SITUASI TERKINI

SURVEILANS PENYAKIT YANG

DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
DISAMPAIKAN PADA:
PERTEMUAN EVALUASI SURVEILANS PD3I
12 JANUARI 2023

TIM KERJA IMUNISASI WUS, SURVEILANS PD3I & KIPI

OUTLINE
LATAR BELAKANG

SITUASI CAKUPAN IMUNISASI DAN KINERJA

SURVEILANS PD3I TAHUN 2022

TANTANGAN DAN UPAYA

KESIMPULAN
LATAR BELAKANG
 SITUASI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT YANG
INDIKATOR KETERANGAN STRATEGI
Non-Polio AFP rate: Indonesia beserta negara regional Penemuan kasus lumpuh

DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) ≥ 2 / 100.000 Anak < 15

tahun, membuktikan kasus
lumpuh layuh akut bukan
Asia Tenggara mendapatkan status
bebas Poliomyelitis tahun 2014.
layuh akut (AFP) sebanyak
mungkin untuk dilakukan
Target selanjutnya adalah eradikasi pemeriksaan tinja di
TETANUS disebabkan oleh virus
polio sebagai indikator
Polio tahun 2026 (masuk agenda laboratorium polio.
POLIO CAMPAK-RUBELA NEONA- DIFTERI khusus WHA). Pemantauan virus polio di
utama eradikasi polio. Pada
TORUM situasi KLB target menjadi ≥ 2005: 303 tipe 1 liar, 39 VDPV, lingkungan (environmental
3/100.000 Anak < 15 th 2006: 2 tipe 2 liar, 2019 : 3 VDPV surveillance)
Discarded
Jumlah Congenital
Tahun (Bukan
Non-Polio Suspek Campak- Kasus Campak Rubela Rubella
Kasus CFR
AFP KLB Positif Positif Syndrome Kasus TN Discarded (Bukan Target regional Asia Tenggara: Penemuan kasus demam-ruam
AFP Rate1 Campak Bukan Difteri4 Difteri (%)
Suspek Lab Lab (CRS) Campak-Bukan Rubela) eliminasi campak-rubela/CRS tahun sebanyak mungkin untuk
Rubela) rate: 2023. dilakukan pemeriksaan serologi
Campak Klinis3
Rate2 ≥ 2/100.000 penduduk, Indikator lain: viral detection, di laboratorium campak-
membuktikan kasus mengetahui virus campak/rubela rubela/CRS.
2007 1557 2.54 31891 2408 141 183 6
demam-ruam bukan yang bersirkulasi (asli, impor, terkait Pemeriksaan virologi dilakukan
2008 1684 2.75 24338 0.09 1705 198 218 6.4 disebabkan oleh virus impor) melalui pemeriksaan virologi. pada situasi KLB atau secara
2009 1724 2.81 18055 0.39 2770 158 189 4 campak/rubela sebagai Indonesia terakhir melaporkan rutin minimal 1 kasus per kako
2010 1641 2.63 19111 0.65 3044 147 432 8.1 indikator eliminasi genotype virus tahun 2015 (rubela) per tahun
campak-rubela/CRS dan 2018 (campak)
2011 1720 2.76 23282 0.67 4993 1175 1808 114 816 4.8
2012 1951 2.77 18798 0.61 2328 429 1565 119 1192 6.4
2013 1963 2.74 11521 0.54 1677 747 742 78 775 5 Reporting rate Target regional Asia Tenggara: Penemuan kasus suspek CRS
Congenital Rubella eliminasi campak-rubela/CRS tahun sebanyak mungkin untuk
2014 1767 2.4 12943 0.62 1981 2241 906 84 430 4.9 Syndrome (CRS): 2023. dilakukan pemeriksaan serologi
2015 1429 2.02 21576 2.04 2249 3412 4664 60 73 541 3.7 melaporkan semua bayi < di laboratorium campak-
2016 1410 1.98 24970 1.81 2758 7753 2449 113 33 581 4.1 12 bln dg minimal 1 gejala Pelaporan berasal dari RS sentinel rubela/CRS.
2017 1745 2.29 19617 1.68 3010 5125 4523 25 1210 3.1 mayor CRS (suspek CRS) (saat ini tdp 18 RS sentinel di 15 Rekomendasi Regional
151
sebagai indikator provinsi) sebagai alat ukur dampak Verification Committee for
2018 1726 2.42 10021 1.16 857 920 1684 135 14 1755 1.8 eliminasi campak- dari cakupan imunisasi rubela Measles Rubella Elimination
2019 1879 2.66 8828 1.9 283 639 710 147 17 944 3.1 rubela/CRS (RVC-MR) th 2021: menambah
2020 601 0.82 3434 1.01 51 310 159 112 4 259 5 jumlah RS sentinel
2021 1069 1.45 2931 0.83 75 132 267 200 11 235 10.6 <1 kasus TN per 1000 Indonesia sebagai negara terakhir di Cakupan imunisasi rutin,
2022 2275 2.76 13920 1.96 612 3341 617 118 21 473 9.5 kelahiran hidup di tingkat regional Asia Tenggara yang imunisasi WUS, persalinan di
kako sbg indikator utama memperoleh status eliminasi TMN th faskes pelaporan kasus dan
Tabel 1. Tren indikator epidemiologi surveilans PD3I MNTE 2016 investigasi kelompok berisiko
KRITERIA WHO UNTUK KLB:
Rerata CFR 5-10% untuk India, Indonesia dan Nepal Investigasi dan pelacakan kontak
KLB Polio: 1 kasus polio (liar atau cVDPV) termasuk global outbreak ; KLB Campak/Rubela: 2 kasus campak/rubela positif lab atau kasus Difteri berkontribusi terhadap 96-99% dengan cepat ; pelaporan untuk
5 kasus suspek campak dlm wkt 4 mg berturutan & berhubungan epidemiologis; KLB Difteri : 1 kasus difteri positif lab kultur. insidensi di SEARO mendapatkan ADS (CFR tanpa
Respon public health tidak boleh ditunda karena menunggu hasil lab dengan pertimbangan terkait kualitas pengambilan dan ADS >50%)
pengiriman spesimen Data as of 07 Jan 2023
Tabel 2. Indikator WHO
 PENILAIAN RISIKO TRANSMISI POLIO
Number of High-Risk District by Province
Provinsi
1; 3% Provinsi
Overall Jumlah Kab/Kota % Kab/Kota
Risk High Risk High Risk
3; 9% Aceh High 23 100.0
Low Risk
Sumatera Utara High 30 90.9
Sumatera Barat High 19 100.0
Riau High 11 91.7
Medium Jambi Medium 7 63.6
Risk Sumatera Selatan High 10 58.8
30; High
Bengkulu 7 70.0
High Risk 88% Lampung High 13 86.7
Bangka Belitung High 4 57.1
Kepulauan Riau High 3 42.9
DKI Jakarta High 5 83.3

30 Provinces, 415 Districts in Indonesia are High Risk Area Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
High
High
Low
17
30
1
63.0
85.7
20.0
Kab/Kota Jawa Timur High 32 84.2
Banten Medium 4 50.0
45; 9% Bali Medium 4 44.4
Nusa Tenggara Barat High 8 80.0
Nusa Tenggara Timur High 21 95.5
Low Risk
54; 10% Kalimantan Barat High 14 100.0
Kalimantan Tengah High 11 78.6
Kalimantan Selatan High 12 92.3
Medium Kalimantan Timur High 4 40.0
Risk Kalimantan Utara High 2 40.0
415; Sulawesi Utara High 12 80.0
High Risk 81% Sulawesi Tengah High 10 76.9
Sulawesi Selatan High 14 58.3
Sulawesi Tenggara High 17 100.0
Gorontalo High 6 100.0
Polio Risk Assessment Sulawesi Barat High 6 100.0
Jumlah Provinsi Jumlah Kab/Kota Maluku High 10 90.9
Risk Assigned Maluku Utara High 9 90.0
2020 2021 2020 2021
v JUMLAH PROVINSI BERTAMBAH 2 RISIKO TINGGI Papua Barat High 13 100.0
Low Risk 1 1 20 45 Papua High 26 89.7
Medium Risk 5 3 121 54 v JUMLAH KAB/KOTA BERTAMBAH 42 RISIKO TINGGI INDONESIA High 415 80.7
High Risk 28 30 373 415

