Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT

(LEMBAR KERJA RESUME MODUL)

A. Judul Modul :
B. Kegiatan belajar : 1(STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK (STPPA) DAN STIMULASI
PERKEMBANGAN ANAK RAUDHATUL ATHFAL (RA)
C. Butir Refleksi :

1. Pengetahuan awal yang saya miliki terkait dengan materi

2. Resume materi (minimal 1000 kata)


1. Pemahaman konsep
Pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan atau
menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya. Berdasarkan penjelasan Peraturan
Pemerintah di atas tergambar bahwa pendidikan keagamaan Islam yaitu suatu upaya yang
dilakukan agar para peserta didik selain memiliki pengetahuan keagamaan yang memadai juga
dipersiapkan agar mereka pada saatnya kelak menjadi orang yang dapat memberikan contoh akan
pentingnya pelaksanaan ajaran agamanya sekaligus orang yang ahli dalam bidang agama
sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
2. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan RA
Dalam menerapkan STPAA di lembaga RA harus memenuhi unsur integrasi interkoneksi dari
berbagai perkembangan anak. Dibawah ini dirinci dalam bentuk tabel STPPA sesuai lingkup
Perkembangan Anak:
3. Perkembangan nilai agama dan moral
Pentingnya Aspek Nilai Agama Dan Moral Untuk Anak Usia Dini-Dalam mendidik seorang
anak, hal yang paling utama ditanamkan sebaiknya adalah nilai agama dan moral. Sebab agama
dan moral adalah pondasi utama dalam membentuk karakter seoang manusia. Jika manusia tidak
memiliki moral, maka sikapnya akan buruk, begitupun jika seorang manusia tidak memiliki
agama, maka tujuan hidupnya tidak akan jelas.
Itulah mengapa begitu pentingnya aspek nilai agama dan moral untuk anak usia dini. Anak –
anak bagaikan selembar kertas putih yang masih bersih. Dan apa yang kita ajarkan bagaikan tinta
hitam yang akan terpatri apda diri anak. Maka dari itu semenjak dini anak harus diajarkan hal –
hal yang baik menurut moral dan agama. Tentunya hal ini bertujuan untuk memberikan sang anak
bekal saat menghadapi kehidupan di hari – hari berikutnya hingga ia dewasa.
Pengajaran kepada anak memang tidak harus keras dan memaksa. Cara ampuh memberikan
pelajaran atau didikan kepada anak adalah dengan memberikan anak contoh dengan sikap kita.
Sebab anak adalah peniru yang ulung. Kita yang dalam kesehariannya berada di sekitar anak,
akan diperhatikan dan dicontoh oleh anak. Maka dari itu dalam berperilaku ketika dihadapan anak
juga kita harus hari – hati. Dan sebisa mungkin harus memberikan contoh yang baik di depan
anak.
Anak yang sudah terbiasa dididik dengan ajaran yang baik, kelak ketika sudah menjadi dewasa
akan menjadi pribadi yang lurus yang baik dan bijaksana, menanamkan niral moral dan agama
yang bagus. Sehingga kecil kemungkinan anak menjadi orang yang buruk peringainya.
Penanaman nilai dan aspek nilai agama dan moral yang kuar kepada anak, nantinya akan
mencegah anak melakukan hal – hal negative, karena dalam hati anak akan tertanam nilai moral
dan agama, sehingga ketika akan berbuat jahat misalnya, anak akan takut bahkan jika terlanjur
melakukan sang anak nantinya akn memperoleh penyesalan dalam dirinya.
Itulah mengapa begitu pentingnya bagi orang tua untuk menanamkan aspek nilai agama dan
moral kepada anak sejak usia dini. Jika anak dibiarkan hingga dewasa tanpa pengenalan aspek
nilai moral dan juga agama, maka akan sulit untuk meliuruskan sikap anak yang sudah terlanjur
buruk atau tidak baik, jadi lebih baik dilakukan sedari sekarang.
4. Perkembangan fisik motorik
Perkembangan fisik motorik anak adalah salah satu perkembangan yang penting dalam tahap usia
dini. Dimana seharusnya guru dan orang tua bekerjasama untuk mengembangkan motorik
tersebut. Guru dan orang tua harusnya menstimulus anak dengan berbagai permainan yang
menyenangkan dan menumbuhkan rasa senang terhadap anak, agar anak tertarik untuk
memainkannya, dan yang paling penting dengan melakukan permainan tanpa disadari anak telah
mengembangkan motoriknya.
Perkembangan fisik motorik merupakan proses yang dimana seseorang berkembang melaui
respon yang menghasilkan suatu gerakan yang berkoordinasi, terorganisir dan terpadu. Maka
keterampilan motorik dapat dilihat sebagai landasan seseorang berhasil dalam melakukan
keterampilan motorik. Motorik yang terbagi menjadi motorik halus & kasar.  Motorik kasar yaitu
gerakan yang menggunakan otot besar dan membutuhkan banyak tenaga seperti, berlari, berjalan
dan melakukan lompatan. Sementara motorik halus yaitu suatu gerakkan tubuh yang
menggunakan otot kecil, dan memerlukan konsentrasi antara mata dan tangan, seperti, melipat,
menggunting dan meronce.
5. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif anak usia dini merujuk pada kemampuan yang dimiliki Si Kecil untuk
memahami sesuatu. Secara harfiah, Kata kognitif berasal dari kata kognisi yang merupakan
serapan dari kata cognitive/cognition. Kata cognition memiliki kesamaan arti dengan knowing.
Berdasarkan jenisnya, perkembangan kognitif terbagi dalam 7 aspek, yaitu auditory, visual,
taktil, kinestetik, aritmatika, geometri, dan aspek sains permulaan. Berikut ini adalah contoh
perkembangan kognitif anak usia dini berdasarkan 7 aspek tersebut:
6. Aspek auditory
Perkembangan kemampuan terkait bunyi/suara, seperti kemampuan mendengar sekumpulan
bunyi benda, kalimat, dan kata. Contohnya mendengar nyanyian, mendengar bunyi alat musik,
mendengarkan cerita, mengikuti tempo suara dengan tepuk tangan, menebak lagu, mengetahui
asal bunyi, mengikuti perintah verbal.
7. Aspek visual
Perkembangan kemampuan terkait visual, seperti penglihatan, perhatian, dan pengamatan.
Contohnya adalah menyusun puzzle, menyusun balok, mengenali nama benda, dan mengenali
angka dan huruf.
8. Aspek taktil
Perkembangan kemampuan terkait indra peraba atau mengenali tekstur sehingga memiliki
kesadaran akan tekstur benda. Contoh aktivitasnya seperti bisa membedakan tebal tipis,
membedakan panas dingin, bermain air, bermain pasir, atau meremas kertas.
9. Aspek kinestetik
Aspek ini berhubungan dengan kemampuan kelancaran gerak motorik halus. Contoh aktivitas
aspek kinestetik adalah melukis, menggunting, berjalan, berlari, dan melompat.
10. Aspek aritmatika
Perkembangan kemampuan terkait kemampuan berhitung dan kemampuan dasar matematika
bagi anak usia dini. Contoh aktivitasnya adalah menghitung benda, mengenali angka,
mengumpulkan benda sesuai jumlah angka, atau menjalankan prosedur matematika dasar
(tambah, kali, kurang, dan bagi).
11. Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasa untuk anak usia dini meliputi empat pengembangan yaitu menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Pengembangan tersebut harus dilakukan seimbang agar
memperoleh perkembangan yang optimal.
12. Perkembangan emosional
Perkembangan emosional anak termasuk mengenali apa perasaan dan emosi yang mereka alami,
mengerti bagaimana dan mengapa hal itu terjadi, mengenali perasaan sendiri dan orang lain, dan
mengembangkan cara yang efektif dalam mengelolanya. Seiring dengan pertumbuhan anak,
perkembangan emosionalnya juga akan menjadi semakin kompleks tergantung dengan
pengalaman yang didapatkannya. Karena itulah, mengembangkan kemampuan untuk mengelola
emosi akan menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan mental anak.

