Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN LANJUTAN


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDDIN, ADAB DAN DAKWAH
INSTUTITE AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK
BOBOT : 3 SKS JENIS SOAL : TAKE HOME WAKTU : 7 HARI KALENDER

1. Perbandingan Teori
Anda diminta untuk menyusun perbandingan Teori Psikoanalisis, Humanistik, Learning Approach, Trait Theory,
Social Cognitive Theory sesuai Lampiran 1

2. Analisa Kasus
Tugas Terstruktur kali ini bertujuan agar mahasiswa memahami teori-teori kepribadian bukan hanya sekedar
teks book tapi memahami kepribadian “klien” dengan pendekatan teori kepribadian lanjutan. Seorang klien,
Stan, akan ditinjau dari masing – masing pendekatan teori kepribadian sehubungan dengan pertanyaan –
pertanyaan seperti : Dimensi-dimensi utama apa dari kehidupan dan tingkah laku Stan yang akan dijadikan
fokus? Bagaimana struktur kepribadiannya berfungsi sehingga menghasilkan perilaku yang menjadi
kekuatannya atau menjadi kelemahannya? Dinamika kepribadian atau konsep – konsep apa yang
menerangkan keberadaan masalahnya ? Bagaimana pengaruh perkembangan kepribadiannya terhadap stan?
Apa tujuan – tujuan umumnya? Teknik – teknik dan metode-metode apa yang mungkin digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan umum itu? Atau terdapat konsep khusus lainnya dalam teori kepribadian yang telah
dipelajar yang dapat menjelaskan apa yang sebenarnya yang terjadi pada stan, apa yang menjadi
permasalahan dan Bagaimana cara yang digunakan untuk membantunya memahami kondisi dirinya sesuai
pendekatan teori psikologi yang telah dipelajari.

Menyajikan kasus tunggal sangat bernilai dalam menunjukkan kontras-kontras di antara berbagai pendekatan
teori kepribadian dan kesejajaran-kesejajaran di antara psikolog yang menekankan konsep-konsep dan
praktek-praktek yang mirip atau sejalan.

Ilustrasi kasus Stan menyingkapkan kepada Anda 8 (delapan) model yang berbeda dalam upaya menyediakan
beberapa basis bagi integrasi di antara pendekatan-pendekatan dan untuk membantu Anda memperoleh
pemahaman yang lebih besar atas penerapan-penerapan praktis dari model-model itu pada orang yang sama.
Ilustrasi kongkret ini dapat membantu memahami bagaimana para psikolog yang berbeda-beda orientasi
(pendekatan teorinya) menjalankan tugasnya. Saya berharap Anda akan mampu mempertajam fokus Anda
pada atribut-atribut tertentu dari masing-masing pendekatan teori kepribadian yang bisa Anda andalkan
dalam memahami kepribadian klien.

Agar Tugas ini bisa lebih berarti secara pribadi, saya menganjurkan kepada Anda agar menempatkan diri
sebagai calon psikolog yang harus mencari gambaran kepribadian Stan sesuai konsep kepribadian yang anda
kuasai. Kemukakan informasi mengenai latar belakang Stan yang sangat mempengaruhi kepribadiannya dan
kembangkan tujuan-tujuan / diharapkan Stan mencapainya. Bagaimana struktur kepribadiannya berinteraksi,
dinamika kepribadiannya dan pola pola perkembangannya yang Kemudian membantu anda memahami
kondisi Stan dengan tepat. (Kasus Stan lampiran 2). Gunakan pendekatan yang paling anda kuasai untuk
memahami permasalahan stan. Dan Tulis Uraian kepribadian STAN dalam dalam pendekatan / konsep
dinamika kepribadian yang anda pahami. Tugas ditulis dengan Ms Word Calibri 11 minimal 10 halaman.

(Literatur – Daftar Pustaka disertakan)


LAMPIRAN 2

KASUS STAN

Setting-nya adalah pusat konseling mahasiswa, tempat konseling individual maupun kelompok oleh sesuatu staf.
Klien Stan, datang untuk menjalani wawancara konseling dan memberikan kepada konselor fakta-fakta mengenai
dirinya. Stan berkata, “Saya sarjana psikologi, berusia 25 tahun, dan belakangan ini saya memutuskan untuk
mengambil master di bidang psikologi konseling. Saya telah mengambil mata kuliah “Psikologi Penyesuaian
Pribadi” semester yang lalu yang berorientasi kepada kelompok dengan arah pemahaman diri dan pertumbuhan
pribadi. Kami diminta menulis otobiografi, dan karenanya saya menjadi sadar bahwa ada area-area tertentu dalam
kehidupan saya yang ingin saya ubah atau setidaknya bisa dipahami dengan lebih baik. Dikelas, kami diberi tahu
tentang pelayanan yang disediakan di pusat konseling, dan saya memutuskan, jika saya ingin bekerja sebagai
konselor nanti, saya perlu tahu lebih dekat tentang diri saya sendiri. Saya ingin menjalani pertemuan-pertemuan
konseling individual dan bergabung dengan kelompok konseling, sebab saya butuh pengalaman berhubungan
dengan orang lain dan ingin memperoleh umpan balik dari mereka. Harapan saya adalah bahwa saya bisa
mengikuti konseling sekurang-kurangnya untuk satu semester, dan barangkali selama satu tahun”.

