RSU KAMBANG
LEMBAR PENGESAHAN
Program Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) Dan Limbah B3 Rumah Sakit ini
disusun oleh Tim MFK RSU Kambang Jambi dan telah disetujui oleh Direktur RSU Kambang Jambi
untuk dilaksanakan
Tim MFK
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan...................................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................................iii
Pendahuluan..........................................................................................................................1-3
Latar Belakang..........................................................................................................................3
Tujuan....................................................................................................................................3-4
Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan.................................................................................4-5
Cara Melaksanakan Kegiatan................................................................................................6-9
Sasaran......................................................................................................................................9
Jadwal Kegiatatan................................................................................................................9-10
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan.....................................................................10
Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan.......................................................................10
I. PENDAHULUAN
Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan kesehatan
kerja adalah upaya meminimalkan risiko pengguna bahan berbahaya beracun (B3) dan
limbah B3 terhadap sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar
pasien, maupun lingkungan sekitar rumah sakit. Bahan berbahay beracun (B3) adalah zat,
energy, dan atau komponen lainnya yang sifat, konsentrasi, dan atau jumlah, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup serta mencemarkan/atau merusak lingkungan hidup sekitarnya.
Limbah bahan berbahaya beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung B3. Untuk di rumah sakit, limbah medis termasuk dalam kategori limbah B3.
Berikut ini yang termasuk kategori Bahan Berbahya Beracun yang mengacun pada
Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Beracun :
a. Memancarkan Radiasi
Bahan yang memancarkan gelombang elektromagnetik atau partikel radioaktif yang
mampu mengionkan secara langsung atau tidak langsung materi bahan yang
dilaluinya, misalnya : Ir192, L131, Tc99, sinar X, sinar alfa, sinar beta, sinar
gamma, dan lain-lain.
b. Mudah Meledak
Bahan yang mudah membebaskan panas denga cepat tanpa disertai pengimbangan
kehilangan panas, sehingga kecepatan reaksi, peningkatan suhu dan tekanan
meningkat pesat dan dapat menimbulkan ledakan.
c. Mudah Menyala/Terbakar
Bahan yang mudah membebaskan panas dengan cepat disertai dengan
pengimbangan kehilangan panas, sehingga tercapai kecepatan reaksi yang
menimbulak nyala. Bahan yang mudah menyala atau terbakar mempunyai titik
nyala (flash point) rendah (210C).
d. Oksidator
Bahan yang mempunyai sifat aktif mengoksidasi sehingga terjadi reaksi oksidasi,
mengakibatkan reaksi keluar panas (eksisthermis).
e. Racun
Bahan yang bersifat beracun bagi manusia atau lingkungan yang dapat
menyebabkan kematian/sakit serius apabila masuk kedalam tubuh melalui
pernapasan kulit atau mulut.
f. Korosif
Bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan proses pengkaratan
pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun
dengan temperatur uji 5500C , mempunyai PH sama atau kurang dari 2 (asam) dan
sama atau lebih dari 12,5 (basa).
g. Karsinogenik
Sifat bahan penyebab kanker, yakni sel luar yang dapat merusak jaringan tubuh.
h. Mutagen
Sifat bahan yang dapat mengakibatkan perubahan kromosom yang berate dapat
merubahgenetika.
i. Teratogenik
Sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embirio.
j. Iritasi
Bahan yang dapat mengakibatkan peradangan pada kulit dan selapit lender.
k. Berbahaya Bagi Lingkungan (Dangerous For Environment)
Bahan kimia dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme
aquatic lainnya atau bahan lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan
ozon (CFC), Persistent dilingkungan (PCBs).
l. Gas Bertekanan
Bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan dapat meledak bila
tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat meyebabkan
kebakaran.