*Polio Risk Assessment with WHO Tools Year 2021 Published 09 May 2022
 PENILAIAN RISIKO TRANSMISI CAMPAK
Number of District with VHR and HR by Province
Provinsi Overal Risk
#Very High % Very High
Provinsi Risk & High Risk & High
2; 6% Status_Prov
Risk Districts Risk Districts
Low Risk Aceh VHR 23 100.0
(LR) Sumatera Utara VHR 29 87.9
Sumatera Barat VHR 19 100.0
Medium 17; 6; 18% Riau VHR 12 100.0
Risk (MR) 50% Jambi VHR 7 72.7
Sumatera Selatan HR 11 64.7
High Risk 9; 26% Bengkulu VHR 7 70.0
(HR) Lampung MR 3 20.0
Bangka Belitung VHR 5 71.4
Very High
Kepulauan Riau HR 6 85.7
Risk (VHR) DKI Jakarta HR 2 33.3

26 Provinces, 367 Districts have Very High Risk and High Risk area Jawa Barat
Jawa Tengah
HR
HR
14
16
51.9
45.7
DI Yogyakarta LR 0 0.0
Kab/Kota Jawa Timur MR 14 36.8
48; 9% Banten VHR 6 75.0
Low Risk Bali LR 3 33.3
Nusa Tenggara Barat MR 9 90.0
(LR)
Nusa Tenggara Timur HR 18 90.9
Medium 224; 99; Kalimantan Barat VHR 13 92.9

Risk (MR) 44% 19% Kalimantan Tengah HR 13 92.9

Kalimantan Selatan VHR 13 100.0
High Risk Kalimantan Timur VHR 8 80.0
(HR) 143; Kalimantan Utara VHR 5 100.0
Sulawesi Utara MR 9 60.0
28%
Very High Sulawesi Tengah MR 8 61.5
Risk (VHR) Sulawesi Selatan VHR 18 75.0
Measles Risk Assessment Sulawesi Tenggara HR 14 82.4
Jumlah Provinsi Jumlah Kab/Kota Gorontalo MR 4 66.7
Risk Assigned
2020 2021 2020 2021 Sulawesi Barat VHR 5 83.3
Maluku HR 7 63.6
Low Risk 2 2 32 48 v JUMLAH PROVINSI BERTAMBAH 4 RISIKO SANGAT TINGGI Maluku Utara VHR 7 70.0
Medium Risk 10 6 115 99 v JUMLAH KAB/KOTA BERKURANG 12 RISIKO SANGAT TINGGI Papua Barat VHR 13 100.0
High Risk 9 9 131 143 Papua VHR 26 89.7
Very High Risk 13 17 236 224 INDONESIA VHR 367 72.0

*Measles Risk Assessment with WHO Tools Year 2021 Published 09 May 2022
 INDIKATOR SURVEILANS PD3I
NO PD3I
1 Surveilans AFP
2 Surveilans Campak-Rubella
3 Surveilans CRS
4 Surveilans TN
TARGET
Non-Polio AFP Rate
≥ 2 per 100.000 anak usia < 15 tahun
Pada situasi KLB Polio target NPAFP
rate ≥ 3 per 100.000 anak usia < 15
tahun
Discarded Rate Campak-Rubela
≥ 2 per 100.000 penduduk
Reporting rate di RS Sentinel, ≥1 per
10.000 kelahiran hidup
Kejadian TN <1 per 1000 kelahiran hidup
KETERANGAN
Kasus AFP yang dikirimkan, akan dilakukan
pemeriksaan lab, yang hasilnya adalah Polio atau Non-
Polio.
PENGHITUNGAN INDIKATOR MENGGUNAKAN
HASIL YANG NON-POLIO (HASIL NEGATIF)
Spesimen kasus suspek campak (demam-ruam) akan
dilakukan pemeriksaan serologi, hasilnya adalah Positif
Campak/Rubela dan Negatif-Campak/Rubela
PENGHITUNGAN INDIKATOR MENGGUNAKAN
HASIL YANG DISCARDED (HASIL NEGATIF)
 Target 2023
No. Provinsi Kasus AFP dalam Suspek Campak

TARGET PENEMUAN
setahun dalam setahun
1 ACEH 112 246
2 SUMATERA_UTARA 278 638
3 SUMATERA_BARAT 114 248
4
5
6
RIAU
KEPULAUAN_RIAU
JAMBI
128
44
68
306
106
158
KASUS TAHUN 2023
7 BENGKULU 38 92
8 SUMATERA_SELATAN 158 370
9 BANGKA_BELITUNG 28 68
10 LAMPUNG 142 368
11 DKI JAKARTA 150 438
12
13
14
BANTEN
JAWA_BARAT
JAWA_TENGAH
206
752
494
546
2078
1446
• Seluruh kasus yang ditemukan di
15
16
17
YOGYAKARTA
JAWA_TIMUR
KALIMANTAN_BARAT
52
536
96
170
1658
224
fasyankes ataupun di masyarakat
18
19
20
KALIMANTAN_TENGAH
KALIMANTAN_SELATAN
KALIMANTAN_TIMUR
54
84
66
126
190
162
HARUS DILAPORKAN.
21
22
KALIMANTAN_UTARA
SULAWESI_UTARA
16
46
34
118 èKITA TIDAK TAHU KASUS MANA
23 GORONTALO 24 56
24
25
SULAWESI_TENGAH
SULAWESI_SELATAN
60
156
140
384
YANG TERNYATA POSITIF.
26 SULAWESI_BARAT 30 62
27
28
29
SULAWESI_TENGGARA
BALI
NUSA_TENGGARA_BARAT
64
66
94
130
190
228
• Target adalah untuk kepentingan
30
31
32
NUSA_TENGGARA_TIMUR
MALUKU
MALUKU_UTARA
122
42
28
254
86
64
program di tingkat kab/provinsi/pusat
33
34
35
PAPUA
PAPUA_BARAT
PAPUA_TENGAH
22
16
22
46
26
50
è memudahkan perencanaan dan
evaluasi
36 PAPUA_SELATAN 14 26
37 PAPUA_PEGUNUNGAN 26 56
38 PAPUA_BARAT_DAYA 16 28
INDONESIA 4464 11616
 SITUASI
CAKUPAN IMUNISASI
Capaian kumulatif bayi usia 0-11 bulan yang mendapat IDL
20 dari 34 provinsi masih belum mencapai target bulan November (82.5%)
Banten 100,15%
Sulawesi Selatan 99,49%
Kalimantan Utara 92,29%
Nusa Tenggara Barat 92,12%
DKI Jakarta 91,86%
Bengkulu 90,30%
Lampung 89,55%
Sumatera Selatan 88,30%
Jawa Tengah 87,97%
Jambi 86,51%
Sumatera Utara 85,25%
Gorontalo 84,86%
D.I. Yogyakarta 83,68%
Sulawesi Utara 82,59%
Kalimantan Tengah 81,41%
Bangka Belitung 81,36%
INDONESIA 80,55%
Kepulauan Riau 79,91%
Jawa Timur 79,42%
Sulawesi Tengah 78,98%
Jawa Barat 78,32%
Kalimantan Selatan 74,97%
Bali 74,57%
Kalimantan Timur 74,20%
Sulawesi Barat 71,46%
Nusa Tenggara Timur 70,47%
Ma luku 69,84%
Riau 68,90%
Sulawesi Tenggara 68,81%
Papua Barat 66,44%
Ma luku Utara 63,86%
Sumatera Barat 62,01%
Kalimantan Barat 59,24%
Aceh 41,86%
Papua 40,84%
>82.5% 41.2 – 82.5% <41.2%
Data per 20 Desember 2022 10
EVALUASI KINERJA
SURVEILANS PD3I
TAHUN 2022
 Penemuan Kasus AFP Per Bulan
Indonesia, 2020 - 2022
- 2021 : Penemuan kasus AFP tahun 2021 meningkat 1,8x lipat dibanding tahun 2020
- 2022 : Penemuan kasus AFP tahun 2022 meningkat 2,1x lipat dibanding tahun 2021
300

2020 (N=601)
267
2021 (N=1064) 252
250
2022 (N=2275) 241
225
218
200 201 201 205
193
180
162 165
Cases

150 150
134
115
107
100
87
79
70 70
56 58 53 53 54
50 45 42 41
35 31 32
29
27 26
17 19
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Source:
•FP1 weekly report Data as of 07 Jan 2023
 Non-POLIO AFP Rate dan Persentase Spesimen Adekuat 2022 – Per Provinsi

2022 : Capaian NP-AFP rate meningkat 79% dibandingkan periode yg sama tahun 2021
% KaKo dgn
#KaKo dgn
Provinsi NPAFP rate
NPAFP >=2
>=2

