Anda di halaman 1dari 1

Kau Pikir Memimpin Riset itu Gampang?

Saya punya masalah dalam mengelola emosi pribadi. Bagi saya, itu adalah kekurangan
mendasar. Entah kapan saya mulai menyadari kekurangan mendasar ini. Mungkin dalam
separuh waktu perjalanan karier saya sebagai dosen dan peneliti di perguruan tinggi terbaik
di negeri ini. Kesadaran atas kekurangan itu membuat saya semakin hati-hati untuk menjaga
interaksi saya dengan orang lain. Pribadi saya mudah meledak-ledak. Gampang terjatuh
pada sentimen pribadi alih-alih penghargaan akan ide dan gagasan orang lain yang bersifat
non personal. Jika saya tidak pernah berada dalam sebuah struktur jabatan nampaknya hal
ini tidak perlu dibesar-besarkan. Kekurangan pasti ada dalam diri setiap orang. Saya
berupaya keras memaklumi diri sendiri. Namun masalahnya berbeda jika saya dipercaya
memimpin secara formal dalam beragam organisasi dan program. Kesadaran akan
kekurangan emosional itu tadi akan membuat saya hati-hati dalam kadar berlipat ganda.
Takut sekali akan konsekuensinya.

Anda mungkin juga menyukai