RIWAYAT HIDUP SINGKAT STAN

Otobiografi Stan berbunyi sebagai berikut:

Di mana saya sekarang dalam kehidupan saya? Pada usia 25 tahun, saya merasa telah menyia-nyiakan sebagaian
besar hidup saya. Saat ini seharusnya saya telah selesai kuliah dan mendapat pekerjaan yang baik, tetapi saya
hanya seorang sarjana muda. Saya menyadari bahwa saya tidak bisa berbuat banyak denga ijazah sarjana muda
psikologi. Maka saya berharap dapat meraih gelar master dalam konseling dan kemudian bekerja sebagai konselor
bagi anak-anak yang mengalami kesulitan. Saya merasa ditolong oleh seseorang yang memperhatikan saya, dan
saya ingin memiliki pengaruh yang sama terhadap orang-orang muda. Sekarang saya hidup sendiri, hanya memiliki
sedikit teman, sangat penakut dan rendah diri dihadapan orang-orang yang seusia dan yang lebih tua. Saya merasa
senang apabila apabila bersama anak-anak, sebab mereka begitu jujur. Saya sangat kuatir apakah saya cukup
cerdas untuk bisa menyelesaikan seluruh kuliah yang dibutuhkan untuk menjadi konselor. Salah satu masalah saya
adalah bahwa saya peminum berat dan sering mabuk. Itu terjadi apabila saya merasa sepi dan takut. Dulu saya
banyak mengunakan obat-obatan, dan sekali-kali masih saya gunakan. Saya merasa takut pada orang-orang pada
umumnya, tetapi terutama terhadap wanita yang dominan atraktif. Saya menjadi dingin, berkeringat, dan merasa
terjepit apabila berada bersama wanita. Mungkin karena saya berpikir bahwa mereka menghakimi saya, dan saya
tahu, mereka akan menemukan bahwa saya bukan laki-laki sejati. Saya takut tidak bisa memenuhi syarat yang
diharapkan oleh mereka dari laki-laki yang harus selalu kuat, tegar, dan sempurna. Dan saya bukan laki-laki seperti
itu sehingga saya sering bertanya-tanya, apakah saya ini memang laki-laki.

Saya sering merasakan kecemasan yang kuat, terutama pada malam hari. Kadang-kadang saya begitu ngeri ketika
saya merasa ingin lari tetapi tidak bisa bergerak. Menakutkan karena seakan-akan saya akan mati pada saat seperti
itu. Kemudian saya berangan-angan untuk bunuh diri dan bertanya-tanya siapa yang akan memperdulikan saya.
Kadang-kadang saya membayangkan keluarga saya datang ke penguburan saya dan meminta maaf karena tidak
memperlakukan saya lebih baik. Sering saya merasa bersalah karena saya tidak mengungkapkan bakat saya sendiri,
karena saya telah gagal, karena saya telah menyiakan-nyiakan sebagian besar waktu, dan karena saya banyak
mengecewakan orang. Saya bisa benar-benar mengecewakan diri sendiri dan berkubang dalam perasaan bersalah,
dan saya merasa sangat tertekan.
Pada saat seperti itu saya mengatakan kepada diri sendiri betapa buruknya saya, betapa saya tidak pernah mampu
berubah, dan betapa lebih baik saya mati. Kemudian saya tidak akan menderita lagi, dan saya tidak akan
menginginkan apa-apa lagi. Sangat sulit bagi saya untuk bisa dekat dengan orang lain dan saya tidak bisa
mengatakan bahwa saya pernah mencintai seseorang, dan saya yakin benar bahwa saya tidak pernah merasa
sungguh-sungguh dicintai dan diinginkan.

Tidak semuanya demikian suram karena saya mempunyai cukup keberanian untuk meninggalkan masa lampau saya
dan berjuang untuk bisa memasuki perguruan tinggi. Dan saya menyukai kebulatan tekad saya, saya ingin berubah,
dan saya memerlukan konseling karena saya tahu bahwa saya butuh seseorang yang bisa membantu. Saya mencari
terapis wanita karena saya lebih merasa takut kepada wanita ketimbang kepada pria. Saya memang penakut, tetapi
saya juga bisa merasakan perasaan-perasaan sendiri dan bersedia mengambil resiko meskipun saya takut. Itulah
sebabnya mengapa saya memilih terapis wanita.

