Disusun oleh:
Anton 130112200544
2021
IDENTITAS PASIEN
Usia : 38 Tahun
Alamat : Bandung
Agama : Katolik
Suku/ras : Jawa
Pendidikan terakhir : S1
dan kebenaran informasi dapat dipercaya pada tanggal 28 Oktober 2021 pukul 09.00.
A. IDENTIFIKASI
S1, agama Katolik, suku Jawa, sudah menikah, tidak bekerja, tinggal di Bandung
bersama suami, anak, dan ibu. Pasien datang diantar oleh suaminya.
B. KELUHAN UTAMA
Suami pasien mengeluhkan pasien tidak mau makan karena takut diracun.
Pasien dibawa oleh anaknya karena pasien tidak mau makan sejak 1 bulan
lalu. Pasien mengatakan bahwa teman-teman kerja pasien ingin meracuni pasien
sehingga pasien tidak mau makan jika bukan masakan pasien sendiri. Pasien
mengakui pasien pernah dipecat karena difitnah oleh teman-teman kerjanya. Pasien
Akibat kejadian yang dialami pasien tersebut, pasien menjadi lebih mudah
marah dan tidak mau keluar kamar karena takut diserang oleh kekuatan jahat yang
dikirim oleh teman kerjanya. Hal tersebut membuat pasien tidak melakukan aktivitas
sehari-hari dan hobi yang biasanya dilakukan oleh pasien sendiri. Selain itu, pasien
juga menjadi lebih jarang tidur akibat kesiagaan pasien terhadap ular-ular yang
ditemukan pasien di kamarnya. Pasien pun sama sekali tidak mau memakan makanan
dari siapapun karena mencurigai makanan tersebut telah diracuni oleh teman
kerjanya. Sehingga pasien hanya makan makanan masakannya sendiri ketika pasien
sudah merasa aman dari ular-ular. Pasien juga menghindari aktivitas di luar kamar
Gejala-gejala fisik seperti sakit kepala, panas badan, kejang, atau penurunan
kesadaran disangkal. Namun pasien merasa bahwa tubuhnya menjadi panas dan sakit
kepala ketika ular-ular tersebut memasuki tubuh pasien. Riwayat penyakit fisik dan
Pasien mengakui bahwa pasien memiliki kekuatan gaib yang berasal dari nyi
roro kidul. Pasien mencatat mantra-mantra dari nyi roro kidul dan akan membacanya
ketika ular-ular tersebut mencoba menyerang dan memasuki tubuh pasien. Suara-
suara nyi roro kidul yang terdengar oleh pasien sendiri memerintahkan pasien untuk
membaca mantra tersebut ketika ular-ular tersebut datang. Setiap suara tersebut
datang, pasien mencium wangi melati. Ketika ular-ular tersebut masuk ke tubuh,
pasien akan merasa bergerak di tangan pasien.Pasien tidak memiliki niat untuk
menyakiti diri sendiri, melainkan pasien mengakui bahwa teman kerjanya yang
mengancam dan berpikir untuk membunuh pasien melalui ular-ular tersebut. Alasan
dibalik ancaman tersebut disampaikan oleh pasien, yaitu teman kerjanya yang iri
terhadap jabatan pasien sebagai manager. Selain itu, pasien merasa pikiran pasien
dapat dibaca oleh orang lain. Oleh sebab itu, pasien merasa takut ilmu-ilmu gaib yang
E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien tinggal bersama suami, anak, dan ibu. Riwayat masalah mental emosional
di keluarga disangkal. Hubungan pasien dengan ibu dan saudara kandung baik. Pasien
lebih dekat dengan ibunya. Suami pasien menjauhi pasien karena sikap pasien yang
terhadap pasien.
4. Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan: Tidak bekerja
suami pasien
f. Sistem Nilai: Pasien beragama Katolik dalam latar belakang suku Jawa.
Pemeriksaan status mental dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2021 pukul 09.00.