Sedangkan yang termasuk dalam limbah bahan berbahaya beracun (B3) adalah
sebagai berikut:
1. Infeksius;
2. Benda Tajam;
3. Patologi;
4. Bahan kimia kedaluarsa, tumpahan, atau sisa kemasan
5. Radioaktif;
6. Farmasi;
7. Sitotoksis;
8. Peralatan medis yang mengandung logam berat tinggi
9. Tabung gas/container bertekanan.
RSU Kambang Jambi menggunakan bahan berbahaya beracun (B3), yang memiliki
bermacam karakteristik dimana risiko menyebabkan kecelakaan dan bahaya bagi pengguna
maupun lingkungan. Oleh karena itu perlu dibuat program manajemen risiko pengelolaan
B3 untuk meminimalisi risiko – risiko tersebut. Dalam program tersebut harus dicantumkan
pemberian penjelasan tentang ancaman/bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan B3 dan
cara penanganan atau penaggulangan apabila terjadi kecelakaan dan keracunan yang
diakibatkan oleh bahan B3 tersebut.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umun
Aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada pengelolaan bahan berbahaya
beracun (B3) di RSU. Imelda Pekerja Indonesia bertujuan uuntuk melindungi
sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkunganrumah sakit dari pajanan Bahan B3 dan limbahnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meminimalisasi risiko penyakit dan kecelakaan kerja akibat
penggunaan B3 dan limbahnya.
b. Memberikan pemahaman terhadap staff terkait penanganan,
penyimpanan, dan penggunaan B3.
Kegiatan Pokok
No Rincian Kegiatan
1 Identifikasi Bahan dan limbah Pertemuan dengan bagian / bidang terkait
berbahaya di RSU Kambang untukmengumpulkan data bahan berbahaya
Jambi dan limbah
B3
2 Membuat daftar inventarisasi Membuat daftar dari hasil pertemuan (butir 1)
bahan berbahaya di RSU
Kambang Jambi
2. Kegiatan dan
hasil pengamatan
didokumentasi kan
12 Memeriksa Rumah sakit Ketaatan pada 1. Memeriksa Memerksa
semua dokumen mempunyai izin peraturan dokumen dokumen
perizinan terkait penanganan perundanganpe perizinan perizinan yang
penanganan bahan berbahaya merintah terkait terkaitdengan
bahan berbahaya danlimbah masaberlaku bahan
beserta limbah 2. Mengajukan berbahaya
perpanjangan
perizinan
padadokumen
yanghabis
masaberlaku.
VI. SASARAN
1. Staf / Karyawan
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung / Vendor
No Nama kegiatan
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6 Monitoring Pelaksanaan
Pedoman B3
7 Pelabelan wadah B3
12 Monitoring Penanganan
Paparan B3
13 Periksa dokumen perizinan
RSU KAMBANG
LEMBAR PENGESAHAN
Program Manajemen Keamanan Dan Keselamatan Rumah Sakit ini disusun oleh Tim
MFK RSU Kambang Jambi dan telah disetujui oleh Direktur RSU Kambang Jambi untuk
dilaksanakan
Tim MFK
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan..................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................................iii
Pendahuluan............................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................1
Tujuan......................................................................................................................................1
Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan.................................................................................1-3
Cara Melaksanakan Kegiatan................................................................................................3-4
Sasaran......................................................................................................................................5
Jadwal Kegiatatan....................................................................................................................5
Evaluasi Pelaksanaan Dan Pelaporan....................................................................................5-6
Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan........................................................................6
I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai suatu bentuk perusahaan jasa yang memberikan pelayanan
kesehatan, terdiri atas berbagai unit operasional yang bekerja selama 24 jam per hari dan
tujuh hari per minggu. Sebagai institusi yang bersifat social ekonomis, rumah sakit
mempunyai fungsi dan tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai
dengan tuntutan perkembangan zaman. Penyediaan fasilitas yang aman, efektif dan efisien
dapat menjamin keselamatan pasien. Sehingga perlu di berlakukan suatu program manajemen
keamanan dan keselamatan bagi pasien, pengunjung, kelurga, maupun staff di RSU Kambang
Jambi.
III. TUJUAN
1. Tujuan Khusus
Menciptakan kondisi yang aman bagi pegawai, pasien, keluarga pasien,
pengunjung dan masyarakat dilingkungan rumah sakit sehingga proses pelayanan
rumah sakit berjalan dengan baik dan lancar.
2. Tujuan Umum
1) Mencegah terjadinya kecelakaan dan cidera staff, pasien, dan pengunjung.
2) Menciptakan kondisi yang kondusif untuk menjamin keselamatan dan keamanan
staf, pasien, keluarga dan pengunjung.
register di butir 2.