Seperti apa masa lampau saya? Dari mana saya, peristiwa-peristiwa penting dan titik-titik balik apa yang terjadi
dalam hidup saya? Titik balik utama adalah percakapan dengan supervisor saya di kemah musim panas ketika saya
bekerja beberapa tahun yang lalu. Dia mendorong saya agar masuk perguruan tinggi dan dia melihat dalam diri
saya potensi untuk menjadi konselor yang baik bagi anak-anak muda. Sulit bagi saya untuk benar-benar
mempercayai, tetapi keyakinannya mengilhami saya untuk percaya. Perkawinan dan perceraian saya adalah titik
balik lain. “Hubungan” itu tidak berlangsung lama, lalu istri meninggalkan saya. Itu pukulan yang keras bagi kelaki-
lakian saya. Ia seorang wanita yang keras dan dominan, yang mendapat kesenangan ketika mengatakan betapa tak
berharganya saya dan betapa dia tidak tahan berdekatan dengan saya. Kami hanya beberapa kali melakukan
hubungan seksual, dan kebanyakan saya impoten. Itu adalah pukulan lagi bagi saya. Saya begitu takut untuk akrab
dengan wanita karena takut dia akan menelan saya. Orang tua saya tidak pernah bercerai, tetapi saya
menginginkannya. Mereka selalu bertengkar. Dapat saya katakan, ibu saya yang lebih banyak menyerang. Dia
seorang yang dominan dan terus-menerus merendahkan ayah, yang selalu saya lihat sebagai orang yang lemah,
pasif, dan takut kepada ibu saya. Dia tidak pernah berani melawan ibu. Keluarga saya terlalu membandingkan saya
secara tidak menyenangkan dengan kakak perempuan dan kakak laki-laki saya mereka anak-anak yang “sempurna”,
siswa-siswa yang berhasil dan mendapat pujian. Adik laki-laki saya dengan saya sering berkelahi, dan dialah yang
dimanjakan berlebihan oleh mereka. Saya sungguh-sungguh tidak tahu apa yang terjadi pada diri saya dan
bagaimana saya menjadi anak yang gagal dari keempat anak itu.

Di sekolah menengah saya menggunakan obat-obatan dan terlibat dengan kumpulan anak-anak yang keliru, dan
saya dimasukkan ke lembaga rehabilitasi remaja karena mencuri. Kemudian saya dikeluarkan dari sekolah regular
karena berkelahi, dan akhirnya saya masuk ke sekolah menengah lanjut pada pagi hari dan sore harinya saya
menjalani latihan di tempat kerja. Saya mengambil latihan di bidang mesin mobil cukup berhasil, dan kemudian
saya bekerja sebagai montir selama tiga tahun.

Kembali kepada orang tua saya. Saya ingat, ayah saya berkata “Kamu benar-benar tolol”. Mengapa kamu tidak bisa
seperti saudara-saudaramu? Kamu tidak akan mendapat apa-apa. Mengapa kamu tidak pernah bisa berbuat apa
saja yang benar?” Dan ibu saya memperlakukan saya seperti dia memperlakukan ayah saya. Dia berkata, “Mengapa
kamu melakukan begitu banyak hal untuk menyakitkanku? Mengapa kamu tidak bisa tumbuh dan menjadi orang?
Kamu ini kesalahan, alangkah baiknya jika aku tidak punya kamu! Di sini segalanya jauh lebih baik ketika kamu tidak
ada!” Saya ingin menangis sendirian bermalam-malam hingga tertidur, merasa begitu kesepian dan dilupakan oleh
kemarahan dan kebencian. Dan merasa begitu muak kepada diri sendiri. Tidak ada pembicara tentang agama di
rumah saya, juga tidak ada pembicaraan tentang seks. Sebenarnya saya selalu sulit untuk membayangkan bahwa
orang tua saya pernah melakukan hubungan seks.
Dimana saya ingin berada lima tahun sekarang? Ingin menjadi orang macam apa saya, dan perubahan-perubahan
seperti apa yang paling saya inginkan dalam hidup saya? Lebih-lebih, saya ingin mulai merasa lebih baik tentang diri
saya sendiri. Saya benar-benar merasa rendah diri dan tahu bagaimana mengecewakan diri sendiri. Saya ingin lebih
menyukai diri sendiri ketimbang sekarang. Saya berharap bisa belajar mencintai wanita. Saya ingin menghapus
perasaan takut bahwa wanita dapat merusak saya. Saya ingin merasa setaraf dengan orang lain dan tidak selalu
merasa menyesal atas kehidupan saya. Saya tidak ingin menderita karena kecemasan dan perasaan bersalah ini.
Dan saya berharap bisa mulai berpikir tentang diri sendiri sebagai orang yang “oke”. Saya benar-benar ingin
menjadi konselor yang baik bagi anak-anak, dan untuk melakukannnya saya tahu saya harus berubah. Saya tidak
tahu bagaimana saya akan berubah, bahkan apa perubahan-perubahan yang saya inginkan itu. Saya memang tahu
bahwa saya ingin membebaskan diri dari kecenderungan-kecenderungan ruang merusak diri dan belajar lebih
mempercayai orang lain. Barang kali apabila saya mulai lebih menyukai diri sendiri, maka saya akan dapat
mempercayai orang lain sehingga mereka akan menemukan dalam diri saya sesuatu yang pantas disukai.
Lampiran 1

Tokoh, Struktur Dinamika/ Proses Perkembangan Pribadi Sehat Pribadi Sakit Perubahan Kritik
Teori atau (Pathology)
Pendekatan

