Anda di halaman 1dari 7

KLIPING PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Ahmad Hassan)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Rifka Rahmadhani

KELAS : XI IPS 1

GURU PEMBIMBING : Nita Nirwana,SHI

SMA NEGERI 11 OKU


TAHUN AJARAN 2022/2023
Ahmad Hassan

(Nama lahir: Hassan bin Ahmad) atau Ahmad Bandung atau Ahmad Bangil atau
Hassan Bandung, 31 Desember 1887 – 10 November 1958) adalah ulama
Indonesia yang mendirikan Persatuan Islam (Persis)
A. BIOGRAFI
Berasal dari keluarga campuran Indonesia dan India, ayahnya Ahmad Sinna
Vappu Maricar, yaitu seorang penulis yang ahli dalam Islam dan kesusastraan Tamil,
Ahmad Sinna Vappu Maricar pernah menjadi redaktur dari Nur Islam sebuah majalah
agama dan sastra Tamil, disamping sebagai penulis beberapa kitab dalam bahasa
Tamil dan beberapa penerjemahan dari bahasa Arab. Sedangkan ibunya bernama
Muznah yang berasal dari Palekat Madras yang lahir di Surabaya berasal dari
keluarga yang sederhana dan sangat taat beragama, ketika itu Ahmad yang pergi ke
kota Surabaya untuk berdagang bertemu dengan Muznah dan menikah disana, setelah
menikah Ahmad dan Muznah akhirnya menetap di Singapura.
Nama asli beliau adalah Hassan bin Ahmad. Hassan dilahirkan pada tahun
1887 di Singapura. Ayahnya berasal dari India bernama Ahmad dan bergelar pandit
(orang yang ahli dalam agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari).
Ibunya bernama Muznah yang asli Palekat Madras tetapi lahir di Surabaya. Kedua
orang tuanya bertemu di Surabaya ketika sang ayah berdagang di kota itu, kemudian
mereka menetap di Singapura.
Beliau lebih dikenal dengan sebutan Hassan Bandung ketika sudah tinggal di
kota Bandung. Saat masih menetap di Bangil, biasa dipanggil dengan Ahmad Hassan
Bangil. Beliau adalah ulama yang dikenal sangat berpendirian teguh dan ahli dalam
berbagai ilmu keagamaan. Pembaru terkemuka dari kalangan Persatuan Islam (Persis)
ini, juga terkenal sebagai politikus ulung.
Ia adalah pemimpin Koran Nurul Islam yang terbit di Singapura. Beliau juga
ahli dalam hal agama dan bahasa. Dia menunaikan ibadah haji di tahun 1956. Pada
saat berada di Tanah Suci, Ahmad Hassan jatuh sakit hingga terpaksa dibawa pulang
kembali. Kemudian tertimpa lagi penyakit baru, yakni infeksi yang menyebabkan
kakinya harus dipotong. Tokoh kharismatik ini meninggal dunia pada usia 71 tahun di
Bangil (Jawa Timur), 10 November 1958.

B. PEMIKIRAN DAN PEMBAHARUAN


Secara formal, Hassan tak pernah benar-benar menamatkan sekolah formalnya
yang ditempuhnya di Singapura, dikarenakan pada usia 12 tahun Hassan sudah diajak
berdagang, menjaga toko milik iparnya, Sulaiman. Seiring dengan itu, oleh ayahnya
Ahmad Hassan diinginkan meneruskan jejaknya menjadi penulis. Sehingga, semenjak
kecil ia sudah mendapatkan pendidikan agama dari orang tuanya.
Di usia 7 tahun, Hassan muda mulai mempelajari kitab suci al-Qur’an serta
pengetahuan dasar keagamaan. Hanya dalam tempo dua tahun, kedua pelajaran ini
dapat dikuasainya karena ditunjang ketekunan dan kecerdasan. Setelah itu dia masuk
sekolah Melayu selama 4 tahun untuk belajar bahasa Arab, Melayu, Tamil dan
Inggris. Pendidikan ini selesai 4 tahun. Kemudian, kegiatan menimba ilmunya banyak
dilakukan dengan berguru pada sejumlah ulama. Diantaranya adalah Haji Ahmad
Kampung Tiung, Haji Muhammad Taib Kampung Rokoh, Said Abdullah al-Munawi
al-Mausili, Abdul Latif, Haji Hasan, dan Syekh Ibrahim India.
Ahmad Hassan merupakan salah satu tokoh Islam yang cukup vokal dalam
menyuarakan gerakan pembaharuan Islam di Indonesia. Biasanya, ketokohan
seseorang dapat dilihat dari keluasan hubungannya. Maka dengan siapa saja dia
berhubungan dan berinteraksi, itu menunjukkan di mana posisinya berada. Presiden
RI pertama, yaitu Ir. Soekarno adalah salah satu tokoh yang cukup intens bertukar
pikiran dengan Tuan A Hassan. Soekarno yang merupakan tokoh politik di Indonesia,
sering bertanya dan berdiskusi dengan Tuan Hassan seputar persoalan agama. Bahkan
ketika Soekarno diasingkan di Endeh, Flores, Soekarno sering membaca tulisan-
tulisan dari Tuan Hassan, atau Persis.
Kepeloporan Tuan Hassan sendiri bisa dilihat dari beberapa ciri, yaitu,
pertama, Tuan Hassan mampu mendobrak tradisi pengkajian Islam dari yang tadinya
bisa dikatakan cukup ekslusif dan sakral, tetapi oleh Tuan Hassan kajian keislaman
diubah menjadi kajian terbuka secara umum. Langkah yang dilakukan oleh Tuan
Hassan untuk mendobrak kebekuan ini adalah dengan melakukan pelbagai penerbitan
kajian keislaman.Seperti terbitnya majalah Pembela Islam, al-Fatwa, al-Lisan, at-
aTaqwa, Lasjkar Islam, serta al-Hikmah. Sehingga dengan langkah ini, siapapun bisa
menikmati kajian keislaman secara umum.
Kedua, melakukan tradisi penerjemahan. Tuan A Hassan merupakan pelopor
penerjemahan yang pada waktu itu sangat tidak lazim dilakukan. Tuan Hassan
menerjemahkan Al-Qur’an yang diberi judul Tafsir al-Furqan, sedangkan hadits yang
ia terjemahkan adalah kitab Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani. Di
Persis sendiri, Tuan Hassan menjadi guru yang kemudian melahirkan tokoh-tokoh
handal seperti M. Natsir, Isa Anshari, dan yang lainnya. Selain aktif dalam dunia
public speaking, Tuan Hassan juga merupakan tokoh yang sangat produktif dalam
menulis.

C. KARYA
Berdasarkan catatan, Ahmad Hassan telah menulis puluhan buku mengenai
masalah keagamaan, terutama fikih (ushul fiqih), tafsir, hadis, dan ilmu kalam.
Ahmad Hassan merupakan ulama yang produktif dalam berkarya. Hal tersebut
terbukti dengan banyaknya karya beliau, yakni mencapai sekitar 81 buah.
Beberapa karyanya yang cukup populer adalah Soal-Jawab, Tafsir al-Furqan,
Pengajaran Shalat dan at-Tauhid, Islam dan Kebangsaan, Madzhab dan Taklid,
Risalah Ahmadiah, Bibel Lawan Bibel, Wanita di Podium, dan lain-lain. Selain
menerbitkan buku-buku, ia juga rajin menulis dalam majalah dan selembaran yang
cukup luas penyebarannya.

Daftar karya

 Tafsir Al-Quran, Al-Furqan, 1956.


 Soal-Jawab tentang Berbagai Masalah Agama (4 jilid)
 Kitab Pengajaran Shalat
 Tarjamah Bulughul Maraam (selesai 17-8-1958)
 A.B.D. Politik
 Adakah Tuhan?
 Al-Burhan
 Al-Fara'id
 Al-Hidayah Syair
Talqien,
 Al-Hikam
Tertawa,
 Al-Iman
Topeng Dajjal,
 Al-Jawahir
Wajibkah Zakat?
 Al-Manasik
What is Islam
 Al-Mazhab
Debat Kebangsaan
 Al-Mukhtar
Debat Luar Biasa
 An-Nubuwwah Debat Riba
 Apa Dia Islam? Debat Taklid
 Aqaid Debat Talqin
 At-Tauhid Dosa-dosa Yesus
 Bacaan Sembahyang First Step
 Belajar Membaca Huruf Arab Hafalan
 Bibel lawan Bibel Hai Cucuku

 Kitab Riba, Hai Putriku

 Kitab Tajwid, Halalkah Bermazhab?


Is Muhammad a Prophet?
 Matan Ajrumiyah,
Isa dan Agamanya,
 Merebut Kekuasaan,
Isa Disalib?
 Muhammad Rasul,
Isra' Mi'raj,
 Nahwu,
Kamus Persamaan,
 Pedoman Tahajji,
Kamus Rampaian,
 Pemerintahan Islam,
Kesopanan Islam,
 Pengajaran Shalat, Kesopanan Tinggi,
 Pepatah, Ketuhanan Yesus,
 Perempuan Islam,
 Qaidah Ibtidaiyah,
 Ringkasan Islam,
 Risalah Ahmadiyah,
 Risalah Hajji,
 Risalah Jum'at,
 Risalah Kudung,
 Special Diction,
 Surat Yasin,

Anda mungkin juga menyukai