penelitian ini berjudul “Analisis Peta Persaingan

Bisnis pada Pedagang Kurma di Kota Pontianak”.

Penelitian yang dilakukan oleh Ismail & Fatih (2019) dalam judul penelitian

“Strategi Pemasaran Pedagang Sembako dalam meningkatkan Taraf Ekonomi

Perspektif Ekonomi Islam” dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa strategi

pemasaran yang dilakukan pedagang sembako menggunakan beberapa strategi yakni,

strategi pelayanan, strategi produk, strategi harga, dan strategi promosi. Dengan

7
menggunakan jenis penelitian lapangan dan metode yang digunakan pada penelitian

ini adalah metode kualitatif yang mana hasil penelitiannya dalam perspektif ekonomi

islam, strategi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang sembako di Pasar Baru

Paiton sebagian besar telah sesuai dengan nilai-nilai ekonomi islam. Meskipun

terdapat beberapa penyimpangan dalam praktik pemasarannya, seperti adanya unsur

gharar atau ketidakjelasan, adanya unsur pemaksaan dan menjual barang dagangan

dibawah harga pasar.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitri, Gusnadi & Hapzi (2019) dalam judul

penelitian “Analisis Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan Bisnis pada

PT. Federal Internasional Finance (FIF) Group di Kecamatan Ipuh, Kabupaten

Mukomuko” dalam penelititan ini penulis menggunakan metode analisis SWOT

untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang diketahui bahwa PT.

FIFGROUP di kecamatan Ipuh kabuoaten Mukomuko memanfaatkan peluang yang

ada untuk meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang. Dengan strategi yang

bisa diterapkan adalah strategi intensif yaitu dengan memanfaatkan peluang yang ada.

Penelitian yang dilakukan oleh Fadli (2019) dalam judul penelitian “Strategi

Persaingan Bisnis Usaha Cafe di Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak” dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persaingan bisnis antar cafe , strategi yang

dipakai, kendala yang dihadapi dan mengetahui solusi dari kendala yang dihadapi

oleh pengusaha cafe. Metode pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan

penilitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

persaingan bisnis cafe di Jalan Panglima Aim Kecamatan Pontianak Timur Kota

Pontianak cukup ketat dikarenakan adanya pesaing-pesaing yang menjalankan bisnis

yang sama. Adapun strategi yang dipakai dengan cara meningkatkan kualitas produk,

harga, tempat dan pelayanan. Kendala yang dihadapi terletak pada harga bahan baku

8
yang membuat sulit dalam menentukan harga jual dan munculnya para pesaing baru.

Solusi dari kendala tersebut dengan meningkatkan konsep cafe, menambah menu dan

cita rasa yang unik, memanfaatkan sosial media sebagai strategi pemasaran cafe

memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada pengunjung.

Berdasarkan penelitian di atas, peneliti menemukan perbedaan dengan

penelitian yang akan peneliti fokuskan pada persaingan bisnis yang berkaitan dengan

rumusan masalah yang peneliti lakukan. Dan korelasi antara peneliti terdahulu dengan

peneliti yang sekarang adalah sama-sama meneliti persainan bisnis namun memiliki

kasus yang berbeda, yang membedakannya adalah perbedaan tempat, narasumber dan

fokus permasalahannya.

7. Landasan Teori

8. Persaingan

a. Pengertian Persaingan

Menurut Prof. Syafrizal (2008) persaingan adalah proses sosial yang

melibatkan individu atau kelompok yang saling berlomba dalam membuat sesuatu

demi mencapai kemenangan tertentu. Persaingan dapat terjadi apabila ada

beberapa pihak yang menginginkan sesuatu yang terbatas dan menjadi pusat

perhatian umum dan terjadi tanpa ancaman ataupun kekerasan. Persaingan dengan

mematuhi aturan main tertentu sehingga persaingan menjadi sehat dan

memeberikan dampak positif bagi kedua pihak yang bersaing, yaitu dengan

motivasi untuk jadi lebih baik. Namun apabila persaingan sudah tidak sehat, yang

akan menimbulkan dampak buruk bagi kedua belah pihak.

b. Faktor-faktor Persaingan

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya persaingan :

9
1) Adanya persamaan kepentingan dalam hal yang sama.