2. Hasil inspeksi
didokumentasikan
untuk tindak lanjut,
4 Identifikasi Pemberian kartu identitas Pengunjung Terpantaunya Membagi
pengunjung (badge) sementara atau teridentifikasi pengunjung kartu
,penyewa tetap yang dapat dengan baik. identitas yang
lahan dan staf membedakan dengan jelas membedakan
antara pengunjung, antara
tamu/duta farmasi, pengunjung,
petugas vendor dan staf keluarga
pasien dan
staf RS.
No Namakegiatan 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3 Audit Fasilitas
4 Identifikasi pengunjung
5. Monitoring identifikasi
pengunjung
6 Pengawasan area berisiko
RSU KAMBANG
LEMBAR PENGESAHAN
Program Kontruksi Dan Renovasi Rumah Sakit ini disusun oleh Tim MFK RSU
Kambang Jambi dan telah disetujui oleh Direktur RSU Kambang Jambi untuk dilaksanakan
Tim MFK
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan...................................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................................iii
Pendahuluan..............................................................................................................................1
Latar Belakang..........................................................................................................................1
Tujuan....................................................................................................................................1-2
Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan....................................................................................2
Cara Melaksanakan Kegiatan................................................................................................3-4
Sasaran......................................................................................................................................4
Jadwal Kegiatatan.....................................................................................................................4
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan.......................................................................4
Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan.........................................................................4
I. PENDAHULUAN
Assesmen Risiko Pra ktontruksi secara komprehensif dan proaktif digunakan untuk
mengevaluasi risiko dan kemudian mengembangkan rencana agar dapat meminimalkan
dampak kontruksi, renovasi atau penghancuran/demolisi sehingga pelayanan pasien tetap
terjaga kualitas dan keamanannya. Penilaian risiko akibat dampak renovasi atau kontruksi
yang di kenal sebagai infecion control risk assesment (ICRA) adalah suatu proses
terdokumentasi yang di lakukan sebelum memulai kegiatan pemeliharaan, perbaikan,
pembongkaran, kontruksi, maupun renovasi untuk mengetahui risiko dan dampaknya
terhadap kualitas udara dengan mempertimbangkan potensi pajanan pada pasien.
II. LATAR BELAKANG
Sistem HVAC (heating, Ventilation, Air Conditioning) adalah sistem pemanas,
ventilasi dan pendingin udara di sarana pelayanan kesehatan yang di rancang untuk :
a. Menjaga suhu udara dan kelembaban dalam ruangan pada tingkat yang nyaman untuk
petugas, pasien dan pengunjung.
b. Kontrol bau.
c. Mengeluarkan udara yang tercemar.
d. Memfasilitasi penanganan udara untuk melindungi petugas dan psien dari pathogen
airbone.
e. Meminimalkan risiko transmisi pathogen udara dari pasien infeksi. Sistem HVAC
mencakup udara luar inlet, filter, mekanisme modifikasi kelembaban (misalnya kotrol
kelembaban musim panas, kelembaban musim dingin) pemanas dan pendingin
peralatan, exhaust, diffusers, atau kisi-kisi untuk distribusi udara. Penurunan kinerja
sistem fasilitas kesehatan HVAC, inefisisensi filter, pemasangan yang tidak benar dan
pemeliharaan yang buruk dapat berkontribusi pada penyebaran infeksi airbone.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umun
Kegiatan konstruksi dan renovasi bangunan harus di atur dengan baik
sehingga paparan terhadap debu, uap dan bahaya-bahaya yang menyertainya dapat
dibatasi.
2. Tujuan Khusus
• Untuk mengurangi risiko terjadinya HAIs pada pasien akibat tersebarnya jamur
atau bakteri di udara melalui debu atau aerosol air selama proses konstruksi /
renovasi / maintanance bangunan.
• Pengendalian penyebaran debu dan komponen-komponen bangunan selama
renovasi di fasilitas pelayanan RS.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
➢ Kegiatan Pokok
Prioritas pelaksanaan renovasi dan konstruksi bangunan dilaksanakan atas seijin
dari Tim PCRA RSU Kambang Jambi.
➢ Rincian Kegiatan
1. Management RS menginformasikan kepada Komite K3RS tentang rencana
pembangunan/ renovasi gedung RS.
2. Tim menganalisa dampak pembangunan terhadap lingkungan RS dengan
menggunakan langkah-langkah PCRA terlampir.
