Anda di halaman 1dari 7

Notulensi Pelatihan PJJ bersama

ruangkelas Gel. 2 Hari Kedua


BAGIAN 1

[DISKUSI HARI 2 - Bag. 1]

Halo Bapak/Ibu Yth., 👋🏻


Sudah siapkah memulai diskusi malam hari ini?

Sebelum memulai diskusi malam ini, mari kita ingat2 lagi hal apa saja yang penting untuk
diperhatikan saat MEMILIH MATERI pembelajaran, termasuk untuk PJJ.

✅ TUJUAN PENGGUNAAN
- EKSPLORASI: siswa mengamati bukti2 penerapan di kehidupan sehari2
- MENYIMPULKAN: penjelasan/ringkasan teori yang ada

✅ KARAKTERISTIK SISWA
- LATAR BELAKANG SISWA: kondisi ekonomi, keluarga, pengalaman
- PERKEMBANGAN KOGNITIF: atensi, penalaran, pemecahan masalah
- SOSIAL-EMOSIONAL: kemampuan sosial, motivasi, regulasi diri
- PENGETAHUAN MATPEL: pemahaman akan konsep terkait

BAGIAN 2

[DISKUSI HARI 2 - Bag. 2]

🤔 Menurut Bapak/Ibu:
(A) Apakah materi yang dipilih Bu Tuti sudah sesuai dengan KARAKTERISTIK SISWA?
(B) Jika ya, mengapa? Jika belum, bagaimana memperbaikinya?

[Hasil Diskusi]
- Sudah sesuai, karena 50 % murid bu tuti berasal dari keluarga mampu, selain itu juga
murid bu tuti memiliki motivasi yang rendah, sehingga dengan menggunakan video
akan membuat murid bu tuti tertarik dan semangat dalam mempelajari materi luas
segitiga - Dini Alfauziah, S.Pd
- Sesuai, karena yang tidak punya hp hanya 3 orang, bisa diberi motivasi oleh bu tuti
selaku guru untuk bergabung dengan teman yg mempunyai hp, atau bisa juga bu tuti
sendiri yang memfasilitasi ketiga orang tersebut. Dan kategori B yang memiliki
motivasi belajar tinggi pasti akan selalu berusaha menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Sedangkan untuk mengantisipasi siswa dari kategori A, guru harus
tahu bagaimana jenis jawaban yg tersedia di google (saya pernah mengalami sendiri)
- Stela Dengah
- menurut saya sudah sesuai sih, yang pertama karena 90% siswa memiliki perangkat
untuk mengakses video, walaupun 40% nya terkendala sinyal, tapi masih bisa
mengakses. lalu untuk 10% siswa yang memang terkendala perangkat nanti bisa
menggunakan latihan soal. tapi alangkah lebih baik jika soal juga dilengkapi materi
supaya anak yang terkendala akses bisa memahami lewat materi yang diberikan.
lalu bisa juga dengan untuk 10% anak yang tidak memiliki perangkat berkelompok
dengan 50% anak yang memiliki perangkat. - Anisa Prami
- Sudah sesuai, karena setengah dari jumlah murid bu tuti berasal dari keluarga
mampu, namun memiliki motivasi yang rendah. Siswa akan lebih tertarik mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan video tersebut. Bagi beberapa siswa yang latar
belakang ekonomi dimenengah bawah/tidak memiliki HP bisa belajar bersama
temannya yg memiliki HP dan kuota cukup atau siswa bisa belajar langsung dengan
guru. - Dadang M
- Sudah sesuai.
Karena Bu Tuti ingin mengajarkan materi tentang a Luas segitiga.
Dan divideo juga sudah dijelaskan cara mencari luas segitiga. bahkan juga ada
contoh soal mencari luas segitiga.
Jadi sudah sesuai. Karena mayoritas memiliki Hp. Jika yang terkadang terkendala
sinyal setidaknya mereka bisa membuka video walaupun tidak menonton hingga
selesai. Untuk yang terkendala sinyal atau Hp, guru bisa memberikan rangkuman
materi atau modul yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.

BAGIAN 3

[DISKUSI HARI 2 - Bag. 3]

Wah, menarik nih sepertinya banyak yang bilang Sesuai.


Ada pertanyaan nih untuk Bapak/Ibu yang menjawab Sesuai, ada 10% siswa Kategori C yang
tidak punya HP.

