Di Susun Oleh:
KAMPUS PASURUAN
Mahasiswa
(Dihar Auliah
Agustin)
Mengetahui
Kepala Ruangan
A. DEFINISI
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik akibat
pancreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang
akibat tubuh kekurangan insulin yang baik absolut maupun relative. Tingkat
volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes mellitus
2011).
B. ETIOLOGI
a. Faktor genetic
lainnya.
b. Faktor imunologi
c. Faktor lingkungan
Disebabkan oleh kegagalan relative beta dan resisten insulin. Secara pasti
familiar yang kuat. DMTTI ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin
maupun dalam kerja insulin. Pada awalnya tampak terdapat resistensi dari
insulin, tetapi pada akhirnya sekresi insulin yang beredar tidak lagi
dijumpai pada orang dewasa, tetapi terkadang dapat timbul pada masa
kanak-kanak.
diantaranya adalah:
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
d. Kelompok etnik
3 yaitu:
C. PATOFISIOLOGI
baru dan mengganti sel yang rusak. Disamping itu tubuh juga memerlukan
energi supaya sel tubuh dapat berfungsi dengan baik. Energi berasal dari
bahan makanan yang terdiri dari unsur karbohidrat, lemak dan protein. Pada
metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen dan 20%
Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk
gula darah adalah 180 mg% sehingga ginjal tidak bisa menyaring dan
yang menyerap air maka semua semua kelebihan dikeluarkan bersama urin
dan sejumlah air hilang dalam urin yang disebut poliuria. Poliuria
pasien akan merasa lapar. Makan yang terlalu banyak akan terjadi
Keadaan asidosis bila tidak segera ditangani akan terjadi koma diabetik.
D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut dr. Hans Tandra (2013) banyak orang menjadi kaget dan cemas
selain keluhan dan gejala berjalan perlahan tidak terasakan, juga gejalanya
bervariasi tergantung organ mana yang terkena. Tidak sedikit pula orang yang
adanya perubahan pada dirinya. Keluhan seperti rasa capek atau lemah tidak
jarang ditemukan dan kerapkali dianggap sebagai akibat dari kurang tidur,
depresi, atau usia yang bertambah tua. Beberapa keluhan utama dari diabetes
adalah :
berlebihan di dalam darah. Akibatnya, gula ini akan menarik air keluar
dari jaringan sehingga selain kencing menjadi sering dan banyak. Anda
b. Rasa haus. Untuk mengatasi dehidrasi, anda akan banyak minum dan
mencari softdrink yang manis dan segar untuk mengatasi rasa haus.
Akibatnya, gula darah semakin naik dan hal ini dapat menimbulkan
berat badan akan menigkat, namun lama – kelamaan otot tidak mendapat
cukup gula untuk tumbuh dan sumber energi. Akibatnya, jaringan otot
d. Rasa seperti flu dan lemah. Keluhan diabetes dapat menyerupai sakit flu,
rasa capek, lemah dan nafsu makan menurun. Pada diabetes, gula bukan
e. Mata kabur. Gula darah yang tinggi akan menarik keluar cairan dari
menjadi baik karena lensa mata menjadi normal. Orang diabetes sering
berganti – ganti ukuran kacamata karena gula darah yang terus naik
turun.
f. Luka yang sukar sembuh. Penyebab luka yang sukar sembuh adalah: (1)
infeksi yang hebat karena kuman atau jamur mudah tumbuh pada kondisi
gula darah yang tinggi; (2) kerusakan dinding pembuluh darah sehingga
aliran darah yang tidak lancar pada kapiler (pembuluh darah kecil)
Karena syang rusak adalah saraf sensoris, keluhan paling sering adalah
rasa kesemutan atau tidak terasa, terutama pada tangan dan kaki.
Selanjutnya bisa timbul rasa nyeri pada anggota tubuh , betis, kaki,
h. Gusi merah dan bengkak. Kemampuan rongga mulut anda menjadi lemah
memerah, timbul infeksi, serta gigi tampak tidak rata dan mudah gatal.
i. Kulit kering dan gatal. Kulit terasa kering, sering gatal, dan infeksi.
diabetes.
j. Mudah kena infeksi. Leukosit (sel darah putih) yang biasanya dipakai
untuk melawan infeksi, tidak dapat berfungsi dengan baik pada keadaan
gula darah yang tinggi. Diabetes membuat anda lebih mudah terkena
infeksi.
k. Gatal pada kemaluan. Infeksi jamur juga menyukai suasana gula darah
E. KLASIFIKASI
tubuh tidak mnghasilkan insulin atau hilangnya sel beta, penghasil insulin
kebutuhan tubuh.
hormonal, karena obat/ zat kimia, kelainan reseptor insulin, dan kelainan
genetik.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Riyadi ,S. dan Sukarmin (2011). Pemeriksaan gula darah pada
Kriteria diagnostik untuk diabetes mellitus > 140 mg/dl disertai gejala
GD < 115 mg/dl ½ jam, 1 jam, 1 ½ jam < 200 mg/dl, 2 jam < 140 mg/dl.