3. Telaah PCRA menghasilkan rekomendasi dari Tim K3RS Dan Tim PPI kepada
Tim konstruksi/ renovasi bangunan.
4. Bila tim konstruksi / bangunan menyetujui rekomendasi tim PPI Dan K3RS,
dan tim konstruksi dan renovasi menandatangani format kesepakatan
pengendalian PCRA.
5. Pembangunan dapat dilanjutkan bila tim kotruksi dan renovasi bangunan telah
melaksanakan rekomendasi tim PPI Dan Tim PPI.
6. Tim PPI Dan K3RS bersama manajemen RS mengawasi jalannya pekerjaan
konstruksi/ renovasi bangunan.
7. Bila dalam pekerjaanya Tim Kontruksi/ Renovasi bangunan tidak menjalankan
rekomendasi yang dianjurkan Tim PPI Dan Tim K3RS maka pihak manajemen
dapat meninjau kembali izin pelaksanaan konstruksi/ renovasi bangunan
tersebut
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Tahap Persiapan : menyiapkan peralatan renovasi dan konstruksi bangunan
sesuaidengan ketentuan dari Tim ICRA.
Tahap Pelaksanaan : melaksanakan renovasi dan konstruksi bangunan.
Tahap Pengawasan : mengawasi pelaksanaan renovasi dan konstruksi
bangunan bilamana tidak sesuai dengan Tim ICRA maka meninjau izin
renovasinya.
Tahap Pelaporan: menyiapkan laporan bila bangunan telah selesai direnovasi.
VI. SASARAN
1. Staf / Karyawan
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung / Vendor
Tim MFK
I. PENDAHULUAN
Kesiapan menghadapi kondisis darurat atau bencana adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dirancang untuk meminimkan dampak kerugian atau kerusakan yang mungkin terjadi akibat keadaan
darurat oleh karena kegagalan teknologi, ulah manusia atau bencana yang dapat terjadi setiap saat dan
dimana saja (internal dan eksternal). Keadaan darurat adalah suatu keadaan tidak normal atau tidak
diinginkan yang terjadi pada suatu tempat atau kegiatan yang cenderung membahayakan bagi manusia,
merusak peralatan atau harta benda atau merusak lingkungan sekitarnya.Penyelenggaraan
penanggulangan bencana oleh rumah sakit merupakan serangkaian upaya meliputi penetapan kebijakan
pembangunana yang berisiko timbulnya bencana.
Pada dasarnya penyelenggaraan penanggulangan bencana ada tiga tahapan yaitu pra bencana
(situasi tidak terjadi bencana , situasi terdapat potensi bencana). Saat tanggap darurata yang dilakukan
dalam situasi terjadi bencana dan pasca bencana yang dilakukan setelah terjadi bencana. Tahapan
penyelenggaraan. Tahapan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang digambarkan diatas bukanlah
sebagai suatu pembagian tahapan yang tegas, dimana kegiatan pada tahap tertentu akan berakhir pada saat
tahapan berikutnya dimulai, akan tetapi harus dipahami bahwa setiap waktu tahapan dilaksanakan secara
bersama-sama dengan porsi kegiatan yang berbeda. Secara umum perencanaan penanggulangan bencana
dilakukan pada setiap tahapan dalam penyelenggaraan penanganan bencana dalam setiap tahapan dapat
berjalan dengan terarah.
Pada tahap pra bencana dalam situasi tidak terjadi bencana, dilakukan penyususnan rencana
penanggulangan bencana (disaster Manangement plan) yang merupakan rencana umum dan menyeluruh
yang meliputi seluruh tahapan atau bidang kerja kebencanaan. Secara khusus untuk upaya pencegahan
dan mitigasi bencana tertentu terdapat rencana yang disebut mitigasi. Pada tahapan ini pra bencana dalam
situasi dapat potensi bencana dilakukan penyususnan rencana kesiapan untuk menghadapai keadaan
darurat.
II. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil inspeksi K3RS didapat evaluasi sebagai berikut:
1. Belum tersedia perlengkapan untuk penanganan bencana (helm, kampak, dll) sehingga perlu
dilakukan penambahan perlengkapan di ruangan yang belum tersedia.
2. Kurangnya ketersediaan tanda dan peletakan tanda sehingga akan menyulitkan proses evakuasi
pasien. oleh karena itu diusulkan penambahan tanda dan penempatan tanda.