24 Provinsi dan 259 Kab/Kota mencapai target NPAFP Rate ACEH

SUMATERA_UTARA
17
6
74%
18%
SUMATERA_BARAT 13 68%
Indonesia – 2022 RIAU 4 33%
JAMBI 5 45%
NP-AFP Rate: 2,76 ; Spesimen Adequate= 74,2% SUMATERA_SELATAN 9 53%
BENGKULU 4 40%
LAMPUNG 4 27%
7 100 100,0 BANGKA_BELITUNG 4 57%
95 94 KEPULAUAN_RIAU 3 43%
JAKARTA 6 100%
6 89 87 JAWA_BARAT 12 44%
82 83 83 80,0 JAWA_TENGAH 27 77%
77 78 79 78 80 77 YOGYAKARTA 2 40%
74 75
5 72 72 JAWA_TIMUR 22 58%

67 67 67 68 67 67 69 BANTEN 4 50%
64 BALI 7 78%
60 60 61 60,0
NP-AFP Rate

NUSA_TENGGARA_BARAT 7 70%
4 57 NUSA_TENGGARA_TIMUR 6 27%
KALIMANTAN_BARAT 2 14%
49 50
KALIMANTAN_TENGAH 2 14%
3 43

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Barat
KALIMANTAN_SELATAN 9 69%
41 40,0
Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah
KALIMANTAN_TIMUR 5 50%

Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur

Sumatera Selatan

Kalimantan Utara

Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah

KALIMANTAN_UTARA 3 60%

Bangka Belitung

Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
Sulawesi Utara

Sulawesi Barat

2 29 SULAWESI_UTARA 14 93%
Maluku Utara

DI Yogyakarta
Jawa Tengah

Papua Barat
SULAWESI_TENGAH 6 46%
Jawa Timur

INDONESIA

Jawa Barat
20,0
Gorontalo

SULAWESI_SELATAN 15 63%

Bengkulu

Lampung
SULAWESI_TENGGARA 6 35%

Maluku
1
Jakarta

Banten
Papua
GORONTALO 5 83%
Jambi

Aceh

Riau
SULAWESI_BARAT 5 83%
Bali

MALUKU 0 0%
0 0,0 MALUKU_UTARA 8 80%
PAPUA_BARAT 7 54%
NP-AFP Rate Target NP-AFP Rate Provinsi Specimen Adequate Target Specimen Adequate PAPUA 12 41%
INDONESIA 261 51%
Kasus Pending AFP Belum KU60
Mohon segera ditindaklanjuti

Jumlah Kasus Jumlah Kasus

Provinsi Pending Belum Provinsi Pending Belum
KU60 KU60
ACEH 15 LAMPUNG 7
MALUKU 5
BALI 7
MALUKU_UTARA 3
241 KASUS PENDING
BANGKA_BELITUNG 1
BANTEN 18 NUSA_TENGGARA_BARAT 1 BELUM DILAKUKAN KU 60
NUSA_TENGGARA_TIMUR 4
GORONTALO 7
PAPUA 1
JAKARTA 28
JAMBI 7
PAPUA_BARAT 1 SEGERA LAKUKAN:
RIAU 11
JAWA_BARAT 30
SULAWESI_SELATAN 2
Kunjungan Ulang
JAWA_TENGAH 11 SULAWESI_TENGAH 2 ISI FORM KU 60
JAWA_TIMUR 30 SULAWESI_TENGGARA 2
KALIMANTAN_BARAT 3 SUMATERA_BARAT 2
ISI FORM RESUME MEDIS
KALIMANTAN_SELATAN 11 SUMATERA_SELATAN 2
KALIMANTAN_TENGAH 1 SUMATERA_UTARA 19
KALIMANTAN_TIMUR 5 YOGYAKARTA 3
KALIMANTAN_UTARA 2 TOTAL 241

Data 07 Jan 2023 14

 UPDATE PENEMUAN KASUS POLIO DI KAB. PIDIE, ACEH
Dari Hasil Surveilans Kasus AFP yang dilakukan oleh Dinkes Kab. Pidie Aceh Terkonfirmasi Kasus Tersebut Adalah Kasus Polio

Linimasa penemuan kasus Pengambilan

21 spesimen
Dikirim ke Lab Biofarma anak sehat
Masuk RSUD TCD Sampel ke Sampel diterima sebagai Lab Rujukan Nas dan 3 orang
Anak mulai sakit Sigli Provinsi BKPK Polio utk sekuensing terkonfirmasi
6 Okt 18 Okt 25 Okt 28 Okt 8 Nov VDPV2

9 Okt 21-22 Okt 27 Okt 7 Nov 10 Nov 11 Nov

Onset Lumpuh 2 spesimen Sampel kirim ke Hasil RT PCR keluar: Hasil Sekuensing
diambil Jakarta Tipe 2 Polio Virus dan keluar :
Tipe 3 Sabin VDPV Tipe 2 dan
VPV Tipe 3
Inisial: AK (L)
Lahir: 26 Agustus 2015
Usia: 7 tahun 1 bulan
Alamat: Desa Mane, Kecamatan Mane, Kab.Pidie, Aceh
Gejala: monoparese tungkai kiri, tidak ada gangguan raba
Dx awal: Ischialgia
Riwayat imunisasi: tidak pernah diimunisasi semua antigen
Riwayat bepergian: tidak ada

15
 Map of cVDPV2 Outbreak in Aceh, 2022
Kabupaten Pidie
Provinsi Aceh

Ø 1 kasus VDPV Type 2

Usia 7 tahun (tidak pernah mendapatkan imunisasi)
Desa Mane, Kec. Mane
Tgl mulai lumpuh 09 October 2022, terkonfirmasi 10 Nov
2022

Ø 4 anak sehat positif VDPV à Status menjadi cVDPV2

Tgl ambil spesimen: 11 November 2022
KEWASPADAAN DINI SEMUA PROVINSI DAN KAB /KOTA U/ ANTISIPASI SIRKULASI VIRUS POLIO
SE DIRJEN P2P NO. SR.02.06/C/553/2022 TANGGAL 21 NOVEMBER 2022
 Penemuan Kasus Suspek Campak Per Bulan
2020 - 2022
- 2021 : Penemuan kasus suspek campak tahun 2021 menurun 15% dibanding tahun 2020
- 2022 : Penemuan kasus suspek campak tahun 2022 meningkat 8x lipat dibanding periode yang tahun 2021

Source:
•Routine report (MR-02 report)
•Measles Lab Information System (MLIS)

Data as received on Central on 07 Jan 2023

 Kasus Suspek Campak Berdasarkan Minggu Onset 2021 - 2022
Week 52, 2022
600 Suspek Campak
2021 (N=2931) Suspek campak minggu
Jumlah kasus

400 01 – 52 tahun 2022

2022 (N=13920)
meningkat 8x lipat
200 dibanding periode yang
sama tahun 2021.
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

300 Campak Konfirmasi Laboratorium, Indonesia

2021 (N=132) Kasus campak konfirmasi
Jumlah kasus

200 lab minggu 01 - 52 tahun

2022 (N=3341)
100
2022 meningkat 32x
lipat dibanding periode
0 yang sama tahun 2021.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

40 Rubela Konfirmasi Laboratorium, Indonesia

2021 (N=267) Kasus rubela konfirmasi
Jumlah kasus

30
2022 (N=617)
lab minggu 01 – 52
20 tahun 2022 meningkat
10 3x lipat dibanding
0 periode yang sama tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 2021.
Minggu Epid

Data as received on Central on 07 Jan 2023 19

 Annualized Non-Measles – Non-Rubella Discarded Rate by Province
Indonesia, s/d Week 52 2022 Provinsi
#KaKo dgn % KaKo dgn
discarded discarded
rate >=2 rate >=2
2022 : Capaian DISCARDED rate meningkat 2x lipat dibandingkan capaian periode yg sama tahun 2021 ACEH 14 61%
Data masih terus bergerak sampai semua spesimen pending tahun 2022 dilakukan pemeriksaan lab SUMATERA_UTARA 4 12%
8 SUMATERA_BARAT 16 84%
RIAU 3 25%
Annualized Discarded Rate, 2022 JAMBI 5 45%

7 1.96 SUMATERA_SELATAN 7 41%

BENGKULU 1 10%
LAMPUNG 2 13%
BANGKA_BELITUNG 2 29%
6 KEPULAUAN_RIAU 2 29%
Penemuan suspek campak: 126% dari target tahun 2022 JAKARTA 6 100%
Spesimen diperiksa: 94.1% JAWA_BARAT 9 33%
5 JAWA_TENGAH 26 74%
Discarded Rate

YOGYAKARTA 5 100%
JAWA_TIMUR 11 29%
BANTEN 4 50%
4 BALI 3 33%
NUSA_TENGGARA_BARAT 1 10%
NUSA_TENGGARA_TIMUR 1 5%
3 KALIMANTAN_BARAT 2 14%