TTGO dilakukan hanya pada pasien yang telah bebas dan diet.
f. Glyeosatet hemoglobin
Berguna untuk memantau kadar glukosa darah rata – rata selama lebih
G. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Diet
pedoman 3J yaitu :
((1)) Jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau
ditambah
dengan rumus :
BB( kg)
BPR= X 100 %
TB ( cm )−100
Keterangan :
3) Olahraga
DM adalah :
reseptornya
4) Edukasi/pnyuluhan
5) Pemberian obat-obatan
komplikasi.
(1) Pengertian
(2) Tujuan
((1) Mencegah infeksi
(3) Peralatan
((5)) Desinfektan
((8)) Verband
keluarga/klien
dilakukan
jelas
mengeluarkan pus
NaCl
((12)) Melakukan kompres desinfektan dan tutup dengan
kasa
hiperhidrasi
b. Penatalaksanaan Medis
penyesuaian dosis pada tiap pasien. Oleh karena itu, jenis insulin dan
tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja sedang.
terapi insulin diberikan sekali untuk kebutuhan basal dan tiga kali
kebutuhan fisiologis.
generasi kedua yaitu glipizid dan gliburid sebab resorbsi lebih cepat,
sistem kerja metabolit yang lebih pendek atau metabolit tidak aktif
ekstrapankreatik.
hati akan terganggu pada dosis tinggi, tetapi hal tersebut tidak
H. KOMPLIKASI
jantung
2) Nefropati
Lesi awalnya adalah hiperfiltrasi glomerulus (peningkatan laju
basal glomerulus.
3) Neuropati
pada pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada saraf perifer, dan
kaki. Keadaan ini merupakan akibat penyakit pembuluh darah perifer (kaki
yang dingin dan nyeri), neuropati perifer (kaki hangat, sering hanya
PAPDI, 2006)
https://www.scribd.com/doc/252108877/LP-Diabetes-Mellitus
https://www.academia.edu/33393089/LAPORAN_PENDAHULUAN_DIABETE
S_MELITUS
https://pdfcookie.com/documents/lp-diabetes-mellitus-rvr7my378w2o
http://repository.stikespantiwaluya.ac.id/130/3/BAB%20II.pdf
FORMAT PENGKAJIAN
DATA KEPERAWATAN
BIODATA
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 52 tahun
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir :-
Alamat : Jl. Pattimura
No. Register : xxxxx
Tanggal MRS : 07 April 2021
Tanggal pengkajian : 07 April 2021
AKTIVITAS SEHARI-HARI
A. POLA TIDUR/ISTIRAHAT
1. Waktu tidur :
SMRS : Klien mengatakan tidur jam 20.00 WIB
MRS : Klien mengatakan tidur jam 21.00 WIB
2. Waktu bangun :
SMRS : Klien mengatakan bangun jam 06.00 WIB
MRS : Klien mengatakan bangun jam 05.00 WIB
3. Masalah tidur :
SMRS : Klien mengatakan tidak ada masalah tidur
MRS : Klien mengatakan ada masalah tidur karena nyeri
pada dadanya
B. POLA ELIMINASI
1. BAB :
SMRS : 1-2x / hari
MRS : 1x/ hari
2. BAK :
SMRS : 5-8x/ hari
MRS : 6-10x/ hari
3. Kesulitan BAB/BAK :
SMRS : Klien mengatakan tidak ada kesulitan BAB/BAK
MRS : Klien mengatakan tidak ada kesulitan BAB/BAK
3. Pemeliharaan kuku :
SMRS : Klien mengatakan memotong kuku seminggu 2x
MRS : Klien mengatakan memotong kuku seminggu 1x
DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola Komunikasi :
Klien mengatakan jika diajak berbicara berespon positif
C. Rekreasi
Hobby : Memangkas rambut
Penggunaan waktu senggang : Menonton televisi dan bermain hp
D. Dampak di rawat di RS :
Klien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti biasa ketika di klinik
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan beribadah : Klien mengatakan ibadah dengan tidur karena
tubuhnya yang masih lemas
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum/Keadaan Umum : Lemas
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 37,5 ºC Nadi : 90x/menit
Tekanan Darah : 140/80 mmHg Respirasi : 20x/menit
Tinggi badan : 162 Berat badan : 55
C. Pemeriksaan kepala dan leher :
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk kepala : Bulat
Ubun-ubun : Tidak ada benjolan
Kulit kepala : Bersih dan tidak ada lesi
b. Rambut : Lurus
Penyebaran dan keadaan rambut : Merata
Bau : Tidak berbau
Warna : Hitam
c. Wajah : Bulat
Warna kulit : Sawo matang
Struktur wajah : Simetris
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris
d. Pupil : Isokor
e. Kornea dan iris : Tidak ada radang, gerakan bola mata normal
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : Tidak ada pembengkakan dan
tidak ada septum nasi
4. Telinga
a. Bentuk telinga : Simetris
Ukuran telinga : Sedang
Ketegangan telinga : Tidak tegang, lentur
b. Lubang telinga : Tidak ada serumen, tidak ada perdarahan dan benda
asing
c. Ketajaman pendengaran : Klien mampu mendengar dengan baik
F. Pemeriksaan Thorax/Dada
1. Inspeksi Thorax
a. Bentuk Thorax : Normal
b. Pernapasan
- Frekwensi : 20x/menit
- Irama : Normal dan teratur
c. Tanda-tanda kesulitan bernapas : Tidak ada tanda – tanda kesulitan
bernafas
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara (Vokal Fremitus) : Normal, getaran antra kanan
dan kiri sama
b. Perkusi : Sonor
c. Auskultasi :
- Suara napas : Vesikuler
- Suara ucapan : Jelas
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan palpasi
- Pulsasi : Tidak ada palpasi
- Ictus cordis : ICS V pada linea midclavicula kiri selebar 1cm
b. Perkusi :
- Batas-batas jantung : ICS II linea dtrenalis dedtrs dinidtrs, ICS IV
sternalis dekstra, ICS IV midcalicula sinistra.
