Oleh :
NIM 20212164
KELOMPOK 1
1. Preceptor Klinik
Sudarman, S.Kep.,Ns.M.Kep ( )
2. Preceptor institusi
HJ Muadalifa, S.Kep.,Ners ( )
DEPERTEMEN KEPERAWATAN
2022
LAMPIRAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama Inisial Klien : Ny. S
2. Umur : 84 Tahun
3. Alamat : Sileo
4. Agama : Islam
5. Tanggal Masuk RS : 04 September 2022
6. No. RM 58 45 96
7. Diagnosa Medis : Hipoalbumin
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Penurunan kesadaran
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Klien tampak lemah dan tidak sadarkan diri.
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Keluarga Pasien mengatakan pasien memiliki riwayat
hipertensi sebelumnya, pernah jatuh di pohon kurang lebih 5 bulan yang lalu dan masuk
ruma sakit dirawat selama dua hari dengan fraktur.
4. Riwayat Penyakit Keluarga (Genogram)
84
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
G1 : Nenek dan Kakek dari kedua Orang tua sudah meninggal karena factor usia dan
terdapat penyakit Hipertensi.
B6
Breathing :
- Jalan nafas : tachipnea
- Respiration rate : 18x/menit
- Saturasi O2 : 94%
Blood :
- Tekanan darah : 160/70 mmHg.
- Nadi : 60x/menit
- Suhu : 37,5oc
- Canula intra vena : RL
Brain :
Composmentis Apatis
Delirium Somnolen
Stupor Koma
Status emosi
Gelisah Tenang
Penilaian nyeri
Akut Kronis
Lokasi :
Derajat :
Lainnya :
Bladder :
Kateter
Lainnya :
Bowel :
BB : 45 kg TB : 150 cm
Puasa Distensi
Mual muntah
Sulit menelan
Bone :
Integritas : Utuh Tidak
Tulang : Patah Tidak
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
I. Tanda-tanda Vital (Kaji Setiap Dinas)
TD HR SaO2 RR Suhu
Palpasi :
Palpasi :
- Terdapat nyeri tekan.
4. Hidung
Inspeksi :
- Lubang hidung simetris kiri dan kanan.
- Tidak tampak adanya secret/cairan.
- Tidak Nampak adanya tanda-tanda radang.
- Terpasang (NRM 8 liter)
- Terpasang selang NGT
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada sinus-sinus.
5. Mulut
Inspeksi :
- Bibir pecah-pecah, dan Nampak kotor.
- Gusi merah muda, tidak ada lesi/sariawan, lidah Nampak putih
- Tidak tampak adanya peradangan.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan.
6. Leher
Inspeksi :
- Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid/kelenjar limfe.
- Warna kulit sama dengan sekitarnya.
Palpasi :
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid/limfe
- Tidak ada nyeri tekan.
7. Thoraks
a. Jantung
Inspeksi : Terdapat alat elektroda pada dada pasien
Palpasi : pulpasi teraba pada dada pasien
Perkusi : bunyi pekak/ datar
Auskultasi : bunyi jantung Lup-dup
b. Paru-paru
Inspeksi :
- bentuknya simetris kiri dan kanan
- terlihat pergerkan otot bantu nafas
Palpasi : tidak terdapat pembengkakan pada dada
Perkusi : suara perkusi paru resonan
Auskultasi : tidak terdengar suara tambahan
8. Abdomen
Inspeksi :
- Perut Nampak datar.
- Warna kulit sama dengan sekitarnya.
- Tidak Nampak adanya massa.
Palpasi :
- Tidak teraba adanya pembesaran limfe.
- Tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi
- Terdengar suara peritaltik
9. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi :
- Terpasang infus di ekstremitas atas bagian kanan, Nampak luka di punggung
tangan bagian kiri, tampak edema ekstremitas atas bilateral tangan .
Palpasi :
- ada nyeri tekan.
- terba adanya massa.
Ekstremita bawah
Inspeksi
12/09/2022 - - - - -
12/09/2022 - - - - -
H. Terapi
- NRM (8 Liter)\
- Citicolin 500 mg/24 jam
- Zink 1x1
- B. Comp 3x1
- Plasbumin 50 ml/24 jam
- Methylprednisolon 125 ml/24jam/IV
u
- Kompres NaCl / Luka basah
- Mupirocin
- Vit. C 3x1
- Omeprazole 40 gr / 12 jam
- Cefotaksin 1 gr / 12 jam
- Ketorolac 30 mg/8 jam
- Ranitine 50 mg / 8 jam
- Asam Traneksamat 500 mg / 8 jam
- Oxytocin 2 amp / 8 jam
- Amlodipin 1x1
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
- Keluarga mengatakan napas - Irama pernafaan tidak teratur
pasien siring sesak - Frekuensi pernafasan 18x/m
- Keluarga mengatakan pasien - Pasien Nampak mengalami
belum sadar penurunan kesadaran
- Keluarga mengatakan pasien - Terpasang 02 non rebreathing mask
pernah jatuh dari pohon 8 liter
sehingga mengakibatkan - TD: 160/120 mmhg
pasien fraktur kaki kanan N: 60x/m
- Keluarga mengatakan jarang S: 37,5oc
membersihkan badan klien P: 18x/m
- Keluarga mengatakan Klien - Klien tampak lemah dan pucat
mempunyai riwayat penyakit - Kelemahan otot pada ekstremitas
hipertensi. bawah bagian kanan
- Keluarga mengatakan aktifitas klien - Tampak rentang urine 9 jam hanya
selama di rumah di bantu 100 cc.
