Anda di halaman 1dari 2

Setiap pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri atau yang diimpor untuk

diperdagangkan dalam kemasan eceran wajib memiliki Izin Edar, terkecuali untuk pangan
dengan masa simpan kurang dari 7 hari, pangan siap saji yang diolah dan dikemas di hadapan
pembeli serta pangan yang digunakan sebagai bahan baku atau tidak dijual langsung kepada
konsumen akhir.
Adapun langkah untuk mendapatkan izin edar pangan olahan BPOM adalah sebagai
berikut:
1. Registrasi akun
2. Registrasi produk
3. Penerbitan nomor izin edar

Registrasi akun dilakukan di situs https://ereg-rba.pom.go.id/ dimana untuk dapat


membuat akun perusahaan ada beberapa dokumen yang harus disiapkan, yaitu :
1. NIB RBA dengan KBLI yang sesuai dengan kelompok produk yang akan
didaftarkan
2. NPWP
3. Pemenuhan aspek untuk KBLI yang akan didaftarkan
4. Sertifikat Program Manajemen Risiko (PMR) atau Sertifikat Cara Pembuatan
Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)
Timeline untuk pembuatan akun adalah 10 hari kerja setelah seluruh dokumen dan
data perusahaan serta pabrik telah di upload, respon BPOM akan diberikan melalui email
yang didaftarkan saat pembuatan akun. Penting untuk diingat, file – file yang akan di upload
dalam bentuk pdf dengan ukuran file lebih kecil dari 5 MB dan nama file tidak menggunakan
tanda baca seperti !#*$^()_@&%.
Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) adalah pedoman yang
menjelaskan bagaimana memproduksi Pangan Olahan agar aman, bermutu, dan layak untuk
dikonsumsi. Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 22 Tahun
2021 tentang Tata Cara Penerbitan Izin Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik,
produsen Pangan Olahan wajib memiliki Izin Penerapan CPPOB sebagai pemenuhan
persyaratan Keamanan Pangan. Untuk produsen yang memproduksi Pangan Olahan risiko
tinggi, pemenuhan persyaratan keamanan pangan dibuktikan melalui Izin Penerapan PMR.
Registrasi CPPOB dilakukan melalui web https://e-sertifikasi.pom.go.id/ dengan timeline
evaluasi data perusahaan 3 hari kerja, ada beberapa dokumen persyaratan yang harus
disiapkan sebelum dilakukan pemeriksaan sarana dan bangunan oleh BPOM, adapun
dokumen yang harus disiapkan adalah sebagai berikut:
1. Peta lokasi sarana produksi
2. Denah bangunan (lay out) sarana produksi
3. Panduan mutu penerapan CPPOB di sarana produksi
4. Deskripsi pangan olahan
5. Alur proses produksi beserta penjelasannya
Setelah semua dokumen selesai di upload maka akan terbit perintah pembayaran
PNBP, adapun besaran PNBP untuk sertifikasi CPPOB berdasarkan PP No.32 Tahun 2017
adalah sebesar Rp 1.000.000 (untuk UMKM tidak perlu) dan harus dibayarkan dalam waktu
7 hari atau harus mendaftar ulang, audit akan dilakukan 20 hari kerja setelah pembayaran
dilakukan. Sertifikat CPPOB akan diterbitkan 40 hari kerja setelah hasil audit dinyatakan
close.
Dokumen yang dibutuhkan untuk registrasi izin edar pangan olahan:
a. Komposisi (harus mencakup persentase dalam produk, diurutkan dari yang persentase
terbesar ke terkecil)
b. Alur proses produksi
c. Penjelasan kode produksi dan masa kadaluwarsa
d. Spesifikasi bahan baku
e. Rancangan label
f. Hasil analisa nilai gizi dan cemaran laboratorium dari laboratorium terakreditasi KAN
Setelah semua dokumen di upload maka akan ada pperintah bayar PNBP sesuai
dengan produk yang akan didaftarkan, timeline penerbitan nomor izin edar adalah 14 hari
kerja setelah SPPB dibayarkan.
Bingung cara urus izin edar pangan olahan atau untuk kelengkapan dokumen
registrasi izin edar pangan olahan? Atau punya pertanyaan lain seputar legalitas bisnis Anda?
Kami bisa membantu Anda! Hubungi Depok Halal Center pada nomor 081211334690 untuk
konsultasi

Anda mungkin juga menyukai