13. Perkembangan seni


Pengembangan aspek seni pada anak, terutama usia dini sangat penting karena bisa
mengembangkan kreativitas. Sehingga anak lebih mudah mengeluarkan ide-ide baru. Selain itu,
belajar seni pada anak usia dini juga bisa melatih kerja sama antara anak dengan orang lain.
Manfaat pengembangan aspek seni pada anak usia dini yaitu bisa mengembangkan kreativitas.
Melalui seni, seorang anak memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Apalagi jika seni yang diajarkan pada anak dilakukan bersama dengan permainan, tentu anak
lebih senang dan tidak mudah bosan.Kegiatan yang berhubungan dengan seni seperti
menggambar atau mewarnai bisa merangsang anak untuk berimajinasi. Selain itu, kegiatan yang
berhubungan dengan seni juga bisa mengasah kemampuan anak agar bisa mewujudkan
imajinasinya.

3. Hubungan STPPA dengan Pengembangan Kurikulum


Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan seperti yang sudah dipaparkan di
atas, yang terdiri dari:
a. Pengembangan nilai agama dan moral
b. Pengembangan fisik motorik
c. Pengembangan kognitif
d. Pengembangan bahasa,
e. Pengembangan sosial-emosional
f. Pengembangan seni

4. Konsep/teori/istilah pada modul yang memiliki perbedaan dengan pengetahuan awal Anda (miskonsepsi)

5. Konsep/teori/istilah pada modul yang masih sulit Anda pahami atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut
(sebagai bahan diskusi)

6. Setelah membaca modul, apa yang Anda harapkan/yang akan Anda lakukan di/pada tempat Anda bekerja saat
ini?

……….., ……………….. 2022


Mahasiswa

……

Anda mungkin juga menyukai