- Keluarga mengatakan tangan dan - Kulit tampak pucat.
kaki klien bengkak - GCS : E1M4V1
Terdapat lukan di bagian punggung
tangan kiri, bokong kiri,kaki kanan ,
daun teling dan di bagian bokong
- Nampak kotor bagian kepala dan
badan klien
- Tampak kedua ekstremitas udema
- Albumin 2,5
- Reflek trisep kanan (-)
- ADL di bantu keluarga
ANALISA DATA
Nama : Ny „S‟ No. RM : 58 45 96
Umur : 84 Tahun Tanggal : 12 September 22
Dx. : Hipoalbumin
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds : Depresi pusat Ketidakefektifan pola nafas
-Keluarga mengatakan pernapasan
napas pasien siring
sesak
Do :
- Irama pernafaan
tidak teratur
- Frekuensi
pernafasan 18x/m
- HR : 60 x/menit
- Produksi urine
dalam rentang 9
jam hanya 100 cc
(Oliguria)
- Terpasang 02 non
rebreathing mask
8 liter
-
2. Ds: Peningkatan Tekanan Ketidakefetifan perfusi jaringan
-Keluarga mengatakan Intra Kranial (TK) selebral
pasien belum sadar
-Keluarga mengatakan
Klien mempunyai
riwayat penyakit
hipertensi.
Do:
-TD: 160/120 mmhg
-N: 60x/m
-S: 37,5oc
-P: 18x/m
-GCS : E1M4V1
-
3 Ds: Kelemahan anggota Hambatan mobilita fisik
- Keluarga gerak
mengatakan pasien
pernah jatuh dari
pohon sehingga
mengakibatkan
pasien fraktur di
kaki kanan
- Keluarga
mengatakan
aktifitas klien
selama di rumah di
bantu
Do
- Reflek trisep kanan
(-)
- Klien tampak
lemah
- Kelemahan otot
pada ekstremitas
bawah bagian
kanan
- ADL di bantu
keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny„S‟ No. RM : 58 45 96
Umur : 84 Tahun Tanggal : 12 September 22
Dx. : Hipoalbumin
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Depresi pusat
pernapasan
2. Ketidakefetifan perfusi jaringan berhubungan dengan selebral
Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TK)
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan
4. Kelebihan volime cairan
5.
INTERVENSI KEPERAWTAAN
Nama : Ny. “S” No. RM : 58 45 96
Umur : 84 Tahun Tanggal : 12 September 2022
Dx. : Hipoalbumin
DX. KEP TUJUAN DAN INTERVENSI DAN TTD
KRITERIA HASIL RASIONAL
Ketidakefektifan Setelah diberikan Manajemen jalan napas
pola nafas Tindakan a) Observasi
keperawatan maka 1) Monitor pola nafas
tingkat pola napas (frekuensi, kedalaman,
membaik dengan usaha nafas)
kriteria hasil : Rasional : Kecepatan
1. Kapasitas vital biasanya mencapai
meningkat kedalam pernapasan
2. Ventilasi semenit bervariasi tergantung
meningat derajat gagal napas.
3. Dispnea menurun Ekspansi dada terbatas
4. Penggunaan otot yang berhubungan
bantu napas dengan atelaksis dan
5. Frekuensi nafas atau nyeri dada.
membaik 2) Monitor bunyi nafas
6. Kedalaman nafas tambahan (mis.
membaik Gurgling, mengi,
wheezing, ronkhi
kering)
Rasional : Ronkhi dan
wheezing menyertai
obstruksi jalan
napas/kegagalan
pernapasan.
3) Monitor sputum
(jumlah, warna,
aroma)
Rasional : Untuk
mengetahui apakah
terjadi infeksi,
terdapat bakteri dalam
sputum
b) Teraupetik
1) Pertahankan
kepatenan jalan
nafas dengan head-
tilt dan chin-lift
(jaw-thrust) jika
curiga trauma
servikal)
Rasional : Untuk
memungkinkan
ekspansi paru dan
mempermudah
pernapasan.
2) Posisikan semi-
fowler atau fowler
Rasional :
meningkankan
ekspansi paru dan
memudahkan
pernapasan.
