Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN LIMBAH B3

“PENYIMPANAN LIMBAH B3 ”

PROGRAM STUDI KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

SEMESTER 4

DISUSUN OLEH

Maria Ulfa (182410049)


HandayaniMandayan (182410048)

FIKes (FAKULTAS ILMU KESEHATAN)


UNIVERSITAS IBNU SINA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wataala, karena berkat
RahmatNyalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. penulis tidak
mengungkiri bahwa dalam proses penyelesaianmakalah ini, penulis dihadapkan berbagai
hambatan, namun atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka hambatan tersebut
dapat teratasi dengan baik. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena
itu saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami membutuhkan kritik dan saran yang membangunsaya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.semoga makalah ini bermanfaat adanya.

Batam, 07 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
1.3Tujuan.................................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Definisi Limbah Beracun Atau Limbah B3....................................................................................3
2.2 Persyaratan Penyimpanan Limbah Beracun atau Limbah B3.......................................................4
2.3 Fasilitas Penyimpanan Limbah Beracun atau Limbah B3.............................................................5
2.4 Pengemasan Penyimpanan Limbah B3..............................................................................................6
2.5 Waktu Penyimpanan Limbah B3..................................................................................................8
2.6 Laporan Penyimpanan LB3...............................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
LEMBAR KOMITMEN.........................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Akhir-akhir ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik, rumah tangga, perusahaan, kantor-
kantor, sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan berupa zat gas dan semuanya itu
berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbah yang lebih berbahaya lagi yang disebut dengan
limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Hal tersebut sebenarnya bukan merupakan masalah
kecil dan sepele, karena apabila limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) tersebut dibiarkan
ataupun dianggap sepele penanganannya, atau bahkan melakukan penanganan yang salah dalam
menanganani limbah B3 tersebut, maka dampak dari Limbah Bahan Berbahaya dan beracun
tersebut akan semakin meluas, bahkan dampaknyapun akan sangat dirasakan bagi lingkungan
sekitar kita, dan tentu saja dampak tersebut akan menjurus pada kehidupan makhluk hidup baik
dampak yang akan dirasakan dalam jangka pendek ataupun dampak yang akan dirasakan dalam
jangka panjang dimasa yang akan datang.

Maka dari itu sangat penting untuk memperhatikan bagaimana seharusnya limbah b3 tersebut
disimpan agar mencegah bahkan mengurangi dampak dari limbah B3 tersebut . Untuk itu penulis
membuat makalah ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui penyimpanan limbah B3 yang
baik dan bener sebagai pembelajaran

1.2 RumusanMasalah

1. Apa yang dimaksuddenganpenyimpananLimbahberacunataurlimbah B3?


2. Apasajasyarat yang
harusdipenuhidalammelakukanpenyimpananlimbahberacunataulimbah B3?
3. Bagaimanatempat yang sesuaiuntukmelakukanpenyimpananlimbahberacunataulimbah
B3?
4. Apasajafasilitas yang
harusterpenuhidalammelakukanpenyimpananlimbahbaracunataulimbah B3?
5. Bagaimanacarapengemasanpenyimpananlimbahberacunataulimbah B3 yang benar?

1
6. Berapa lama waktupenyimpananlimbahberacunataulimbah B3?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan limbah beracun atau limbah B3
2. Untukmengetahuiapasajapersyaratantempatpenyimpananlimbahberacunataulimbah B3
yang benar agar tidakterjadisuatukeinginan yang tidakdiinginkan
3. Untukmengetahuibagaimanatempat yang
cocokuntukmelakukanpenyimpananlimbahberacunataulimbah B3
4. Untukmengetahuifasilitasapa yang
yangharusdipenuhidalammelakukanpenyimpananlimbahberacunataulimbah B3
5. Untukmengetahuicarapengemasanlimbahberacunataulimbah B3 yang benar
6. Untukmengetahuiberapa lama waktu yang
benardalammelakukanpenyimpananlimbahberacun tau limbah B3