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Barat
KALIMANTAN_TENGAH 1 7%

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah
Sulawesi Tenggara

KALIMANTAN_SELATAN 5 38%

Kalimantan Timur
Sumatera Selatan

Kalimantan Utara

Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah

Bangka Belitung

Sumatera Utara
KALIMANTAN_TIMUR 4 40%

Kepulauan Riau
2
Sumatera Barat

Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Maluku Utara
DI Yogyakarta

KALIMANTAN_UTARA 0 0%

Jawa Tengah
Papua Barat

Jawa Timur
INDONESIA
DKI Jakarta

SULAWESI_UTARA 7 47%

Jawa Barat

Gorontalo
Bengkulu
Lampung
SULAWESI_TENGAH 3 23%
1

Maluku
Banten

SULAWESI_SELATAN 6 25%

Papua
Jambi
Aceh

SULAWESI_TENGGARA 7 41%
Riau

Bali

GORONTALO 0 0%
0 SULAWESI_BARAT 6 100%
Provinsi MALUKU 0 0%
MALUKU_UTARA 7 70%
Annualized Discarded Rate Target Discarded Rate PAPUA_BARAT 6 46%
PAPUA 0 0%
Data as received at central on 07 Jan 2023 INDONESIA 176 34%

No case/report Discarded rate 1 - 1,99

20
Discarded rate < 1 Discarded rate ≥ 2
Peta Sebaran Kasus Campak Konfirmasi Lab dan Rubela Konfirmasi Lab
Indonesia, 2021 – 2022
2021 2022

KASUS CAMPAK
KONFIRMASI LAB
MENINGKAT 32X LIPAT

KASUS RUBELA
KONFIRMASI LAB
MENINGKAT 3x LIPAT

132 Kasus campak konfirmasi laboratorium terdapat di 71 Kab/Kota di 25 Provinsi 3341 Kasus campak konfirmasi laboratorium terdapat di 223 Kab/Kota di 31 Provinsi
267 Kasus rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 84 Kab/Kota di 25 Provinsi 617 Kasus rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 173 Kab/Kota di 33 Provinsi

: Campak (C) 21
: Rubela (R) Data as received at central on 07 Jan 2023 Dots are randomly placed within province
 Sebaran KLB Campak Rubela Per Provinsi, 2022
Provinsi Aceh Provinsi Kalimantan Utara KLB Campak
Provinsi Sumatera Utara
KLB Campak KLB Campak KLB Campak KLB Rubela
Provinsi Sumatera Barat Provinsi Maluku
KLB Campak 1. Kab. Bireun 1. Kab. Tapanuli Tengah (3 campak) 1. Kab. Nunukan KLB Mix
Provinsi Kalimantan Tengah KLB Rubela
1. Kab. Tanah Datar (2 campak) 2. Kota Sibolga (6 campak) Wilayah KLB baru
KLB Rubela Provinsi Sulawesi Selatan 1. Kota Ambon (2 rubela)
2. Kab. Agam (3 campak) 3. Kota Medan (KLB ke-1, 3 campak)
4. Kota Medan (KLB ke-2, 5 campak) 1. Katingan (2 kasus) KLB Rubela
3. Kota Bukittinggi (11 campak)
4. Kota Pariaman (KLB ke-1, 2 campak) 5. Kota Medan (KLB ke-3, 2 campak) 1. Kab Tana Toraja (3 rubela) Provinsi Maluku Utara
5. Kota Pariaman (KLB ke-2, 3 campak) 6. Kota Medan (KLB ke-4, 2 campak) KLB Rubela
6. Kab. Pasaman Barat (7 kasus) 7. Kab. Batu Barat (3 campak) 1. Kab. Halmahera Timur (2 rubela)
7. Kab. Solok (2 kasus) 8. Kab. Serdang Bedagai (2 campak)
Provinsi Papua
8. Kota Padang (4 kasus)
9. Kab. Agam (KLB ke-2, 3 campak) KLB Campak
10. Kab. Agam (KLB ke-3, 3 campak) 1. Kab. Mimika
11. Kab. Agam (KLB ke-4, 7 campak)
12. Kota Padang (KLB ke-2, 2 kasus)
13. Kota Padang (KLB ke-3, 2 kasus)
14. Kota Padang (KLB ke-4, 2 kasus)
15. Kota Padang (KLB ke-5, 2 kasus)
16. Kota Padang (KLB ke-6, 2 kasus)
Provinsi Jambi
17. Kota Padang (KLB ke-7, 2 kasus)
KLB Rubela
18. Padang Pariaman (2 kasus)
1. Kota Jambi (3 kasus)
19. Solok (KLB ke-2, 2 kasus)
20. Kota Sawah Lunto (3 campak) Provinsi Jambi
21. Kota Padang (KLB ke-8, 2 kasus) KLB Campak
22. Kota Padang Panjang (KLB ke-1, 2 kasus) 1. Bungo (5 kasus)
23. Kota Padang Panjang (KLB ke-2, 2 kasus) 2. Tanjab Barat (5 kasus(
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Sumatera Barat Provinsi Banten KLB Campak
KLB Rubela
KLB Rubela KLB Campak 1. Bogor (6 kasus) Provinsi Jawa Timur
1. Kab. Kebumen (2 kasus) Provinsi NTT
1. Lebak (3 kasus) 2. Bandung Barat (2 kasus) Provinsi DIY KLB Mix (Campak-Rubela)
1. Kab. Tanah Datar (2 rubela) 2. Kab. Jepara (3 kasus) KLB Campak
2. Serang (5 kasus) 3. Bekasi 1. Kota Batu
2. Kab. Pasaman Barat (2 rubela 3. Boyolali KLB Rubela 1. Kab. Sumba Timur (2 kasus)
3. Kota Serang (3 kasus) 1. Kab. Sleman (2 KLB Campak
Provinsi Riau 4. Pandeglang (KLB ke-1, 8 kasus) KLB Campak 1. Sampang
KLB Campak
kasus)
5. Pandeglang (KLB ke-2, 10 kasus) 1. Sukoharjo 2. Pamekasan
1. Kota Pekanbaru (5 campak) 6. Pandeglang (KLB ke-3, 2 kasus) 2. Boyolali 3. Bangkalan
2. Kota Dumai (KLB ke-1, 2 campak) 7. Serang (KLB ke-2) 4. Sumenep
3. Kota Dumai (KLB ke-2, 2 campak)
55 KLB Campak di 34 Kab/Kota di 12 Provinsi
8. Serang (KLB ke-3)
10 KLB Rubela di 10 Kab/Kota di 8 Provinsi 22
Data as received at central on 20 Nov 2022
1 KLB Mixed di 1 Kab/Kota di 1 Provinsi
 Suspek Difteri Per Minggu di Indonesia
Minggu 52, 2022
2021 (N = 235 suspek) 2022 (N = 473 suspek)

Suspek difteri minggu 01 – 52 tahun 2022 (N=473) meningkat 2x lipat dibanding periode yang sama
25 tahun 2021 (N=235); CFR 9.5% (N=45 Kematian)
22