3) Berikan minum
hangat
Rasional :
Melarutkan dahak
sehingga tidak
menyumbat
tenggorokan dan
saluran nafas
c) Edukasi
1) Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari
jika tidak
kontraindikasi
Rasional : ketika
batuk tenggorokan
terasa sakit, akibat
adanya dahak. Harus
diberi pengencer
dahak
2) Anjurkan teknik
batuk efektif
Rasional : agar
mudah dikeluarkan.
d) Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
Rasional : Untuk
melebarkan bronkus
(saluran pernapasan)
dan merelaksasi otot-
otot pada saluran
pernapasan
Teraupetik
4. Hindari pemasangan
infus atau
pengambilan darah di
area keterbatasan
perfusi
5. Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
6. Hindari penekanan
dan pemasangan
torniquet pada area
yang cedera
7. Lakukan pencegahan
infeksi
8. Lakukan perawatan
kaki dan kuku
9. Lakukan hidrasi
Edukasi
10. Anjurkan berhenti
merokok
11. Anjurkan berolahraga
rutin
12. Anjurkan
menggunakan obat
penurun tekanan
darah, antikoagulan,
dan penurun
kolestro;, jika perlu
1. Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan
darah secara teratur
Hambatan Setelah dilakukan Observasi :
mobilitas fisik tindakan keperawatan 1. Identifikasi adanya
diharapkan kelemahan nyeri atau keluhan fisik
membaik dengan lainnya
kriteria hasil: 2. Identifikasi toleransi
1. Gerakan terbatas fisik melakukan
menurun ambulasi
2. Kelemahan fisik
Terapeutik
menurun
1. Fasilitasi aktivitas
ambulasi dengan alat
bantu (mis. tongkat,
kruk)
2. Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu
3. Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
ambulasi
Edukasi
1. Fasilitasi aktivitas
ambulasi dengan alat
bantu (mis. tongkat,
kruk)
2. Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu
3. Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
ambulasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI (1)
Nama : Ny. “S” No. RM : 58 45 96
Umur : 84 Tahun Tanggal : 12 September 2022
Dx. : Hipoalbumin
DX. KEP IMPLEMENTASI EVALUASI
Ketidakefekti Manajemen jalan napas Pukul 15.00
fan pola a) Observasi S : Keluarga Pasien mengatakan pasien
nafas 1. Memonitor pola nafas belum sadar.
09.00 (frekuensi, kedalaman, O : .
usaha nafas) - Terpasang elektroda pada dada
Rasional : Kecepatan pasien
biasanya mencapai kedalam - Terpasang O2 NRM 8 Liter
pernapasan bervariasi - TD : 160/120 mmHg.
tergantung derajat gagal - HR : 60x/menit
napas. Ekspansi dada - RR : 18 x/menit
terbatas yang berhubungan - GCS : E1 M4 V1
dengan atelaksis dan atau A :
nyeri dada. - Masalah belum Teratasi
2. Memonitor bunyi nafas P :
09.05 tambahan (mis. Gurgling, - Lanjutkan Intervensi
mengi, wheezing, ronkhi
kering)
Rasional : Ronkhi dan
wheezing menyertai
obstruksi jalan
napas/kegagalan
pernapasan.
b) Teraupetik
1. Memposisikan semi-fowler
09.10 atau fowler
Rasional : meningkankan
ekspansi paru dan
memudahkan pernapasan.
c) Kolaborasi
09.20 1. Mengkolaborasi pemberian
Terapi oksingen. NRM 8
liter
Ketidakefetif Perawatan Sirkulasi S:
an perfusi Observasi - Keluarga mengatakan pasien belum
jaringan 1. Memeriksa sirkulasi perifer sadar
selebral (mis. Nadi perifer, edema, - Keluarga mengatakan Klien
09.30 pengisian kapiler, warna, mempunyai riwayat penyakit
suhu, ankle brachial index). hipertensi.
2. Mengidentifikasi factor O:
risiko gangguan sirkulasi - TD: 160/120 mmhg
09.40 (mis. Diabetes, perokok, - N: 60x/m
orang tua, hipertensi, dan - S: 37,5oc
kadar kolestrol tinggi) - P: 18x/m
Teraupetik - GCS : E1M4V1
1. Menghindari pemasangan A:
infus atau pengambilan - Masalah belum teratasi.
09. 50 darah di area keterbatasan P:
perfusi - Lanjutkan Intervensi.
kolaborasi
1. Mengkolaborasi
pemberian obat penurun
10.00
tekanan darah
(Amlodipin 1x1)
Hambatan Observasi : S:
mobilitas 1. Mengidentifikasi adanya - Keluarga mengatakan pasien pernah
fisik nyeri atau keluhan fisik jatuh dari pohon sehingga
10.05 lainnya mengakibatkan pasien fraktur di kaki
2. Mengidentifikasi toleransi kanan
fisik melakukan ambulasi - Keluarga mengatakan aktifitas klien
10.10 Terapeutik : selama di rumah di bantu
1. Memfasilitasi aktivitas O :
ambulasi dengan alat bantu - Reflek trisep kanan (-)
(mis. tongkat, kruk) - Klien tampak lemah
10.15 2. Memfasilitasi melakukan - Kelemahan otot pada ekstremitas
mobilisasi fisik, jika perlu bawah bagian kanan
3. Meliibatkan keluarga untuk - GCS : E1M4V1
10.20 membantu pasien dalam A :
meningkatkan ambulasi - Masalah belum teratasi.
P:
Edukasi:
- Lanjutkan Intervensi.
1. Memfasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika perlu
10.30
2. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
kolaborasi
Edukasi:
10.30
1. Memfasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika perlu
2. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi