Anda di halaman 1dari 4

A : ok bu pertama-tama perkenalkan saya ainnun diaz utami mahasiswa semester akhir di

universitas Muhammadiyah jurusan Bahasa inggris, disini saya ingin meminta bantuan ibu,
meminta waktu ibu sebentar sebagai narasumber dalam penelitian saya. Mungkin boleh
perkenalan diri dulu bu.
H : oyaa… sebelumnya perkenalkan nama saya heni jaryanti di tahun ini kebetulan saya
diamanahi untuk mengampu di kelas enam sebagai wali kelas. Insyaallah saya siap membantu
mbak ainun sebisa saya.
A : sebelumnya saya mau nanya bu, pengalaman ibu selama mengajar itu kira-kira sudah
berapa tahun?
H : oiya say aitu disini mulai dari 2013 sampai saat ini, sekitar 8 tahun saya disini. Berawal dulu
ngajar dari kelas rendah sekarang sudah ke kelas tinggi.
A : berarti ibu sudah menjadi walikelas untuk kelas berapa saja bu?
H : pernah menjadi wali kelas untuk kelas 1, paling lama dikelas 4 sih mba lalu kelas 6 ini.
A : ok baik bu, saya mau tanya lagi selama pandemic ini ibu mengajar dari sekolah atau dari
rumah?
H : kan kemarin selama pandemic itu tahun lalu saya kan awal-awal dulu benar-benar dibatasi,
sekolah ngga boleh banyak orang nah kita mengajar dari rumah, kemudian mulai boleh ada
piket seperti itu kita berangkat ke sekolahan nah tapi anak-anak belom di perbolehkan untuk
masuk sekolah karena kebetulan di kasihan ini masuk zona merah, nah jadi kita memang belum
dapat izin untuk memasukan anak kesekolah. Jadi pembelajaran kita ya masih online saja,
seperti itu.
A : berarti selama pandemic nih bu, kira-kira apa aja sih peran sekolah untuk mendorong
kreatifitas guru dalam mengajar di tengah pandemic ini.
H : oh iyaa… di awal-awal itu kita guru sempet bingung ya, karena belum pernah kan kita ada
pandemic seperti ini dan mengharuskan kita untuk tetap melakukan pembelajaran di tengah
pandemic. Bagaimana kita mengajarnya seperti itu, awal-awal kita bingung kita hanya apa
adanya dulu melalui media wa group. Kemudian beberapa bulan setelahnya di sekolah itu
mendapat undangan workshop, jadi tenaga pengajar sekecamatan itu ada workshop tentang
apa saja to media yang bis akita gunakan untuk kegiatan pembelajaran online, yang menunjang
kegiatan di masa pandemic ini. Nah kita dilatih seperti itu, mulai mengenal dengan adanya
google classroom, zoom, gmeet, gform, dan lain sebagainya sebagai tempat untuk online ini
dan kita mulai memfasilitasi pembelajaran siswa menggunakan media tersebut. Kemudian kita
juga ada pelatihan, jadi sekolah itu juga mendukung guru-guru diikutkan workshop seperti itu
ada pelatihan pembuatan video pembelajaran juga.
nah di awal-awal itu banyak sekali kendalanya mba, jadi ada beberapa kendala juga. Ketika kita
menyampaikan kadang kendala itu datang dari wali muridnya, di awal-awal itukan kita pake wa,
terus nyoba pake google classroom nah karena disini itu maaf masih banyak kemampuan it
orang tua yang kurang jadi disitu menjadi kendala dan juga keterbatasan alatnya. Jadi kadang
ada satu handphone dirumah nanti dibuat kerja orang tuanya dari pagi-sore nah anak-anak
kapan mengerjakan tugasnya kalua kita mau pake zoom, google form, dll. Nah akhirnya kita
berjalan di tahun pertama covid itu hanya menggunakan wa grup saja yang penting anak-anak
bisa mengikuti pembelajaran kapanpun seperti itu. Kemudian nanti kita bisa pake video yang
bisa di share atau mungkin pake youtube, tapi kalo itu untuk zoom, gmeet, dll pokonya yang
medianya harus di jamin atau ada jamnya itu kita agak susah karena keterbatasan handphone
yang dimiliki anak, dulu awal-awal seperti itu. Tapi ya lambat laun orang tua juga berusaha to
untuk memfasiitasi anak.
A : nah seperti yang telah ibu jelaskan berarti sekolah memiliki peran yang cuku penting karena
sudah mendukung atau memfasilitasi, nah disamping itu boleh ibu ceritakan apa saja yang ibu
persiapkan untuk pembelajaran daring ini.