PSIKOANAL 1. Id 1. Homeostatis vs 1.Tahap Oral dalam psikoanalisa Pribadi yang sakit Perubahan Kritik yang ada di
ISA Id merupakan hal Unhomeostatis (0- 18 bulan): jiwa yang sehat adalah ketika id, kepribadian psikoanalisa freud
yang mendasari 2. Direquilibrium vs Pada tahap ini adalah ketika id ego dan superego pada teori ialah teori ini
personalitas Equilibrium titik kenikmatan terpenuhi, ego yang tidal terpenuhi psikoanalisa memakai metode
seseorang. Id dapat 3. Fungsi Ego terletak pada tepat bisa secara Sigmund Freud ilmiah. Freud
direpesentasikan 4. Ego Deffence mulut, yang dikendalikan dan merata/seimbang mengacu pada tidak menyusun
sebagai kebutuhan Mechanisme dimana aktivitas superego seimbang. konsep laporan riset nya
dasar alamiah paling utama Semua kebutuhan perkembangan secara sistematik
(contoh: makan, adalah, id,ego dan superego kepribadian sehingga sulit
minum, dan seks). Id menggigi,menghis berjalan/terpenuhi melalui tiga menilai kerjanya,
bekerja dengan ap ,menguyah secara merata. tahap yaitu tanpa definisi
menganut prinsip dan tahap oral, operasioanal ,
kesenangan. Id memuntahkan tahap anal, dan tanpa eksperimen
mencari kepuasan 2. Tahap Anal tahap genital. , dengan
secara instan ( Usia – 18 – 4 Setiap tahap ini kelompok
terhadap keinginan tahun) : pada memiliki control, tanpa
dan kebutuhan tahap ini titik tantangan dan pengukuran
manusia. Apabila kenikmatan konflik yang kuantitatif dan
kedua ini tidak terletak dianus , harus diatasi tanpa bukti saling
terpenuhi, seseorang yang dimana oleh individu hubungan antar
dapat menjadi aktivitas paling untuk mencapai gejala , nilai
tegang, cemas, atau utama adalah perkembangan prediktif dari
marah. menahan , kepribadian teori freud
2. Ego memegang dan yang sehat. Jika meragukan.
Ego: cara melepaskan individu
menghadapi realita. sesuatu mengalami
Ego berurusan 3.Tahap Phalic kesulitan dalam
dengan kenyataan/ ( 4 -7 Tahun ) : menyelesaikan
realita, berusaha pada tahap ini tantangan dan
memenuhi keinginan terletak di alat konflik pada
id dengan cara yang kelamin ,pada tahap-tahap ini,
dapat diterima tahap ini maka dapat
secara sosial. identifikasi terjadi
Misalnya, dengan gender sangat perubahan
menunda kepuasan penting untuk kepribadian
dan membantu menjelaskan yang tidak
menghilangkan tetang peran sehat. Misalnya,
ketegangan yang 4. Tahap Laten individu yang
dirasakan id jika ( 7 – 12 Tahun ) : mengalami
keinginan tidak pada tahap ini kesulitan pada
segera dipenuhi. ditandai dengan tahap oral dapat
Ego mengerti bahwa ketertarikan mengalami
orang lain juga terhadap lawan ketergantungan
memiliki kebutuhan jenis sudah atau kecanduan,
dan keinginan. Oleh muncul tetapi sedangkan
karena itu menjadi tidak individu yang
egois dalam jangka ditampakkan dan mengalami
panjang bukanlah memiliki rasa kesulitan pada
hal yang baik. ingin tau yang tahap anal
3. Superego besar. 5. Tahap dapat
Superego: aspek Genital mengalami
moral yang diterima (Dimulai saat ketidakmampua
secara social. pubertas ): Pada n untuk
Superego fase ini, terjadi mengontrol
merupakan aspek kematangan alat dorongan atau
moral dari suatu seksual primer perilaku
kepribadian yang (organ impulsif. Freud
didapat dari reproduksi) dan juga
pengasuhan orang alat seksual mengemukakan
tua atau norma- sekunder konsep
norma dan nilai-nilai (payudara, bulu pertahanan diri,
di dalam masyarakat dada, kumis dan yaitu
dan didasarkan pada lain-lain). Hal ini mekanisme
moral dan penilaian menyebabkan psikologis yang
tentang benar dan meningkatnya digunakan oleh
salah. Meskipun dorongan seksual individu untuk
superego dan ego yang ditampilkan mengatasi
dapat mencapai lewat konflik dan
keputusan yang ketertarikan kecemasan. Jika
sama tentang terhadap lawan individu
sesuatu, alasan jenis. menggunakan
superego untuk pertahanan diri
mengambil yang tidak
keputusan lebih sehat, seperti
didasarkan pada penyangkalan
nilai-nilai moral. atau proyeksi,
Sedangkan maka dapat
keputusan ego lebih terjadi
didasarkan pada apa perubahan
yang dipikirkan kepribadian
orang lain. yang tidak
sehat.
HUMANISTI 1. Kebutuhan Dasar 1. Holisme. 1. Hierarki Pribadi sehat Konsep sakit Perubahan Kritik terhadap
