Anda di halaman 1dari 4

Templete BEST PRACTISE

Choaching Berbasis Open Class

Subyek Uraian Keterangan


Choaching Berbasis Open Class
Judul

SMP Negeri 11 KOTA MADIUN


Lokasi
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tingkatan
Lingkup Pembelajaran
Perubahan kurikulum dari kurtilas
LATAR menjadi kurmer dimaksudkan untuk
BELAKANG menjawab tantangan internal dan
eksternal. Tantangan internal terkait
dengan pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang ditentukan oleh
pemerintah serta perkembangan
demografis Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif.
Di bidang pembelajaran, Kurmer
mengharapkan siswa mendapatkan
pembelajaran yang bercirikan berpusat
pada mereka dan menekankan pada
pembelajaran berdeferensiasi. Hal ini
menuntut perubahan mendasar dari
metode yang diterapkan di kelas.
Sebelum pembelajaran, siswa
diidentifikasi profil belajar, gaya
belajar, dan bakat minat mereka
sehingga mereka bisa mengikuti
pembelajaran yang paling sesuai dengan
mereka dan mereka pun akan
berkembang secara optimal.
Namun dalam kenyataannya guru di
SMP Negeri 11 Madiun sulit sekali
mengubah kebiasaan mengajar mereka.
Mereka masih merasa nyaman dengan
kebiasaan mengajar yang diterapkan
selama ini. Bila hal ini tidak diatasi,
maka semangat dan tujuan Kurmer tidak
akan tercapai.
Untuk mengatasi masalah tersebut
penulis melakukan kegiatan open class
dimana guru-guru berkumpul
merencanakan pembelajaran dengan
paradigma baru berdasarkan kurmer
secara bersama yang kemudian
menerapkan dan mengamati hasilnya
bersama serta mendiskusikannya untuk
mendapatkan pengalaman baru. Pada
tahap perencanaan dan diskusi
(refleksi), kepala sekolah melakukan
pendampingan kepada seluruh peserta.
Pengalaman baru dan hasil
pendampingan (coaching) inilah yang
akan menjadi bekal mereka mengubah
cara pandang dan praktik mengajar
seluruh peserta.
Mewujudkan pembelajaran
Tujuan
berdeferensiasi untuk pencapaian
kompetensi seluruh siswa secara
optimal.
Pelaksanaan 1. Refleksi hasil monev pembelajaran
sebelumnya.
2. Koordinasi penentuan langkah
perbaikan pembelajaran.
3. Disepakati open class.
4. Sosialisasi program open class.
5. Pembuatan jadwal open class bagi
setiap guru dan observernya.
6. Planning lesson plan di tingkat
MGMPS.
7. Pelaksanaan open class.
8. Refleksi.
9. Pendampingan pembelajaran lanjutan
di kelas.
Pendukung :
1. Sikap koorperatif dari guru untuk
membuka kelas.
Faktor 2. Kekompakan MGMPS dalam
Pendukung mempersiapkan lesson plan.
dan Kendala
Kendala : terkadang observer yang
sudah dijadwalkan tidak hadir karena
berbenturan dengan tugas-tugas.

Terwujudnya peningkatan kualitas


pembelajaran, dengan indikator :
1. Peningkatan keterampilan guru
dalam pembelajaran berdeferensiasi.
2. Peningkatan aktivitas dan motivasi
siswa dalam pembelajaran.
Hasil Dan 3. Peningkatan
Dampak iklim pembelajaran (learning
Praktik Yang climate). Data peningkatan guru dalam keterampilan
Baik 4. Peningkatan kualitas pembelajaran berdiferensiasi.
materi pembelajaran.
5. Peningkatan penggunaan variasi
media pembelajaran.
6. Peningkatan variasi penggunaan
metode pembelajaran.

Data peningkatan aktivitas siswa dalam


pembelajaran.

Informasi Irawadi, S.Pd., M.Pd._


Penulis Kepala SMP Negeri 11 Madiun
Alamat Sekolah_Jl. PG Kanigoro No 11
Alamat pos-el:
smpnegeri11.kotamadiun@gmail.com_
No Ponsel: 08113310119

Anda mungkin juga menyukai