H : yang saya persiapkan untuk pembelajaran daring ini pertama, mulai belajar untuk
menyampaikan pembelajaran dengan membuat video. Mungkin bisa dari youtube, atau kita
mungkin bisa kreasi sendiri pake bandicam, pokonya sebisa-bisanyalah. Saat itukan guru masih
belajar-belajar tentang IT to apalagi itu hal-hal yang sangat baru terutama bagi saya, jadi guru
juga harus berusaha belajar beradaptasi terus dengan teknologi karena tuntutan ini. Nah
kemudian nanti untuk evaluasi bagaimana? Ya belajar lagi melalui google form kita harus
nyiapin semuanya seperti itu. Nah disamping dengan adanya kendala tadi yang keterbatasan
handphone, itu kita juga sediakan untuk fotokopi soal atau materi nanti orang tua yang
mengambil kesekolah biasanya seperti itu. Soalnya kan kasian kan, semuanya kan punya hak
yang sama untuk bisa belajar tapi karena keadaan jadi gurunya yang memfasilitasi materi yang
di print itu.
A : berarti jika seperti itu terjadi koordinasi dengan wali murid dirumah, nah gimana ibu
berkoordinasi dengan para wali murid dirumah?
H : nah bisa kita melalui wa group, kita kan ada wa group tuh tiap kelas, ya semua komunikasi
ada disitu. Guru menyampaikan pembelajaran Misal ya awal-awal dulu pake wa grup yaudah
seperti biasa ada pembiasaan dll, ada doa, dan sebagainya itu guru bisa pake voice note, guru
bisa pake videonya sendiri disampaikanlah di wa group kemudian nanti orang tua juga akan
menanggapi ataupun siswa menanggapi di wa group seperti itu. Jadi di awal-awal ya pusat
komunikasi ada di wa group sampe sekarang pun masih efektif di wa walaupun sudah ada
tambahan platform yang lain tapi tetep yang utama di wa group.
A : selama masa pandemic nih bu, apa saja sih yang ibu lakukan agar pembelajaran siswa tuh
tetap efektif tetap maksimal, apa yang ibu lakukan untuk mendukung hal itu.
H : kalo itu, kebetulan kemaren ya kita materi tetep pada dari buku kita siapkan, kita buat ppt
semisal kayak gitu kan biar ringkes juga kan kita menyampaikan ke anak juga gampang karena
kalo semasa pandemic kemarin hanya online itukan anak hanya memperlajari halaman ini
sampai sini tanpa ada penjelasa dari guru itukan sulit menerima, kemudian yak kita nyiapin ppt,
terus video penjelasan agar lebih jelas lagi. Sebenernya pengen juga zoom pernah satu atau dua
kali kan lebih enak ya secara interaktif seperti itu tapi itu tadi kita kendala keterbatasan
handphone jadikan kasihan bagi yang tidak bisa ikut. Jadi ya kita cover semuanya ya dari video,
ppt, ya nanti missal ada yang belum jelas bisa, kita bisa japri ke gurunya. Selama masa
pandemic guru dan orang tua harus berperan aktif mba. Guru harus memiliki peran yang
creative pembelajaran yang bagus dan menarik, harus mau belajar tentang perkembangan IT,
kalo gurunya tidak mau belajar tentang it yo kasian murid ku ketinggalan terus jadi sebisa
mungkin yam au belajar dan terus belajar karena dari kejadian ini kan kita harus bisa
beradaptasi juga untuk penggunakan IT yang semua-muanya menggunakan IT sekarang to.
A : nah bu seperti yang kita tau nih bu, Ketika pembelajaran offline aja anak-anak kan sering
males-malesan, susah di atur, dan macem-macem lah. Nah selama pandemic kan tidak
memungkiri bahwa anak-anak tuh kayak kurang semangat terus males-malesan tetep da. Nah
Ketika ibu melihat keadaan yang seperti itu, anak-anak kurang termotivasi itu apa yang ibu
lakukan supaya anak-anaknya itu tetap semangat belajar online?
H : oiya untuk semangat ya… betul banget mbaa. Selama setahun itu awal-awal tuh anak-anak
semangat banget mba setelah itu mereka akan bosen sendiri dengan pembelajaran yang seperti
itu aja mereka sudah kangen dengan pembeljaran disekolah dengan kondisi bertatap muka ,
bertemu dengan teman, dengan guru langsung, mereka inginnya seperti itu, tapi karena
keadaanya yo raiso kan. Nah maka dari itu pertama, saya menyampaikan keanak-anak
beberapa motivasi dulu lewat video pokonya di motivasi aja anak-anak diberikan kalimat-
kalimat penyemangat dengan kondisi seperti ini anak-anak harus lebih semangat belajarnya.
