S DENGAN
PASIEN DM DI WILAYAH PUSKESMAS BONTOSUNGGU DUSUN
PADANG SELATAN
DOSEN PEMBIMBNG
HAMDANA S.Kep.Ns.M.Kep
Oleh :
(A.19.11.051)
T.A 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah swt atas segala rahmat-nya sehingga askep ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga askep ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam pembuatan askep ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan askep ini.
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolik terutama metabolisme
karbohidrat yang disebabkan oleh berkurangnya atau ketiadaan hormon insulin
dari sel beta pankreas, atau akibat gangguan fungsi insulin, atau keduanya
(Sutedjo, 2010). Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relative (Syahbudin, 2009).
Terdapat dua jenis penyakit diabetes mellitus, yaitu Diabetes mellitus tipe I
(insulin-dependent diabetes mellitus) dan diabetes mellitus tipe II (noninsulin-
dependent diabetes mellitus). Diabetes mellitus tipe I yaitu dicirikan dengan
hilangnya sel penghasil insulin pada pulau-pulau langhernas pancreas sehingga
terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes mellitus tipe II, terjadi akibat
ketidakmampuan tubuh untuk merespon dengan wajar terhadap aktivitas insulin
yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar
glukosa yang normal dalam darah. Diabetes mellitus tipe II lebih banyak
ditemukan dan meliputi 90% dari semua kasus diabetes di seluruh dunia
(Maulana, 2009).
Menurut WHO tahun 2011, diabetes mellitus termasuk penyakit yang paling
banyak diderita oleh penduduk di seluruh dunia dan merupakan urutan ke empat
dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif. Prevalensi Diabetes
Mellitus pada populasi dewasa di seluruh dunia iperkirakan akan meningkat
sebesar 35% dalam dua dasawarsa dan menjangkit 300 juta orang dewasa pada
tahun 2025. Bagian terbesar peningkatan angka pravalensi ini akan terjadi di
negara-negara berkembang (Gibney, 2009).
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
utama Diabetes Melitus pada keluarga Tn. S di wilayah kerja Puskesmas
Bontosunggu.
b. Tujuan khusus
Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S khususnya pada Tn. S.
Merumuskan dan menegakkan diagnose keperawatan pada keluarga
Tn. S khususnya pada Tn. S.
Menyusun intervensi sesuai dengan diagnose pada keluarga Tn. S
khususnya pada Tn. S.
3. Manfaat
Bagi Instansi Akademik
Sebagai pengetahuan dalam kegiatan proses belajar tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan Diabetes Melitus yang dapat digunakan bagi
praktek mahasiswa keperawatan
Bagi Keluarga
Sebagai pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus. Pasien
penderita Diabetes Mellitus bisa menerima perawatan yang maksimal dari
petugas kesehatan. Sehingga keluarga bisa menjaga anggota keluarga yang
lain supaya terhindar dari penyakit Diabetes Mellitus.
B. TUNJAUAN TEORI
1. Konsep Medis
a. Defenisi
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya.
Menurut PERKENI (2011) seseorang dapat didiagnosa diabetes melitus
apabila mempunyai gejala klasik diabetes melitus seperti poliuria, polidipsi
dan polifagi disertai dengan kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dl dan gula
darah puasa ≥126 mg/dl.
Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar
glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan
metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun
relatif.
b. Etiologi
Menurut Bruner dan Suddarth (2013), diabetes mellitus dibagi menjadi 2, yaitu
diabetes mellitus primer dan diabetes mellitus sekunder.
1) Diabetes Mellitus primer disebablan oleh faktor herediter, obesitas,
kelainan pancreas dan pertambahan usia.
Insulin Dependent Diabetes Mellitus ( IDDM ) atau diabetes mellitus
tergantung insulin disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhens
akibat proses auto imun
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus ( NIDDM ) atau diabetes
mellitus tidak tergantung insulin disebabkan kegagalan relatif sel beta
tidak mampu mengimbangi resistensi insulin sepenuhnya atau terjadi
defisiasi relative insulin ketidakmampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada
rangsangan glukosa bersama dengan bahan terangsang sekresi insulin
lain.
2) Diabetes Mellitus sekunder di sebabkan oleh kelainan hormonal, karena
obat, kelainan insulin dan sindrom genetik. Selain itu juga terdapat faktor
resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes mellitus :
Usia
Resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun.
Obesitas dan genetik
a. Pengkajian
I. Data Umum
Nama : Ny.S
Umur : 61 Tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Padang 03-10-1960
Jenis Kelamin : laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1 S.E.
Suku : SELAYAR
Pekerjaan : Kepala Desa
Alamat : Padang Selatan
Telp. : 081241557290
Tanggal Masuk RS :-
Golongan Darah :O
Sumber Info : Klien
II. Riwayat Kesehatan Saat Ini
1. keluhan utama : sakit kepala, lemas, dan lemah.
2. alasan masuk RS : sakit kepala
3. data medik
saat masuk : Diabetes Melitus
saat pengkajian : Diabetes Melitus
III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. penyakit yang dialami
saat kecil / kanak-kanak : demam, flu batuk
penyebab :-
riwayat keperawatan :-
riwayat operasi :-
riwayat pengobatan :-
2. riwayat alergi :-
3. riwayat immunisasi :campak
IV. Genogram
V. Riwayat Psiko-Sosio-Spiritual
1. Pola koping : berserah diri kepada allah swt.
2. Harapan klien thd keadaan peny.-nya :ingin sembuh dan tidak lagi
kambuh
3. Faktor stressor : -
4. Konsep diri : klien ingin sembuh
5. Pengetahuan klien ttg penyakitnya : -
6. Adaptasi : pasien bisa menerima keadaan dan menyesuaikan diri
dengan keadaan saat ini
7. Hubungan dengan anggota keluarga : sangat baik
8. Hubungan dengan masyarakat : baik
9. Perhatian thd org lain & lawan bicara : baik
10. Aktifitas social : klien jarang melakukan aktivitas sosial karena
penyakit yang di derita
11. Bahasa yang sering digunakan : bahasa Indonesia dan bahasa selayar
12. Keadaan lingkungan : baersih
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : klien solat dan mengaji seperti
yang lainnya
14. Keyakinan tentang kesehatan : klien yankin dengan berobat pasti akan
sembuh
VI. Keb utuhan Dasar / Pola Kebiasaan Sehari-Hari
1. Makan
2. Minum
3. Tidur
sebelum MRS : jam 21:00 pm.
4. Eliminasi fekal/BAB
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS :-
Setelah MRS : -
Sebelum MRS :
Setelah MRS :
7. Personal hygiene
Kehilangan BB :-
Kelemahan :-
Vital sign :
Tingkat kesadaran :
2. Head to toe
C. PENUTUP