Anda di halaman 1dari 1

Maafkan Aku Bila Mengagumimu

Duka

Hari ini untuk ketiga kalinya Arma harus merelakan orang disayangi harus pergi tanpa pesan
sebelumnya. Di usia masa remajanya Arma harus kehilangan ayah tercinta karena serangan
jantung. Kini setelah kepedihan karena kehilangan kakak lelaki tertuanya sekitar hampir 4
bulan yang lalu karena kecelakaan kerja Arma pun harus mengikhlaskan kepergian suami
tercinta secara tiba-tiba karena ikut dalam kecelakaan pesawat terbang dari Medan menuju
Surabaya.

Semua mata menatap sendu pada jenazah Iqram di ruang tamu. Ada yang membaca yasin
yang sudah disiapkan sisi kanan kepala jenazah. Ada pula yang mencoba menghibur untuk
menguatkan Arma. Dan banyak juga yang duduk di bawah tenda yang di pasang di jalan
depan rumah. Karangan bunga tanda duka cita berjejer rapi di atas trotoar sepanjang jalan
menuju rumah duka.

Sementara tak jauh dari Arma duduk tampak ibu mertua Arma menimang penuh haru bayi
mungil tampan dalam dekapannya. Iqbal bayi mungil tak berdosa itu harus kehilangan ayah
tercinta setelah tepat 40 hari kelahirannya. Sementara Alfi putra sulungnya berpangku manja
pada ayah mertua Arma. Anak seusia Alfi 3 tahun belum begitu mengerti mengapa tak
hentinya orang datang kerumahnya. Alfi belum mengerti mengapa sang ayah harus berbaring
dengan jubah putih di ruang tamu tanpa tersenyum apalagi merangkulnya seperti biasa saat
pulang dinas. Ah...nak kelak kau akan menyadari semuanya keluh Arma dalam hati.

Rasa sakit bekas operasi Caesar waktu melahirkan Iqbal masih begitu terasa. Tapi lebih sakit
dan pilu menyayat hati kala dering telepon dari Bandara Polonia Medan yang mengabarkan
Iqram suami tercinta menjadi korban meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang menuju
Surabaya.

Siang itu pemakaman Iqram dipenuhi oleh kaum kerabat, tetangga, rekan kerja Iqram di
Puskesmas pinggiran kota, rekan alumni Fakultas Kedokteran Universitas ternama di Medan
dan masyarakat desa tempat Iqram bertugas. Mereka turut merasakan kesedihan karena harus
kehilangan seorang dokter yang terkenal ramah dan tidak pilah pilih dalam melayani
masyarakat desa. Iqram terbiasa melayani pasien tidak mampu walau tanpa melengkapi
persyaratan administrasi lebih dulu.

Anda mungkin juga menyukai