Ahmad Irvandi - Konsultasigedung Bab1Konsul
Ahmad Irvandi - Konsultasigedung Bab1Konsul
A. PENDAHULUAN
Berbagai permasalahan yang dihadapi pada tugas akhir terapan ini adalah
sebagai berikut:
1
1.3 Tujuan
2.1.TEORI
2
1. Kategori Resiko Bangunan
3
besar bagi masyarakat. Bangunan gedung
dan struktur lain (termasuk, namun tidak
terbatas pada, fasilitas yang IV
memproduksi, memproses, menangani,
menyimpan, menggunakan, atau membuang
zat-zat berbahaya seperti bahan bakar,
bahan kimia berbahaya, atau limbah
berbahaya) yang berisi jumlah yang cukup
dari zat yang sangat beracun dimana
kuantitas melebihi jumlah ambang batas
yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang
dan cukup menimbulkan ancaman bagi
masyarakat jika dirilisa. Bangunan gedung
dan struktur lain yang diperlukan untuk
mempertahankan fungsi dari Kategori Risiko
IV struktur lainnya.
2. Kecepatan Angin Dasar Kecepatan angin dasar dan arah angin didapatkan
dari BMKG Jawa Timur (http://meteo.bmkg.go.id).
3. Parameter Beban Angin
a) Faktor Arah Angin (Kd) Faktor arah angin, Kd, ditentukan berdasarkan
tabel dibawah ini:
4
Cerobong asap, Tangki, dan
Struktur
yang sama
0,90
Segi empat
0,95
Segi enam
0,95
Bundar
5
- Eksposur C: Eksposur C berlaku untuk semua kasus di mana Eksposur B
atau D tidak berlaku.
K1/(H /Lh) γ µ
Sisi Sisi
Bentuk bukit
angin angin
Eksposur datang pergi
B C D
Bukit
memanjang
Tebing 2-
6
Bukit
d) Faktor Efek Tiupan Angin (G) Faktor efek-tiupan angin untuk suatu
bangunan gedung dan struktur lain yang kaku boleh diambil sebesar 0,85 (SNI
03-1727 Pasal 26.9.1.) Untuk menentukan apakah suatu bangunan gedung atau
struktur lain adalah kaku atau fleksibel, frekuensi alami fundamental, n1, harus
ditetapkan menggunakan sifat struktural dan karakteristik deformasi elemen
penahan dalam analisis yang dibuktikan secara benar. Bangunan bertingkat
rendah diizinkan untuk dianggap kaku.
Bangunan Gedung
Sistem Penahan Beban Angin Utama 0,85
Komponen dan Klading
Bangunan Gedung 0,85
7
Dinding pejal berdiri bebas dan
papan
0,85
reklame pejal berdiri bebasdan
papan reklame terikat
Catatan:
1. Tanda positif dan negatif menandakan tekanan yang bekerja menuju dan
menjauhi dari permukaan internal.
ii. nilai negatif dari (GCpi) diterapkan untuk seluruh permukaan internal
8
Sumber: SNI 03-1727-2013
Catatan: *Zmin = tinggi minimum yang dapat menjamin tinggi ekuivalen 𝑧̅ yang
lebih besar dari 0,6h atau Zmin . Untuk bangunan gedung dengan h ≤ Zmin, 𝑧̅
harus diambil sebesar Zmin.
Catatan:
9
a. Koefisien eksposur tekanan velositas Kz dapat ditentukan dengan rumus
berikut:
dimana:
Koefisien numerik 0,00256 (0,613 dalam SI) harus digunakan kecuali bila ada
data iklim yang tersedia cukup untuk membenarkan pemilihan nilai yang berbeda
dari koefisien ini untuk aplikasi desain.
10
Gambar 2. 1 Koefisien Tekanan Angin Eksternal, Cp Sumber : SNI 1727-2013
11
Tabel 2. 7 Koefisien Tekanan Atap, Cp, untuk digunakan dengan qh
Tekanan angin desain untuk SPBAU bangunan gedung dari semua ketinggian
harus ditentukan persamaan berikut:
dimana:
q = qz untuk dinding di sisi angin datang yang diukur pada ketinggian z di atas
permukaan tanah
q = qh untuk dinding di sisi angin pergi, dinding samping, dan atap yang
diukur pada ketinggian h
12
pada bangunan gedung yang dapat mempengaruhi tekanan internal positif.
Untuk bangunan gedung yang tersletak di wilayah berpartikel terbawa angin,
kaca yang tidak tahan impak atau dilindungi dengan penutup tahan impak, harus
diperlakukan sebagai bukaan sesuai dengan Pasal 26.10.3. Untuk menghitung
tekanan internal positif, qi secara konservatif boleh dihitung pada ketinggian h
(qi= qh)
(GCpi) = koefisien tekanan internal dari Tabel 26.11-1 q dan qi harus dihitung
dengan menggunakan eksposur yang ditetapkan dalam Pasal 26.7.3.
1. 1,4 D
13