Anda di halaman 1dari 6

J.

Intervensi Keperawatan

No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Hambatan Mobilitas Tujuan Jangka Panjang: Setelah Mandiri Mandiri
Fisik dilakukan tindakan keperawatan 1. Terapi latihan fisik, 1. Untuk mempertahankan
diharapkan klien tidak mobilitas sendi dengan atau memulihkan
mengalami hambatan mobilitas, menggunakan pergerakan fleksibilitas sendi
yang dibuktikan oleh tubuh aktif atau pasif 2. Agar pasien memiliki
keseimbangan, ketahanan, 2. Berikan penguatan positif dukungan sosial
pergerakan sendi. selama aktifitas 3. Untuk meningkatkan dan
Tujuan Jangka Pendek: Setelah 3. Ajarkan atau dukung pasien mempertahankan kekuatan
dilakukan tindakan keperawatan untuk menggunakan palang ekstremitas atas
3x24 jam diharapkan hambatan bertingkat atau barbel 4. Untuk memandang
mobilitas menurun. 4. Beri dorongan kepada keterbatasan secara realistis
Kriteria Hasil: pasien 5. Untuk meningkatkan atau
1. Menyangga berat dengan 5. Terapi latihan fisik kendali memulihkan pergerakan
adekuat otot menggunakan aktifitas tubuh terkendali.
2. Menunjukan penggunaan atau protokol latihan Kolaborasi
alat bantu dengan tepat tertentu 1. Untuk meningkatkan
3. Meminta bantuan untuk Kolaborasi kekuatan serta
aktifitas mobilisasi sesuai 1. Lakukan kolaborasi dengan menyeimbangkan otot
kebutuhan ahli terapi fisik dalam 2. Untuk meminimalkan
4. Menunjukan aktifitas mengembangkan latihan hambatan mobilitas fisik
kehidupan sehari-hari kekuatan, keseimbangan
secara mandiri dan fleksibilitas
2. Kolaborasi pemberian terapi
fisik dan okupasi sebagai
sumber rencana aktifitas
perawatan pasien
(Wilkinson, J.M. 2016. Diagnosis Keperawatan., hal 267-269 &

PPNI. 2016 Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia., hal 124)

No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


2. Defisit perawatan Tujuan jangka panjang: Setelah Mandiri Mandiri
diri dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor kemampuan klien 1. Meminimalisir perawatan
diharapkan perawatan diri pasien untuk perawatan diri yang diri
terpenuhi mandiri 2. Untuk kebersihan diri,
Tujuan jangka pendek 2. Monitor kebutuhan klien berpakaian, berhias, toileting
(SMART): Setelah dilakukan untuk alat-alat bantu dan makan.
tindakan keperawatan selama 3. Dorong klien untuk 3. Meminimalisir perawatan
3x24 jam diharapkan perawatan melakukan aktivitas sehari- diri
diri pasien terpenuhi. hari yang normal sesuai 4. Meminimalisir perawatan
Kriteria Hasil: kemampuan yang dimiliki. diri
1. Menunjukan perawatan 4. Dorong untuk melakukan 5. Untuk memberikan bantuan
diri: berpakaian, makan, secara mandiri, tapi beri hanya jika pasien tidak
eliminasi. bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
2. Menerima perawatan dari mampu melakukannya. Kolaborasi
pemberi asuhan 5. Ajarkan klien untuk 1. Meminimalisir terjadinya
3. Mengungkapkan Mendorong kemandirian nyeri
kepuasan dalam Kolaborasi 2. Meminimalisir pengetahuan
berpakaian 1. Lakukan pengobatan nyeri perawatan diri
4. Menggunakan alat bantu sebelum mandi.
dalam menggunakan 2. Rujuk pasien dan keluarga
pakaian ke layanan sosial
(Wilkinson, J.M. 2016. Diagnosis Keperawatan., hal 364-370)

No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


3. Intoleransi aktifitas Tujuan Jangka Panjang: Setelah Mandiri Mandiri
dilakukan tindakan keperawatan 1. Manajemen energi bantu 1. Untuk mengidentifikasi
diharapkan toleransi aktifitas pasien pilihan aktifitas
meningkat 2. Bantu dengan aktifitas fisik 2. Untuk mekanisme koping
Tujuan Jangka Pendek teratur 3. Untuk mengkaji tanda-tanda
(SMART): Setelah dilakukan 3. Pantau tanda-tanda vital vital lebih lanjut
tindakan keperawatan 3x24 jam sebelum, selama dan setelah 4. Untuk meningkatkan
diharapkan toleransi aktifitas aktifitas kekuatan otot
biasa dilakukan dengan 4. Promosi latihan fisik, 5. Untuk melakukan aktifitas
Kriteria Hasil: memfasilitasi latihan kehidupan sehari-hari
1. Kekuatan tubuh bagian kekuatan secara rutin instrumental
atas meningkat 5. Bantuan perawatan diri Kolaborasi
2. Tekanan darah membaik dengan membantu dan 1. Untuk merencanakan dan
3. Saturasi oksigen saat mengarahkan individu memantau program aktifitas
beraktifitas meningkat Kolaborasi jika perlu
4. Kemudahan dalam 1. Kolaborasikan dengan ahli 2. Untuk perencanaan diet guna
melakukan aktifitas terapi okupasi, fisik (mis., meningkatkan asupan
sehari-hari meningkat untuk latihan ketahanan) makanan yang kaya energi
atau rekreasi
2. Rujuk pasien ke ahli gizi
(Wilkinson, J.M. 2016. Diagnosis Keperawatan., hal 15-18&

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan., hal 149)

No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


4. Risiko jatuh Tujuan Jangka Panjang: Setelah Mandiri Mandiri
dilakukan tindakan keperawatan 1. Memfasilitasi penggunaan 1. Untuk mencegah keletihan
diharapkan tingkat jatuh postur dan pergerakan dan ketegangan atau cedera
menurun dalam aktifitas sehari-hari usculoskeletal
Tujuan Jangka Pendek 2. Manajemen lingkungan 2. Untuk memfasilitasi
(SMART): Setelah dilakukan keamanan dengan keamanan
tindakan keperawatan selama memantau dan 3. Untuk mempertahankan atau
3x24 jam diharapkan dengan memanipulasi lingkungan meningkatkan kekuatan otot
Kriteria hasil: fisik 4. Untuk memicu relaksasi,
1. Frekuensi jatuh saat 3. Memfasilitasi latihan otot guna mempersiapkan
menuruni anak tangga resistif teratur otot/sendi
menurun 4. Memfasilitasi latihan otot 5. Meminimalisir terjadinya
2. Jatuh saat berdiri menahan-meregangkan- risiko jatuh
menurun melambatkan sistematis Kolaborasi
3. Jatuh saat berjalan 5. Pencegahan jatuh dengan 1. Untuk meminimalkan efek
menurun menerapkan tindakan samping obat yang dapat
4. Jatuh ketika berpindah kewaspadaan khusus usculo menyebabkan jatuh
tempat menurun pasien yang memiliki risiko 2. Untuk memperbaiki
mengalama cedera akibat mobilitas, keseimbangan,
jatuh dan kekuatan.
Kolaborasi
1. Berkolaborasi dengan
anggota tim kesehatan lain
2. Lakukan perujukan ke ahli
fisioterapi untuk latihan
cara berjalan dan latihan
fisik.
(Wilkinson, J.M. 2016. Diagnosis Keperawatan., hal 159-162 &
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan., hal 140)

Anda mungkin juga menyukai