Kalau Bu Tuti hanya memberikan video dan soal, bagaimana mereka mengaksesnya ya? 🤔
[Hasil Diskusi]

- Mereka yang 10 persen dapat dipinjam oleh yang katagori A.. Siswa katagori A ini
baik Dan memiliki HP. But Tuti sekaligus mengajarkan berbagi kepada sesama untuk
Penilaian Karakter - Leny Sholihah
- Oleh karena itu, seperti yg saya sampaikan bahwa guru juga perlu menyiapkan materi
dalam bentuk printout bagi siswa yg tdk memiliki hp. Jika memungkinkan, guru bisa
melakukan pembelajaran secara luring dg menerapkn. Siswa2 tsb dibagi menjadi
beberapa kelompok kemudian guru mendatangi masing2 kelompok belajar tsb.- Diah
Lailatul Qodariyah
- Buatkan kelompok belajar yang beranggotan 3-4 siswa yang rumahnya masih berada
di RT yang sama..sehingga videonya dapat ditonton secara bersama dan dapan
mencari solusi bersama... Setelah itu ibu bapak guru bisa menjadwalkan kunjungan
rumah pada Minggu ke 2 setelah pembelajaran untuk melihat hasil pemahaman
siswa dan melihat kendala yang terjadi… - Fitria Suatkab
- Untuk memfasiliasi anak yang tidak mempunyai HP, alernatifnya adalah: 1. bisa
melakukan guru kunjung dgn datang lgsung ke rumah murid yg bersangkutan (karena
hnya 10% dr keseluruhan siswa, maka bisa diarahkan untuk belajar berkelompok, 2.
Print out materi, 3. Meminta siswa untuk bergabung dgn teman lainnya yg
mempunyai HP 4. Guru memberikan ringkasan materi sendiri, kemudian di print out
dan dibagikan ke 10% siswa yg tidak mempunyai HP - Genes Woro

BAGIAN 4

[DISKUSI HARI 2 - Bag. 4]


Wah, menarik nih, solusi2 yg diusulkan Bapak/Ibu guru untuk 10% siswa yg tdk punya HP:
Yg tdk memiliki ponsel dpt dtg kesekolah dan mengambil print out soal, atau belajar di


sekolah brsama guru (Ibu Wanti Windari)
Sebaiknya siswa yg tdk punya hp bs bersama 2 dgn teman yg ada hp belajarnya dan


disuruh meringkas materinya (Ibu Wisna Widiawati)


Membuat kelompok kecil untuk yg belum punya HP
Memasangkan siswa yg belum punya HP dengan siswa lain yg rumahnya dekat & punya
HP (buddy system)

BAGIAN 5

[DISKUSI HARI 2 - Bag. 5]

Nah, bagaimana dengan contoh tugas ini? Menurut Bapak/Ibu guru apakah sudah sesuai
dengan karakteristik siswa?

⚠️Ingat! 50% siswa (KATEGORI A) punya kebiasaan copy-paste dari Google


[Hasil Diskusi]
- Kurang sesuai...kurang hots, tdk ada ilustrasi, tdk sesuai karakteristik, tdk ada konten
- Imam Yupiandi
- Sebaiknya soal tdk hanya berupa pilihan ganda,tetapi juga diberikan soal essay
seperti studi kasus agar anak2 bisa berfikir kritis dan tidak hanya mengandalkan
copy paste dari google - Siti Sofia
- Kurang sesuai, sebaiknya menggunakan soal HOTS, yang menuntut siswa untuk
berpikir kritis, dan pertanyaan dalam bentuk uraian, cara menyelesaikan soal wajib
ditulis, sehingga siswa akan sulit untuk copy paste - Amila Rossita

BAGIAN 6

[DISKUSI HARI 2 - Bag. 6]

Luar biasa jawaban2 dari Bapak/Ibu nih mengenai apakah soalnya sudah sesuai
karakteristik siswa atau belum dan bagaimana mengatasinya:

✅Penugasan lebih "terbuka" agar siswa diarahkan untuk mengungkapkan gagasan dengan
✅Soal jangan dicopy-paste dari Google juga, sebaiknya dibuat sendiri oleh guru
gaya bahasa sendiri (dari Pak Anwar Ali)

✅Soal jangan pilihan ganda (bisa esai, dalam bentuk proyek/eksperimen, dst) (dari Bu Eva
✅Soal sebaiknya soal HOTS
Prihatin)

✅Tugas ada penjelasan konteksnya atau kejadian kehidupan sehari-hari (dari Ibu Wicak
Sariyanti)

⚠️Bisa diingat kembali MIKiR dan POKOKnya kemarin ya, Bapak/Ibu, agar penugasan dalam
LKS pun bisa mendorong siswa untuk "Mengalami" konsep Luas Segitiganya

BAGIAN 7

[DISKUSI HARI 2 - Bag. 7]

Nah, sekarang untuk videonya nih Bapak/Ibu guru.

👉🏻Link video: https://www.youtube.com/watch?v=pi8kfAhsNGE


Ada pendapat dari Pak Cecep Sumarna
"VIDIONYA BELUM ADA EKSPOLASI KARENA BERBARU PADA PENYIMPULAN MATERI"

🤔Menurut Bapak/Ibu Guru, apakah videonya sudah sesuai dengan KARAKTERISTIK SISWA,
serta desain pembelajaran MIKiR dan POKOK?

