B. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Hasil janin tidak berkembang di sertai pendarahan
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke ruang operasi dengan keluhan Mules disertai sakit kepala,
dan pasien mengatakan lemas seluruh badan sudah tidak bisa di gerakkan
kemudian di lakukan pemeriksaan di dapatkan TD : 120/80 mmhg, N :
78x/menit, Suhu 36 C, RR : 24 x/Menit
2. Pemeriksaa Fisik
c. Mata
- Simetris KA/KI
- Conjungtivitis
- Sekres : Dalam batas normal
- Purulen : Tidak terdapat purulen
- Strabismus: Tidak ada strabismus
- Joundic : Tidak ada joundic
- Gerakan bola mata : Tidak ada kelainan pada gerakan pada
bola mata.
d. Hidung
- Bentuk : Simetris
- Cuping Hidung : Tidak ada kelainan
e. Mulut , Gusi, dan Gigi
- Bentuk mulut : Tidak ada kelainan, mukusa bibir kering
- Saliva : Mulut terasa pahit
- Palatum : Tampak Kering
- Lidah : Tampak kering, kotor, merah bagian belakang
f. Telinga
- Bentuk : Simetris KA/KI
- Cairan : Masih dibatas normal
g. Tengkuk : Normal (tidak ada kelainan)
h. Dada : Normal (tidak ada kelainan)
i. Jantung : Dalam batas normal
j. Genetalia : Tidak ada kelainan pada genetalia
k. Ekstreamitas : Tidak ada kelainan
l. Kulit : Kemerahan
3. Pemeriksaan Penunjang
LABORATORIUM
RONTGEN
USG
EKG
4. Therapi
RL 2× 1000 Ml
Recofol 20 mg
WFD RL 20 ML
Ranitidin 2 amp
Ondansection
Cefaxomine
5. Pathofisiologi
Sekitar 5-6 hari setelah konsepsi pada manusia, zigot yang terbentuk akan
berkembang menjadi blastosis. Sel prifer dari blastosis ini akan berdiferensiasi
menjadi dua lapisan yaitu trofoblas seluler dan sinsitiotrofoblas yang kemudian
menginvasi endometrium dan pembuluh darah uterus. Kedua jaringan yang berkaitan
dengan mesoderm ektraembrional ini merupakan awal mula terbentuknya plasenta.
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1
Hipovolemia
Intervensi :
1. Kaji penyebab terjadinya perdarahan(abrasi plasenta, plasenta previa, merokok,
penggunaan kokain, PIH (pregnance induced hiertention).
2. Kaji secara akurat kemunginan harapan hidup janin, kaji juga kapan menstruasi
terakhir ibu, prioritaskan pelaporan yang didapat dari Ultrasound atau riwayat
obstetrik.
3. Inspeksi keadaan perineum, hitung jumlah dan karkateristik perdarahan.
4. Monitor TTV
5. Lakukan persiapan prosedur emergency antepartum , partum, seperti terapi oksigen,
terapi parenteral IV dan mungkin infuse parallel.
6. Catat masukan dan pengeluaran makanan dan minuman.
7. Elevasikan ekstremitas bawah untuk meningkatkan perfusi ke organ vital dan fetus.
Diagnosa 2
Resiko pendarahan
Intervensi
1. Monitor pendarahan klien
2. Monitor waktu pembekuan darah
3. Mempertahankan bedrest saat pendarahan aktif
4. Berikan Injeksi IV, IM, SC secara tepat
5. Memberikan obat secara benar
Diagnosa 3
Intervensi
1. Pertahankan Intake dan outfut secara akurat
2. Kolaborasi dalam pemberian diuretik
3. Atur dalam pemberian produk darah
4. Monitor Tanda vital
5. Monitor hasil laboratorium yang berhubungan dengan retensi cairan, penurunan
hematoktit dan peningkatan osmolalitas urin