Anda di halaman 1dari 4

Nama : Furgan Habillah Nugraha

Nim : C2114201052

1. Apa yang kalian ketahui tentang na'at man'ut? Sertakan contohnya!

Jawaban:

na'at secara bahasa adalah sifat (isim), sementara man'ut adalah yang disifati. Dalam
struktur kalimat bahasa Arab, na'at terletak di belakang man'ut (isim yang disifati). Contoh Na'at
dan man’ut Seorang laki-laki yang mulia telah berkata

‫َريْم‬ َ َ‫ق‬
ِ ‫ال َر ُج ٌل ك‬
Aku telah membaca buku yang bagus

‫َاب ْال َج ِمي َْل‬ ُ ‫قَ َرْأ‬


َ ‫ت ْال ِكت‬

Pada contoh pertama, yang sebagai na’at adalah ( ‫ر ْي ٌم‬H ِ H‫) َك‬, ia beri’rab marfu’, dan berbentuk nakirah
mengikuti kondisi yang disifati (man’ut) yaitu ( ‫) َر ُج ٌل‬. Adapun pada contoh kedua, yang sebagai na’at
adalah (‫)الجميل‬, ia beri’rab manshub, dan berbentuk makrifat mengikuti kondisi yang disifati (man’ut)
yaitu (‫)الكتاب‬.

Pada dasarnya na’at tidak memiliki I’rab tersendiri, karena sifat dia yang menjadi pengikut apa
yang diikuti. Artinya na’at bisa saja beri’rab marfu’, atau beri’rab manshub, atau beri’rab majrur,
sesuai I’rab kata sebelumnya (man’utnya). Pada bab ini, na’at tergolong ke dalam marfu’atul
asma’ karena kondisinya yang kadang-kadang beri’rab marfu’. Dan nanti pada bab manshubatul
asma’(isim-isim yang beri’rab manshub) dan pada bab mahfudhatul asma’(isim-isim yang
beri’rab majrur), na’at juga tergolong kedalam keduanya juga.

Contoh I’rab Na’at:

َ َ‫ق‬
‫ال َر ُج ٌل َك ِر ْي ٌم‬

Seorang laki-laki yang mulia telah berkata

‫ فعل ماض مبني على الفتح‬: ‫قَا َل‬

Telah berkata: fi’il madhi, mabni ‘alal fathi

‫ فاعل مرفوع وعالمة رفعه الضمة‬: ‫رجل‬

Seorang laki-laki : fa’il, marfu’, dan alamat rafa’nya adalah dhammah

‫ نعت المرفوع مرفوع وعالمة رفعه الضمة‬: ‫كريم‬


Yang mulia: na’at, marfu’, dan alamat rafa’nya adalah dhammah

2. Apa yang kalian fahami tentang makna shorf? Berikan contohnya!

Jawaban:

ilmu yang memetakan “perubahan” bentuk dari sebuah kata dasar (mufrod) ke bentuk
plural (jama'). Bentuk kata berubah, berubah pula maknanya. Contohnya artinya zaid telah
duduk. diawalkan kata disini bentuk dari shorof. shorof banyak ada 13 seperti: ‫جلست‬ - ‫جاسنا‬ - ‫جلس‬

3. Apa yang kalian fahami tentang makna nahwiy? Berikan contohnya!

Jawaban:

Secara literatur, ilmu Nahwu didefinisikan sebagai “ilmu yang mempelajari prinsip-
prinsip untuk mengenali kalimat-kalimat bahasa Arab dari sisi i’rab dan bina’-nya” (Jami’ud
Durus, Syaikh Musthafa). Namun sederhananya adalah dengan ilmu Nahwu kita bisa mengetahui
bagaimana menbunyikan bagian akhir dari suatu kata dalam struktur kalimat.

Contoh: Alhamdu Lillahi Rabbil ‘Aalamiin. Mengapa huruf dal pada kata Alhamdu
dibaca dhammah (du), bukannya kasrah (di), atau fathah(da)? Karena struktur kata Alhamdu
berperan sebagai mubtada’, hukum mubtada’ ialah dibaca rafa’, yang ketika di awal kalimat ia
harus dibaca dhammah. Maka dengan Nahwu, kita bisa memahami bagaimana membaca bagian
akhir suatu kata dalam struktur kalimat

4. Apa yang kalian fahami tentang makna dhilaliy? Berikan contohnya!

Jawaban:

Secara terminologis, ilmu al-dilalah sebagai salah satu cabang linguistik (ilm al-lugah)
yang telah berdiri sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang makna suatu bahasa, baik pada
tataran mufradat (kosakata) maupun pada tataran tarakib (struktur).