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Limbah Beracun Atau Limbah B3

Menurut PP No.101 Tahun 2014 mendefinisikan limbah B3


adalahsisasuatuusahadanataukegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracunatau
B3.Sedangkanmenurut California Department of Toxic Substance Control, limbah
B3 didefinisikansebagailimbahdengankarakteristiktertentu, yang
berpotensimembahayakankesehatanmanusiadanlingkungan.Department of Environment and
Energy Australia (DEA) memilikidefinisitersendiridanlebihdetiltentanglimbah B3. Menurut
DEA, pengertianlimbah B3 adalah:

a. limbah yang memilikikarakteristiksepertiyang dijelaskanyaitumudahmeledak,


cairan/padatanmudahterbakar, beracun,
berbahayaterhadaplingkungandandapatmenyebabkaninfeksi.
b. limbah yang memilikikarakteristikseperti yang yaitulimbahmedis, limbah yang
mengandungcampuranminyakbumiatauhidrokarbon, limbahdari produksi resin/latex,
limbahdaripengolahanlogamdanplastik, limbahdaribuanganindustridanlimbah yang
mengandungsenyawatertentusepertitimbal, air raksa, kadmium, tembaga, dan lain-lain

Tidaksedikit yang
bisadijumpaidariadanyalimbahdengansebutanlimbahberacundanberbahayaataulimbah B3.
Untukitu, tindakanpengelolaanlimbahinisangatdiperlukan,
terlebihlagiuntukindustriataupunbagipabrik yang menghasilkanunsur yang disebut
denganlimbah.Tujuanpengelolaanhasilakhir yang
takterpakaiinigunamelindungilingkungansekitarsertamenjagakesehatan yang ada.
Tindakanpengendaliandanjugapengelolaan limbah B3 initidaklah sulit
bisadenganmengikutibeberapaprosedur yang telahdirencanakan. Sesuaidengan urutan yang benar
yaitu:

3
a. Penyimpanan
b. Pengumpulan
c. Pengangkatan
d. Pemanfaatan
e. Pengelolaan
f. Penimbunan

Dari beberapaurutantersebut, salahsatunyaadalah proses


penyimpananbertujuanuntukmenghindari limbah B3 kelingkungansekitar.

Adapunpengertianpenyimpananlimbah B3.PenyimpananLimbah B3 adalahkegiatan


penyimpanLimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil limbah B3
denganmaksudmenyimpansementara limbah B3 yang dihasilkannya
DiaturdalamPasal 12 s.d.Pasal 30 PP Nomor 101 Tahun 2014
PenyimpananLimbah B3 wajibdilakukanolehsetiapindustriyang menghasilkanlimbah B3.
Dilarangmelakukanpencampuranlimbah B3 yang disimpannya.
Penyimpanan limbah B3 wajibdilengkapidenganizinpengelolaan limbah B3 untukkegiatan
penyimpanan limbah B3.Izinpengelolaanlimbah B3 untukkegiatanpenyimpananlimbah B3
diterbitkanolehbupati/walikota.Penyimpansementaralimbahsampaidengantercapaikuantitaslimba
h yang memadaisehinggaefisiensecaraekonomiuntukpengelolaanlebihlanjut

2.2 Persyaratan Penyimpanan Limbah Beracun atau Limbah B3

Dalam melakukan penyimpanan limbah beracun atau limbah B3 harus di perhatikan juga
persyaratan dalam melakukan penyimpanan agar limbah tersebut tidak menyebar kepemukiman
dan merusak lingkungan. Oleh karena itu adapun beberapa persyaratan dalam melakukan
penyimpanan limbah beracun atau limbah B3:

persyaratan izin yang diperlukan dalam melakukan penyimpanan limbah B3

a) Identitas pemohonan
b) Akta pendirian badan usaha
c) Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah limbah B3 yang akan disimpan
d) Dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan limbah B3

4
e) Dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan limbah B3
f) Dokumen lain sesuai peraturan perundang-undangan.