20

17
16
Jumlah kasus

15 15
14
13 13 13 13 13 13
12 12 12 12 12 12 12 12
11 11
10 10 10 10 10 10 10
9 9 9
8 8 8 8 8 8
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Minggu Epid
Data as received at central on 07 Jan 2023
 Kab/Kota Terdampak Difteri Tahun 2022; 154 Kab/Kota di 33 Provinsi
Minggu 52 2022
Provinsi Kalimantan Barat : Difteri konfirmasi lab
Provinsi Aceh Provinsi Sumatera Utara Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Gorontalo Provinsi Sulawesi Selatan
1. Langkat 1. Kota Pontianak 1. Kota Gorontalo 1. Bone : Difteri klinis
1. Aceh Utara 1. Kotawaringin Barat
2. Bireun 2. Kota Medan 2. Kota Singkawang 2. Gorontalo 2. Bulukumba
3. Pidie 3. Mandailing Natal 3. Sambas Provinsi Kalimantan Timur 3. Gowa
4. Aceh Timur 4. Batu Bara 4. Kubu Raya 1. Kota Balikpapan Provinsi Sulawesi Utara 4. Kota Makassar
5. Aceh Selatan 5. Deli Serdang 5. Mempawah 2. Kota Bontang 1. Minahasa Tenggara
6. Aceh Tenggara 6. Bengkayang
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah Provinsi Sulawesi Tenggara
1. Tanah Laut
Provinsi Sumatera Barat Provinsi Riau 1. Kota Palu 1. Buton
2. Kota Banjar Baru
1. Padang Pariaman 1. Kota Pekanbaru 2. Tojo Una-Una 2. Kolaka
3. Kota Baru Provinsi Maluku Utara
2. Kota Padang 3. Muna Barat 1. Kota Ternate
3. Pasaman Barat Provinsi Bengkulu 2. Halmahera Selatan
4. Solok 1. Kota Bengkulu 3. Kota Tidore Kepulauan
5. Kota Payakumbu 4. Halmahera Timur
6. Solok Selatan
Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Sulawesi Barat
1. Banyuasin 1. Mamuju Utara
Provinsi Bangka Belitung
2. Kota Palembang
1. Belitung Timur
2. Bangka Provinsi Maluku
3. Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Riau 1. Kota Ambon
1. Bintan
2. Kepulauan Anambas Provinsi Papua Barat
Provinsi Jambi 1. Kota Sorong
3. Kota Batam
1. Tanjung Jabung Barat 2. Sorong
2. Kota Jambi Provinsi Jawa Barat
3. Merangin Provinsi DKI Jakarta
1. Bogor 1. Kota Jakarta Timur
4. Kerinci 2. Cirebon 2. Kota Jakarta Pusat
3. Karawang 3. Kota Jakarta Barat Provinsi Papua
Provinsi Lampung 4. Sumedang 1. Kota Jayapura
1. Pesawaran 4. Kota Jakarta Utara Provinsi Jawa Timur Provinsi Bali
5. Bekasi 5. Kota Jakarta Selatan 1. Sampang 20. Mojokerto 2. Asmat
2. Lampung Tengah 1. Badung
6. Kota Sukabumi 2. Probolinggo 21. Bojonegoro 3. Mimika
3. Kota Bandar Lampung 7. Kota Depok 4. Jayapura
4. Pringsewu 3. Jombang 22. Madiun
8. Kota Bekasi Provinsi Jawa Tengah Provinsi NTB
4. Banyuwangi 23. Situbondo
5. Lampung Selatan 9. Kota Bogor 1. Temanggung 1. Kota Bima
5. Tulungagung 24. Bangkalan
10. Kota Cirebon 2. Banyumas 2. Bima
6. Blitar 25. Kota Probolinggo
Provinsi Banten 11. Kota Bandung 3. Banjarnegara Suspek difteri secara klinis sudah
1. Pandeglang 7. Tuban 26. Lamongan
12. Cianjur 4. Tegal
2. Kota Serang 5. Grobogan
8. Malang 27. Kota Batu Provinsi NTT termasuk kasus difteri namun sampel
13. Kota Cimahi 9. Kota Malang 28. Gresik 1. Ende
3. Kota Tangerang 14. Indramayu 6. Jepara
10. Lumajang 29. Bondowoso
tidak diperiksa karena kasus
4. Serang 7. Kota Semarang 2. Belu
15. Purwakarta 11. Trenggalek 30. Pacitan 3. Manggarai
meninggal, atau pasien tidak mampu
5. Tangerang 16. Tasikmalaya
6. Kota Tangerang Selatan Provinsi DI Yogyakarta
12. Kota Mojokerjo 31. Kediri membuka mulut karena kesakitan,
17. Bandung 13. Kota Surabaya 32. Nganjuk
7. Kota Cilegon
18. Garut
1. Bantul
14. Sidoarjo atau sampel diambil namun sudah
2. Sleman
19. Sukabumi
3. Kota Yogyakarta
15. Kota Pasuruan tidak adekuat untuk pemeriksaan
20. Bandung Barat 16. Ngawi
21. Majelangka 4. Gunung Kidul laboratorium
17. Magetan
18. Jember
19. Pasuruan Source: DIF-3 Monthly Report
Titik ditempatkan secara random dalam wilayah provinsi Data as received at Central on 07 Jan 2023
 Sebaran KLB Difteri (53 Kab/Kota di 16 Provinsi)
Minggu 52, 2022
Provinsi Aceh
Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Timur
1. Aceh Utara (1 kasus)
1. Kota Pontianak (1 kasus) 1. Kota Balikpapan (1 kasus)
2. Mempawah (2 kasus) 2. Kota Bontang (4 kasus)
Provinsi Sumatera Utara 3. Kubu Raya (3 kasus)
1. Langkat (2 kasus) Provinsi Kalimantan Selatan
2. Mandailing Natal (1 1. Tanah Laut (2 kasus)
kasus)
3. Deli Serdang (2 kasus) Provinsi Gorontalo
1. Gorontalo (2 kasus)

Provinsi Kepulauan Riau

1. Kota Batam (1 kasus)
Provinsi Maluku
1. Kota Ambon (2 kasus)
Provinsi Bangka Belitung
1. Bangka (1 kasus)

Provinsi Lampung Provinsi Papua

1. Kota Bandar Lampung (1 kasus) 1. Kota Jayapura (1 kasus)
2. Lampung Tengah (2 kasus)
3. Pringsewu (1 kasus)

Provinsi Banten
1. Pandeglang (3 kasus) Provinsi Jawa Barat
2. Serang (5 kasus) 1. Bogor (4 kasus)
2. Kota Bogor (5 kasus)
3. Kota Tangerang Selatan (1 kasus)
4. Kota Cilegon (1 kasus) 3. Karawang (4 kasus)
5. Tangerang (1 kasus) 4. Bekasi (4 kasus)
5. Kota Bekasi (7 kasus)
6. Kota Depok (3 kasus)
Provinsi DKI Jakarta 7. Indramayu (1 kasus)
1. Kota Jakarta Timur (2 kasus) 8. Kota Sukabumi (1 kasus)
2. Kota Jakarta Utara (1 kasus) 9. Garut (1 kasus)
3. Kota Jakarta Selatan (1 kasus) 10.Bandung (1 kasus)
11.Tasikmalaya (2 kasus)
12.Kota Bandung (1 kasus)
13.Sukabumi (1 kasus)
Titik ditempatkan secara random dalam wilayah provinsi 14.Bandung Barat (1 kasus)
Data as received at central on 07 Jan 2023 15.Kota Cimahi (1 kasus)
Provinsi Sulawesi Tenggara
1. Buton (2 kasus)
Provinsi Jawa Timur
1. Sampang (3 kasus)
2. Probolinggo (4 kasus)
Provinsi NTB
3. Pasuruan (5 kasus)
1. Kota Bima (1 kasus)
4. Kota Surabaya (2 kasus)
5. Bangkalan (1 kasus)
6. Magetan (3 kasus)
7. Kota Pasuruan (2 kasus)
8. Banyuwangi (1 kasus)
9. Kota Mojokerto (1 kasus)
10.Nganjuk (1 kasus) Kriteria KLB: hasil laboratorium kultur positif
(tidak termasuk hasil lab PCR)
Kasus Tetanus Neonatorum di Indonesia Tahun 2021 - 2022
Incidence per
Kab/Kota Prov Jml Kasus : 1 kematian
1000 live births
MERANGIN Jambi 1 0.1
2021 : 1 kasus TN
MUSI_BANYUASIN Sumsel 1 0.1 11 cases
OGAN_KOMERING_ILIR Sumsel 1 0.1
OGAN_KOMERING_ULU_TIMUR Sumsel 1 0.1 Kematian
SITUBONDO Jatim 1 0.1
KOTA_PONTIANAK Kalbar 1 0.1
BULUKUMBA Sulsel 2 0.3
MAJENE Sulbar 1 0.3 9
KOTA_TARAKAN Kaltara 2 0.4
82
Jml Incidence per %
Kab/Kota Prov
Kasus 1000 live births
PASAMAN BARAT Sumbar 1 0.1
INDRAGIRI_HULU Riau 1 0.1
MUSI_BANYUASIN Sumsel 1 0.1 2022
OGAN_KOMERING_ULU Sumsel 1 0.1 21 cases
MUSI_RAWAS Sumsel 1 0.1
BANYUASIN Sumsel 1 0.1
LAMPUNG_TENGAH Lampung 1 0.0 Kematian
SERANG Banten 1 0.0
TANGERANG Banten 1 0.0
PANDEGLANG Banten 3 0.1 43
KOTA_SERANG 1 0.1 %
Banten 12
KOTA_TARAKAN Kaltara 1 0.2
BULUKUMBA Sulsel 1 0.2
KEPULAUAN_SULA Maluku Utara 1 0.5
FAKFAK Papua Barat 1 0.6
MERAUKE Papua 1 0.2 26
NABIRE Papua 3 1.1 Data as of 01 January 2023
 Kab/Kota Terdampak Pertusis Tahun 2022; 72 Kab/Kota di 22 Provinsi
Keterangan:
= Kasus pertusis konfirmasi lab
Minggu 52 2022, N= 379 CFR (%)
= Kasus pertusis kompatibel klinis
Sumatera Selatan 2%
1. Kota Palembang
Sumatera Barat Jambi 2. Musi Banyuasin
1. Kota Padang 1. Kota Jambi 3. Lahat
2.
3.
Kota Padang Panjang
Kota Payakumbuh
2. Batang Hari
3. Tanjung Jabung
4. Empat Lawang Kalimantan Barat Sulawesi Tengah 6
5. Kota Pagar Alam 1. Kubu Raya 1. Donggala
4. Kota Solok Barat 2. Poso
6. Ogan Ilir 98
5. Kota Pariaman 4. Sarolangun 3. Kota Palu
7. Ogan Komering Ulu Timur Kalimantan Tengah
6. Kota Sawahlunto 5. Muaro Jambi 8. Ogan Komering Ulu Selatan 4. Sigi %
1. Kapuas
9. Banyuasin
10.Penukal Abab Lematang Ilir
Kalimantan Selatan Maluku Utara
1. Kota Banjarmasin 1. Kota Ternate
2. Tapin

