Anda di halaman 1dari 5

BROWNIES KERING MORINGA OLEIFERA

(BROWNIES MONA)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 :
1. FIRNA ULFIATUZ ZULFA 30320021
2. GELSA ABRIO ADY RESTIKA 30320023
3. GLORIA MARTASYA PRABOWO 30320025
4. LAILATUN NURFADLILLAH 30320034

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya jaman dan tingkat kesibukan yang juga

semakin meningkat, manusia memiliki perubahan perilaku konsumen yang semakin

tinggi, khususnya dalam hal makanan. Makanan ringan atau snack dapat dijadikan

alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi sementara. Dalam hal ini berpotensi

mendorong pengusaha untuk mengembangkan usaha makanan ringan yang memiliki

kualitas tinggi. Banyak jenis makanan ringan yang beredar di kalangan masyarakat,

khususnya di kota Kediri dengan berbagai rasa, warna, dan bentuk sehingga terlihat

menarik untuk dibeli. Namun, konsumen harus tetap waspada dalam memilih, karena

tidak sedikit dari makanan ringan yang mengandung pengawet, pewarna dan perasa

sintetis yang bila dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Hasil penelitian riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010) menyatakan masih

banyak penduduk yang tidak cukup mengonsumsi sayur dan buah – buahan. Data

menyebutkan sebanyak 93,5% penduduk usia lebih dari 10 tahun mengonsumsi sayur

dan buah – buahan di bawah anjuran (Riskesdas, 2013). Padahal, sayur dan buah –

buahan memiliki berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan yang sangat bermanfaat

bagi tubuh. Selain itu, sayur juga berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa

jahat dalam tubuh.

Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

memiliki khasiat yang sangat banyak. Hampir semua bagian dari tanaman kelor ini

dapat dijadikan sumber makanan karena mengandung senyawa aktif dan gizi lengkap.

Daun kelor juga kaya vitamin A dan C, khususnya betakaroten. Para ahli menganjurkan

untuk mengkonsumsi betakaroten sebanyak 15.000 - 25.000 IU per hari (Astawan,


2004). Kandungan Vitamin C-nya setara dengan enam kali vitamin C pada buah jeruk,

sangat bermanfaat untuk mencegah berbagai macam penyakit termasuk flu dan demam.

Begitu banyaknya khasiat daun kelor mengatasi berbagai macam penyakit. Beberapa

senyawa aktif dalam daun kelor adalah arginin, leusin, dan metionin. Tubuh memang

memproduksi arginin, tetapi sangat terbatas. Oleh karena itu, perlu asupan dari luar

seperti daun kelor. Kandungan arginin pada daun kelor segar mencapai 406,6 mg

(Anwar, 2007). WHO juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib (miracle tree),

setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai

penambah kesehatan berharga dan murah selama 40 tahun lebih di negara – negara

termiskin di dunia (Krisnandi, 2015). Namun, pemanfaat daun kelor pada umumnya

hanya dikenal sebagai menu sayuran. Sebenarnya, daun kelor juga dapat dimanfaatkan

sebagai makanan ringan, seperti brownies kering atau chips yang pastinya tidak

menghilangkan sumber kandungan yang ada dalam daun tersebut.

Brownies merupakan kue yang memiliki tekstur lembut , padat , berwarna

cokelat kehitaman dan memiliki perisa khas cokelat (Suhardjito, 2006). Brownies yang

umum dijual dipasaran yaitu brownies kukus atau panggang dengan rasa coklat. Inovasi

brownies kering atau chips dapat dijadikan alternatif sebagai brownies dengan tekstur

renyah dan memiliki daya simpan yang relatif lama. Brownies kering ini lebih disukai

oleh kalangan anak muda dan anak kecil.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan pembuatan brownies

kering yang terbuat dari bahan daun kelor sebagai bahan utama yang juga dapat

berkhasiat untuk tubuh.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan brownies kering daun kelor ?


2. Apakah produk brownies kering daun kelor dapat diterima oleh masyarakat?

3. Bagaimana peluang usaha brownies kering daun kelor?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pembuatan brownies kering daun kelor

2. Untuk mengetahui hasil produk brownies kering daun kelor dapat diterima oleh

masyarakat atau tidak

3. Untuk mengetahui peluang usaha brownies kering daun kelor

D. Manfaat penelitian

1. Meningkatkan jiwa kewirausahaan dan kreativitas bagi mahasiswa

2. Meningkatkan nilai guna daun kelor yang jarang diolah menjadi makanan ringan
E. Kerangka Konsep

Brownies Kering Mona


(Moringa Oleifera)

Alat dan Bahan Pembuatan Pengemasan Pemasaran

• Alat • Mencuci daun kelor Brownies Kering • Segmentation :


• Blender sampai bersih Moringa Oleifera yang Produk ini akan
• Balloon whisk • Keringkan daun sudah jadi dikemas dipasarkan di area
• Loyang selama ± 4 hari menggunakan kota Kediri
• Panci • Blender dan ayak standing pounch • Targeting : Semua
• Saringan daun masyarakat
• Pisau • Lelehkan margarin khususnya anak
• Oven dan coklat batang muda
• Parutan dengan cara di tim, • Positioning :
• Spatula sisihkan Memiliki slogan yaitu
• Mangkok • Masukkan tepung “Sehat itu murah,
• Kertas roti terigu, bubuk daun sakit itu mahal”
kelor, garam, dan • 4P
• Bahan vanilla bubuk, aduk • Produk : Produk
• Daun Kelor sampai tercampur, yang dihasilkan
sisihkan yaitu brownies
• Tepung terigu
• Masukkan telur dan kering daun kelor
• Coklat putih
gula halus ke dalam dengan nama
batang
wadah terpisah dan produk “Brownies
• Margarin
aduk. Masukkan Mona (Moringa
• Telur
campuran tepung Oleifera)
• Gula halus
sedikit demi sedikit, • Price : Produk ini
• Pasta vanila
aduk sampai rata dijual dengan harga
• Keju
• Lapisi loyang dengan terjangkau sesuai
• Choco chips kertas roti. Lalu kantong anak
• Garam tuangkan adonan muda
sedikit demi sedikit • Place : Penjualan
sambal diratakan produk ini
dengan spatula dan dititipkan pada
taburi dengan toko kecil di kota
topping dan oven Kediri dan media
selama 25 menit sosial
• Setelah matang, • Promotion :
potong brownies Dilakukan dengan
selagi panas social media dan
promosi langsung

Anda mungkin juga menyukai