Setelah itu, bupati/wali kota memberikan pernyataan tertulis mengenai kelengkapan administrasi
permohonan izin paling lama 2 hari kerja sejak permohonan diterima. Kemudian jika dinyatakan
lengkap, bupati/wali kota melakukan verifikasi paling lama 45 hari kerja. Dalam hal hasil
verifikasi menunjukkan permohonan izin memenuhi persyaratan, bupati/wali kota menerbitkan
izin pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan limbah B3 paling lama 7 hari kerja
sejak hasil verifikasi diketahuiatau permohonan izin tidak memenuhi persyaratan, bupati/wali
kota menolak permohonan izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan limbah B3
disertai dengan alasan penolakan.Penerbitan izin tersebut selanjutnya diumumkan melalui media
cetak dan/atau media elektronik paling lama 1 hari kerja sejak izin diterbitkan.

Persyaratan tempat penyimpanan limbah B3

a) Lokasi penyimpanan limbah B3


b) Fasilitas penyimpanan limbah B3 yang sesuai
c) Jumlah limbah B3
d) Karakteristik limbah B3
e) Dilengkapidenganupayapengendalian pencemaran lingkungan hidup
f) Peralatanpenanggulangankeadaandarurat
g) Persyaratan lokasi penyimpanan limbah B3

Bebasbanjirdantidakrawanbencanaalam

Lokasipenyimpananlimbah
B3harusdirekayasadenganteknologiuntukperlindungandanpengelolaanlingkunganhidup

Lokasi penyimpanan limbah B3 harusberadadidalampengawasansetiap orang yang


menghasilkanlimbah B3.

Persyaratanbangunantempat penyimpanan limbah B3

a) Desaindankonstruksi yang mampumelindungilimbah B3 darihujandansinarmatahari


b) Memilikipenerangandanventilasi

5
c) Memilikisalurandrainasedanbakpenampung

2.3 FasilitasPenyimpananLimbahBeracunatauLimbah B3

Setiap industri yang menghasilkan limbah beracun atau limbah B3 yang kemudian
menyimpan nya harus memilikifasilitaspenyimpananlimbahtersebutagar
limbahtersebutdalamkeadaanamandantidakmudahmeledakdanmerusaklingkungan yang
menyebabkantercemarnyaudaradikarenakanfasilitaspenyimpananlimbah yang tidakbenar.
Berikutiniadalahfasilitas yang harus di milikisetiapperusahaan yang menghasilkanlimbah dan
melakukan penyimpanan limbah:

Fasilitas penyimpanan Limbah B3

a) Containment building (bangunan)


b) Tangki/container
c) Silo
d) Waste Pile (penumpukan limbah)
e) Waste impoundment

2.4 PengemasanPenyimpananLimbah B3

Pengemasan (packaging) juga diatur dan perlu dicantumkan dalam surat pengangkutan.
Alat pengemas dapat berupa drum baja, kotak kayu, drum fiber, botol gelas dan
sebagainya.Sebelum disimpan, limbah B3 perlu dikemas terlebih dahuluTujuan pengemasan
adalah agar setiap jenis limbah sebelum disimpan telah ditandai dengansistem label yang sesuai
dengan jenis karakteristik limbah, serta telah ditempatkan dalam kontainer yang sesuai pula.

Terdapat 3 jenis kelompok pengemasan, yaitu:

a) Kelompok I: derajat bahaya besar


b) Kelompok II: derajat bahaya sedang
c) Kelompok III: derajat bahaya kecil

Adapunbeberapaprinsip pengemasan limbah B3yaitu:

1. Tidak saling cocok, tidak boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu kemasan.

6
2. Jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau terjadinya kenaikan
tekanan.
3. Kondisi yang tidak layak (misalnya terjadi pengkaratan, atau terjadi kerusakan permanen)
atau jika mulai bocor maka diharuskan untuk mengganti.
4. Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh dengan limbah B3 harus:
a) Ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan mengenai
penandaan pada kemasan limbah B3
b) Selalu dalam keadaan tertutup rapat dan hanya dapat dibuka jika akan dilakukan
penambahan atau pengambilan limbah dari dalamnya,
c) Disimpan di tempat yang memenuhi persyaratan untuk penyimpanan limbah B3
serta mematuhi tata cara penyimpanannya.
5. Terhadap drum tong atau bak kontainer yang telah berisi limbah B3 dan disimpan di
tempat penyimpanan harus dilakukan pemeriksaan kondisi kemasan sekurang-kurangnya
1 minggu sekali.
a) apabila diketahui ada kemasan yang mengalami kerusakan (karat atau bocor),
maka isi limbah B3 tersebut harus segera dipindahkan ke dalam drum/tong yang
baru, sesuai.
b) apabila terdapat ceceran atau bocoran limbah, maka tumpahan limbah tersebut
harus segera diangkat dan dibersihkan, kemudian disimpan dalam kemasan
limbah B3 terpisah.
6. bekas mengemas limbah B3 dapat digunakan kembali untuk mengemas limbah B3
dengan karakteristik.
a) sama dengan limbah B3 sebelumnya.
b) saling cocok dengan limbah B3 yang dikemas sebelumnya.Jika akan digunakan untuk
mengemas limbah B3 yang tidak saling cocok, maka kemasan tersebut harus dicuci
bersih terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai kemasan limbah B3

Tata Cara Pengemasan Limbah B3

1. Persyaratan pengemasan LB3

7
a) Kemasan (drum, tong /bak kontainer) dlm kondisi baik, tidak bocor, berkarat
/rusak, dari bahan yang cocok dengan kar LB3, aman & mempunyai penutup
untuk mencegah tumpahan.
b) Pemeriksaan kemasan dilakukan minimal seminggu sekali.
c) Kemasan bekas LB3 dapat digunakan kembali untuk limbah yang sama.
d) penyimpanan LB3 & dipasang ”label kosong”
e) Kemasan yang telah rusak & tidak dpergunakan kembali harus dilakukan sebagai
LB3.
2. Persyaratan pewadahan LB3 dalam tanki
a) Pemilik/operator harus mengajukan permohonan melampirkan rancangan
bangunan sistim tanki.
b) Tanki dan sistem penunjangnya dirancang memenuhi sistim keamanan
lingkungan.
c) Tanki dan sistem harus saling cocok dengan jenis LB3 yang disimpan dan tidak
digunakan untuk mnyimpan limbah mudah menyala atau reaktif.
d) Untuk mencegah lepasnya LB3 ke lingkungan, tanki wajib dilengkapi
penampungan sekunder.
e) Jika sistem tanki mengalami kebocoran, pemilik atau operator wajib melakukan
penghentian operasi dan mencegah aliran limbah, memindahkan LB3, mewadahi
tumpahan,  mengangkat limbah yang terlanjur lepas dilingkungan, membuat
catatan dan lap mengenai kecelakaan & penanggulangan yang telah dilakukan.

2.5 WaktuPenyimpananLimbah B3

Waktupenyimpananlimbah B3 diaturdalamPeraturanPemerintahNomor 101 Tahun 2014 yang


dapatkitalihatdalamuraiandibawahini :

8
2.6 LaporanPenyimpanan LB3

Kewajiban pemegang izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan limbah B3


paling sedikit meliputi :

1. melakukan identifikasi limbah B3 yang dihasilkan


2. melakukan pencatatan nama dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan
3. melakukan penyimpanan limbah B3 sesuai dengan ketentuan
4. melakukan pemanfaatan limbah B3, pengolahan limbah B3, dan/atau penimbunan
limbah B3 yang dilakukan sendiri atau menyerahkan kepada pengumpul limbah b3,
pemanfaat limbah B3, pengolah limbah B3, dan/atau penimbun limbah B3 dan
5. menyusun dan menyampaikan laporan penyimpanan limbah B3.