2) Adanya perselisihan paham yang menyusik harga diri seseorang.

3) Adanya perbedaan pendapat mengenai sesuatu hal yang bersifat prinsip.

4) Adanya perbedaan kepentingan politik.

c. Bentuk-bentuk Persaingan

Adapun diantara bentuk persaingan adalah :

1. Persaingan yang bersifat pribadi (rivalry)

2. Persaingan yang bersifat kelompok.

Kedua bentuk persaingan di atas memunculkan tipe persaingan yang lain,

seperti :

a) Persaingan ekonomi, yaitu persaingan yang timbul karena terbatasnya

barang pemuas kebutuhan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan

manusia.

b) Persaingan ras, yaitu persaingan yang timbul karena perbedaan warna

kulit, bentuk fisik, model rambut, dan lain sebagainya.

d. Dampak Persaingan

Terdapat beberapa dampak persaingan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Apabila persaingan dilakukan secara jujur, seseorang dapat

mengembangkan rasa sosial dalam dirinya. Hampir tidak mungkin

seseorang bersaing jika tidak mengenal lawannya dengan baik. Selain itu,

persaingan juga dapat memperluas pandangan, pengertian serta

pengetahuan dan juga rasa simpati seseorang.

2. Persaingan akan mendorong orang untuk bekerja keras agar dapat

memberikan andil bagi pembangunan masyarakat. Dengan ini, individu

akan mengalami kemajuan.

10
9. Bisnis

a. Pengertian Bisnis

Menurut Raymond E.Glos dalam Tantri (2009:4) mengatakan bahwa

bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang

yang bergabung dalam bidang perniagaan dan industri, menyediakan barang

dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar kualitas

hidup mereka. Sedangkan menurut Budiarto (2009:1) secara terminologi,

bisnis merupakan suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh perorangan

ataupun kelompok.

Jeff Madura dalam Sukardi dan Asri (2007:2) mendefinisikan bisnis

sebagai suatu organisasi, badan usaha atau perusahaan yang menyediakan

barang maupun jasa yang diinginkan konsumen. Tujuan suatu bisnis adalah

melayani kebutuhan konsumen yang dilakukan oleh produsen atau pemilik

dalam mencari keuntungan. Orang-orang yang melakukan bisnis melihat

kesempatan untuk produksi yang belum di tawarkan oleh perusahaan bisnis

lain. Dengan menyediakan suatu produk yang diinginkan oleh konsumen

diharapkan untuk mendapatkan laba (keuntungan).

Griffin dan Ebert, dalam Budiarto (2009:3) bisnis merupakan aktivitas

melalui penyedia barang atau jasa yang bertujuan untuk menghasilkan laba.

Pengertian lain bisnis yaitu menurut Hugnes dan Kapoor bisnis merupakan

suatu kegiatan usaha individu yang di organisasi untuk menghasilkan atau

menjaul barang maupun jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat.

b. Tujuan dan Fungsi Bisnis

11
Tujuan bisnis adalah mencari keuntungan yang dapat dipandang dari

dua sisi, yaitu keuntungan bisnis dan keuntungan ekonomis. Keuntungan

bisnis merupakan selisih antara pendapatan (penghasilan) dengan pengeluaran,

yaitu selisih antara harga jual dengan semua biaya produksi dan biaya

penjualan produk termasuk pajak. Sedangkan keuntungan ekonomis adalah

hasil usaha setelah pengeluaran nyata dan biaya oportunitas diperhitungkan

dari pendapatan yang diterima. Maksud dari biaya oportunitas adalah biaya

dari pemilihan alternatif terbaik penggunaan sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan dengan mengorbankan alternatif terbaik lainnya bagi

penggunaan sumber daya tersebut dan mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan. Merupakan tujuan yang wajar karena tujuan lain dapat dicapai

hanya apabila bisnis tetap betahan hidup (Tantri, 2009).

10. Kurma

a. Pengertian Kurma

Menurut Satuhu (2010) kurma (Pheonix dactylifera) adalah sejenis

tumbuhan palem yang buahnya dapat dimakan karena rasanya manis. Pohon

kurma memiliki tinggi sekitar 12-25 meter dan daun yang menyirip dengan

panjang 3-5 meter. Sepintas, buah kurma mirip dengan buah palem pada

umumnya. Kulit buah berwarna hijau dan berangsur menguning, coklat,

akhirnya kehitaman sesuai tingkat kematangan buah. Buah kurma tidask bisa

dimakan saat masih muda, selain rasanya yang sepat, tekstur daging buap pun

keras dan bergetah. Setelah tua dan matang, pati dalam buah kurma akan

berubah menjadi glukosa atau fruktosa sehingga rasanya manis.

12
Kurma telah menjadi makanan pokok di Timur Tengah selama ribuan

tahun. Tanaman ini diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia. Kurma telah

dibudidayakan sejak zaman kuno dari Mesopotamia hingga Mesir pada masa

prasejarah, mungkim sejak 4000 SM. Kebanyakan tanaman kurma tumbuh di

negara-negara Arab. Kurma matang dalam empaat tahap dikenal dengan nama

kimri (mentah), khalal (ukuran penuh, renyah), rutab (matang, lembut), dan

tamr (matang, kering matahari). Kurma merupakan tanaman tradisional

penting di Turki, Irak, Arab Saudi, dan Maroko. Namun, kurma juga

dibudidayakan di California Selatan, Arizona, dan Florida Selatan, Amerika

Serikat.

b. Jenis-jenis Kurma

Perkebunan kurma tersebar di seluruh wilayah Arab dengan beragam

jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis kurma dari Timur Tengah dan Afrika

beserta ciri khasnya.

1) Kurma Aabel dari Libya.

2) Kurma Ajwah dari kota ‘Ajwah di Saudi Arabia, terkenal karena

tercantum di dalam hadist.

3) Kurma Amir Hajj’ dari Iraq. Buahnya lunak dengan kulit yang tipis

dan daging yang tebal.

4) Kurma Abid Rahim dari Sudan.

5) Kurma Amer (amir) hajj, disebut juga sebagai ”the visitor’s date”.

6) Kurma Barakwi dari Sudan.

7) Kurma Barhee dari Arab Saudi. Bentuknya silinder, bila matang

berwarna coklat gelap, lunak, berdaging buah tebal, dan aromanya

kuat.

13
8) Kurma Birier dari Sudan.

9) Kurma Deglet Nour dari Arab Saudi, merupakan komoditi ekspor

dengan cita rasa tidak terlau manis. Kurma ini merupakan kurma

unggulan di Algeria, Amarika Serikat, dan Tunisia.

10) Kurma Derrie dari Iraq. Kurma ini warnanya hitam, lunak, dan

bentuknya panjang ramping.

11) Kurma Halawy (halawi) dari Arab, rasanya sangat manis dengan

ukuran yang kecil hingga sedang.

12) Kurma Haleema dai Libya.

13) Kurma Hayany dari Mesir dengan warna gelap kemerahan dan

lunak.

14) Kurma Khadrawy, jenis yang sangat populer di Arab, buahnya

lunak dan warnanya sangat gelap.

15) Kurma Khalasah, salah satu kurma di Arab Saudi dengan rasa yang

tidak terlalu manis.

16) Kurma Khstawi (Kusatawi, Kustawy) dari Iraq, tekstur lunak dan

ukurannya kecil.

17) Kurma Maktoom dari Arab, ukurannya besar, warnanya cokelat

kemerahan, dagingnya tipis, lunak, rasanya manis, dan ukurannya

sedang.

18) Kurma Migraf’ (Mejraf), kurma ini sangat populer di Yaman,

ukurannya besar dengan warna keemasan.

19) Kurma Saidy (Saidi), bertekstur lunak dan sangat manis. Kurma ini

populer di Libya.

14
20) Kurma Thoory’ (Thuri), kurma berwarna cokelat kemerahan ini

sangat populer di Algeria.

Adapun jenis-jenis kurma yang banyak beredar di Indonesia adalah

sebagai berikut :

1) Kurma Ajwah atau kurma Nabi

2) Kurma Saudi Arabia

3) Kurma Tunisia

4) Kurma Mesir Madu

5) Kurma Nagal Madinah

6) Kurma Madinah

7) Kurma Lulu

8) Kurma Sukari

11. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diangkat, maka pendekatan penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode

penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2018:9) mendefinisikan metode

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

sebuah kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara tranggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada gerenalisasi.

15
Menurut Moleong (2017:11) pendekatn deskriptif data yang disimpulkan

adalah kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya

penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan

berkemungkinan menjadi kunci terhadap yang sudah dilakukan penelitian.

Penggunaan pendekatan dengan metode deskriptif dimaksudkan untuk

mendapatkan informasi tentang Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis pada

Pedagang Kurma di Kota Pontianak. Serta untuk merasionalkan masalah yang

diteliti. Peneliti disini melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan

survey, observasi, dan wawancara secara langsung terhadap masalah sesuai

dengan fokus yang sudah ditetapkan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi yang akan diteliti yaitu para pedangang kurma di kota Pontianak

yang telah dilakukan survey sejak akhir tahun 2021. Peneliti membatasi pada

pedagang kurma yang memang berfokus berjualan di dalam Kota Pontianak saja,

sehingga diliuar daerah tersebut tidak termasuk. Penelitian ini memanfaatkan

waktu senggang dan fleksibel dari kesibukan para pedagang kurma yang

berdagang untuk melakukan observasi dan wawancara. Hal ini dilakukan agar

tidak menganggu kesibukan pedagang kurma dalam berjualan. Sehingga informasi

yang didapatkan bisa semaksimal mungkin.

3. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

16
Data yang berupa sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh

secara langsung dari informan yaitu pedagang kurma di Kota Pontianak.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti

dari subjek penelitinya. Data sekunder atau sumber data tambahan berupa

informasi dari para konsumen yang membeli kurma dari pedagang kurma di

Kota Pontianak.

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2018:104) teknik pengumpulan data dengan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti

tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Adapun teknik dan alat pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

Menurut Rasyid (2000) observasi adalah pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian. Adapun alat yang digunakan dalam melakukan observasi

yaitu media elektronik berupa handphone untuk dokumentasi hasil

observasi.

2. Teknik Wawancara

Menurut Sugiyono (2018:115) wawancara terstruktur

digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau

pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang

akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,

17
pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian beripa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang jawabannyapun telah disiapkan.

Peneliti menggunakan teknik ini untuk menggali informasi

mendalam mengenai data yang berkaitan dengan fokus penelitian,

maka peneliti memerlukan alat pengumpul data, yaitu pedoman

wawancara berupa pertanyaan.

3. Teknik Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2018:124) dokumentasi merupakan sebuah

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi biasa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Menurut Ibrahim (2015:96) bahwa dokumentasi sebagai

sumber data dalam penelitian kualitatif meliputi semua unsur tulisan,

gambar, karya, baik yang bersifat pribadi maupun kelembagaan resmi

maupun tidak, yang dapat memberikan data, informasi, dan fakta

mengenai suatu peristiwa yang diteliti. Karena itu, dokumentasi yang

dimaksud sumber pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah

yang terkait dengan rekaman kejadian, proses, setting sosial mengenai

peristiwa yang diteliti.

Dalam penelitian ini dokumentasi yang peneliti perlukan dalam

memperoleh data yang mendukung penelitian adalah gambar atau foto,

data dalam bentuk tulisan catatan, selain itu juga profil pedagang

kurma di kota Pontianak.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menurut Sugiyono (2018:131) merupakan proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

18
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori

menjabarkan kedalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

meilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Adapun beberapa

komponen dalam analisis data sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data menurut Sugiyono (2018:135) berarti merangkum,

memilih, dan memilah hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penelitian

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti

komputer mini, handphone, dengan memberikan kode pada aspek-aspek

tertentu.

