Anda di halaman 1dari 5

Ika Anidhita_LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1 Kurangnya Berdasarkan hasil Kajian Literatur : Kekuatan (Strengths) & Peluang
penguasaan analisis akar penyebab (Oportunities) metode make a match
kosakata dalam masalah, ditentukan Wardah (2022) mengemukakan model pembelajaran harus efektif sehingga 1. Siswa terlibat langsung dalam
pembelajaran bahwa akar penyebab tercipta suasana belajar yang kondusif dan memberi kesempatan kepada siswa menjawab soal yang disampaikan
Descriptive text masalah adalah : untuk berlatih memecahkan masalah yang mereka hadapi. Model Make a Match kepadanya melalui kartu.
pada siswa kelas 1. Guru belum cakap ini model yang dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab 2. Meningkatkan kreativitas belajar
VII SMP dalam menentukan pertanyaan dengan mencocokkan kartu – kartu yang ada ditangan siswa.
media pembelajaran mereka,proses pembelajaran akan lebih menarik dan nampak sebagian besar 3. Menghindari kejenuhan siswa
kosakata Bahasa siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran. dalam mengikuti proses belajar
Inggris yang https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/1300 mengajar.
menarik bagi siswa WARDAH, W. (2022). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR 4. Dapat menumbuhkan kreativitas
yang sesuai dengan PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI berfikir siswa, sebab melalui
karakteristik siswa PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH. LANGUAGE: Jurnal Inovasi pencocokkan pertanyaan dan
seperti puzzle, song, Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2(2), 138-146. jawaban akan tumbuh dengan
atau pictures. sendirinya
2. Guru belum terampil
memilih model- Kekuatan (Strengths) & Peluang
model pembelajaran (Oportunities) metode make a match
kosakata 1. Sulit bagi guru mempersiapkan
Bahasa Inggris yang kartu-kartu yang baik dan bagus.
menyesuaikan 2. Sulit mengatur ritme atau jalannya
dengan kemampuan proses pembelajaran,
dan karakteristik 3. Siswa kurang menyerap makna
siswa di dalam kelas pembelajaran yang ingin
3. Guru hanya disampaikan karena siswa merasa
mengandalkan hanya sekedar permainan saja.
buku-buku teks 4. Sulit untuk mengkonsentrasikan
dalam pengajaran anak.
kosakata Bahasa
Inggris di kelas dan
tidak berusaha Tirtanawati (2021) mengemukakan bahwa salah satu metode pembelajaran Kekuatan (Strengths) & Peluang
mencari sumber- yang mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai materi dan terlibat secara (Oportunities) metode take and give
sumber belajar lain aktif dalam menyampaikan materi yang mereka terima ke siswa yang lain secara
yang mendukung berulang-ulang adalah metode Take and Give. Tujuan metode ini yaitu  Siswa akan lebih cepat memahami
penguasaan menciptakan situasi belajar yang aktif dan antusias serta menumbuhkan suasana penguasaan materi dan informasi
kosakata Bahasa kelas dari pasif menjadi aktif, penuh dengan semangat sehingga siswa mudah karena mendapatkan informasi
Inggris siswa mengingat materi khususnya Vocabulary. dari guru dan siswa yang lain.
4. Guru kurang https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/Prosiding/article/view/1151
 Dapat menghemat waktu dalam
memberikan Tirtanawati, M. R. (2021). Peningkatan Penguasaan Vocabulary Bahasa Inggris
pemahaman dan penguasaan
tantangan dan (Vocabulary) melalui Metode Pembelajaran Take and Give. Prosiding Nasional
siswa akan informasi.
latihan-latihan Pendidikan: LPPM IKIP PGRI Bojonegoro, 2(1), 134-141.
kepada siswa yang Kelemahan (Weakness) & Ancaman
bisa meningkatkan Wawancara dengan teman sejawat (Anika Antariningsih, S.Pd.) (Threats) metode take and give
kosakata siswa  Bila informasi yang disampaikan
Untuk meningkatkan penguasaan kosakata, guru dapat: siswa kurang tepat (salah) maka
1. Mengadakan permainan yang memperkaya kosakata, akan tetapi kosakata informasi yang diterima siswa
itu harus sering diulang agar terus membekas lain pun akan kurang tepat.
2. Mengadakan semacam ulangan kosakata/setor kosakata. Setiap kali
 Tidak efektif dan terlalu bertele-
pembelajaran ditunjuk satu atau dua siswa secara acak.
Wawancara dengan pakar (Okki Krisna, Pengajar Praktik CGP; Fasda tele.
Tanoto Foundation)

