Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rizal Al-Ghifari

NIM : P07231120089

Kelas : 2B

RESUME

A. Hubungan Status Gizi & Imunitas dan Antigen

Menurut Supariasa (2012), status gizi adalah ekspresi dari keadaan


keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau perwujudan dari nutrisi dalam
bentuk variabel tertentu Suatu kondisi tubuh yg berkaitan dan dipengaruhi oleh zat
gizi. – Kadar zat gizi di dalam tubuh dan kemampuan zat gizi pada kadar tersebut
untuk memelihara integritas metabolic secara normal.

Faktor yang mempengaruhi status gizi,diantaranya adalah :


1. Faktor primer
Faktor primer adalah faktor asupan makanan yang dapat menyebabkan zat
gizi tidak cukup atau berlebihan.seperti ;
- Kurangnya ketersediaan pangan dalam keluarga, sehingga keluarga tidak
memperoleh makanan yang cukup untuk dikonsumsi anggota keluarga.
- Kemiskinan, ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan makanan yang
cukup bagi anggota keluarganya.
- Pengetahuan yang rendah tentang pentingnya zat gizi untuk kesehatan.
2. Faktor sekunder
Faktor sekunder adalah faktor yang mempengaruhi pemanfaatan zat gizi
dalam tubuh,seperti :
- Gangguan pada pencernaan makanan seperti gangguan pada gigi geligi,
alat cerna atau enzim, yang menyebabkan makanan tidak dapat dicerna
dengan sempurna, sehingga zat gizi tidak dapat diabsorbsi dengan baik dan
menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan tubuh.
- Gangguan penyerapan zat gizi
- Gangguan pada metabolisme zat gizi
Imunitas atau kekebalan pada tubuh manusia merupakan kemampuan
untuk melawan berbagai macam agen penyakit seperti bakteri, virus, fungi,
protozoa, dan parasit.Adapun faktor yang memengaruhi imunitas,antara lain :

1. Faktor fisiologi
Getah lambung pada umumnya menyebabkan suatu lingkungan yang
kurang menguntungkan untuk sebagian besar bakteri pathogen. Demikian pula
dengan air kemih yang normal akan membilas saluran kemih sehingga
menurunkan kemungkinan infeksi oleh bakteri.
2. Faktor umur
Berhubung dengan perkembangan sistem imun sudah dimulai semasa
dalam kandungan, maka efektifitasnya juga diawali dari keadaan yang lemah
dan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur. Walaupun demikian tidak
berarti bahwa pada umur lanjut, sistem imun akan bekerja secara maksimal.
3. Faktor mikroba
Berkembangnya koloni mikroba yang tidak pathogen pada permukaan
tubuh, baik di luar maupun di dalam tubuh, akan mempengaruhi sistem imun.
4. Faktor gizi – Hubungan gizi dan imunitas
Status gizi merupakan faktor penting pada sistem imun, apabila gizi
seseorang berkurang maka akan mengalami penurunan fungsi imun karena
kurang asupan energi dan zat gizi makro dan/atau defisiensi zat gizi
mikro.Secara umum diterima bahwa gizi merupakan salah satu determinan
penting respons imunitas. Kekurangan gizi dapat menghambat respons
imunitas dan meningkatkan resiko penyakit infeksi. Gizi yang cukup dan
sesuai sangat penting untuk berfungsinya sistem imun secara normal.
Kekurangan gizi merupakan penyebab utama timbulnya imunodefisiensi. Oleh
sebab itu, tubuh membutuhkan enam komponen dasar bahan makanan yang
dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh. Keenam
komponen tersebut yaitu :protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan
air.

Makanan yang dapat meningkatkan imunitas antara lain adalah

- Vitamin A, - Vitamin B,
- Vitamin C,
- Zat besi,
- Vitamin E,
- Zink,Selenium,
- Vitamin D,

B. Antigen, Antibodi Serta Peranan Sitokin

Antigen adalah zat asing yang dapat memicu system kekebalan tubuh
untuk membentuk reaksi perlawanan berupa antibodi. Contoh : bakeri, virus,
jamur, debu dan toksin. Antigen terdiri dari beberapa baha kimia seperti
Polisakarida,lipid,Asam nukleat,dan protein. Terdapat 2 bagian antigen,yaitu ;

a) Determinan Antigen (epitop)


Epitop merupakan bagian antigen yang dapat membangkitkan respons
imunitas,atau dengan kata lain, dapat menginduksi pembentukan antibodi.
Satu antigen tersusun dari 2 atau lebih molekul epitop.
b) Hapten
Hapten adalah molekul kecil yang hanya bisa menginduksi produksi
antibodi jika bergabung dengan carrier yang bermolekul besar. Oleh karena
itu, hapten memiliki sifat imunogenik. Hapten dapat berupa obat, antibiotik,
dan kosmetik.

Berdasarkan respon imun,Antigen dibedakan menjadi dua tipe :

1. Antigen lengkap (Imunogen)


Jenis yang mampu merespon imun sendiri tanpa memerlukan molekul
pembawa. Antigen jenis ini umumnya berupa protein dan polisakarida.
2. Antigen tidak lengkap
Jenis antigen ini tidak menginduksi respon imun secara langsung. Ia
membutuhkan molekul pembawa agar bisa menjadikan antigen lengkap.
Antibodi atau imunoglobulin adalah protein larut yang dihasilkan oleh
sistem imunitas sebagai respons terhadap keberadaan suatu antigen dan akan
bereaksi dengan antigen tersebut. Ada 5 jenis immunoglobulin antara lain adalah :
1. Immunoglobulin A (IgA)
Merupakan jenis antibodi yang paling sering ditemukan dalam tubuh dan
terlibat dalam proses terjadinya reaksi alergi.
2. Immunoglobulin E (IgE)
Jenis antibodi ini umum ditemukan dalam aliran darah meskipun
jumlahnya sedikit. Hanya saja jumlah antibodi IgE dapat bertambah seiring
reaksi peradangan akibat alergi pada tubuh.
3. Immunoglobulin G (IgG)
Jenis antibodi yang paling banyak ditemukan dalam darah dan cairan
tubuh lainnya.
4. Immunoglobulin M (IgM)
Antibodi IgM akan terbentuk dalam tubuh ketika pertama kali kamu
terinfeksi bakteri atau virus. Ini adalah bentuk pertahanan pertama tubuh
untuk melawan infeksi.
5. Immunoglobulin D (IgD)
IgD memiliki fungsi memicu respons imunitas dan banyak ditemukan di
limfosit B.

Sitokin adalah protein penting yang terdapat di seluruh bagian tubuh


dengan banyak fungsi. Respons imun merupakan salah satu fungsi utamanya.
Ketika tubuh terluka atau mengalami infeksi, sitokin diproduksi dan memicu
peningkatan aliran darah yang membawa protein plasma serta sel darah putih ke
area tubuh tersebut untuk melawan infeksi.

Peranan sitokin dalam system imun tubuh manusia, Sitokin mempunyai


peranan yang penting untuk menentukan tipe respon imunitas tubuh yang efektif
untuk melawan agent infeksius. Sitokin akan mengaktivasi makrofag dengan
efisien untuk membunuh kuman intraseluler secara sederhana.Ada tiga
kategori fungsi sitokin dalam sistem imun yaitu:
a) Sitokin sebagai mediator dan regulator respon imun alami
b) Sitokin sebagai mediator dan regulator respon imun didapat
Sitokin sebagai stimulator hematopoiesis

Anda mungkin juga menyukai