Tartila
25 Oktober 2022
1
Outline
• Penilaian awal kegawatdaruratan pada GgGA
• Tatalaksana kegawatdaruratan pada GgGA
• Evaluasi penyebab (diagnostik) pada GgGA
• Tatalaksana penyebab sesuai diagnostic di PICU
2
Penilaian kegawatan
pada anak (SAGA)
• Penampilan: Tonus, interaksi, dapat
ditenangkan atau tidak, pandangan
mata, menangis/bicara
• Usaha napas: Posisi, retraksi, napas
cuping hidung, suara napas
tambahan
• Sirkulasi: Pucat, kebiruan, mottled
3
Penilaian Kegawatan
pada anak (SAGA)
• Stabil
• Kegawatan neurologis atau
metabolik
• Distress napas
• Gagal napas
• Syok
• Gagal kardiorespirasi
4
Etiologi?
GgGAPA
Timeline Perjalanan Penyakit GgGAPA
6
A boy 3 y 11 mo, 15 kg, 89 cm
Decrease urination
Diarrhea and fever (39oC) Na/K/Cl : 118/5/88
Lab exam: Hb 11.5 mg/dL, Med: Frusemide,
Leucocyte 9.300/ul, spironolactone,
Platelet 214.000/uL dexamethason
6 day p.a 2 day p.a
CM CM CM CM Somnolent
BP p50-p90 BP p95 BP p95 Bp > 99 Tonic clonic Seizure 3 times – Pupile
Diuresis 0 cc/kg/h Diuresis 0 cc/kg/h Diuresis 0 cc/kg/h Diuresis 0 cc/kg/h mydriatic 5mm/5mm, slow response
to light
Bp > p99
BAK
terakhir?
9
Jumlahnya?
Penilaian setelah SAGA
• Primary survey: airway ; breathing; circulation; disability, exposure
dan anamnesis singkat
Tatalaksana sesuai kegawatan yang ditemukan
10
Stabilisasi ABC
• Airway : Pastikan patensi jalan napas
• Breathing. : Dapat ditemukan pola napas kussmaul atau pada kondisi lebih lanjut dapat ditemukan
bradipneu. Pertimbangkan untuk intubasi dengan premedikasi dexmedetomidine 0,5- 1 mcg/kg selama 10-
20 menit atau midazolam 0,2 mg/kgBB IV bolus (Hindari pemberian ketamin karena memperberat
hipertensi). Minimal sedasi pada pasien yang diintubasi dan membutuhkan ventilator mekanik.
• Circulation :Umumnya ditemukan hipertensi, bukan hipotensi. Pastikan status hemodinamik pasien.
Hindari loading cairan, berikan restriksi cairan sesuai IWL (400 mL/m2 LPT). Bila didapatkan hipertensi
(tekanan darah ³ P95) segera mulai pemberian antihipertensi nicardipine iv (dosis pada bagian
medikamentosa antihipertensi) dengan target hipertensi grade I.
11
Evaluasi Penyebab pada GgGA
Secara ringkas, pemeriksaan berikut ini dapat dilakukan secara bertahap sesuai tingkat pelayanan kesehatan
(Puskesmas/klinik atau RS) yang menerima pertama kali:
1. Menegakkan diagnosis: darah perifer lengkap, morfologi darah tepi, fungsi ginjal (BUN/ureum, kreatinin),
urinalisis.
2. Melengkapi evaluasi penyebab GgGA/AKI: elektrolit (natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfat), asam urat,
analisis gas darah, fungsi hati (SGOT, SGPT), penanda inflamasi (CRP, prokalsitonin, ferritin, IL-6, LED, LDH),
penanda koagulopati (D-dimer, fibrinogen). fungsi hati (SGOT, SGPT), urinalisis, dan pencitraan (termasuk
USG doppler ginjal).
3. Evaluasi etiologi infeksi: antibodi SARS CoV-2, serologi Leptospira, ASTO, apusan nasofaringeal dan rektal,
serta pemeriksaan kultur mikroorganisme (dari tempat steril, darah, urine).
4. Evaluasi kemungkinan intoksikasi
12
Tatalaksana sesuai penyebab
INTOKSIKASI SEBAB LAIN-LAIN
MISC
13
ALUR IDENTIFIKASI DAN RUJUKAN KASUS
14
TERIMA KASIH
15