PEMBUATAN ES KRIM
Disusun oleh :
SURAKARTA
2020
Daftar Isi
Daftar Isi.................................................................................................................. 2
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
BAB II ................................................................................................................... 10
A. Bahan ............................................................................................................ 10
B. Alat ............................................................................................................... 11
B. Langkah-Langkah ......................................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................. 15
A. PEMASUKAN ............................................................................................. 15
C. PENGELUARAN ........................................................................................ 16
D. KEUNTUNGAN .......................................................................................... 16
A. Definisi Es Krim
Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan
udara. Sel-sel udara yang ada, berperanan untuk memberikan teksture lembut pada
es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu
dingin dan terlalu berlemak (Barraquia, 1998).
Sel-sel udara yang ada, berperan untuk memberikan tekstur lembut pada
eskrim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu
dingin dan terlalu berlemak. Sebaliknya, jika kandungan udara dalam es krim
terlalu banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak
dimakan. Sedangkan, bila kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat es
lebih besar dan teksturnya lebih kasar serta terasa lebih dingin. Emulsifier dan
stabilisator dapat menutupi sifat-sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak
susu dan memberi rasa lengket (Marshall and Arbuckle, 1996).
Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat dari produk
susu (dairy) dan dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor) dan pemanis
(sweetener ). Menurut Standar Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis
makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau
campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan
makanan lain yang diizinkan. Campuran bahan es krim diaduk ketika didinginkan
untuk mencegah pembentukan Kristal es yang besar. Secara tradisional,
penurunan temperatur campuran dilakukan dengan cara mencelupkan campuran
ke dalam campuran es dan garam (Arbuckle, 2000)
B. Sejarah Es Krim
Awalnya es krim terbuat dari es salju yang dicampur lemak susu, buah-
buahan dan diberi berbagai macam adonan sehingga lembut dan nikmat.Sejarah
kemunculan es krim dipercaya berawal dari zaman kepemimpinan Kaisar Nero
dari Romawi di tahun 64 Masehi yang sudah menikmati "es krim" di zamannya, ia
menyantap salju halus bersama campuran buah-buahan dan madu. Ada juga yang
mengatakan es krim ditemukan oleh bangsa Cina sekitar 700 M. Hidangan dingin
ini dijadikan persembahan bagi Kaisar Tang dari Dinasti Shang. Kaisar Tang yang
seorang penggemar kuliner meminta para koki istana untuk membuat es krim dari
campuran salju. Kisah lain menceritakan, es krim datang ketika adanya hubungan
dagang atara Cina dan Italia. Marcopolo, sang penjelajah lautan membawa resep
es krim ke negaranya. Berbeda dengan resep aslinya, es krim Italia
dikombinasikan dengan sirup dan campuran es. Es krim ala Italiano inilah yang
kemudian dinikmati oleh Kaum Bangsawan Eropa dan menyebar ke seluruh
dunia. Di Amerika, es krim baru populer pada abad ke-19, seiiring dengan
penemuan mesin pembuat es krim. Sebutan ice cream berasal dari para kolonis
Amerika, berasal dari fase “iced cram” (Marshall and Arbuckle, 1996).
Menurut Eckles, et.al (1998) bahan penyusun es krim ialah air, lemak,
padatan bukan lemak, pemanis, stabilizer atau emulsifier dan bahan flavor .
Fungsi bahan penyusun tersebut adalah sebagai berikut:
1. Air
Seperti halnya MSNF, penggunaan lemak susu juga harus dibatasi karena
dapat menghalangi kemampuan whipping dari campuran es krim. Selain itu,
lemak susu yang berlebihan dapat menghasilkan rasa gurih yang berlebihan pada
es krim sehingga dapat menurunkan konsumsi. Harga lemak susu relatif tinggi
sehingga dapat meningkatkan biaya produksi apabila penggunaannya berlebihan.
Kelemahan lain pada penggunaan lemak susu berlebih adalah nilai kalori campuran
es krim yang meningkat (Goff, 2000).
Sumber lemak susu untuk menghasilkan produk es krim dengan cita rasa
dan kelezatan tinggi adalah susu segar. Sumber lain yang biasa digunakan adalah
mentega dan lemak susu anhidrat (Eckles et.al , 1998)
Lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber lemak susu
adalah struktur kristal lemaknya, laju kristalisasi lemak pada temperatur yang
berubah-ubah, profil pelelehan lemak (terutama temperatur pendinginan dan
pembekuan), kandungan trigliserida yang mudah meleleh, dan rasa dan kemurnian
minyaknya. Kandungan lemak susu pada es krim pada umumnya berkisar antara
10-16% (Goff, 2000).
Campbell and Marshall (2000) menyatakan milk solid non fat merupakan
bahan baku es krim yang mengandung laktosa, kasein, whey protein, dan mineral.
