Disusun Oleh:
Kelompok 2A
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Usia : 45 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Tidak terkaji
No. Reg : Tidak terkaji
Diagnosa medis :Respiratory Failure e.c GBS type AMSAN+pneumonia
VAP+efusi pleura Sinistra
Tanggal MRS : Tidak Terkaji
Jam MRS : Tidak Terkaji
Tanggal pengkajian : Tidak terkaji
Jam pengkajian : Tidak terkaji
BI- B6
A. B1 (Breath)
Pasien terdiagnosa gagal nafas dengan terpasang tracheostomi, support
ventilasi mekanik dengan mode PC-AC, RR . 16x/mnt, PEEP 8 mBar, Pcontrol
16 mBar, I : E -1;2, flow trigger 2 L/mnt, FiO2 70%, respon pasien RR 20-30
x/mnt, Vte 400-500 ml, MVe 9,8-10,2 L/mnt, Ppeak 29 – 45 cmH2O, pernafasan
cuping hidung , hasil aukultasi terdengar ronchi di paru kanan atas ,serta ketika
dilakukan suction produksi sputum warna kuning, kental dan banyak, reflek
batuk lemah.
B. B2 (Blood)
Vital sign pasien dengan BP 100/62 mmHg, HR 100-112x/i, denyut nadi lemah
dan regular ,gambaran EKG sinus takikardi, SpO2 90-94%, terpasang CVC di
jugular kanan dengan nilai CVP 4 cmH2O dan terpasang cairan infus NaCl 30
ml/jam, kondisi klinis pasien terlihat lemah , akral dingin
C. B3 (Brain)
Inspeksi: Tidak terkaji.
Palpasi: Tidak terkaji.
Perkusi: Tidak terkaji.
Auskultasi: Tidak terkaji.
D. B4 (Bladder)
Terlihat pasien menggunakan DC no 18 dengan produksi urine 200 ml/ jam
warna kuning teh. Dan terpasang NGT no 16 kedalaman 50 cm dengan program
diit N80 200cc . px terakhir BB 7 hari yang lalu, abdomen distended
E. B5 (Bowel)
Inspeksi: Tidak terkaji
Auskultasi: Tidak terkaji
Perkusi: Tidak terkaji
Palpasi: Tidak terkaji
V. Therapi :
Midazolam 3 mg/ jam
Morfin 1 mg/jam
Dexmedetomidin 0,5 mcg/kgBB/jam via syiringe pump
Pasien terpasang tracheostomi, support ventilasi mekanik dengan
mode PC-AC
ANALISA DATA
NO. Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 DS: Autoimun Gangguan
↓ ventilasi
DO: Menghancurkan myelin spontan b.d
Pasien terdiagnosa yang mengelilingi akson kelelahan otot
gagal nafas dengan ↓ pernafasn d.d
terpasang Konduksi salsatorik tidak SaO2 menurun,
tracheostomi, support terjadi dan tidak ada takikardia
ventilasi mekanik transmisi impuls saraf
dengan mode PC-AC, ↓
RR . 16x/mnt, PEEP 8 Gangguan fungsi saraf
mBar, Pcontrol 16 perifer dan kranial
mBar, I : E -1;2, flow ↓
trigger 2 L/mnt, FiO2 GBS
70%, respon pasien RR ↓
20-30 x/mnt, Vte 400- ↓
500 ml, MVe 9,8-10,2 B1
L/mnt, Ppeak 29 – 45 Gangguan saraf perifer
cm dan neuromuscular
pernafasan cuping ↓
hidung , hasil aukultasi Otot pernafas terkena
terdengar ronchi di ↓
paru kanan atas Gagal nafas
Ketika dilakukan ↓
suction produksi Pemasangan ventilasi
sputum warna kuning, mekanik
kental dan banyak, ↓
reflek batuk lemah, dan Gangguan ventilasi
pernafasan cuping spontan
hidung
Ph 7.25 (turun)
PCO2 45 mmHG
(normal)
PO2 100 mmHg
(normal)
HCO3 18 mmol/l
(turun)
SpO2 90% (normal)
BE -6 (turun)
laktat 5,5 (naik)