K atau Fisiologi menegaskan bahwa Kebutuhan: (adaptive) dapat dipahami kepribadian teori humanistic
Kebutuhan dasar organisme selaku Kontribusi utama dibandingkan sebagai pada teori Abraham Maslow
merupakan hal bertingkah laku Maslow dalam dengan tidak sehat ketidakseimbanga humanistik adalah: teori
yang harus terlebih sebagai rangkaian teori humanistik (maladaptif) relative n atau Abraham Abraham Maslow
dahulu terpenuhi bagian-bagian yang adalah tingkat ketidakpuasan Maslow subyektivitas dan
agar manusia dapat berbeda pengembangan kesesuaiannya lebih dalam memenuhi mengacu pada ketidaktekuran,
bertahan hidup dan 2. Menolak riset hierarki besae , semakin kebutuhan dasar konsep keterbatasan
melanjutkan binatang psikologi kebutuhan. Pada sehat mak individu atau dalam aktualisasi diri, budaya, focus
hidupnya.Kebutuha humanistic awalnya, Maslow akan semakin mecapai yaitu proses di pada individu
n fisiologis menekankan mengidentifikasi adaptif. Rogers aktualisasi diri. mana seseorang sehat, kurangnya
merupakan perbedaan antara lima tingkat menyebutnya orang Ketika individu mencapai dukungan empiris
kebutuhan tingkah laku manusia kebutuhan dalam dengan kongruensi mengalami potensi yang kuat dan
manusia akan dengan tingkah laku hierarki ini, yaitu yang tinggi hambatan dalam penuhnya dan konsep
oksigen, air, binatang kebutuhan seseorang memenuhi menjadi dirinya pemenuhan diri
makanan, suhu 3. Manusia pada fisiologis, sepenuhnya kebutuhan- yang utuh. yang subyektif.
tubuh yang normal, dasarnya baik kebutuhan rasa berfungsi. kebutuhan Menurut
tidur, homeostasis, menurut maslow aman, kebutuhan Sebaliknya, tingkat mereka, atau Maslow,
kebutuhan seksual, manusia memiliki sosial, kebutuhan yang relatif lebih Ketika mereka perubahan
dan sebagainya. struktur psikologi yang penghargaan, besar terhalang dalam kepribadian
2. Kebutuhan Akan analog dengan dan kebutuhan ketidaksesuaian mencapai potensi yang sehat
Rasa AmanUntuk struktur fisik; mereka aktualisasi diri. kepribadian yang penuh mereka, terjadi ketika
melangkah ke memiliki 2.Pemenuhan Diri tidak sehat ataupun mereka dapat seseorang
tingkat selanjutnya, “kebutuhan,kemampu (Self- maldaptif. Untuk mengalami memenuhi
seorang individu an,dan kecenderungan ActualizationMasl menjadi kongruen, ketidaksehatan kebutuhan-
harus memenuhi yang sifat dasarnya ow berfungsi penuh psikologis dan kebutuhan
kebutuhan pada genetik” memperkenalkan orang tidak menjadi spiritual. Dan jika dasarnya dan
tingkat ini. Maslow konsep konformis atau individu tidak kemudian dapat
menjelaskan 4. Potensi Kreatif pemenuhan diri selalu senang atau mampu mencapai
bahwa kebutuhan Kreativitas merupakan atau self- dalam keadaan tetap memenuhi tingkat
akan rasa aman ini ciri universal manusia actualization penyesuaian, kebutuhan aktualisasi diri
meliputi rasa aman sejak dilahirkan, itu sebagai tingkat homeostatis, fisiologis seperti yang lebih
secara fisik adalah sifat alami, tertinggi dalam pemenuhan atau makan, minum, tinggi. Proses ini
maupun sama dengan sifat biji hierarki aktualisasi. tempat tinggal, melibatkan
emosional. yang menumbuhkan kebutuhan. atau istirahat pengembangan
Kebutuhan pada daun, burung yang Pemenuhan diri yang cukup, diri,
tingkat ini terbang maka manusia merujuk pada mereka dapat peningkatan
tergantung pada kreatif upaya individu mengalami kreativitas, dan
usia dari individu 5.Menekankan untuk mencapai kesulitan dalam pengalaman
tersebut. Kesehatan psikologi potensi penuhnya mdnjaga puncak.
Contohnya seperti Pendekatan humanistik dan menjadi versi Kesehatan fisik
anak-anak yang mengarahkan pusat terbaik dari mereka.
lebih perhatian kepada dirinya sendiri.
membutuhkan manusia yang sehat 3. Pertumbuhan
pendampingan kreatif dan mampu Pribadi dan
orangtua karena mengaktualisasikan. Potensi Manusia:
tingkat Teori humanistik
kewaspadaan diri Maslow
anak yang masih menekankan
rendah. pentingnya
3. Kebutuhan pertumbuhan
Sosial (Rasa Cinta, pribadi dan
Kasih Sayang, serta pengembangan
Hak potensi manusia.
Kepemilikan)Di Maslow percaya
tingkat ini, seorang bahwa setiap
individu individu memiliki
membutuhkan kebutuhan
cinta, kasih sayang, inheren untuk
dan memiliki hak berkembang