3. Penanganan tanggap darurat bencana di unit masih belum optimal sehingga perlu dilakukan
sosialisasi kepada seluruh karyawan Rumah Sakit.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umun
Sebagai acuan bagi pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana dilapangan untuk
mengamankan pasien, staff, pengunjung, fasilitas serta dokumen Rumah Sakit secara efisien
2. Tujuan Khusus
1. Menyelamatkan seluruh pasien, pegawai, dan pengunjung RSU. Imelda Pekerja Indonesia.
2. Meningkatkan kewaspadaan, kemampuan serta keterampilan karyawan dalam
menanggulangi bencana.
3. Menyelamtkan asset Rumah Sakit dari bencana yang terjadi, baik bencana internal maupun
bencana eksternal.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
VI. SASARAN
1. Staf / Karyawan
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung / Vendor
VII. JADWAL KEGIATAN
‘21 Tahun 2022
No Kegiatan
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Identifikasi kemungkinan
1. bencana eksternal dan
internal
Menyusun rencana
2. penanggulangan bencana
(Disaster Emergency Plan).
Pelatihan penanggulangan
bencana diikuti seluruh staf
3.
dan badan independent di
RS.
Meningkatkan koordinasi
4.
internal di rumah sakit.
Meningkatkan koordinasi
lintas sector dalam kesiagaan
5.
wabah, bencana, dan
keadaan emergenci lain.
Melengkapi sarana dan
6. prasarana untuk
penanggulangan bencana.
Uji coba/ simulasi disaster
emergency dan debriefing
7.
(diikuti staf dan badan
penyewa lahan).
Monitoring dan evaluasi
8.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Menyiapkan konsep perencanaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Meaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian hasil kerja secara berkala.
3. Bersama Tim lain melakukan koordinasi guna menginventarisasi permasalahan yang
terjadi hubungannya dengan kebencanaan dan potensi musibah sekaligus rencana
kegiatan.
4. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis
sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas Tim.
RSU KAMBANG
LEMBAR PENGESAHAN
Program Manajemen Peralatan Medis Rumah Sakit ini disusun oleh Tim MFK RSU
Kambang Jambi dan telah disetujui oleh Direktur RSU Kambang Jambi untuk dilaksanakan
Tim MFK
I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Kambang Jambi adalah sebuah rumah sakit mengutamakan
kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien, sehingga kualitas pelayanan menjadi perhatian
khusus dalam setiap kegiatan Rumah Sakit. Pemeliharaan peralatan kesehatan diperlukan
oleh rumah sakit sebagai salah satu bagian penunjang pelayanan yang mempunyai bidang
tugas melakukan pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan di rumah sakit. Rumah sakit
harus turut serta meningkatkan kualitas pelayanan secara berkesinambungan yang mengarah
pada profesionalisme dan terus mengikuti perkembangan iilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga terjaminya kondisi sarana dan peralatan tetap pada kondisi aman dan layak pakai
setiap saat.
Pemeliharaan terencana, pemeliharaan tidak terencana dan program pengembangan
merupakan kegiatan pokok yang mendasari seluruh kegiatan pemeliharaan peralatan
kesehatan. Dalam melaksanakan tiga kegiatan pokok tersebut dibutuhkan program kerja
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan. Program kerja tersebut meliputi kegiatan
pokok, rician kegiatan, cara melaksanakan kegiatan, sasaran dan evaluasi. Program kerja
peralatan kesesehatan RSU Kambang Jambi Tahun 2022 merupakan jangka pendek (1
Tahun).
II. LATAR BELAKANG
Kondisi sarana dan peralatan yang aman dan laik pakai merupakan suatu hal yang harus
dijamin oleh rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Fungsi peratan baik
sebagai alat pemeriksaan (diagnose), alat penyembuhan (therapy), maupun alat ukur
(instrument) harus terjamin akurasinya dan keselamtannya sehingga perlu dilakukan
pemeliharaan secara baik dan benar.
Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu
tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk mencegah dan
mengurangi kemungkinan satu komponen tidak memenuhi kondisi normal. Pekerjaan yang
dilakukan dalam pemeliharaan preventif adalah mengecek, melihat, menyetel, mengkalibrasi,
melumasi, dan pekerjaan lain yang penggantian suku cadang berat. Pemeliharaan preventif
membantu agara peralatan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi
ketentuan pabrik pembuatnya. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pemeliharaan
preventif dilakukan secara rutin dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang diperoleh
dari pekerjaan pemeliharaan prediktif atau adanya anjuran dari pabrik pembuat alat tersebut
apabila pemeliharaan preventif dikelola dengan baik maka akan dapat memberikan informasi
tentang kapan mesin atau alat akan diganti sebagai komponennya.
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-tiba
karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan atau rusak saat akan digunakan.
Dalam manajemen pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak terencana
atau darurat (emergency maintenance). Pada ummnya metode yang digunakan dalam
penerapan pemeliharaan adalah metode darurat dan tak terencana. Metode tersebut
membiarkan kerusakan alat yang terjadi tampa atau dengan sengaja sehingga ntuk
menggunakan kembali peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reparasi.
Program pengembangan adalah kegiatan penambahan, penggantian, modifikasi baik
terhadap sarana dan peralatan, maupun terhadap sumbe daya lain di bagian pemeliharan
peralatan kesehatan. Sasaran yang akan dicapai dengan dilaksanakannya program
pengembangan adalah dalam rangka upaya meningkatkan mutu dan pelayanan Rumah Sakit
di bidang sarana dan peralatan.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Program kerja ini disusun sebagai acuan bagi semua unit terkait untuk peran
sertanya dalam melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan peralatan kesehatan
serta mewujudkan peralatan kesehatan yang tersedia sesuai kebutuhan pelayanan
kesehatan dan dapat berfungsi dengan baik dan aman bagi pasien maupun petugas.
b. Tujuan Khusus
1. Agar seluruh paralatan medis dapat dilakukan perawatan dengan baik sehingga
tidak terjadi kerusakan yang berat.
2. Tercapainya kinerja yang efektif dan efisien.
3. Terlaksananya pemeliharaan saran dan peralatan kesehatan di RSU kambang
Jambi.
4. Terjaminya kesiapan operasional peralatan yang diperlukan di RSU Kambang
Jambi.
5. Mengoptimalkan usia pakai peralatan.
6. Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan
kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal.
7. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Uji coba Peralatan medis diuji coba Peralatan medis Tidak mengganggu
peralatan medis operasional dan fungsinya dalam kondisi aman jalannya pelayanan
4
sesuai ketentuan untuk operasional
dan fungsi
VI. SASARAN
1. Staf / Karyawan
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung / Vendor
No Nama kegiatan 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inventarisasi peralatan
medis
4 Pemeliharaan peralatan
medis
5 Kalibrasi peralatan medis
6 Pelatihan teknisi
7 Monitoring pemeriksaan/
pemeliharaan
8 Melengkapi peralatan
bengkel teknik
9 Evaluasi pelaksanaan
program
dr.Nita Arsanti
PROGRAM MANAJEMEN PROTEKSI KEBAKARAN
RSU. KAMBANG JAMBI
TAHUN 2022
RSU KAMBANG
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.......................................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................................ii
Kata Pengantar..............................................................................................................................iii
Pendahuluan...................................................................................................................................1
Latar Belakang............................................................................................................................1-4
Tujuan............................................................................................................................................5
Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan......................................................................................5-7
Cara Melaksanakan Kegiatan...................................................................................................7-11
Sasaran.........................................................................................................................................11
Jadwal Kegiatan......................................................................................................................11-12
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan..........................................................................12
Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan...........................................................................12
LEMBAR PENGESAHAN
Program Manajemen Proteksi Kebakaran Rumah Sakit ini disusun oleh Tim MFK RSU
Kambang Jambi dan telah disetujui oleh Direktur RSU Kambang Jambi untuk dilaksanakan
Tim MFK
I. PENDAULUAN
Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak di inginkan, tidak mengenal waktu, tempat
atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di sana – sini masih banyak terjadi.
Hal ini menunjukkan betapa perlunya kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu di
tingkatkan. Kebakaran dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegaha dan penanggulangan
kebakaran mulai dari perencanaan, darurat kebakaran. Organisasi/unit penanggulangan
kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana, dan fasilitas dalam menghadapi
kebakaran serta pembinaan dan latihan.