Maluku
Bengkulu 1. Maluku Tengah
1. Kota Bengkulu
2. Mukomuko
Sulawesi Selatan
Bangka Belitung 1. Maros
1. Kota Pangkal 2. Kota Makassar
Pinang
2. Belitung Timur
NTT
Aceh 1. Timor Tengah Selatan
1. Kota Banda Aceh
2. Aceh Besar Lampung Jawa Timur
Banten
1. Kota Bandar Jawa Tengah 1. Tuban
3. Pidie 1. Tangerang
Lampung 1. Kota Salatiga 2. Blitar
4. Aceh Utara
2. Pesawaran 2. Semarang 3. Malang NTB
5. Aceh Timur Jawa Barat
6. Bireuen 4. Pasuruan 1. Lombok Barat
1. Kota Bogor 5. Probolinggo
7. Kota Lhokseumawe 2. Bogor DI Yogyakarta
8. Aceh Barat Daya DKI Jakarta 1. Kota Yogyakarta 6. Lumajang
3. Kota Depok 7. Kota Probolinggo
9. Pidie Jaya 1. Kota Jakarta Timur 2. Sleman
4. Garut 8. Kota Pasuruan
2. Kota Jakarta Barat
3. Kota Jakarta Utara 9. Kota Malang
10.Bojonegoro
Data as of 07 Jan 2023
 PROVINSI MENCAPAI TARGET

NPAFP RATE & NPAFP RATE: DISCARDED RATE:

DISCARDED RATE :
1. Bangka Belitung 1. Riau
1. Aceh
9. Bali 2. Kepulauan Riau 2. Sulawesi Tenggara
2. Sumatera Barat 10. Kalimantan Timur 3. Jawa Barat
3. Jambi
11. Kalimantan Utara 4. Jawa Timur
4. Sumatera Selatan
12. Sulawesi Utara 5. Kalimantan Selatan
5. DKI Jakarta
13. Sulawesi Tengah 6. Sulawesi Selatan
6. Jawa Tengah 14. Sulawesi Barat 7. Gorontalo
7. DI Yogyakarta
15. Maluku Utara 8. Papua
8. Banten
16. Papua Barat

