Oleh :
Nama : Robiatul Adawiah
Kelas : XII
Keujuran : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
E-mail : robiahtuladawiah43@gmail.com
Mengetahui
Sarmini, SE Sarmini, SE
Kepala Sekolah
I
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahnya-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan
portofolio matematika dengan judul “jarak dalam ruang”
Dalam menyusun laporan ini saya menghadapi banyak rintangan dan
hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua dapat
terselesaikan. Oleh karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis
mengungkapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu saya
diantaranya
Kepada :
1. Kedua Orang Tua, yang selalu memberikan do’a dan kasih sayangnya.
2. Bapak Yusra Satria, S.Pd,selaku Kepala Sekolah SMK TEKNINDO
JAYA.
3. Ibu Sarmini, SE, selaku Wali Kelas XII Otomatisasi Tata Kelola
Perkantoran dan Guru bIdang Dasar Keahlian.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya dan
menjadi saran pembelajaran kita semua demi kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Semoga segala bentuk bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak
bernilai amal ibadah dan mendapat imbalan yeng berlipat ganda dari Allah SWT.
Amiin
Robiatul Adawiah
II
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH…………………………………….………I
KATA PENGANTAR……………………………...……………………………..…
II
DAFTAR ISI………………………………………..…………………………........III
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………
1
1.1 Latar Belakang………………………...……..………………………........1
1.2 Rumusan Masalah…………………………...……………………….........1
1.3 Tujuan……………………………………….…………...………….…….1
BAB II ISI…………………………………………………………………………… 2
2.1 Pembahasan ………………………………………………………………
2
2.2 Pengertian Sistem Kearsipan ……………………………………………..
3
2.3 Menentukan Alat dan Bahan Kearsipan ………………………………….
4
2.4 Prosedur pengelolaan surat ……………………………………………..
12
BAB III……………………………………………………………………………...
14
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 14
3.2 Saran……………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 15
III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penataan Sistim Arsip dalam suatu organisasi memiliki kedudukan yang
sangat penting, dalam era globalisasi informasi. Sebab era Globalisasi sekarang
ini pertumbuhan informasi yang berwujud dari baik yang di terima maupun yang
di ciptakan oleh suatu organisasi berkembang pesat sejalan dengan informasi itu
sendiri. Setiap organisasi pemerintahan maupun swasta dalam melakukan
penataan pengelolaan kearsipan di landasi dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku demi mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Dengan kata lain filling
(mengarsip surat) adalah proses pengaturan dan penyimpanan bahan-bahan secara
sistematis, sehingga bahanbahan tersebut dengan mudah dan cepat dapat
ditemukan kembali setiap kali diperlukan. Jadi, pekerjaan filing atau arsip bukan
hanya menyimpan dan menyusun seluruh surat-surat, dokumen-dokumen,
laporan-laporan secara teratur, tetapi pekerjaan itu meliputi juga mencarinya dan
mengeluarkan dari arsip dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
BAB II
ISI
2.1 Pembahasan
Arsip adalah kumpulan dokumen bersejarah dalam format apapun atau
fasilitas fisik tempat mereka disimpan. Arsip biasanya berisi sumber-sumber
primer yang terakumulasi selama masa hidup suatu organisasi atau individu,
kemudian disimpan untuk menunjukkan ke orang lain fungsi organisasi atau
individu tersebut.
Tapi, arsip berbeda dengan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan. Arsip
memiliki ciri khusus, seperti arsip harus autentik dan terpercaya sebagai alat bukti
sah, informasinya utuh dan sesuai asal-usul serta aturan asli.
Menurut KBBI
2
2.2 Pengertian Sistem Kearsipan
Ini berarti arsip dikelompokkan berdasarkan waktu pembuatan. Baik itu tahun, bulan
atau hari. Semua ditata secara detail dan terorganisir. Memudahkan saat mencari
track record di waktu tertentu. Sistem ini digunakan apabila kegiatan surat-menyurat
belum begitu banyak, agar semua surat dapat disatukan dan diarsipkan dalam satu file
untuk tiap periode tertentu, misalnya dalam satu bulan. Namun apabila kegiatan suatu
perusahaan atau organisasi sudah berkembang menjadi lebih luas dan lebih padat
frekuensinya serta menyangkut berbagai aspek sehingga masalahnya lebih beraneka
ragam, maka sistem ini menjadi kurang memadai untuk diterapkan.
Tujuan adanya penataan sistem penyimpanan arsip yaitu :
Agar arsip dapat disimpan dan ditemukan kembali dengan cepat dan tepat.
Menunjang terlaksananya penyusutan arsip dengan efektif dan efisien.