🤔Bagaimana caranya supaya semakin sesuai dengan MIKiR dan POKOK, ya?
[Hasil Diskusi]
- Sudah sesuai… Cara untuk sesuai dgn MIKiR, beri kesempatan untuk siswa bisa
membuat gambar segitiga, lalu mereka boleh membuat ukuran sendiri. Jadi mreka
bs bljr bagaiamana menghitung luas dn tinggi
- Belum. Seharusnya video pembelajaran mencari video pembelajaran di dunia nyata
atau lingkungan anak.misal menghitung atap rumah. Jadi siswa lebih bisa menalar -
Dwi Ruliana
- Blm.caranya adalah guru bukan sekedar memberikan video, tetapi juga mengadakan
interaksi dan komunikasi dalam MIKR serta POKOK dengan menggunakan bantuan
media aplikasi seperti zoom atau google meeting sejenisnya dalam berinteraksi
dengan siswa sehingga ada komunikasi dari berbagai arah. - Martini Warto
- Menurut saya dari tampilan gambar/animasi dan pembawaan bapa guru yg
menjelaskan belum sesuai dengan karakteristik anak usia SD, tampilan kurang
menarik cenderung didominasi warna gelap dan bapa guru masih memakai kata
"saya" yang kurang tepat di pakai dalam penjelasan materi untuk usia SD - Ava
Aprihatin

BAGIAN 8

[DISKUSI HARI 2 - Bag. 8]

Wah, sepertinya terbagi ya Bapak/Ibu Guru, banyak yg menjawab videonya sesuai, ada juga
yg menjawab belum sesuai.

⚠️Pada dasarnya supaya unsur "Mengalami" dan "Kepentingan"nya lebih terasa, media
✅Ada bagian EKSPLORASInya (supaya anak melakukan/mengamati, tidak cuma pasif
pembelajarannya sebaiknya menggabungkan:

✅Ada bagian MENYIMPULKANnya (supaya pemahaman siswa diikat, tidak melenceng


menerima informasi 1 arah)

kemana-mana)

Beberapa saran dari Bapak/Ibu Guru yg hadir nih untuk meningkatkan kualitas

⭐️
pembelajarannya:
Seharusnya video pembelajaran mencari video pembelajaran di dunia nyata atau
lingkungan anak.misal menghitung atap rumah. Jadi siswa lebih bs menalar (dari Ibu Dwi

⭐️
Ruliana)
Guru mendorong eksplorasi bagaimana menemukan rumus luas segitiga (dari Ibu Dewi

⭐️
Nurina)
Mengadakan interaksi dan komunikasi dengan Zoom atau Google Meet–paling tidak
untuk 50% siswa yg mampu (dari Ibu Martini Warto)
JAWABAN MENARIK

1) Ada contoh menarik nih, dari Ibu Eka Laelasari ✨


--------
Menurut saya video bisa di mulai dengan mengambil contoh benda yang ada di
lingkungan sekitar, misalnya dengan mengukur meja yang berbentuk segi empat di
rumah nya masing-masing, kemudian tutor bisa mencontohkan mengukur meja dan
menarik garis diagonal sehingga meja terbagi dua dan membentuk dua buah segitiga
siku-siku, biasanya sebelum membahas segitiga pada materi sebelumnya siswa
sudah mempelajari segiempat, dengan demikian siswa dapat menemukan sendiri
rumus luas segitiga berdasarkan rumus luas segiempat.
Selain siswa mengalami, juga secara tidak langsung ada interaksi antara tutor dan
siswa.
--------

Jadi videonya agak mirip video tutorial mengukur meja, menarik garis diagonal, baru

👍🏼
membahas segitiga ya, Bu, supaya terasa betul "Mengalami" dan "Kepentingan" atau
penerapannya.

✨👍🏼
2) Contoh menarik lagi dari Pak Alif Utama Mahanani. Menganalogikan Hukum Newton
dengan kehidupan untuk membangun karakter siswa

-------------
Paling seru lagi kalau misal dengan menerapkan pembinaan karakter dalam proses
pembelajaran, kalau misal nih kita mengajar materi Hukum Newton, nah selain
menjelaskan konsep contoh, dan demo sederhana, bisa juga kok sedikit dibawa
enteng dengan menjabarkan persamaan hukum newton menjadi sebuah motivasi,
karen Gaya sama dengan massa dan percepatan, maka kita untuk meningkatkan
gaya hidup perlu beban (usaha dan kerja keras) disertai percepatan (dengan doa dan
tawakal) nah jadi siswa nggak cuman belajar aja, tapi juga dibimbing membentuk
karakter

Anda mungkin juga menyukai