MSNF merupakan bahan penting dalam pembuatan es krim. Fungsi MSNF dalam
es krim adalah sebagai berikut:
Sumber MSNF untuk kualitas produk yang tinggi berasal dari susu skim
konsentrat dan bubuk susu skim pemanasan rendah proses spray (spray process
low heat skim milk powder ). Sumber lain yang digunakan adalah susu skim, susu
skim terkondensasi beku (frozen condensed skimmed milk ), bubuk buttermilk
atau buttermilk terkondensasi, susu terkondensasi, dan whey kering atau whey
terkondensasi (Campbell and Marshall, 2000).
Saat ini penggunaan susu skim bubuk atau skim terkondensasi telah
banyak digantikan dengan berbagai jenis susu bubuk pengganti yang merupakan
campuran dari konsentrat whey protein, kasein, dan bubuk whey . Kandungan
protein dalam bubuk pengganti ini lebih kecil dibandingkan dengan bubuk skim,
berkisar antara 20-25% sehingga memilki harga yang lebih murah. Campuran ini
juga memiliki komposisi whey protein dan kasein yang tepat untuk menghasilkan
kinerja yang baik dalam membuat campuran es krim (Campbell and Marshall,
2000).
4. Pemanis
5. Stabilizer (Penstabil)
6. Emulsifier (Pengemulsi)
Pengemulsi asli pada es krim adalah kuning telur, namun yang paling
banyak digunakan sekarang ini adalah mono- dan digliserida yang berasal dari
hidrolisis parsial lemak hewani maupun minyak nabati. Pengemulsi lain yang
dapat digunakan adalah mentega susu dan gliserol ester. Jumlah penstabil dan
pengemulsi kurang dari 1,5%-berat campuran es krim (Friberg and Larsson,
1999).
Jumlah pewarna sintetik yang diijinkan adalah sedikit. Warna kuning dan
merah merupakan yang paling banyak digunakan. lagi, sebaiknya jangan
dikonsumsi karena kandungan udara dalam es krim sudah hilang sehingga es krim
menjadi tidak lembut dan tidak layak konsumsi.
BAB II
BAHAN & PERALATAN
A. Bahan
Nama Bahan Jumlah Gambar
Telur 3 butir
Gula ½ gram
Susu 1 liter
Maizena 1 sendok
Essense Secukupnya
B. Alat
Nama Alat Jumlah Gambar
Mixer 1
Panci 1
Baskom 1
Pengaduk 1
Kompor 1
Tempat es krim 1
BAB III
CARA PEMBUATAN ES KRIM
A. Bagan kerja
Pengemasan
B. Langkah-Langkah
No Cara Kerja Gambar Data Pengamatan
1. 3 telur dan ½ kg Adonan kental
gula pasir dikocok berwarna putih
dengan mixer
2. Menambahkan Warna adonan menjadi
essence dan diaduk merah muda
sampai merata
A. PEMASUKAN
Hasil penjualan es krim per bulan:
B. PEMBELIAN ALAT
1. Kompor : Rp.130.000
2. Panci : Rp. 13.000
3. Pengaduk : Rp. 3.000
4. Baskom : Rp. 4.000
5. Mixer :Rp. 100.000
6. Freezer :Rp2.000.000
Jumlah : Rp2.249.000
Catatan :Diperkirakan umur teknis peralatan satu tahun, sehingga nilai
penyusutan tiap bulan adalah Rp2.249.000: 12 = Rp187.416,00
C. PENGELUARAN
1.Penyusutan Alat : Rp187.416,000
2.Gula pasir
25x6,25kgx Rp5.000 : Rp781.250
3.Susu cair
25xRp125.000 : Rp3.125.000
4.Telur
25x37 butir x Rp55.500 :Rp1.387.500
5.Maizena
25xRp20.000 :Rp500.000
6.Essense
25x Rp10.000 :Rp25.000
7.Wadah
25x25 wadah x Rp4000 :Rp2.500.000
8.Gas Elpiji
2 x Rp18.000 :Rp36.000
9.Label
25 25label x Rp1000 :Rp25.000
10. Tenaga kerja
25 x 2 orang x Rp30.000 :Rp1.500.000
Jumlah total pengeluaran Rp10.667.166
D. KEUNTUNGAN
Pemasukan : Rp15.625.000
Pengeluaran :Rp10.667.166
Campbell, J.R and R.T Marshall. 2000. The Science of providing Milk for Men.
McGraw-Hill Book Company. New York.
Eckles, C.H., W.B. Combs, and H. Macy. 1998. Milk and Milk Products .
McGraw-Hill Company. New York.
Friberg, S.E. and Larsson, Kare. 1999. Food Emulsion 3rd Edition. Marcell
Dekker, Inc. New York.
Goff, H.D. 2000. Controlling Ice Cream Structure by Examining Fat Protein
Interactions . J. Dairy Technology. Australia.
Marshall, R.T. and W.S. Arbuckle. 1996. Ice Cream, 5th Edition. Internatioan
Thompson Publishing. New York.
Walstra, P. And R. James. 1999. Dairy Chemistry and Physics. John Willey and
Sons, Inc. New York.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Lampiran
1. Label Produk
2. Sketsa Produk