B. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Sesak Nafas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke ruang operasi dengan keluhan sesak nafas, kaki pasien sudah
tidak bisa di gerakkan disertai dengan penurunan kesadaran kemudian di
lakukan pemeriksaan di dapatkan TD : 145/118 mmhg, N : 93x/menit, Suhu
36 C, RR : 26 x/Menit, Diaognosa medisnya yaitu Gangguan ginjal kronik
( CKD )
2. Pemeriksaa Fisik
c. Mata
- Simetris KA/KI
- Conjungtivitis
- Sekres : Dalam batas normal
- Purulen : Tidak terdapat purulen
- Strabismus: Tidak ada strabismus
- Joundic : Tidak ada joundic
- Gerakan bola mata : Tidak ada kelainan pada gerakan pada
bola mata.
d. Hidung
- Bentuk : Simetris
- Cuping Hidung : Tidak ada kelainan
e. Mulut , Gusi, dan Gigi
- Bentuk mulut : Tidak ada kelainan, mukusa bibir kering
- Saliva : Mulut terasa pahit
- Palatum : Tampak Kering
- Lidah : Tampak kering, kotor, merah bagian belakang
f. Telinga
- Bentuk : Simetris KA/KI
- Cairan : Masih dibatas normal
g. Tengkuk : Normal (tidak ada kelainan)
h. Dada : Normal (tidak ada kelainan)
i. Jantung : Dalam batas normal
j. Genetalia : Tidak ada kelainan pada genetalia
k. Ekstreamitas : Tidak ada kelainan
l. Kulit : Kemerahan
3. Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM
2. RONTGEN
3. USG
4. EKG
4. Therapi
RL 2× 1000 Ml
Recofol 20 mg
WFD RL 20 ML
Ranitidin 2 amp
Ondansection
5. Pathofisiologi
Intervensi :
1. Monitor pola napas ( Frekuensi, kedalaman, usaha, napas )
2. Monitor bunyi napas tambahan (
3. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tlit dan chin-lift
4. Observasi Keadaan umum
5. Beri O2 sesuai kebutuhan
6. Observasi Posisi tidur
7. Kolaborasi dengan dokter
Diagnosa 2
Resiko Infeksi
Intervensi
1. Monitor dan jaga suhu ruangan 20 – 24 C
2. Verifikasi bahwa antibiotik profilaksis telah diberikan dengan tepat
3. Berikan terapi antibiotik yang sesuai
4. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistematik dan lokal
5. Monitor kerentanan terhadap infeksi
6. Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area yang mengalami edema
Diagnosa 3
Intervensi
1. Pertahankan Intake dan outfut secara akurat
2. Kolaborasi dalam pemberian diuretik
3. Atur dalam pemberian produk darah
4. Monitor Tanda vital
5. Monitor hasil laboratorium yang berhubungan dengan retensi cairan, penurunan
hematoktit dan peningkatan osmolalitas urin