2. Penyajian Data (Data Display)

Langkah berikutnya setelah reduksi data adalah display data atau

menyajikan data tersebut. Data akan tersusun dalam pola hubungan sehingga

akan semakin mudah dipahami. Menurut Miles dan Huberman (dalam

Sugiyono, 2018:137) menyatakan yang paling sering digunakan dalam

meyajikan data untuk penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif.

Penyajian data yang dimaksudkan di atas agar lebih memudahkan

peneliti untuk dapat melihat gambar keseluruhan atau bagian-bagian tertentu

data penelitian mengenai strategi pemasaran dalam persaingan bisnis pada

pedagang kurma di Kota Pontianak. Hal ini merupakan pengorganisasian data

19
kedalam suatu bentuk tertentu sehingga data tersebut terihat jelas, data

tersebut kemudan dipilih dan disisihkan untuk di sortir menurut kelompoknya.

3. Varifikasi Dara dan Penarikan Kesimpulan

Langkah berikutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman (dalam Sugiyono, 2018:141) adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan diambil oleh peneliti berasal dari data yang diperoleh.

Kemudian peneliti menyimpulan data tersebut. Kesimpulan awak yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Oleh karena itu, kesimpulan yang dibuat oleh peneliti

senantiasa dilakukan selama penelitian berlangsung sehingga kesimpulan yang

diambil benar-benar jelas dan bukan rekayasa melainkan temuan yang

merupakan jawaban dari fokus penelitian.

6. Teknik Pemeriksaan Keabsaan Data

Data yang sudah terkumpul tidak semua sesuai dengan penelitian atau

mungkin terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk lebih meyakinkan peneliti

akan kebenaran data yang diperiksa maka peneliti perlu melakukan suatu

pemeriksaan keabsahan data. Adapun pemeriksaan keabsahan data yang

digunakan dalam penelitan ini adalah :

1. Triangulasi

Menurut Moleong (2017:330) triangulasi merupakan teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain.

Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan

terhadap data tersebut.

20
Sedangkan menurut Sugiyono (2018:125) triangulasi diartikan

sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji

kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data.

2. Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Data yang diperoleh kemudian

dikumpulkan, dianalisa, dipahami, dan disimpulkan kemudian di check

kembali dengan informan lainnya yang terlibat dalam proses

pengumpulan data untuk mengetahui benar tidaknya data tersebut

(Sugiyono, 2018:127).

Jadi member check adalah proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti yang bertujuan agar informasi yang didapat akan

digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud

informan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Kustoro. 2009. Pengantar Bisnis. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Fitri, Gusnadi dan Hapzi. 2019. Analisis Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan
Bisnis pada PT.Federal Internasional Finance (FIF) Group di Kecamatan Ipuh
Kabupaten Mukomuko, Vol 1.

Ismail dan Fatih. 2019. Strategi Pemasaran Pedagang Sembako dalam Meningkatkan Taraf
Ekonomi Perspektif Ekonomi Islam. Vol. 6 No. 1

Marrus, 2002. Strategic Management In Action, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Moleong. J.L. 2017. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketigapuluhenam. Bandung :


PT Remaja Rosdakarya Offset.

Pralahad, 1995. Strategi Sukses Para Ceo Dunia, Bandung : PT Mizan Pustaka.

Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.

Rasyid, Harun. 2000. Metode Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.

Satuhu, Suyanti. 2010. Kurma Khasiat dan Olahannya. Jakarta : Penebar Plus+

Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan Kedua, Bandung : Penerbit Alfabeta

Sukardi, Paulus dan Evi Thelia Asri. 2007. Bisnis Internasional. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen.
Yogyakarta : PT. Buku Seru.

Syafrizal, 2008. Ekonomi Regional. Padang : Niaga Swadaya

Tantri, Francis. 2009. Pengantar Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers.

22

Anda mungkin juga menyukai