(Ahmad Hassan)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Rifka Rahmadhani
KELAS : XI IPS 1
(Nama lahir: Hassan bin Ahmad) atau Ahmad Bandung atau Ahmad Bangil atau
Hassan Bandung, 31 Desember 1887 – 10 November 1958) adalah ulama
Indonesia yang mendirikan Persatuan Islam (Persis)
A. BIOGRAFI
Berasal dari keluarga campuran Indonesia dan India, ayahnya Ahmad Sinna
Vappu Maricar, yaitu seorang penulis yang ahli dalam Islam dan kesusastraan Tamil,
Ahmad Sinna Vappu Maricar pernah menjadi redaktur dari Nur Islam sebuah majalah
agama dan sastra Tamil, disamping sebagai penulis beberapa kitab dalam bahasa
Tamil dan beberapa penerjemahan dari bahasa Arab. Sedangkan ibunya bernama
Muznah yang berasal dari Palekat Madras yang lahir di Surabaya berasal dari
keluarga yang sederhana dan sangat taat beragama, ketika itu Ahmad yang pergi ke
kota Surabaya untuk berdagang bertemu dengan Muznah dan menikah disana, setelah
menikah Ahmad dan Muznah akhirnya menetap di Singapura.
Nama asli beliau adalah Hassan bin Ahmad. Hassan dilahirkan pada tahun
1887 di Singapura. Ayahnya berasal dari India bernama Ahmad dan bergelar pandit
(orang yang ahli dalam agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari).
Ibunya bernama Muznah yang asli Palekat Madras tetapi lahir di Surabaya. Kedua
orang tuanya bertemu di Surabaya ketika sang ayah berdagang di kota itu, kemudian
mereka menetap di Singapura.
Beliau lebih dikenal dengan sebutan Hassan Bandung ketika sudah tinggal di
kota Bandung. Saat masih menetap di Bangil, biasa dipanggil dengan Ahmad Hassan
Bangil. Beliau adalah ulama yang dikenal sangat berpendirian teguh dan ahli dalam
berbagai ilmu keagamaan. Pembaru terkemuka dari kalangan Persatuan Islam (Persis)
ini, juga terkenal sebagai politikus ulung.
Ia adalah pemimpin Koran Nurul Islam yang terbit di Singapura. Beliau juga
ahli dalam hal agama dan bahasa. Dia menunaikan ibadah haji di tahun 1956. Pada
saat berada di Tanah Suci, Ahmad Hassan jatuh sakit hingga terpaksa dibawa pulang
kembali. Kemudian tertimpa lagi penyakit baru, yakni infeksi yang menyebabkan
kakinya harus dipotong. Tokoh kharismatik ini meninggal dunia pada usia 71 tahun di
Bangil (Jawa Timur), 10 November 1958.
C. KARYA
Berdasarkan catatan, Ahmad Hassan telah menulis puluhan buku mengenai
masalah keagamaan, terutama fikih (ushul fiqih), tafsir, hadis, dan ilmu kalam.
Ahmad Hassan merupakan ulama yang produktif dalam berkarya. Hal tersebut
terbukti dengan banyaknya karya beliau, yakni mencapai sekitar 81 buah.
Beberapa karyanya yang cukup populer adalah Soal-Jawab, Tafsir al-Furqan,
Pengajaran Shalat dan at-Tauhid, Islam dan Kebangsaan, Madzhab dan Taklid,
Risalah Ahmadiah, Bibel Lawan Bibel, Wanita di Podium, dan lain-lain. Selain
menerbitkan buku-buku, ia juga rajin menulis dalam majalah dan selembaran yang
cukup luas penyebarannya.
Daftar karya