SELAMAT & APRESIASI bagi PROVINSI yang dapat mencapai target THN 2022
SEMOGA DAPAT TERUS DIPERTAHANKAN pada TAHUN BERIKUTNYA!!!
BUKTI bahwa KOMITMEN KUAT DAPAT MENGATASI SEMUA TANTANGAN PROGRAM SURVEILANS PD3I
Data as of 07 Jan 2023
 KAB/KOTA MENCAPAI KEDUA TARGET (NPAFP RATE & DISCARDED RATE)
137 Kab/Kota
KAB/KOTA MENCAPAI KEDUA
PROVINSI
KAB/KOTA MENCAPAI KEDUA
PROVINSI KAB/KOTA MENCAPAI KEDUA
PROVINSI KAB/KOTA MENCAPAI KEDUA
TARGET TARGET TARGET PROVINSI
ACEH_SINGKIL ACEH KOTA_BANDAR_LAMPUNG LAMPUNG SLEMAN YOGYAKARTA
TARGET
ACEH_SELATAN ACEH KOTA_METRO LAMPUNG
KOTA_YOGYAKARTA YOGYAKARTA SIGI SULAWESI_TENGAH
BANGKA_SELATAN BANGKA_BELITUNG
ACEH_BARAT ACEH
BINTAN KEPULAUAN_RIAU
PONOROGO JAWA_TIMUR KOTA_PALU SULAWESI_TENGAH
ACEH_BESAR ACEH KOTA_TANJUNG_PINANG KEPULAUAN_RIAU SITUBONDO JAWA_TIMUR MAROS SULAWESI_SELATAN
PIDIE ACEH KEPULAUAN_SERIBU JAKARTA SIDOARJO JAWA_TIMUR
BIREUEN ACEH
BARRU SULAWESI_SELATAN
KOTA_JAKARTA_SELATAN JAKARTA GRESIK JAWA_TIMUR
ACEH_BARAT_DAYA ACEH KOTA_JAKARTA_TIMUR JAKARTA KOTA_BLITAR JAWA_TIMUR
WAJO SULAWESI_SELATAN
ACEH_TAMIANG ACEH KOTA_JAKARTA_PUSAT JAKARTA KOTA_MALANG JAWA_TIMUR PINRANG SULAWESI_SELATAN
ACEH_JAYA ACEH KOTA_JAKARTA_BARAT JAKARTA
KOTA_JAKARTA_UTARA JAKARTA
KOTA_PASURUAN JAWA_TIMUR LUWU_TIMUR SULAWESI_SELATAN
PIDIE_JAYA ACEH KOTA_SURABAYA JAWA_TIMUR
KOTA_BANDA_ACEH ACEH CIREBON JAWA_BARAT MUNA SULAWESI_TENGGARA
INDRAMAYU JAWA_BARAT KOTA_BATU JAWA_TIMUR
KOTA_SABANG ACEH KOTA_TANGERANG BANTEN
KONAWE SULAWESI_TENGGARA
PANGANDARAN JAWA_BARAT
KOTA_LANGSA ACEH KOLAKA SULAWESI_TENGGARA
KOTA_SUKABUMI JAWA_BARAT KOTA_CILEGON BANTEN
PADANG_LAWAS SUMATERA_UTARA
PESISIR_SELATAN SUMATERA_BARAT
KOTA_BANDUNG JAWA_BARAT KOTA_SERANG BANTEN KONAWE_KEPULAUAN SULAWESI_TENGGARA
KOTA_CIREBON JAWA_BARAT KOTA_TANGERANG_SELATAN BANTEN
TANAH_DATAR SUMATERA_BARAT CILACAP JAWA_TENGAH MAJENE SULAWESI_BARAT
TABANAN BALI
PADANG_PARIAMAN SUMATERA_BARAT BANYUMAS JAWA_TENGAH
BADUNG BALI
POLIWALI_MANDAR SULAWESI_BARAT
LIMA_PULUH_KOTA SUMATERA_BARAT KEBUMEN JAWA_TENGAH
MAMASA SULAWESI_BARAT
PURWOREJO JAWA_TENGAH KLUNGKUNG BALI
PASAMAN SUMATERA_BARAT
PASAMAN_BARAT SUMATERA_BARAT WONOSOBO JAWA_TENGAH BIMA NUSA_TENGGARA_BARAT MAMUJU SULAWESI_BARAT
MAGELANG JAWA_TENGAH SANGGAU KALIMANTAN_BARAT MAMUJU_TENGAH SULAWESI_BARAT
KOTA_PADANG SUMATERA_BARAT
BOYOLALI JAWA_TENGAH KOTA_PONTIANAK KALIMANTAN_BARAT
KOTA_SOLOK SUMATERA_BARAT HALMAHERA_BARAT MALUKU_UTARA
KLATEN JAWA_TENGAH TAPIN KALIMANTAN_SELATAN
KOTA_SAWAHLUNTO SUMATERA_BARAT SUKOHARJO JAWA_TENGAH HULU_SUNGAI_TENGAH KALIMANTAN_SELATAN KEPULAUAN_SULA MALUKU_UTARA
KOTA_PADANG_PANJANG SUMATERA_BARAT KARANGANYAR JAWA_TENGAH
KOTA_BUKITTINGGI SUMATERA_BARAT GROBOGAN JAWA_TENGAH
BALANGAN KALIMANTAN_SELATAN HALMAHERA_TIMUR MALUKU_UTARA
KOTA_PAYAKUMBUH SUMATERA_BARAT BLORA JAWA_TENGAH
KOTA_BANJAR_BARU KALIMANTAN_SELATAN PULAU_MOROTAI MALUKU_UTARA
PELALAWAN RIAU REMBANG JAWA_TENGAH KUTAI_KARTANEGARA KALIMANTAN_TIMUR
PENAJAM_PASER_UTARA KALIMANTAN_TIMUR
KOTA_TERNATE MALUKU_UTARA
BATANG_HARI JAMBI PATI JAWA_TENGAH
TANJUNG_JABUNG_TIMUR JAMBI KUDUS JAWA_TENGAH KOTA_BALIKPAPAN KALIMANTAN_TIMUR KOTA_TIDORE_KEPULAUAN MALUKU_UTARA
TANJUNG_JABUNG_BARAT JAMBI JEPARA JAWA_TENGAH BOLAANG_MONGONDOW SULAWESI_UTARA FAKFAK PAPUA_BARAT
SEMARANG JAWA_TENGAH MINAHASA SULAWESI_UTARA
KOTA_JAMBI JAMBI
TEMANGGUNG JAWA_TENGAH TELUK_WONDAMA PAPUA_BARAT
OGAN_KOMERING_ULU SUMATERA_SELATAN KEPULAUAN_TALAUD SULAWESI_UTARA
KENDAL JAWA_TENGAH
BOLAANG_MONGONDOW_UTARA SULAWESI_UTARA
RAJA_AMPAT PAPUA_BARAT
LAHAT SUMATERA_SELATAN BREBES JAWA_TENGAH
MUSI_BANYUASIN SUMATERA_SELATAN KOTA_SALATIGA JAWA_TENGAH MINAHASA_TENGGARA SULAWESI_UTARA KOTA_SORONG PAPUA_BARAT
BANYUASIN SUMATERA_SELATAN KOTA_SEMARANG JAWA_TENGAH KOTA_MANADO SULAWESI_UTARA
OGAN_ILIR SUMATERA_SELATAN KOTA_TEGAL JAWA_TENGAH KOTA_KOTAMOBAGU SULAWESI_UTARA Data as of 07 Jan 2023
 KAB/KOTA MENCAPAI SATU TARGET (NPAFP RATE / DISCARDED RATE)
NPAFP Rate NPAFP Rate NPAFP Rate Discarded Rate
KAB/KOTA MENCAPAI SATU KAB/KOTA MENCAPAI SATU KAB/KOTA MENCAPAI SATU KAB/KOTA MENCAPAI SATU
PROVINSI PROVINSI PROVINSI PROVINSI
TARGET: NPAFP RATE TARGET: NPAFP RATE TARGET: DISCARDED RATE
TARGET: NPAFP RATE
ACEH_TIMUR ACEH BARITO_SELATAN KALIMANTAN_TENGAH ACEH_TENGAH ACEH
MANGGARAI NUSA_TENGGARA_TIMUR
SIMEULUE ACEH PULANG_PISAU KALIMANTAN_TENGAH KOTA_PEMATANG_SIANTAR SUMATERA_UTARA
NAGAN_RAYA ACEH BARITO_KUALA KALIMANTAN_SELATAN ENDE NUSA_TENGGARA_TIMUR
TAPANULI_UTARA SUMATERA_UTARA
BENER_MERIAH ACEH BANJAR KALIMANTAN_SELATAN FLORES_TIMUR NUSA_TENGGARA_TIMUR NIAS_BARAT SUMATERA_UTARA
KOTA_SIBOLGA SUMATERA_UTARA HULU_SUNGAI_SELATAN KALIMANTAN_SELATAN KOTA_KUPANG NUSA_TENGGARA_TIMUR AGAM SUMATERA_BARAT
LANGKAT SUMATERA_UTARA HULU_SUNGAI_UTARA KALIMANTAN_SELATAN SUMBA_TENGAH NUSA_TENGGARA_TIMUR SOLOK SUMATERA_BARAT
TAPANULI_SELATAN SUMATERA_UTARA TANAH_LAUT KALIMANTAN_SELATAN NAGEKEO NUSA_TENGGARA_TIMUR KEPULAUAN_MENTAWAI SUMATERA_BARAT
KOTA_SAMARINDA KALIMANTAN_TIMUR
SERDANG_BEDAGAI SUMATERA_UTARA JAYAPURA PAPUA KOTA_PARIAMAN SUMATERA_BARAT
BERAU KALIMANTAN_TIMUR
BATU_BARA SUMATERA_UTARA MERAUKE PAPUA KOTA_PEKANBARU RIAU
MINAHASA_UTARA SULAWESI_UTARA
DHARMAS_RAYA SUMATERA_BARAT JAYAWIJAYA PAPUA KOTA_DUMAI RIAU
KEPULAUAN_SANGIHE SULAWESI_UTARA
INDRAGIRI_HULU RIAU MERANGIN JAMBI
MINAHASA_SELATAN SULAWESI_UTARA NABIRE PAPUA
ROKAN_HULU RIAU KOTA_TOMOHON SULAWESI_UTARA KOTA_PALEMBANG SUMATERA_SELATAN
KOTA_JAYAPURA PAPUA
KUANTAN_SINGINGI RIAU SIAU_TAGULANDANG_BIARO SULAWESI_UTARA MUSI_RAWAS SUMATERA_SELATAN
PUNCAK_JAYA PAPUA KOTA_BENGKULU BENGKULU
BUNGO JAMBI BOLAANG_MONGONDOW_TIMUR SULAWESI_UTARA
MUARA_ENIM SUMATERA_SELATAN SARMI PAPUA KOTA_BOGOR JAWA_BARAT
BOLAANG_MONGONDOW_SELATAN SULAWESI_UTARA
KOTA_LUBUKLINGGAU SUMATERA_SELATAN MOROWALI SULAWESI_TENGAH WAROPEN PAPUA BEKASI JAWA_BARAT
OGAN_KOMERING_ULU_SELATAN SUMATERA_SELATAN PARIGI_MOUTONG SULAWESI_TENGAH ASMAT PAPUA BANDUNG_BARAT JAWA_BARAT
EMPAT_LAWANG SUMATERA_SELATAN TOJO_UNA-UNA SULAWESI_TENGAH NDUGA PAPUA PURBALINGGA JAWA_TENGAH
BENGKULU_UTARA BENGKULU BANGGAI_LAUT SULAWESI_TENGAH MAMBERAMO_TENGAH PAPUA TEGAL JAWA_TENGAH
BENGKULU_SELATAN BENGKULU KOTA_MAKASSAR SULAWESI_SELATAN INTAN_JAYA PAPUA SRAGEN JAWA_TENGAH
REJANG_LEBONG BENGKULU LUWU SULAWESI_SELATAN KULON_PROGO YOGYAKARTA
HALMAHERA_TENGAH MALUKU_UTARA
KEPAHIANG BENGKULU SIDENRENG_RAPPANG SULAWESI_SELATAN GUNUNG_KIDUL YOGYAKARTA
PANGKAJENE_KEPULAUAN SULAWESI_SELATAN PULAU_TALIABU MALUKU_UTARA
LAMPUNG_TIMUR LAMPUNG BANTUL YOGYAKARTA
BONE SULAWESI_SELATAN KOTA_GORONTALO GORONTALO MALANG JAWA_TIMUR
PESAWARAN LAMPUNG
BULUKUMBA SULAWESI_SELATAN GORONTALO GORONTALO SAMPANG JAWA_TIMUR
KARAWANG JAWA_BARAT
JENEPONTO SULAWESI_SELATAN BOALEMO GORONTALO KOTA_PALANGKA_RAYA KALIMANTAN_TENGAH
SUBANG JAWA_BARAT
SELAYAR SULAWESI_SELATAN BONE_BOLANGO GORONTALO TANAH_BUMBU KALIMANTAN_SELATAN
GARUT JAWA_BARAT LUWU_UTARA SULAWESI_SELATAN
TASIKMALAYA JAWA_BARAT GORONTALO_UTARA GORONTALO KOTA_BONTANG KALIMANTAN_TIMUR
KOTA_PALOPO SULAWESI_SELATAN
KOTA_BEKASI JAWA_BARAT KOTA_PANGKAL_PINANG BANGKA_BELITUNG TOLI-TOLI SULAWESI_TENGAH
BUTON SULAWESI_TENGGARA
KOTA_BANJAR JAWA_BARAT BANGKA_BARAT BANGKA_BELITUNG BANTAENG SULAWESI_SELATAN
KOTA_BAU_BAU SULAWESI_TENGGARA
KOTA_MAGELANG JAWA_TENGAH KOTA_KENDARI SULAWESI_TENGGARA
JEMBRANA BALI BELITUNG BANGKA_BELITUNG
KOTA_PEKALONGAN JAWA_TENGAH KOLAKA_UTARA SULAWESI_TENGGARA
GIANYAR BALI MANOKWARI PAPUA_BARAT
BUTON_UTARA SULAWESI_TENGGARA
DEMAK JAWA_TENGAH BANGLI BALI SORONG PAPUA_BARAT
KARANGASEM BALI SUMBA_TIMUR NUSA_TENGGARA_TIMUR
BATANG JAWA_TENGAH SORONG_SELATAN PAPUA_BARAT
LOMBOK_BARAT NUSA_TENGGARA_BARAT HALMAHERA_SELATAN MALUKU_UTARA
TUBAN JAWA_TIMUR
SUMBAWA NUSA_TENGGARA_BARAT KOTA_BATAM KEPULAUAN_RIAU BANGKA_TENGAH BANGKA_BELITUNG
LAMONGAN JAWA_TIMUR
DOMPU NUSA_TENGGARA_BARAT KOTA_TARAKAN KALIMANTAN_UTARA KAIMANA PAPUA_BARAT
MADIUN JAWA_TIMUR
KOTA_BIMA NUSA_TENGGARA_BARAT BULUNGAN KALIMANTAN_UTARA TELUK_BINTUNI PAPUA_BARAT
NGAWI JAWA_TIMUR
SUMBAWA_BARAT NUSA_TENGGARA_BARAT TANA_TIDUNG KALIMANTAN_UTARA MAMUJU_UTARA SULAWESI_BARAT
MAGETAN JAWA_TIMUR
LOMBOK_UTARA NUSA_TENGGARA_BARAT
Data as of 07 Jan 2023
TANTANGAN DAN UPAYA
 TANTANGAN
1. Penemuan kasus menurun/surveilans aktif tidak berjalan (pasif)
2. Cakupan imunisasi rutin mengalami penurunan sehingga berpotensi terjadinya
KLB
3. Terjadi peningkatan kasus PD3I antara lain campak–rubela, difteri dan pertussis
sejak akhir tahun 2021 (TW 4) dan semakin meluas sehingga meningkatkan
wilayah yang terdampak KLB
4. Jumlah suspek PD3I yg dilaporkan ke SKDR secara mingguan tidak sama
dengan laporan rutin surveilans PD3I dan alert SKDR terkait PD3I tidak
dilakukan verifikasi dengan baik
5. Laporan rutin surveilans PD3I tidak dilaporkan sesuai waktu pelaporan (macet
pelaporan)
6. Perpindahan dan Double Job Petugas Surveilans Provinsi/Kab/Kota/Puskesmas
 TANTANGAN (2)