kepemilikan secara pribadi
terhadap suatu dan mencapai
hal. Selain itu, potensi
seorang individu maksimalnya.
dapat 4. Pengaruh pada
mendapatkan Psikologi dan
kebutuhan di Terapi: Teori
tingkat ini dengan humanistik
menjalin Maslow telah
pertemanan memiliki
dengan individu pengaruh yang
lain, membentuk signifikan pada
keluarga, bidang psikologi
bersosialisasi dan terapi.
dengan suatu Pendekatan
kelompok, humanistik,
beradaptasi seperti Terapi
dengan lingkungan Pemusatan Klien
sekitar, serta dan Terapi
berada dalam Gestalt, telah
lingkungan berkembang
masyarakat. sebagai respons
4. Kebutuhan terhadap konsep-
Mendapatkan konsep yang
Penghargaan diperkenalkan
Maksud oleh Maslow.
penghargaan bagi 5. Kritik dan
Maslow adalah Pengembangan
harga diri. Setiap Lanjutan: Seiring
individu berhak berjalannya
mendapatkan waktu, teori
harga diri mereka humanistik
masing-masing. Maslow juga
Harga diri dapat telah menerima
berasal dari diri kritik dan
sendiri maupun pengembangan
orang lain. lebih lanjut.
Menurut Maslow, Beberapa kritikus
harga diri dibagi menganggap
menjadi dua teori ini terlalu
bentuk yakni subjektif dan sulit
bentuk diukur secara
menghargai diri objektif.
sendiri dan bentuk
penghargaan dari
orang lain.
5. Kebutuhan
untuk
Mengaktualisasika
n Diri Kebutuhan di
tingkat ini
merupakan
kebutuhan yang
paling tertinggi.
Aktualisasi diri
dapat diartikan
sebagai wujud
sesungguhnya
untuk
mencerminkan
harapan serta
keinginan seorang
individu terhadap
dirinya sendiri.
TRAIT Personal 1. Personal deposition 1. Bayi : Allport kepribadian sehat Pribadi yang sakit Perubahan Kelemahan utama
APPROACH Deposition (karakteristik) memandang bayi adalah bentuk adalah individu kepribadian teori ini adalah
(karakteristik); -Cardinal disposition yang baru lahir kompilasi antara yang tidak menurut Allport sifat kepribadian
-Cardinal (Sangat umum dan sebagai makhluk sifat-sifat yang mampu adalah ketika Allport, teori ini
-central menonjol dalam hereditas, diturunkan ke menemukan manusia normal tidak secara
-secondary kehidupan.) primitive drive, individu dengan potensi rasional yang langsung
Proprium (perilaku -Central disposition dan reflex kemampuan individu baik/positif dalam diatur terutama didasarkan pada
yang dianggap (trait individual yang behavior. Bayi menyesuaikan diri sifat-sifat yang oleh tujuan penelitian
hangat, sentral dan membuat seseorang tidak mempunyai dengan sifat tersebut dimilikinya serta kesadaran yang empiris, dia
penting bagi menjadi unik) kepribadian. Bayi dan lingkungannya. tidak mampu berakar di masa menerbitkan
kehidupan -Secondary membawa Pribadi yang sehat mengarahkan kini dan masa sangat sedikit
disposition (Sifat-sifat potensi tertentu, adalah individu yang sifat-sifat yang yang akan bukti untuk
yang tidak terlalu seperti fisik dan mampu menemukan ada untuk datang, bukan mendukung
umum dan paling temperamen, potensi positif dalam menjadi apa yang di masalalu. teorinya.
tidak konsisten) tetapi sifat-sifat yang diinginkannya.
2.Proprium pemenuhan dimilikinya serta
(Perilaku yang potensi ini mengarahkan sifat-
dianggap hangat, menunggu sifat yang ada untuk
sentral, dan penting pertumbuhan menjadi apa yang
bagi kehidupan) dan maturasi. diinginkannya.
1.Trait : sebagai 2.Perkembangan Adapun bentuk-
struktur neurepsikik proprium bentuk penyesuaian
membimbing orang -The sense of dalam perspektif
untuk bertingkah laku bodily self (15 teori trait,
yang konsisten lintas bln) Mengenal dicontohkan sebagai
waktu dan tempat tubuh sebagai mereka yang mampu
2. Trait- habit- “aku” menyadari mencari jenis
attitude : Traits adalah sensasi tubuhnya pekerjaan dan
hasil kombinasi dua sendiri aktivitas sosial yang
habit atau lebih. Habit. -The sense of sesuai dengan sifat-
3.Trait dan konsistensi continuing self sifat yang
pribadi trait : trait identity (<2 thn) dimilikinya.
membuat tingkah laku Sadar dirinya
orang menjadi Sama diri dengan
konsisten, karena sebelumnya yang
memakai pola sesuai terus berinteraksi
dengan trait yang dengan
dimilikinya. lingkungan
4. Personal disposition -Self esteem(>2
:mempengaruhi thn) Ingin
tingkah laku seseorang mengerjakan
secara umum ada pula sesuatu,