A. Penampilan
1. Identitas Pribadi
Roman muka marah, kontak ada, rapport adekuat, sikap terhadap pemeriksa
3. Gambaran umum
Pasien seorang wanita, tampak sesuai usianya, warna kulit kuning langsat,
B. Bicara
artikulasi dan verbalisasi jelas, flight of ideas (-), agresivitas verbal (+)
5. Gangguan Persepsi :
2. Orientasi
a. Waktu : Baik
b.Tempat : Baik
c. Orang : Baik
3. Kalkulasi dan Konsentrasi : Buruk
4. Memori
a. Daya nilai sosial dan terhadap tes : Tidak peduli terhadap sosial
saja)
A. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital
2. Pemeriksaan Fisik
Pasien bernama Ny. Dini, berusia 38 tahun datang bersama dengan suaminya
yang mengeluhkan bahwa dirinya tidak mau makan sejak sebulan yang lalu. Pasien
mengatakan bahwa teman-teman kerja pasien ingin meracuni pasien sehingga pasien
tidak mau makan jika bukan masakan pasien sendiri. Sebelumnya pasien dipecat
dibalik ancaman tersebut disampaikan oleh pasien, yaitu teman kerjanya yang iri
Pasien menjadi lebih mudah marah dan tidak mau keluar kamar karena takut
diserang oleh kekuatan jahat yang dikirim oleh teman kerjanya. Sehingga aktivitas
sehari-hari dan hobi pasien tidak lagi dilakukan. Pasien juga menjadi lebih jarang
tidur akibat kesiagaan pasien terhadap ular-ular yang ditemukan pasien di kamarnya.
Pasien juga menghindari aktivitas di luar kamar dan menjadi jarang memperhatikan
perawatan diri. Pasien merasa bahwa tubuhnya menjadi panas dan sakit kepala ketika
ular-ular tersebut memasuki tubuh pasien. Pasien juga melihat tubuhnya berkulit
seperti ular.
Pasien mengakui memiliki kekuatan gaib yang berasal dari nyi roro kidul.
Suara-suara nyi roro kidul yang terdengar oleh pasien sendiri memerintahkan pasien
untuk membaca mantra tersebut ketika ular-ular tersebut datang. Setiap suara tersebut
datang, pasien mencium wangi melati. Ketika ular-ular tersebut masuk ke tubuh,
pasien akan merasa bergerak di tangan pasien. Selain itu, pasien merasa pikiran
pasien dapat dibaca oleh orang lain. Oleh sebab itu, pasien merasa takut ilmu-ilmu
Status mental yang ditemukan pada pasien adalah roman muka marah, kontak
ada, rapport adekuat, sikap terhadap pemeriksa cukup kooperatif, dan dekorum baik.
Perilaku normoaktif, tidak terdapat agresivitas motorik dan agitasi. Bicara spontan,
jelas, flight of ideas (-), agresivitas verbal (+). Mood iritabel dan mudah marah, afek
luas dan sesuai. Bentuk pikiran autistik, isi pikiran ide bunuh diri (-), preokupasi (-).
Terdapat gangguan pikiran dan persepsi yaitu pasien merasa teman-teman kerjanya
mengancam pasien dengan mengirim ular-ular ke kamar pasien dan memasuki tubuh
pasien. Sehingga tubuh pasien terasa panas dan sakit kepala serta melihat tangan
pasien menjadi seperti kulit ular. Pasien juga merasa memiliki kekuatan gaib nyi roro
kidul dan akan membaca mantra setiap mendengar suara perintah dari nyi roro kidul
yang memberikan wangi melati. Hal tersebut hanya dirasakan oleh pasien namun
tidak pada keluarga pasien. Kesadaran compos mentis, tidak terdapat gangguan pada
kurang baik, daya nilai sosial terganggu yaitu pasien tidak peduli dengan lingkungan
sosialnya yaitu tidak mau mengembalikan dompet milik orang lain yang ditemukan di
dilakukan.
V. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
o Skizofrenia Paranoid
o Skizofrenia Hebefrenik
VI. DIAGNOSIS
kerja
Aksis V : GAF Scale saat ini 30-21 yaitu disabilitas berat dalam
Dasar Diagnosis
Kriteria Diagnosis berdasarkan PPDGJ III Pasien
Skizofrenia
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
(dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu ● Thought of insertion
kurang tajam atau kurang jelas): ● Thought of control
● Thought broadcasting
a. Thought of echo
● Waham kejar,
Thought insertion/withdrawal
hubungan, kebesaran,
Thought broadcasting dan somatik
b. Delusion of control
● Halusinasi auditorik,
Delusion of influence
visual, cium, dan raba
Delusion of passivity
Delusional perception
c. Halusinasi auditorik
2. Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu
ada secara jelas:
a. Halusinasi menetap dari panca indera apa saja, apabila Halusinasi auditorik,
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun visual, cium, dan raba
setengah berbentuk tanpa kandugan afekif yang jelas, tanpa kandungan afektif
ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan yang menetap atau yang jelas terjadi
apabila terjadi selama berminggu-minggu atau berbulan- menetap selama
bulan terus menerus berminggu-minggu dan
terus menerus
b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami
Gejala negatif :
sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensi atau
penarikan dari sosial,
pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme
aktivitas menurun,
c. Perilaku katatonik (seperti gaduh gelisah, posisi tubuh perawatan diri dan
tertentu, fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, stupor) kinerja sosial yang buruk
d. Gejala - gejala negatif
3. Gejala-gejala khas tersebut telah berlangsung selama 1 bulan Pasien mengaku pikiran ini
atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik telah ada selama 1 bulan
prodromal) terakhir
4. Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu Terpenuhi
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi,
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan,
tidak berbuat sesuatu, larut dalam diri sendiri, dan penarikan
diri dari sosial
Skizofrenia Paranoid
● Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
● Sebagai tambahan:
Terpenuhi (Waham kejar,
- Halusinasi dan/atau waham harus menonjol
hubungan, kebesaran, dan
- Gangguan afektif, dorongan kehendak, dan
somatik serta halusinasi
pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak
dengar, lihat, cium, dan raba
nyata / tidak menonjol
yang sangat menonjol)
Skizofrenia Hebefrenik
Skizoafektif
● Hanya apabila gejala definitif adanya skizofrenia dan Tidak terpenuhi (gejala
gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang definitif skizofrenia lebih
bersamaan, atau dalam beberapa hari yang satu sesudah menonjol) dan tidak
yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bila ditemukan gangguan afektif
mana sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak (tidak memenuhi kriteria
memenuhi kriteria baik skizofrenia atau episode manik atau manik dan depresi)
depresif
● Waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis yang Tidak terpenuhi (halusinasi
mencolok. Waham tersebut harus sudah ada sedikitnya 3 auditorik sangat jelas, gejala
bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi dan bukan lebih menunjang ke arah
budaya setempat diagnosis skizofrenia
● Gejala depresif atau bahkan episode depresif yang lengkap paranoid)
mungkin terjadi secara intermiten, dengan syarat bahwa
waham menetap pada saat tidak ada gangguan afektif
● Tidak boleh ada bukti mengenai adanya penyakit otak
● Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-
kadang saja dan sementara
● Tidak ada riwayat gejala skizofrenia
VII. PENATALAKSANAAN
o Fase akut dalam 4-8 minggu, mulai dari dosis 1 mg (½ tablet) dan titrasi naik
o Fase rumatan: diturunkan sampai dosis minimal yang tidak bikin kambuh.
Dapat dipertahankan selama 2 tahun (jika baru sekali), 5 tahun (kronis, sering
2. Non farmakologi
faktor risiko yang mungkin menyebabkannya, dan hal-hal yang dapat menjadi
VIII. PROGNOSIS