I. Identitas pasien
Nama : Ny. D
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Dasar ( SD )
Alamat : Balai Labuah Atas, Lima kaum
No Mr : 11 31 22
Tanggal Masuk : 20 - 10 - 2019
Tanggal Pengkajian : 20 - 10 - 2019
Diagnosa medis : Diabetes Melitus Tipe 2
Ruang Rawatan : Kelas III B
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
V. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital : Tekana darah : 130 / 90 mmHg
Nadi : 100 x/i
Respirasi rate : 20 x / i
Suhu : 36,5 ° C
1. Kepala.
Rambut : Rambut hitam, sedikit berbau, dan berminyak
Mata - Simetris Kiri dan kanan dan tidak cekung.
- Kanjungtiva tidak anemis.
- Skelera tidak anemis.
- Palpebra tidak udema.
- Pasien tidak memakai alat bantu penglihatan.
- Reaksi pupil terhadap cahaya ( + )
2. Leher
Pada kelenjar tiroid dan limfe tidak terdapat pembengkakan.
3. Dada / thorak
Paru- paru
I : Simetris kiri dan kanan.
P : Tidak nyeri ketika ditekan.
A : Wizing ( - ). Ronchi ( - )
Jantung
I : Tidak ada pembesaran pada jantung.
P : Tidak ada teraba adanya pembesaran jantung.
P : Normal
A : Normal
Payudara
I : Simetris kiri dan kanan.
P : Tidak teraba benjola.
Abdomen
I : Tidak nampak luka dan pembesaran perut.
P : Tidak teraba masa.nyeri tekan pada epigastrium
P : Ketika diperkusi tidak terdengar timpani.
A : Normal.
Genitalia
Tidak terpasang kateter.
Ekstremitas
- Atas : Simetris kiri dan kanan.
Tangan kanan terpasang infus RL 8 jam/kolf.
- Bawah : Simetris kiri dan kanan. Tidak ada udem.
Integumen
- Kulit kering.
- Turgor kulit jelek.
1 Pola nafas Tidak ada sesak nafas Tidak ada sesak nafas
3 Pola Eliminasi
A. Buang air besar
- Frekwensi 1 kali sehari 1 – 2 kali sehari
- Warna Kuning Kuning
- Tekstur Padat Lunak
- Bau Khas Khas
- Kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
5 Pola istirahat dan tidur Jam 22.00 WIB Jam 23.00 WIB
- Waktu tidur 6 – 8 jam perhari 5 – 6 jam perhari
- Lama tidur Tidak ada Sering tebangun
- Kesulitan
X. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Verbal :5
Eye :4
Motorik :6
C. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Gula darah : 389
Hemoglobin : 11. 29 / al
Elekrolit : Natrium : 140
Kalium : 2,8
Klorida : 100
Ur / Cr : 3 / 0,79
Therapy :
- Infus RL 80 lk
- Injeksi omeprazol ( 2 x 1 )
- Injeksi ondancentron ( 2 x 1 )
- Curcuma tab ( 3 x 1 )
- Sukralfat syr ( 3 x 1 )
- Lansoprazol tab ( 1 x 1 )
- drip kcl 25 meg dalam D5%
B. Data objektif
- Pasien kelihatan meringis.
- Skala nyeri 3-4.
- Pasien kelihatan mual – mual.
- Pasien kelihatan muntah setelah makan dan minum.
- Pasien hanya menghabiskan ¼ porsi makanan nya.
- Pasien kelihatan letih.
Hemoglobin : 11. 29 / al
Elekrolit : Natrium : 140
Kalium : 2,8
Klorida : 100
Ur / Cr : 23 / 0,79
ANALISA DATA
Do :
- pasien mual –mual.
- pasien muntah bil makam dan minum.
- muntah keluar apa yang dimakan dan
minum.
- TD: 130/90 mmhg
- HR: 100 x/i
- RR: 20 x/i
- T : 36,5°c
Do :
- Pasien tampak mual dan muntah.
- Porsi makan yang diberikan habis ¼
parsi.
- Patbtampak meringis.
- Skala nyeri 3-4.
- Pasien tampak letih.
- TD : 130/90 mmHg
- RR : 20x/i
- T : 36°C
- HR : 100 x/i
- BB : 39 Kg.
Do:
PRORITAS DIAGNOSA
CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL 20-10-2019
NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal 21-10-2019
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Nausea b.d Distensi Manajemen mual S : pasien mengatakan
Lambung Tindakan : mual - mual dan
Observasi muntah.
- Identiikasi pengalaman - pasien mengatakan
mual – muntah. muntah bila makan
- Identifikasi faktor dan minum. mulai
penyabab mual. berkurang
- Monitor mual - pasien mengatakan
(frek,durasi dan tingkat perut kembung
keparahan ) . berkurang
- Monitor asupan nutrisi
dan kalori. O : Pasien mual- mual.
Terapeutik - pasien muntah bil
- Kurangi atau hilangkan makan dan minum
keadaan penyebab mual. berkurang.
- Berikan makanan dalam - muntah keluar apa
jumlah kecil dan yang dimakan dan
menarik minum.
Edukasi - Pasien muntah 3-5 x
- Anjurkan istirahat dan - TD: 110/70 mmhg
tidur yang cukup - HR: 84 x/i
- Anjurkan sering - RR: 20 x/i
membersihkan mulut. - T : 36,5°c
- Ajarkan teknik
farmakologi untuk A : Masalah belum
mengatasi mual. teratas.
Kolaborasi P : intervensi dilanjutkan.
- Kolaboarsi dalam
pemberian antiemetik.
TANGGAL 22-10-2019
1. Nausea b.d Distensi Manajemen mual S : pasien mengatakan
Lambung Tindakan : mual - mual dan muntah.
Observasi - pasien mengatakan
- Identiikasi pengalaman muntah 3 x keluar
mual – muntah. isi makanan
- Identifikasi faktor - pasien mengatakan
penyabab mual. perut kembung
- Monitor mual berkurang
(frek,durasi dan tingkat
keparahan ) . O : pasien mual- mual.
- Monitor asupan nutrisi - pasien masih muntah
dan kalori. - muntah keluar isi
Terapeutik makanan
- Kurangi atau hilangkan - Pasien muntah 3 x
keadaan penyebab mual. - TD: 110/70 mmhg
- Berikan makanan dalam - HR: 86x/i
jumlah kecil dan - RR: 20 x/i
menarik - T : 36,5°c
Edukasi
- Anjurkan istirahat dan A :Masalah teratasi
tidur yang cukup sebagian
- Anjurkan sering P : Intervensi dilanjutkan
membersihkan mulut.
- Ajarkan teknik
farmakologi untuk
mengatasi mual.
Kolaborasi
- Kolaboarsi dalam
pemberian antiemetik.
Manajemen muntah
Tindakan.
Obsevasi
- Identifikasi karakterisrik
muntah ( warna,
konsitensi, waktu,frek
dan durasi).
- Periksa volume muntah.
- Identifikasi faktor
penyebab muntah.
- Monitor keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Terapeutik
- Kontrol lingkungan
penyebab muntah.
- Atur posisi untuk
mencegah aspirasi.