Ahmad Mukhtar Umar mendefinisikan ilm al-dilalah sebagai berikut: Kajian tentang
makna, atau ilmu yang membahas tentang makna, atau cabang linguistik yang mengkaji teori
makna, atau cabang linguistik yang mengkaji syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
mengungkap lambang-lambang bunyi sehingga memiliki makna .

Ilmu ini tidak hanya menjadi fokus kajian para linguis, melainkan juga menjadi objek
penelitian para filsuf, sastrawan, psikolog, ahli fiqh dan ushul al-fiqh, antropolog, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, penaamaan terhadap ilmu ini pun beragam. Selain disebut semantik,
ilmu ini juga dinamai sematologi, semologi, semasiologi, dirasat al-mana, dan ilm al-mana,
dengan mufrad, bukan dengan jamak maani, karena ilm al-maani merupakan bagian dari ilm al-
balagah. Namun demikian, ilmu ini berlaku sebagai salah satu cabang linguistik. Di kalangan
sebagian ulama bahasa Arab, ilmu ini merupakan cabang dari fiqh al-lugah. Ilmu ini merupakan
puncak studi linguistik karena melibatkan kajian fonologi, morfologi, gramatika, etimologi,
dan leksikologi.

5. Sebutkan definisi pragmatis!

Jawaban:

pragmatis adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebutkan cara berpikir
seseorang yang menghasilkan tindakan dengan ciri-ciri khusus pragmatis. Arti pragmatis adalah
cara berpikir praktis yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dibutuhkan

6. Sebutkan ruang lingkup pragmatis!

Jawaban:

Pertama, pragmatik dipandang sebagai kajian tentang hubungan bahasa dengan konteks
yang digramatikalisasikan atau yang dikodekan dalam struktur bahasa. Pandangan
tersebut menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara sintaksis dan pragmatik.

Kedua, pragmatik merupakan kajian aspek makna yang tidak tercakup atau dimasukkan
dalam teori semantik. Pragmatik dipandang memiliki hubungan dengan semantik. Baik
pragmatik maupun semantik kedua-duanya mengkaji tentang makna atau arti.

Ketiga, pragmatik merupakan kajian tentang hubungan antara bahasa dengan konteks
yang mendasari penjelasan pengertian atau pemahaman bahasa. Pandangan tersebut
menunjukkan adanya tiga aspek penting dalam kajian pragmatik, yaitu bahasa, konteks,
dan pemahaman. Pemahaman terkait dengan masalah makna pula.

Keempat, pragmatik merupakan kajian tentang kemampuan pemakai bahasa mengaitkan


dengan kalimat-kalimat dengan konteks yang sesuai atau cocok dengan kalimat itu.

Kelima, pragmatik sebagai bidang ilmu mandiri. Pragmatik memiliki lima cabang kajian,
yaitu deiksis, implikatur, praanggapan, tindak tutur atau tidak bahasa, dan
struktur wacana.

7. Apa yang kalian ketahui tentang janis-jenis fi'il (kata kerja)? Sebutkan beserta contohnya!

Jawaban:

Penegertian Fi’il

Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu
masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang).
macam-macam fi’il

Kalimat fi’il itu ada 3 macam, yaitu: fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan fi’il amar.

1. Fi’il Madhi

Fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukkan arti suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau (past tense).

Tanda-tanda fi’il madhi:

a. Huruf akhirnya berharakat fathah dhahirah (jelas) maupun muqadarah (dikira-kirakan).

Harakat dhahir, contoh: ‫ قَا َل‬،‫َب‬ َ َ‫ ن‬،‫ َر ِح َم‬،‫ اَ َك َل‬،‫ فَت ََح‬،‫ب‬
َ ‫ َكت‬،‫ص َر‬ َ ،‫فَ َع َل‬
َ ‫ض َر‬

Harakat muqadarah, contoh: ‫ َأتَى‬،‫ نَهَى‬،‫ َدعَى‬،‫َر َمى‬

ُ ‫ اَ َك ْل‬،‫ت‬
b. Diakhir kata bisa dimasuki dhamir rafa’, contoh: ‫ت‬ ُ ْ‫صر‬ ُ ‫فَ َع ْل‬
َ َ‫ ن‬،‫ت‬

c. Diakhir kata bisa dimasukin ta’ ta’nits tsakinah (ta’ sukun yang bermakna perempuan),
ْ ‫ َج‬،‫ت‬
contoh: ‫اَئت‬ ْ َ‫ قَال‬،‫ت‬
ْ َ‫ َكتَب‬،‫ت‬
ْ ‫فَتَ َح‬

8. Apa usaha yang akan kalian lakukan untuk memperdalam Bahasa Arab sebagai bahasa Al-
Qur'an?

Jawaban:

Mempelajari ilmu nahu untuk memperdalam isi kandungan dalam al quran

Anda mungkin juga menyukai