c. Auskultasi :
- Bunyi Jantung I : Lup, pada ruang ICS IV linea
stenalis kiri dan ICS V linea midclavicula kiri
G. Pemeriksaan Abdomen :
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : Normal
- Benjolan/Massa : Tidak ada benjolan/ massa
- Bayangan Pembuluh Darah abdomen : Tidak ada bayangan
pembuluh darah abdomen
b. Auskultasi
- Peristaltik usus : Tidak Terkaji
c. Palpasi
- Tanda Nyeri Tekan : Tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara Abdomen : Tympani
c. Kekuatan otot :5 5
5 5
J. Pemeriksaan Neurologi
f. Refleks :
a. Refleks Fisiologis : Bisep, trisep, patella
c. Persepsi : Baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : DM
2. Rontgen : -
3. ECG : -
4. USG : -
5. Lain-lain : -
Perawat
ANALISA DATA
DO : K/u : Lemah
Kes : CM Polifagia
TD : 140/80 mmHg
N : 90 x / menit
S : 37,5oC Pola makan tidak seimbang
R: 20 x/menit
GDA : 398 mg/dl
Hiperglikemia
Suhu tubuh naik
KETIDAKSTABILAN
KADAR GLUKOSA
DARAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
TGL MUNCUL TGL TERATASI TT
KEPERAWATAN
07 April 2021 Ketidakstabilan kadar 09 April 2021
glukosa darah
berhubungan dengan
hiperinsulinemia
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
SLKI SIKI
NO KEPERAWATAN
KODE DIAGNOSIS KODE LUARAN KODE INTERVENSI
1. D.0027 Ketidakstabilan Luaran Utama : Intervensi Utama :
kadar glukosa darah L.03022 Kestabilan kadar glukosa darah I.15506 Manajemen hiperglikemi
berhubungan dengan i15Observasi :
hiperinsulinemia 5061) Identifikasi kemungkinan penyebab
Setelah dilakukan intervensi hiperglikemi
keperawatan selama 3x24 jam 2) Monitor kadar glukosa darah
didapatkan data kestabilan kadar 3) Monitor tanda dan gejala
glukosa darah membaik dengan hiperglikemia (missal. Polyuria,
kriteria: polydipsia, polifagia, kelemahan,
1. Pusing menurun malaise, pandangan kabur, sakit
2. Kadar glukosa dalam darah kepala)
membaik Terapeutik :
3. Rasa haus menurun 1) Berikan asupan cairan oral
4. Mulut kering menjadi lembab 2) Konsultasi dengan meis jika tanda dan
gejala hiperglikemi tetap ada atau
memburuk
Edukasi :
1) Anjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
2) Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
Kolaborasi :
1) Kolaborasi pemberian insulin dan
cairan IV
CATATAN KEPERAWATAN
NO.
NO TGL DX. TINDAKAN TT
KEP
Rabu, 07 1 1) Bina hubungan saling percaya
April 2021 (BHSP) dan tetap menggunakan
06.00 WIB prinsip 5S (Senyum, Sapa, Salam,
Sopan, Santun)
2) Memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan kepada Ny. S
3) Membuat kontrak waktu dengan
keluarga Ny. S
4) Memberikan penjelasan mengenai
penyakit diabetes mellitus mulai dari
pengertian, penyebab, gejala, cara
pencegahan, dan diit bagi penderita
diabetes mellitus
5) Mengobservasi tanda – tanda vital
TD : 140/80mmHg
Nadi : 90x/menit
RR : 20x/ menit
Suhu : 37,50C
GDA : 398 mg/dl
6) Menganjarkan cara perawatan yang
bisa dilakukan keluarga dirumah
ketika penyakit Ny. S kambuh seperti
menyendirikan makanan Ny. S
dengan anggota keluarga lain
7) Menganjurkan pemeriksaan GDA
secara mandiri dirumah untuk
mengontrol kadar glukosa darah