Anda di halaman 1dari 15

Kegawatdaruratan dan Aspek ICU Anak

Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal

Tartila

25 Oktober 2022

1
Outline
• Penilaian awal kegawatdaruratan pada GgGA
• Tatalaksana kegawatdaruratan pada GgGA
• Evaluasi penyebab (diagnostik) pada GgGA
• Tatalaksana penyebab sesuai diagnostic di PICU

GgGA: Gangguan Ginjal Akut


GgGAPA: Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal

2
Penilaian kegawatan
pada anak (SAGA)
• Penampilan: Tonus, interaksi, dapat
ditenangkan atau tidak, pandangan
mata, menangis/bicara
• Usaha napas: Posisi, retraksi, napas
cuping hidung, suara napas
tambahan
• Sirkulasi: Pucat, kebiruan, mottled

3
Penilaian Kegawatan
pada anak (SAGA)
• Stabil
• Kegawatan neurologis atau
metabolik
• Distress napas
• Gagal napas
• Syok
• Gagal kardiorespirasi

Tatalaksana sesuai kegawatan yang ditemukan

4
Etiologi?

GgGAPA
Timeline Perjalanan Penyakit GgGAPA

Demam Riwayat Pengobatan Oliguria/Anuria

Kencing anak mulai


Peningkatan ureum dan
Diare/Muntah berkurang, dengan
kreatinin
atau tanpa
Perubahan
kesadaran/perilaku Penurunan Kesadaran
Batuk/pilek
(tahap lanjut)

Kegawatan umum Kegawatan spesifik* 5


Contoh Kasus

6
A boy 3 y 11 mo, 15 kg, 89 cm

Decrease urination
Diarrhea and fever (39oC) Na/K/Cl : 118/5/88
Lab exam: Hb 11.5 mg/dL, Med: Frusemide,
Leucocyte 9.300/ul, spironolactone,
Platelet 214.000/uL dexamethason
6 day p.a 2 day p.a

8 day p.a 4 day p.a Day of admission


Minimal urine
Hospitalization
Diarrhea 3 times/day Increase Ur/Cr
Vomiting + fever
Patient compos mentis
Inadequate intake

Previously healthy child


No history congenital anomaly of kidney and urinary tract
IgG COVID positive
PCR COVID negative
Blood culture negative
7
Follow up
D1 (02/10) D2 (03/10) D3 (04/10) D4 (05/10) D5 (06/10)

CM CM CM CM Somnolent
BP p50-p90 BP p95 BP p95 Bp > 99 Tonic clonic Seizure 3 times – Pupile
Diuresis 0 cc/kg/h Diuresis 0 cc/kg/h Diuresis 0 cc/kg/h Diuresis 0 cc/kg/h mydriatic 5mm/5mm, slow response
to light
Bp > p99

Hb 11.65 mg/dL; Leu 13,500/ uL Leu 12550


Neu 83.9%; Lymph 8.4% Neu 77.1%; Lymph 9.9%
CRP 24.8 CRP
Ferritin 236 Ferritin 306,21
IL-6 21.31
IgG 931

Plt 328.000 Plt 409.000


Normal PT/PTT Normal PT/PTT
Fibrinogen 273 Fibrinogen 356,2
D-dimer 8.840 Echo: Normal heart, no dilated D-dimer 3640
ATIII not yet a. coronary ATIII 112,5 %
Protein C 49,5 %
Protein S 49 %
US doppler kidney: normal
Osm 330 Ur/Cr 134,8/5,8
Na/K 116/4.6 Na/K 124/4.9
Ur/Cr 237/8.2
pH 7.31/pCO2 24.2 pH 7.32/pCO2 31.7
BE -11.5 BE -7.9
Lactate 0.7
Troponin I 17.2
AST/ALT 95/161
Cefoperazone Cefoperazone Cefoperazone Cefoperazone Cefoperazone
Methylprednisolone 2 mg/kgBW iv Methylprednisolon 1 mg/kgBW Methylprednisolon 1 mg/kgBW Methylprednisolon 1 mg/kgBW Methylprednisolon 1 mg/kgBW
Furosemide 1 mg/kgBB/hr SLED HD Phenytoin iv 8
SAGA pada pasien
GgGAPA umumnya
kesan stabil

BAK
terakhir?
9
Jumlahnya?
Penilaian setelah SAGA
• Primary survey: airway ; breathing; circulation; disability, exposure
dan anamnesis singkat
Tatalaksana sesuai kegawatan yang ditemukan

• Secondary survey: anamnesis lengkap dan pemeriksaan sistematis


secara detail

Tatalaksana sesuai working diagnosis

10
Stabilisasi ABC
• Airway : Pastikan patensi jalan napas

• Breathing. : Dapat ditemukan pola napas kussmaul atau pada kondisi lebih lanjut dapat ditemukan
bradipneu. Pertimbangkan untuk intubasi dengan premedikasi dexmedetomidine 0,5- 1 mcg/kg selama 10-
20 menit atau midazolam 0,2 mg/kgBB IV bolus (Hindari pemberian ketamin karena memperberat
hipertensi). Minimal sedasi pada pasien yang diintubasi dan membutuhkan ventilator mekanik.

• Circulation :Umumnya ditemukan hipertensi, bukan hipotensi. Pastikan status hemodinamik pasien.
Hindari loading cairan, berikan restriksi cairan sesuai IWL (400 mL/m2 LPT). Bila didapatkan hipertensi
(tekanan darah ³ P95) segera mulai pemberian antihipertensi nicardipine iv (dosis pada bagian
medikamentosa antihipertensi) dengan target hipertensi grade I.

11
Evaluasi Penyebab pada GgGA
Secara ringkas, pemeriksaan berikut ini dapat dilakukan secara bertahap sesuai tingkat pelayanan kesehatan
(Puskesmas/klinik atau RS) yang menerima pertama kali:
1. Menegakkan diagnosis: darah perifer lengkap, morfologi darah tepi, fungsi ginjal (BUN/ureum, kreatinin),
urinalisis.
2. Melengkapi evaluasi penyebab GgGA/AKI: elektrolit (natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfat), asam urat,
analisis gas darah, fungsi hati (SGOT, SGPT), penanda inflamasi (CRP, prokalsitonin, ferritin, IL-6, LED, LDH),
penanda koagulopati (D-dimer, fibrinogen). fungsi hati (SGOT, SGPT), urinalisis, dan pencitraan (termasuk
USG doppler ginjal).
3. Evaluasi etiologi infeksi: antibodi SARS CoV-2, serologi Leptospira, ASTO, apusan nasofaringeal dan rektal,
serta pemeriksaan kultur mikroorganisme (dari tempat steril, darah, urine).
4. Evaluasi kemungkinan intoksikasi

12
Tatalaksana sesuai penyebab
INTOKSIKASI SEBAB LAIN-LAIN

MISC

13
ALUR IDENTIFIKASI DAN RUJUKAN KASUS

14
TERIMA KASIH

15

Anda mungkin juga menyukai