Kebakaran merupakan salah satu bencana yang memerlukantindakan penanganan secara
cepat dan tepat. Semakin cepat dan tepat penanganan kebakaran, maka kerugian ( baik kerugian
berupa hilangnya nyawa cideranya manusia, maupun kerugian materil) yang timbul akibat
kebakaran semakin kecil. Tidak terkecuali apabila bencaba kebakaran terjadi dirumah
sakit.Penanganan bencana kebakaran di rumah sakit meliputi dua kegiatasn besar yaitu, yaitu
kegiatan pemandam kebakaran itu sendri, dan kegiatan kedua adalah tindakan evakuasi terhadap
penghuni gedung apabilaternyata kebakran tidak bisa diatasi. Agar kedua kegiatan tersebut dapat
berjalan dengan cepat, maka semua sumber daya di rumah sakittersebut harus dapat berfungsi
dengan baik, dengan cara penetapan masing- masing tugas dan tanggung jawab, pada sumber
daya manusia, yang ada serta kesiapan dan ketersediaan sumber daya peralatan yang memamdai.
Bencana kebakaran harus dikelola dengan baikdan terencana, mulai dari pencegahan,
penanggulangan, dan rehabiltasi, setelah terjadi kebakaran, karena kecenderungan masyarakat
salaam ini hanyabereaksi setelah terjdinya kebakaran. Bahkan bahaya kebakaran sering
diabaikan dan tidak mendapat perhatian dari managemen. Pengelolan bencana kebakaran juga
bukan sekedar menyediakan alat pemadam, atau melakukan latihan peran kebakaran, namun
diperlukan suatu program yang terencana, dalam satu system managemen kebakaran yang
merupakanupaya terpadu untuk mengelola resiko kebakaran, mulai dari perencanan,
pelaksanaan, pemantauan, dan tidak lanjut.
II. LATAR BELAKANG
Program kerja pengamanan kebakaran yang dilaksanakan di Tahun 2022 di RSU Kambang
Jambi perlu adanya penigkatan dan pelaksanaan yang berkesinambungan, salah satunya adalah
sebagai berikut :
1. Identifikasi sebab- sebab kebakaran contohnya puntung rokok, kabel terkelupas, resiko
kebakaran pada renovasi gedung, kebocoran pada gas baik gas elpiji maupun gas medis
2. Sosialisasi atau simulasi kebakaran
Di RSU Kambang Jambi terdapat peralatan pemadam kebakaran di lokasi berikut beriut ini:
Jenis APAR Jumlah
No Lokasi Apar
Powder Foam CO2 APAR
1 IGD 1 1
2 Poliklnik depan 1 1
3 Apotek 1 1
4 Polklinik belakang 1 1
5 Radiologi 1 1
6 Rekam Medik 1 1
7 Gudang Rekam Medik 2 2
8 Ruang khodijah 1 1
9 Ruang azel 1 1
10 Ruang humairoh 1 1
11 Ipsrs 1 1
12 Ruang ICU 1 1
13 Laundry 1 1
14 Dapur 1 1 2
15 Ruang genset 1 1
16 Ipal 1 1
17 Parkir motor 1 1
18 Adm. Umum 1 1
19 Fisioterapi 1 1
20 Depan Kantor Direktur 1 1
21 Ruang OK 1 1
22 Ruang perinatologi 1 1
23 Ruang VK 1 1
24
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memastikan seluruh penghuni rumah sakit aman dari kebakaran , asap, dan kedaruratan
lain.
b. Tujuan Khusus
1) Terlaksananaya system tanggap darurat pada bahaya kebakaran.
2) Terpeliharanya system proteksi kebakaran gedung.
3) Kesiapan petugas dalam menghadapi kebakaran.
6. Pelatihan penanggulangan
bencana kebakaran
VII.SASARAN
1. Staf / Karyawan
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung / Vendor
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
1. Menyiapkan konsep perencanaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku setiap 3 bulan sekali.
2. Melaksanakan, menindaklanjuti, monitoring dan mengevaluasi seluruh kegiatan
program penanggulangan bencana kebakaran secara berkala, 3 bulan sekali.
3. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian hasil kerja tim secara berkala
4. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis
sebagai bahan masukan untuk peningkatan program
Tim MFK
I. PENDAHULUAN
Prasarana atau sistem utilitas Rumah Sakit adalah sistem dan peralatan yang
mendukung pelayanan mendasar perawatan kesehatan yang aman, sistem ini mencakup
distribusi listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medis, pipa air, pemanasan, limbah, dan
sistem komunikasi dan data. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan
kesehatan kerja adalah upaya memastikan sistem utilitas aman bagi sumber daya manusia
Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan Rumah Saki.
Program utility adalah suatu kegiatan perawatan rutin yang dilakukan tentang semua
aspek utilitas, baik pemeliharaan yang dilakukan oleh user, teknisi. Dalam pelaksanaanya
pemeliharaan yang dilakukan mengacu kepada aspek-aspek bahan dan fungsi pelayanan serta
prosedur yang telah ditetapkan. Dalam upaya untuk menjamin bahwa kegiatan operasional
RSU Kambang Jambi selalu dalam keadaan siap dalam memberikan pelayanan kesehatan
maka seluruh utilitas penunjang di RSU Kambang Jambi harus melakukan pemeliharaan
dengan baik sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan yang akan mengakibatkan
terganggunya kelancaran pelayanan kesehatan.
Program Utility ini dibuat agar RSU Kambang Jambi dapat menyediakan fasilitas
pelayanan yang memadai. Bangunan RSU Kambang Jambi sangat menentukan kualitas
pelayanan kesehatan disamping aspek-aspek yang menentukan pelayanan kesehatan seperti
fasilitas peralatan, tenaga kesehatan, obat-obatan dan kelengkapan pelayanan kesehatan
lainya.
II. LATAR BELAKANG
Perkembangan RSU Kambang Jambi harus disertai dengan peningkatan kualitas
Rumah Sakit, termasuk didalamnya tersedia dan berfungsinya sistem utility Rumah Sakit
dengan baik. Belum optimalnya pelaksanaan pemeliharaan dan pemantauan terhadap sistem
kucsi akan berdampak pada penururnan kualitas pelayanan. Dengan ditetapkanyan sistem
utility di RSU Kambang Jambi, maka perlu dibuat program sistem utility RSU Kambang
Jambi agar kegiatan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisisen.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan memastikan kehandalan
prasarana atau sistem utilitas dan meminimaliskan risiko yang mungkin terjadi.
2. Tujuan Khusus
a. Terpenuhi kebutuhan peralatan umum dan kesehatan yang siap pakai sesuai
standar yang ditentukan.
b. Terpenuhinya kebutuhan sistem utilitas Rumah Sakit secara berkelanjutan
terhadap penggunaan listrik, penggunaan air, penggunaan tata udara,
penggunaan genset, penggunaan gas medis, penggunaan jaringan
komunikasi, penggunaan mekanikal dan elektrikal, dan penggunaan instalasi
pengelolaan air limbah.
c. Meningkatkan mutu sarana utilitas guna keselamatan dan kenyamanan pasien
keluarga, petugas dari pengunjung
d. Memantau atau mengevakuasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan
pemeliharaan mutu sarana utilty.
e. Meningkatkan kemampuan dari keterampilan petugas
f. Terpenuhinya kebutuhan peralatan umum dan kesehatan yang siap pakai
sesuai standar yang ditentukan.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Uji coba sumber air minum Pengecekan daya tampung sumber air
4
alternatif alternatif
Uji coba sumber daya listrik Pemanasan sumber daya listrik alternatif
5
alternatif dan didokumentasikan
VI. SASARAN
1. Staf / Karyawan
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung / Vendor
No Nama kegiatan 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi daerah
paling berisiko terhadap
kegagalan sistim utilitas
2 Pengkajian kebutuhan
air minum/bulan
3 Pengkajian penggunaan
listrik PLN/bulan
4 Uji coba sumber air minum
alternatif
5 Uji coba sumber daya
listrik alternatif
6 Monitoring hasil uji coba
air minum dan listrik
alternatif
7 Identifikasi sistim kunci
RSU KAMBANG
LEMBAR PENGESAHAN
Program Pengawasan Tenant Dan Penyewa Lahan di RSU Kambang Jambi dan telah
disetujui oleh Direktur RSU Kambang Jambi untuk dilaksanakan
No Nama kegiatan 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan sosialisai
2 Pengisian formulir
pemantauan/pengawasan risiko
fasilitas RS
3 Membuat Laporan