Kemudian yang kedua saya ada kayak reward gitu mba, pakek bintang-bintang kertas ini yang
ditempelkan di pohon prestasi. Nanti kan pasti ada yang tidak mengumpukan tugas, kan
biasane saya umumkan siapa yang belum nah nati saya memberikan reward bintang bagi anak-
anak yang mengirimkan tugasnya tepat waktu. Walaupun itu hanya bintang tapi menurut say
aitu efektivitasnya ada banget mba untuk menimbulkan semangat dan motivasi anak untuk
belajar dan mengerjakan tugas. Karena terus terang banyak sekali wali murid yang mengeluh
anak-anak udah mulai bosan dan dirumah itu mereka sudah males untuk mengerjakan tugas
harus di oyak oyak sama orang tua padahal orang tuakan juga kasihan kan punya pekerjaan
yang lain. Saya pendekatan dulu dengan memotivasi tak telfon dulu anaknya, tak video call,
kemudian secara classical saya mengumumkan ada reward itu, nah reward itu tidak harus
dalam bentuk hadiah atau bintang itu tapi dengan ucapan juga anak murid sudah semangat lagi
missal di grup saya bilang “wah selamat ya B mengerjakan tugasnya betul semua dan tepat
waktu” itu sudah cukup untuk memotivasi anak. nah untuk punishment juga, missal dia udah
dapet beberapa bintang nanti punishmentnya saya ambil bintangnya kalo dia tidak
mengupulkan tugas. Mungkin itu hal-hal yang saya bisa lakukan.
A : nah selama pembelajaran online ini, kira-kira ibu memiliki inovasi baru ngga?
H : adaa, ya itu tadi pembuatan video-video pembelajaran penjelasan materi itu merupakan
sebuah inovasi bagi saya. Saya mendemonstrasikan materi materi yang harus dikerjakan, kalau
pelajaran matematika menjelaskan juga bagaimana caranya, kalau pelajaran ipa itu ya
menjelaskan juga misalnya bagaimana bentuk daun-dauan saya juga memperlihatkan atau
memberikan contoh daunnya saat zoom meeting. Saya harus belajar terus tentang media
media pembelajaran yang enak yang bisa menjangkau semuanya dimasa pandemic ini saya
harus belajar-belajar terus. Saya juga sering nanya sama guru-guru dari sd lain kira-kira mereka
ngajar pake apa aja ya supaya saya punya inovasi baru juga buat saya implementasikan kepada
murid saya. Saya juga pake beberapa aplikasi game belajar itu kayak world whole atau kahoot
gitu mba untuk selingan belajar sambil bermain.
A : nah untuk penilaiannya sendiri itu ketika daring itu berbeda bu. Ketikan offline ada penilaian
sikap, akademi, itu secara langsung. Nah selama pandemic ini untuk penilaian itu apakah
berubah atau bagaimana bu?
H : tetep pada perubahan ya. Kita terutama untuk menilai kejujuran itu sulit banget, karena
ngga keliatan kan kita ngga tau ya cuman untuk ulangan kita bagi dengan google form, atau kita
fotokopi soalnya lalu nanti akan diambil oleh wali murid. Nah di awal saya hanya memberikan
pesan ke anak-anak pokoknya apapun hasilnya yang penting jujur dan dikerjakan sendiri dan
saya juga menyampaikan ke wali murid untuk kerja samanya agar anak-anak itu belajar untuk
mandiri dan mengerjakan dengan jujur sesuai dengan kemampuannya, memang sulit banget,
anaknya ini dapet nilai bagus ini dibantu atau tidak yang Namanya dirumah pasti anak nanya-
nanya ke orang tua lah nanti orang tuanya yang lapor ke saya kayak “bu maaf ya tadi si A saya
bantuin mengerjakan soalnya” lah itukan sudah termasuk nilai kejujuran itu bisa tak nilai
sebagai sikap kan jujur kan walaupun itu ngga boleh, tap ikan itu bisa kita lihat sebagai nilai
sikap untuk penilaian diri, pengamatan juga bisa sikapnya dia bisa dilihat dia disiplin atau tidak
dalam mengumpulkan tugas. Cuman itu sih yang paling sulit, itu hasil anaknya sendiri atau hasil
orang tua karena kan kita tidak mengetahui secara langsung.
A : baik bu, mungkin sudah cukup segitu semua pertanyaan juga sudah saya samapaikan dan
sudah terjawab semua. Terimakasih atas waktunya sudah bersedia untuk menjadi narasumber
di penelitian saya, semoga kedepannya ibu bisa terus memberikan inovasi-inovasi
pembelajaran kepada murid-murid.
H : aamiin mba, sama-sama semoga mengerjakan skripsinya diberikan kelancaran ya sampai
wisuda nanti.

Kuning: facilitator
Merah: adaptation
Orange: motivator
Hijau: innovation
Biru: demonstrator
Ungu: evaluator

Anda mungkin juga menyukai