yang hanya membuat
mempengaruhi sesuatu terjadi.
tingkah laku tertentu -Extension of self
saja. (4-6 thn) Periode
5.Motivasi: bersifat egosentrik:
contemporair memandang
(kekinian; hal masa lingkungan sosial
lalu bisa menjadi dan lingkungan
motivasi hanya kalau fisik yang
kini juga nyata berhubungan
menjadi kekuatan dengannya
pendorong) sebagai bagian
dari diri sebagai
fokusnya.
-Self image (4-6
thn) tujuan dan
kemauan mulai
mencerminkan
harapan orang
lain, bagaimana
seharusnya
dirinya.
-Self awareness
(6-12 thn)
Menyadari
kemampuannya
mengatasi
masalah dengan
akal sehat dan
berfikir logis.
-Adolescence
apropriate
striving (>12 thn)
Menyatukan
perasaan diri
dengan rencana
clan tujuan masa
depan
3.Dewasa:
Penentu utama
tingkah laku
dewasa yang
masak adalah
seperangkat sifat
yang terorganisir
dan seimbang
yang mengawali
dan membimbing
tingkah laku
sesuai dengan
prinsip otonomi
fungsional
LEARNING 1.Tingkah laku 1.Kepribadian dan 1.Tingkah laku Kepribadian yang Kepribadian yang Teori belajar Karakteristik dan
APPROACH responden Belajar : Hakekat social : Tingkah sehat menurut B.F. tidak sehat Skinner keseragaman
(respondent teori Skinner adalah laku sosial Skinner adalah : menurut Skinner didasarkan atas siswa di dalam
behavior); respon teori belajar, dibahas dari ciri -Seseorang yang adalah : gagasan bahwa kelas membuat
yang dihasilkan bagaimana individu kepribadian atau tingkah lakunya tidak -Seseorang belajar adalah penerapan
(elicited) menjadi memiliki cara khas dipengaruhi oleh dengan perilaku fungsi operant
organisme untuk tingkah laku baru, seseorang reinforcement. yang dikontrol perubahan conditioning tidak
menjawab stimulus menjadi lebih bertingkah laku. -Orang yang mampu oleh perilaku dapat
yang secara spesifik terampil, menjadi Bagi skinner, mengkontrol faktor reinforcement. individu secara sepenuhnya
berhubungan lebih tahu. gambaran ciri eksternal sehingga -Tidak mampu jelas. Perubahan berjalan sesuai
dengan respon itu. 2.Kondisioning klasik kepribadian itu bisa mengkontro mengkontrol perilaku dengan rencana
2.Tingkah laku (classical dapat tingkah laku. faktor eksternal tersebut (hasil) yang telah
operan (operant conditioning): diterjemahkan -Orang yang mampu dan variabel yang diperoleh diharapkan oleh
behavior); respon Kondisioning klasik, dalam mengkontrol berlebihan yang sebagai hasil guru. Adanya
yang dimunculkan disebut juga sekelompok variabel yang bisa respon individu pemberian
(emmited) kondisioning respon spesifik berlebihan yang mempengaruhi terhadap hukuman
organisme tanpa responden karena yang cenderung mempengaruhi perilaku. kejadian (punishment)
adanya stimulus tingkah laku dipelajari diasosiasikan prilaku. (stimulus) dari dapat memberi
spesifik yang dengan dengan situasi lingkungan. efek negatif pada
langsung memaksa memanfaatkan tertentu. siswa baik itu segi
terjadinya respon hubungan stimulus- 2. Ketuaan : mental maupun
itu. respon yang bersifat Menjadi tua jasmani.
refleks bawaan. menimbulkan
3.Kondisioning operan perubahan
(operant conditioning) tingkah laku,
: Tingkah laku atau tetapi menurut
refleks, yang dalam Skinner bukan
kondisioning klasil berkembang
respon itu diusahakan karena
dapat dimunculkan perkembangan
dalamsituasi yang lain adalah
dengan situasi aslinya. mengungkap
4. Kondisioning pada struktur yang
manusia: Kalau laten, menyadari
diterapkan pada potensi dalam,
manusia (kasus ini atau menjadi lebh
menjadi menarik, efektif, sedang
karena penelitian menjadi tua
semacam hampir biasanya
tidak mungkin berkembang
dilaksanakan Kembali menjadi kurang
tanpa resiko dihujat efektif.
sebagai pelanggaran
moral dan hak asasi
manusia)
5.Pengaturan
penguatan (schedules
reinforment) :Reinfors
emen bisa bersifat
positif, bisa negative.
Penguat positif adalah
peristiwa atau sesuatu
yang membuat
tingkah laku yang
dikehendaki
berpeluang untuk
diulangi-terjadi lagi.
Sebaliknya, penguat
negative asalah
peristiwa atau suatu
yang membuat
tingkahlaku yang
dikehendaki, peluang
tingkahlaku itu untuk
diulang lebih kecil.
6.Generalisasi dan
Diskriminasi :Generali
sasi adalah proses
timbilnya respon dari
stimulus yang mirip
dengan stimulus yang
mestinya