Untuk menjadikan setiap record tersebut lebih mudah dicari apabila
dibutuhkan untuk referensi.
Menjaga bahan-bahan arsip itu, agar setiap historis dari perusahaan maupun
individu dapat ditempatkan di suatu tempat tertentu, baik dalam kelompok,
subyek, daerah, maupun bersamaan.
Memudahkan pencarian arsip, jika sewaktu-waktu diperlukan.
Untuk lebih mengembangkan atau lebih menguntungkan apabila bahan arsip
itu ditempatkan secara permanen demi untuk kelancaran tugas perusahaan
atau kantor selama waktu arsip tersebut digunakan.
Tidak semua arsip mempunyai nilai guna yang abadi, maka tidak semua berkas harus
disimpan secara terus menerus, melainkan ada sebagian arsip yang perlu dipindahkan,
atau bahkan dimusnahkan. Dikarenakan tidak semua arsip mempunyai nilai guna
yang abadi, maka tidak semua berkas harus disimpan secara terus menerus,
melainkan ada sebagian arsip yang perlu dipindahkan, atau bahkan dimusnahkan.
Perkembangan teknologi dan informasi saat ini dapat mengubah proses kearsipan
dengan lebih praktis, cepat dan mudah. Arsip-arsip dapat disimpan dalam bentuk
digital berupa mikro film, CD, DVD, hard disk dan sebagainya yang dapat
menghemat ruang dan biaya.
Peralatan kearsipan adalah alat atau sarana yng digunakan dalam bidang
kearsipan. Peralatan ini pada umumnya tahan lama (dapat digunakan bertahun-tahun)
karena dibuat dengan bahan-bahan yang kuat seperti logam, kayu, alumunium, besi,
plastik, dsb.
1. Filling Cabinet
Filling cabinet yaitu lemari arsip yang terdiri dari laci, antara 1-6 laci; tetapi
yang paling banyak di gunakan adalah 4 dan 5 laci. Setiap laci dapat menampung
kurang lebih 5.000 lembar arsip ukuran surat yang di susun berdiri tegak lurus
(vertikal) berderet kebelakang. Filling Cabinet berguna untuk menyimpan arsip atau
berkas yang masih bersifat aktif. Sebelum arsip di simpan ke laci, terlebih dahulu
arsip-arsip tersebut di masukan ke dalam folder atau folder gantung (hanging folder).
penyimpanan arsip dalam laci sebaiknya tidak ketat padat, karena di perlukan ruang
longgar untuk memudahkan dalam memasukan dan mengeluarkan arsip ke dan dari
laci. Penyimpanan arsip yang terlalu padat di samping membuat pekerjaan pencarian
menjadi sulit, juga dapat merusak arsip yang ada di dalamnya.
2.Rotary
3. Lemari Arsip
Lemari arsip adalah lemari tempat menyimpan arsip dalam berbagai bentuk
arsip. Lemari ini dapat terbuat dari kayu atau juga besi yang di lengkapi dengan daun
pintu yang menggunakan engsel, pintu dorong, atau menggunakan kaca. Penyusunan
arsip dapat di lakukan dengan cara berdiri menyamping (lateral) dengan terlebih
dahulu arsip dimasukkan kedalam ordner atau dengan cara di tumpuk mendatar
(horizontal) dengan terlebih dahulu arsip di masukkan ke map.
4. Rak Arsip
Rak arsip adalah lemari tanpa pintu tempat menyimpan arsip yang di susun
secara lateral (menyamping). Arsip-arsip yang akan disimpan di rak terlebih dahulu
dimasukan ke dalam ordner atau kotak arsip. Ordner atau kotak arsip ditempatkan di
rak arsip sehingga tampak punggung dari ordner atau kotak arsip, yang ada di dalam
nya. Rak arsip dapat di buat dari kayu atau besi.
5. Map Arsip
Map arsip adalah lipatan yang terbuat dari karton/kertas tebal atau plastik
yang digunakan untuk menyimpan arsip/surat-surat. Arsip yang disimpan tidak terlalu
banyak, berkisar 1-50 lembar. Sebaiknya arsip jangan sampai disimpan terlalu banyak
sehingga map sulit ditutup. Map arsip ada beberapa macam, antara lain sebagai
berikut.
Stopmap folio, yaitu map yang terdapat daun pentup pada setiap sisinya.
Daun penutup ini berfungsi untuk menopang surat yang ada di dalamnya
agar tidak jatuh. Pada umumnya, stopmap folio digunakan untuk
menyimpan arsip yang sudah inaktif, di mana map yang berisi kumpulan
arsip ini akan dibendel atau diikat dengan menggunakan tali.
Map snelhecter, yaitu map yang mempunyai penjepit di tengah map. Map
ini tidak mempunyai daun penutup. Untuk menopang arsip/surat yang ada
didalamnya menggunakan penjepit. Arsip yang disimpan pada umumnya
yang bersifat inaktif, tetapi dapat juga untuk menyimpan arsip aktif. Arsip
yang ditempatkan di dalamnya terlebih dahulu harus dilubangi dengan
menggunakan perforator.
Folder, yaitu map tanpa dilengkapi dengan daun penutup. Map ini berupa
lipatan kertas tebal/plastik saja. Karena tidak ada daun penutupnya, maka
map ini funginya untukmenyimpan arsip yang selanjutnya akan
dimasukkan ke dalam kotak arsip secra vertikal. Map ini mempunyai tab
(bagian yang menonjol pada posisi atas) untuk menuliskan judul/label
tentang arsip yang ada di dalam folder tersebut.
Hanging folder, yaitu folder yang mempunyai besi penggantung. Besi
penggantung inidipasang pada gawang yang ada di filling cabinet.
Hanging folder juga mempunyai tab untuk menuliskan kode atau indeks
arsip yang ada di dalamnya.
6. Guide
Lembaran kertas tebal atau karton yang digunakan sebagai penunjuk dan atau
sekat/pemisah dalam penyimpanan arsip. Guide terdiri dari dua bagian, yaitu sebagai
berikut :
Tab guide, yaitu bagian yang menonjol untuk menuliskan kode-kode, tanda-tanda,
atau index (pengelompokan) arsip.
Badan Guide, fungsinya untuk menopang arsip-arsip yang ada di belakang nya. Guide
ditempatkan di depan folder jika penyimpanan arsip menggunakan filing cabinet, atau
dapat juga di depan arsip jika penyimpanan menggunakan ordner atau map
snelhecter.
7. Ordner
Ordner adalah map besar dengan ukuran punggung sekitar 5 cm yang didalam
nya terdapat besi penjepit. Arsip yang akan di simpan didalam ordner terlebih dahulu
di lubangi dengan menggunakan perforator. Ordner terbuat dari karton yang sangat
tebak sehingga cukup kuat jika diletakan secara lateral pada lemari arsip atau rak
arsip. Ordner dapat memuat kurang lebih 500 lembar arsip surat.
8. Stapler
Stapler kecil, yaitu stapler yang bentuknya kecil dan mampu membendel
maksimum 10 lembar kertas.
Stapler sedang, yaitu stapler yang bentuknya sedang dan mampu membendel
10-20 lembar kertas.
Stapler besar, yaitu stapler yang bentuknya besar dan mampu membendel
lebih dari 20 lembar kertas.
9. Perforator
10. Numerator
Numerator kecil, yaitu numerator yang ukuran angkanya kecil dan terdiri dari
4-6 digit.
Numerator besar, yaitu numerator yang ukuran angkanya lebih besar dan
terdir lebih dari 6 digit.
Numerator digerakkan dengan tangan. Cara kerja dan komponennya mekanis.
Terdapat pengatur angka rangkap, dan membuat angka secaraa otomatis
dengan cara menekannya. Jika tidak digunakan, numerator harus disimpan di
tempat tertutup dan kering. Adapun cara kerja numerator sebagai berikut:
Alat sortir adalah alat yang digunakan untuk memisahkan surat atau warkat
yang diterima, diproses, dikirimkan, dan disimpan ke dalam folder masing-masing.
Alat sortir mempunyai beragam bentuk dan bahan. Ada yang berbentuk rak, kotak,
bertingkat, dsb. Alat sortir ini terbuat dari berbagai bahan misalnya logam, kayu,
plastik atau karton.
12. Label
Label adalah alat yang digunakan untuk memberi judul pada map /folder yang
biasanya diletakan pada tab dari sebuah folder/guide.Label terbuat dari bahan kertas
dengan berbagai ukuran dan mempunyai perekat pada bagian belakang,sehingga tidak
perlu diberi lem lagi ketika ingin menempelkan label pada tempat yang di inginkan.
13. Tickler File
Tickler file adalah alat semacam kotak yang terbuat dari kayu atau besi baja
untuk menyimpan arsip berbentuk kartu atau lembaran yang berukuran kecil, seperti
lembar pinjam arsip, atau kartu-kartu lain yang mempunyai jatuh tempo. Namun
demikian, tickler file bisa saja digunakan untuk menyimpan kartu namaatau kartu
perpustakaan. Di bagian dalam tickler file dilengkapi dengan guide atau pembatas.
Tickler file berfungsi sebagai alat pengingat bagi petugas arsip.