1. Guru perlu mendapatkan pelatihan tentang media pembelajaran yang


menarik yang sesuai dengan perkembangan jaman siswa saat ini.
2. Guru perlu mengetahui karakteristik siswa dengan melakukan asesmen
kompetensi awal untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa, juga untuk
mengetahui gaya belajar siswa sehingga guru dapat merancang
pembelajaran yang sesuai dengan siswa. Intinya guru perlu menyiapkan
pembelajaran berdiferensi
2 Rendahnya minat Berdasarkan hasil Kajian Literature : Kekuatan (Strengths) & Peluang
membaca dan analisis akar penyebab (Oportunities) metode SQ3R
memahami isi masalah, ditentukan Susanto Sri Jatmika (2022) mengungkapkan kegiatan belajar bersama dapat 1. Siswa bisa bekerja sama secara
Narrative Text bahwa akar penyebab membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar mengajar di kelas memang kelompok untuk bertukar pikiran
pada siswa kelas masalah adalah : dapat merangsang belajar aktif, namun kemampuan mengajar melalui kegiatan dalam hal memahami materi yang
IX SMP 1. Guru tidak kerjasama kelompok kecil akan memungkinkan untuk mendorong kegiatan tersedia di dalam bacaan.
mempersiapkan belajar aktif dengan cara yang khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan
rencana temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada temannya memungkinkan mereka 2. Siswa diberi petunjuk agar
pembelajaran yang memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. terbiasa berpikir secara
sesuai dengan http://fusion.rifainstitute.com/index.php/fusion/article/view/221 komprehensif terhadap bacaan
karakteristik siswa https://doi.org/10.54543/fusion.v2i09.221 sehingga menjadi lebih terlatih
sehingga model Jatmika, S. S. (2022). Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Reading dan aktif membuat pertanyaan
pembelajaran yang Comprehension Teks Narrative Melalui Model SQ3R di Kelas VII-E SMPN 1 relevan.
dilakukan tidak Cikembar Kabupaten Sukabumi. Jurnal Syntax Fusion, 2(09), 788-795. 3. Siswa didorong untuk memikirkan
menarik jawaban dari setiap pertanyaan
2. Guru belum yang muncul dari isi bacaan atau
membentuk teks.
kebiasaan membaca
yang baik kepada Kelemahan (Weakness) & Ancaman
siswa karena guru (Threats) metode SQ3R
belum memahami 1. Kurang efektif apabila
teknik-teknik diaplikaskan pada kelas dengan
membaca jumlah siswa yang terlalu banyak,
pemahaman yang karena guru tidak dapat
baik dan tepat memberikan bimbingan yang
3. Guru belum maksimal terutama ketika
menggunakan media menyusun pertanyaan.
yang menunjang 2. Siswa kurang bisa dikondisikan
pembelajaran karena atau dikendalikan saat mereka
guru hanya berdiskusi dengan teman
mengandalkan teks- sebangkunya ketika mempelajari
teks yang ada dalam bacaan dan suasana cenderung
buku cetak dan LKS ramai.

Ahmad Zuhri Rosyidi (2021) mengemukakan Problem Based Learning (PBL) Kekuatan (Strengths) & Peluang
merupakan metode yang tepat bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman (Oportunities) metode PBL
siswa khususnya pada pemahaman tentang text bahasa Inggris. 1. Menantang kemampuan siswa
http://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/9 serta memberikan kepuasan
Rosyidi, A. Z. (2021). EFEKTIFITAS METODE PBL DALAM MENINGKATKAN untuk menemukan pengetahuan
PEMAHAMAN NARATIF TEXT PADA SISWA SMA KELAS X. ALINEA: Jurnal Bahasa,
Sastra Dan Pengajarannya, 1(1), 1-9. baru bagi siswa.
Wawancara dengan teman sejawat (Anika Antariningsih, S.Pd.) 2. Meningkatkan motivasi dan
aktivitas pembelajaran siswa.
Untuk meningkatkan penguasaan reading pemahaman : 3. Mengembangkan kemampuan
1. Guru harus menggunakan teknik-teknik atau cara-cara pengajaran yang siswa untuk berpikir kritis dan
menyenangkan dan kreatif. mengembangkan kemampuan
2. Memfasilitasi siswa bekerja kelompok dalam memahami teks reading. mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
Wawancara dengan pakar (Okki Krisna, Pengajar Praktik CGP; Fasda 4. Memberikan kesempatan bagi
Tanoto Foundation) siswa untuk mengaplikasikan
1. Guru perlu pembelajaran yang menggunakan metode yang relevan dan pengetahuan yang mereka miliki
sesuai dengan materi ajar serta membuat peserta didik jadi lebih interaktif
dalam dunia nyata.
2. Guru dapat mencoba memanfaatkan IT sebagai media pembelajaran
yang menarik
3. Guru harus berani mencoba metode yang baru dalam penbelajara,. Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats) metode PBL

1. Manakala siswa tidak memiliki


niat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan
merasa enggan untuk
mencobanya.
2. Untuk sebagian siswa
beranggapan bahwa tanpa
pemahaman mengenai materi
yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah mengapa
mereka harus berusaha untuk
memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka
akan belajar apa yang mereka
ingin pelajari

Anda mungkin juga menyukai