7. Klinisi tidak tersosialisasi dengan baik terkait penemuan dan pelaporan kasus-
kasus PD3I
8. Penemuan kasus di Rumah Sakit masih rendah, baik RS pemerintah maupun
swasta
9. Variabel hasil lab di formulir investigasi kasus PD3I seringkali tidak diisi lengkap
oleh provinsi
10. Masih terdapat beberapa provinsi belum mengirimkan dokumen KU 60 hari
kasus AFP sehingga masih ada kasus pending AFP dan belum dapat dilakukan
klasifikasi oleh Komite Ahli Surveilans AFP
11.Hospital review record (HRR) sebagai evaluasi adanya kasus yang lolos tidak
dilaksanakan secara rutin dan optimal
 UPAYA YANG DILAKUKAN
1. Melakukan evaluasi melalui desk review terkait penemuan dan pelaporan kasus PD3I.
2. Melakukan pendampingan dalam penanggulangan peningkatan kasus maupun KLB.
3. Melakukan on the job training pada saat pendampingan PE
4. Melakukan advokasi dan sosialisasi ke RS dan organisasi profesi pada saat melakukan
pendampingan ke wilayah terdampak KLB
5. Memberikan Umpan Balik Pencapaian Kinerja TW 1 Tahun 2022 melalui surat Dirjen P2P
untuk seluruh Kadis Provinsi dan Kako (No. surat SR.01.01/C.IV/ 2528/2022 tanggal 28
April 2022)
6. Menyampaikan Surat Edaran Kewaspadaan KLB PD3I (No. surat HK 02 02/112118 /2022
tanggal 11 April 2022)
7. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Terkait Pengiriman Kasus Pending AFP (No. surat
SR.01.01/C.IV/ 1118/2022 tanggal 13 Mei 2022)
SURAT UMPAN BALIK SURVEILANS AFP, PD3I DAN SURAT PEMBERITAHUAN KASUS PENDING AFP :
CRS - TW 2 TAHUN 2022 SULTRA, SULUT, MALUKU, PAPUA DAN PAPUA
BARAT
 UPAYA YANG DILAKUKAN (2)

8. Melakukan advokasi dan koordinasi dengan organisasi profesi IDAI Pusat terkait
penguatan surveilans PD3I dengan hasil sbb :
üIDAI Pusat siap membantu penguatan surveilans AFP dan PD3I
üIDAI Pusat akan menginstruksikan IDAI cabang untuk membantu penguatan
surveilans AFP dan PD3I
üPenanggulangan peningkatan kasus PD3I dan KLB PD3I adalah tugas bersama antara
Kemenkes dengan organisasi profesi (termasuk IDAI), serta lintas sektor lainnya
(misalnya TNI, Polri, dll)
üIDAI akan fokus pada daerah dengan cakupan imunisasi rendah dan penolakan tinggi,
terutama dengan peningkatan kasus tinggi
üKemenkes akan diundang pada salah satu pertemuan rutin dengan IDAI cabang
(setiap Senin) untuk memaparkan data burden of diseases PD3I
üMembuat link sementara untuk pelaporan kasus PD3I dari klinisi
 UPAYA YANG DILAKUKAN (3)
9. Melakukan advokasi sosialisasi dengan perwakilan RS dari seluruh provinsi, baik secara luring
maupun daring, untuk penguatan surveilans AFP dan PD3I di RS dengan membentuk Tim
Surveilans PD3I di RS yang ditetapkan melalui SK Direktur RS.
10. Menyampaikan surat dari Direktur Pengelolaan Imunisasi tentang Permohonan Dukungan
Surveilans AFP dan PD3I di Rumah Sakit kepada Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan
(Nomor: SR.02.06/C.IV/1985/2022 tanggal 7 Juli 2022)
11. Menyampaikan surat dari Direktur Pengelolaan Imunisasi tentang Permohonan Dukungan
Rencana Tindak Lanjut Pertemuan Advokasi Rumah Sakit Dalam Rangka Penguatan Surveilans
AFP dan PD3I di Rumah Sakit kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan RS terpilih (Nomor:
SR.02.06/C.IV/2063/2022 tanggal 12 Juli 2022)
12. Menyampaikan surat dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan tentang Penyampaian
Pelaksaaan Surveilans AFP dan PD3I di Rumah Sakit kepada seluruh Direktur Utama Rumah
Sakit (Nomor: SR.02.06/C.IV/2063/2022 tanggal 20 Juli 2022)
13. Telah didistribusikan KIE berupa poster untuk masyarakat & poster untuk Nakes ke seluruh
provinsi
SURAT PERMOHONAN DUKUNGAN SURVEILANS AFP DAN PD3I
DI RUMAH SAKIT
 POSTER
NAKES

12/01/23 dr. Cornelia K 39

 POSTER
MASYARAKAT

12/01/23 dr. Cornelia K 40

KESIMPULAN
• Tetap melakukan surveilans PD3I adalah kunci untuk melakukan pemantauan risiko KLB PD3I

• Tingkatkan deteksi dini melalui sistem SKDR dan segera laporkan dalam 24 jam jika ada suspek PD3I atau indikasi
KLB PD3I

• LIBATKAN SELURUH MASYARAKAT, PUSKESMAS, RUMAH SAKIT & FASYANKES LAINNYA (TERMASUK SWASTA)
DALAM PENEMUAN DAN PELAPORAN KASUS SUSPEK PD3I

• Perlu dukungan dan kolaborasi semua pihak baik pemerintah, swasta dan lembaga donor untuk memperkuat
surveilans PD3I

• Perlu Komunikasi, Informasi dan Edukasi terkait surveilans PD3I

• Perlu koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan lab pemeriksa kasus PD3I terkait hasil laboratorium

• LAPORKAN KASUS PD3I LENGKAP DAN TEPAT WAKTU

• SETIAP MINGGU LAPORKAN FORM MR02, DIF-3 DAN PERT 02 SECARA BERJENJANG SAMPAI PUSAT
 TERIMA KASIH
BERSAMA KITA WUJUDKAN INDONESIA BEBAS POLIO & ELIMINASI CAMPAK-RUBELA/CRS