Laporan penyimpanan limbah B3 tersebut paling sedikit memuat:

1. sumber, nama, jumlah, dan karakteristik Limbah B3


2. pelaksanaan penyimpanan limbah B3 dan
3. Pemanfaatan limbah B3, pengolahan limbah B3, dan/atau penimbunan limbah B3 yang
dilakukan sendiri oleh pemegang izin dan/atau penyerahan limbah B3 kepada
pengumpul limbah B3, pemanfaat limbah B3, pengolah limbah B3, dan/atau penimbun
limbah B3.

Secara khusus mengenai jenis limbah B3, hal ini tercantum dalam Pasal 3 ayat (2) PP
101/2014, yakni limbah B3 kategori 1 dan kategori 2 yang diatur lebih lanjut dalam
Lampiran PP 101/2014. Laporan di atas kemudian disampaikan kepada bupati/wali kota dan
ditembuskan kepada Menteri paling sedikit 1 kali dalam 3 bulan sejak izin diterbitkan.

9
Sementara itu, atas pelanggaran Pasal 12 ayat (1), (2), (3) dan Pasal 28 PP 101/2014, setiap
orang perseorangan atau badan usaha akan dikenakan sanksi administratif berupa:

 teguran tertulis
 paksaan pemerintah atau
 pembekuan izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan limbah B3.

Paksaan pemerintah di atas meliputi penghentian sementara kegiatan dan/atau tindakan lain
yang bertujuan untuk menghentikan pelanggaran dan tindakan memulihkan fungsi
lingkungan hidup.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang menghasilkan limbah B3
wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan limbah B3. Selain
itu, kewajiban penghasil limbah B3, salah satunya, yaitu melaporkan secara berkala. minimal
sekali dalam 3 bulan, kepada bupati/wali kota dan ditembuskan kepada Menteri. Apabila
perusahaan tidak menyampaikan laporan penyimpanan limbah B3, maka akan dikenakan
sanksi administratif sebagaimana disebutkan di atas.

Terkait dengan batasan jumlah dan jenis limbah B3, tidak ada batasan tertentu, karena
yang harus digarisbawahi adalah berapapun jumlah dan jenis apapun limbah B3 tersebut,
harus dicantumkan dalam laporan penyimpanan limbah B3.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan Limbah B3 yang dilakukan


oleh Penghasil Limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara Limbah B3 yang
dihasilkannya diatur dalam Pasal 12 s.d. Pasal 30 PP Nomor 101 Tahun 2014.
Penyimpanan Limbah B3 WAJIB dilakukan oleh setiap orang yang menghasilkan limbah
B3.DILARANG melakukan pencampuran limbah B3 yang disimpannya.

Penyimpanan Limbah B3 WAJIB dilengkapi dengan izin pengelolaan Limbah B3 untuk


kegiatan penyimpanan Limbah B3. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
penyimpanan Limbah B3 diterbitkan oleh bupati/walikota.

Tujuan yaitu menyimpan sementara limbah sampai dengan tercapai kuantitas limbah
yang memadai sehingga efisien secara ekonomi untuk pengelolaan lebih lanjut.

3.2 Saran

Seharusnya pengusaha/pelaku usaha dapat melakukan penyimpanan limbah B3 sesuai


dengan peraturan perundangan yang berlaku diindonesia,selain itu juga harus melakukan
pengumpulan data yang lengkap sebagai bahan pembuatan laporan yang jelas dan
lengkap mengenai penyimpanan limbah B3 yang aman.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/20-contoh-limbah-b3-industri-menurut-pp-no-
101-tahun-2014-81

https://bangazul.com/syarat-tempat-penyimpanan-limbah-b3-atau-terms-of-storage-
hazardous-materials-and-toxic-waste/

https://bangazul.com/penyimpanan-limbah-b3-atau-storage-of-hazardous-and-toxic-waste/

12
13

Anda mungkin juga menyukai