Cardex adalah alat yang digunakan untuk menyimpan kartu index dengan
menggunakan laci-laci yang dapat ditari keluar memanjang.Di dalam Cardex terdapat
smacam kantung plastik tempat menyimpan kartu index .Alat ini terbuat dari bahan
besi baja.
15.Rak/Laci Kartu
Rak/laci kartu adalah laci-laci yang disusun secara teratur dalam rak,untuk
menyimpan kartu-kartu ukuran kecil yang disusun secara vertikal.Alat ini terbuat dari
kayu dan banyaknya laci dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.
Alat penympanan khusus adalah alat yang digunakan untuk menyimpan arsip
dalam bentuk-bentuk yang khusus seperti flasdisk, CD(Compact Disk),kaset,dan
sebagainya.Alat ini mempunyai beragam bentuk dan desain,karena sangat tergantung
dari perkembangan kemajuan teknologi.Sebelum ada flasdisk ,untuk menyimpan data
elektronik digunakan discat.Alat ini dapat terbuat dari logam dan plastik. Alat-alat
tersebut diatas sangat memungkinkan untuk mengalami perkembangan,desain
maupun jenisnya,karena mengikuti perkembangan teknologi yang juga semakin
berkembang.
1. Kartu Index
Kartu index adalah kartu yang berisi identitas suatu arsip/warkat yang
disimpan ,gunanya sebagai alat bantu untuk menemukan arsip. Kartu indeks dapat
dibuat dengan ukuran 12,5 cm x 7,5 cm. Kartu indeks digunakan apabila arsip yang
disimpan menggunakan system penyimpanan subjek,tanggal,wilayah, dan nomor.
Kartu indeks tidak digunakan jika asrip/dokumen dengan menggunakan system abjad.
Hal ini disebabkan kartu indeks dibuat untuk membantu menemukan arsip apabila
petugas atau si peminjam lupa tentang judul/caption/kode dari surat yang akan
dipinjam.
10
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu menemukan arsip
selain kartu indeks adalah dengan menggunakan kartu tunjuk silang. Kartu tunjuk
silang adalah suatu petunjuk yang terdapat pada tempat penyimpanan yang berfungsi
untuk menunjukkan tempat (map) dari suatu dokumen/arsip yang dicari pada tempat
yang ditunjukkan. Kartu tunjuk silang dapat dibuat dengan ukuran 12,5cm x 7,5cm.
Buku yang digunakan untuk mencatat penyimpanan arsip adalah Analisa Kebutuhan
Peralatan dan Perlengkapan Kearsipan
11
2.4 Prosedur pengelolaan surat
Pengurusan surat adalah kegiatan penanganan surat masuk dan surat keluar
yang melalui beberapa proses lebih lanjut hingga pengiriman surat keluar.
Pengelolaan surat masuk menurut Wursanto, (2006:232) “pengelolaan surat masuk
adalah unit-unit yang terlibat dalam proses pengolaan surat masuk yang terdiri dari
unit penerima, unit penyortir, unit pencatat, unit pengarah, unit pengolah dan unit
penata arsip”.
2.4.1 Prosedur pengurusan surat masuk dengan buku agenda
Prosedur pengurusan surat masuk dengan menggunakan buku agenda menurut
Sedianingsih (2010:86) meliputi beberapa langkahyaitu :
a) Menyortir atau memisahkan Surat yang diterima diperiksa kebenaran
alamatnya dan dikelompokkan sesuai dengan jenis surat.
b) Membuka surat Surat yang boleh dibuka oleh sekretaris hanyalah
surat dinas kecuali surat pribadi atas seizin atasan.
c) Mengeluaran dan memeriksa isi surat, Surat setelah dibuka diperiksa
alamat, nama pengirim tanggal dan lampiran jika nama pengirim tidak
ada dicari pada sampulnya.
d) Pencatatan Setelah surat dicap dan diberi tanggal di catat di dalam
buku agenda. Langkah selanjutnya membaca dan menyampaikan surat
kepada pimpinan.
e) Distribusi ke departemen lain dan menjawab surat pada saat pimpinan
tidak di tempat.
DAFTAR PUSTAKA
https://kel11sistemkearsipanoffgg.wordpress.com/materi/menentukan-alat-dan-
bahan-kearsipan/
https://kel11sistemkearsipanoffgg.wordpress.com/materi/menentukan-alat-dan-
bahan-kearsipan/
https://www.pelatihan-sdm.net/mengelola-sistem-kearsipan-di-tempat-kerja/
https://brainly.co.id/tugas/6162157
https://www.academia.edu/6337593/Makalah_kearsipan
15