menimbulkan respon
itu. Sedangkan
eskriminasi adalah
kemampuan untuk
membedakan
stimulus, sehingga itu
tidak diberi respon
walaupun mirip
dengan yang diberi
penguat.
7.Tingkahlaku control
Tingkah laku
disebabkan dan
diperngaruhi oleh
variable eksternal,
manusia masih dapat
mengubahnya
memakai proses
control diri (self
control)
8.Superstitious
Behavior:Suatu respon
dapat berhubungan
dengan penguatnya
secara kebetulan,
tanpa menunjukkan
hubungan sebab
akibat yang jelas.
Walaupun respon itu
tidak nyata – nyata
menghasilkan
reinforcemen yang
dimaksud , ternyata
hubungannya sangat
kuat
SOCIAL 1. Self System : Albert Bandura Teori Belajar Teori kognitif Konsep sakit Menurut Pendekatan teori
COGNITIVE Sistem self merupakan salah satu Sosial Bandura menekankan pada menurut Albert Bandura, belajar sosial
APPROACH mengacu ke tokoh utama yang (1977) setuju proses Bandura adalah perubahan lebih ditekankan
struktur kognitif mengembangkan dengan pendapat perkembangan ketika individu suatu perilaku pada perlunya
yang memberi teori Belajar Sosial. teori Belajar peserta didik. tidak ada regulasi belajar adalah conditioning
pedoman Dalam teori ini, Behavioristik Meskipun proses diri untuk dan hasil dari (pembiasan
mekanisme dan Bandura menekankan tentang perkembangan tidak mampu kemampuan merespon) dan
seperangkat fungsi pentingnya perubahan peserta didik mengontrol individu imitasi
–fungsi persepsi, mengamati, perilaku yang mengikuti urutan perilaku sendiri. memaknai suatu (peniruan).
evauasi, dan mencontoh,dan dipengaruhi yang sama, namun pengetahuan Kelemahan yang
pengaturan tingkah meniru perilaku, faktor dari luar kecepatan dan atau informasi, terdapat pada
laku sikap, atau reaksi dan stimulus. pertumbuhan dalam memaknai suatu teori ini adalah
2.Regulasi Diri: emosional orang lain Tapi, ada dua hal proses model yang pada saat proses
Kemampuan dalam proses belajar. lain yang perkembangan itu ditiru, kemudian penerimaan
berpikir dalam ditambahkan berbeda. Oleh mengolah informasi yang
memanipulasi dalam teori ini, di karena itu, Konsep secara kognitif tidak melihat
lingkungan antaranya:Proses sehat menurut dan aspek positif dan
sehingga terjadinya pengendalian Bandura adalah menentukan negatifnya. Jika
perubahan pengetahuan Regulasi diri tindakan sesuai manusia belajar
lingkungan akibat terjadi antara (kemampuan tujuan yang atau membentuk
perilaku manusia. rangsangan dan mengontrol perilaku dikehendaki. tingkah lakunya
3.Efikasi Diri : tanggapan. sendiri) ialah salah dengan hanya
Bagaimana orang Perilaku dipelajari satu dari sekian melalui peniruan
bertingkah laku dari lingkungan penggerak utama (modeling), sudah
dalam situasi melalui proses kepribadian pasti terdapat
tertentu pengamatan. manusia. sebagian individu
tergantung kepada Menurut yang
resiprokal antar Bandura, menggunakan
ingkungan dengan lingkungan teknik peniruan
kondisi kognitif. memang ini juga akan
Bandura menyebut membentuk meniru tingkah
keyakinan atau perilaku laku yang negatif,
harapan diri ini seseorang dan termasuk
sebagai efikasi diri. sebaliknya, perlakuan yang
perilaku tidak diterima
membentuk dalam
lingkungan. masyarakat.
Dengan kata lain,
ada proses di
mana dunia dan
perilaku
seseorang saling
mempengaruhi.

HASIL ANALISI

Dalam kasusu ini saya menggunakan teori Sigmund Freud yaitu Pssikoanalisa, di karenakan kasus yang terjadi diatas seorang individu (stan)
mengalami masalah dalam hidupnya di karenakan dia mengalami masalah pada proses kehidupannya, dimana dia mengalami masalah
perkembangan. Masa lalu yang terjadi pada stan mempengaruhi kepribadian atau karakter stan di masa depan. Dia menjadi pemuda yang
bermasalah, yang disebabkan pola asuh yang di terapkan orang tua, dimana orang tua tersebut selalu menghakimi dengan pertanyaan-pertanyaan
yang membuat stan tertekan. Ditambah masa lalu stan dengan keluarga kecilnya yang berujung perpisahan dikarenakan istri nya mempunyai sifat
mendominasi. Hal ini semakin menambah rasa trauma yang terjadi pada diri stan.

Referensi : Hall, Calvin S. 1980. Pengantar kedalam Ilmu Jiwa Sigmund Freud. Terj. S. Tasrof. Jakarta: Pembangunan.

Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai