Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KERANGKA KARANGAN
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :

FIWIH
Dosen Pengampu:

Lina agustina, M.Pd.I

Oleh:

1. Muhammad Sya’ban Athoilah (2019143260159)


2. Nikmatul Hikmah (2019143260162)
3. Putri Ayu Nengrum (2019143260166)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AT-TANWIR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

TALUN SUMBERREJO BOJONEGORO

2020
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah PKN di
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Attanwir Bojonegoro. Makalah ini
merupakan hasil penulisan yang ditulis berdasarkan ketentuan-ketentuan
penulisan karya ilmiah di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Attanwir Bojonegoro.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan segenap motivasi demi terselesaikannya makalah ini, khususnya
kepada:
1. Lina agustina, M.Pd.I selaku Dosen pengampu mata kuliah FIQIH,
yang senantiasa memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga
penulisan makalah ini bisa terselesaikan dengan baik.

2. Teman-teman mahasiswa/i se-angkatan yang sedang menempuh studi di


Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Attanwir Bojonegoro.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itulah, dengan kerendahan hati, penulis selalu mengharap
saran dan kritik dari pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Bojonegoro, 15 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1. LatarBelakang.......................................................................................
2. Rumusan Masalah.................................................................................
3. Tujuan Masalah.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Kerangka Karangan............................................................


2. Manfaat Kerangka Karangan................................................................
3. Pola Kerangka Karangan......................................................................
4. Cara membuat kerangka karangan........................................................

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan...........................................................................................
2. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Kata Shalat secara Etimologis, berarti do'a. Adapun shalat secara
Terminologis, adalah seperangkat perkataan dan perbuatan yang dilakukan dengan
beberapa syarat tertentu., dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Pengertian Shalat ini mencakup segala bentuk salat yang diawali dengan takbirt
al-ihram dan diakhi dengan salam. Digunakan kata shalat untuk ibadah ini, tidak
jauh berbeda dengan pengertian Etimologisnya. Sebab, di dalam shalat
terkandung do'a-do'a berupa permohonan, minta ampun, dan sebagainya.
Adapun yang menjadi landasan kefarduan shalat, diantaranya surat Al-baqarah
ayat 45 dan ayat 100: " .. dirikanlah Shalat dan tunaikanlah zakat..'' ; " dan
memohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat.."
Kewajiban Shalat dilandasi juga oleh Hadits Nabi yang secara Eksplisit,
menyatakan bahwa shalat termasuk rukun Islam.

" Islam dibangun diatas lima dasar ( rukun ) ; syahadat bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan Shalat, menunaikan
zakat, haji ke Bait Allah, dan puasa Ramadhan. ''

Dalam Islam, Shalat menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi


oleh ibadah lainnya. Selain termasuk rukun islam, yang berarti tiang Agama,
Shalat juga termasuk Ibadah yang pertama diwajibkan Allah kepada Nabi
Muhammad ketika Mi'raj.

Disamping itu, Shalat memiliki tujuan yang tidak terhingga. Tujuan


Hakiki dari Shalat, sebagaimana dikatakan Al-jaziri, adalah tanda hati dalam
rangka mengagungkan Allah sebagai pencipta. Disamping itu Shalat juga
merupakan bukti takwa Manusia kepada Khaliknya. Dalam salah satu ayat-Nya
menyatakan bahwa Shalat bertujuan menjauhkan orang dari keji dan munkar.
(Materi Pendidikan Agama Islam. 2001: 23-24)
Banyak hadits yang menyatakan tentang Hakikat shalat, misalnya:
"Sesungguhnya shalat itu adalah tiang Agama. Barangsiapa menegakkannya,
berarti Dia menegakkan Agama, dan barangsiapa meninggalkannya, berarti dia
merobohkannya". Akan tetapi,hakikat shalat bukan hanya tindakan dan ucapan
tertentu, tetapi juga harus disertai dengan kesadaran hati. (Shalat dalam Persfektif
Sufi. 2002: 77)

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa Pengertian kerangka karangan ?
2.      Apa manfaat dan fungsi kerangka karangan ?
3.      Apa pola kerangka karangan ?
4.      Bagaimana cara membuat kerangka karangan ?

C.     Tujuan Penulisan


1.      Mengetahui pengertian dari kerangka karangan
2.      Mengetahui manfaat, dan fungsi kerangka karangan
3.      Mengetahui pola kerangka karangan
4.      Mengetahui cara membuat kerangka karangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerangka Karangan.


B. Manfaat dan Fungsi Kerangka Karangan.
Dalam hal ini, karangan juga memiliki berbagai macam manfaat di
dalamnya. Berikut akan kami sebutkan beberapa manfaatnya antara
lain ialah :
1. Untuk menyusun karangan secara teratur.
2. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
3. Menghindari garapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
4. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.1

Nah, setelah kita mengetahui manfaatnya, kini akan kami singgung


sedikit tentang fungsi kerangka karangan. Adapun fungsi kerangka
karangan adalah :
1. Memperlihatkan pokok bahasan/sub bahasan.
2. Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan
dalam topik, judul, kalimat, tesis dan tujuan karangan.
3. Memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih baik
dan teratur.
4. Memudahkan penempatan antara pembagian karangan yang
penting dengan yang kurang penting.
5. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
6. Membantu pengumpulan sumber-sumber yang di perlukan.2

C. Pola penyusunan kerangka karangan


1. Pola Alamiah.
Pola Alamiah adalah suatu urutan kerangka karangan dengan
keadaan nyata di alam yang didasari tiga atau empat dimensi dalam
1
Groys Keraf, Tata Bahasa Indonesia (Jakarta : Nusa Indah, 1997), hlm. 132
2
M. Rahlan, Kalimat, Konfungsi, dan Repsisi dalam Bahasa Indonesia dalam Penulisan
Karangan (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2008), hlm. 158
kehidupan manusia atas-bawah, melintang-menyeberang, sekarang-
nanti, dulu-sekarang, timur-barat. Pola alamiah dapat di bagi menjadi
tiga bagian :
a.     Urutan Berdasarkan Waktu (Kronologis)
Urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada
runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian berdasarkan
kronologinya. Peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain.
b.     Urutan Ruang (Spasial)
Yaitu urutan yang didasarkan pada ruang atau tempat. yang
biasanya digunakan dalam tulisan yang bersifat deskriptif.
c.      Topik yang ada.
Yaitu untuk menggambarkan  hal tersebut secara lengkap pada
bagian-bagian tertentu.
2. Pola Logis.
Macam-macam urutan logis :
a.     Urutan klimaks dan anti klimaks.
Posisi suatu rangkaian yang penting berada pada akhir
rangkaian di sebut urutan klimaks. Sedangkan posisi yang penting
berada di awal karangan disebut urutan anti klimaks.
b.     Urutan kausal.
Urutan  kausal mencakup dua pola dari sebab ke akibat dan
urutan akibat ke sebab pola yang pertama disebut sebab. Pola
selanjutnya disebut akibat.
c.      Urutan pemecahan masalah.
Urutan pemecahan masalah di mulai dari suatu masalah
tertentu kemudian berkembang menuju kesimpulan umum atau
pemecahan suatu masalah tersebut.
      
Landasan pemecahan masalah terdiri atas tiga bagian :
1) Deskripsi        : mengenai persoalan atau masalah
2)  Analisa           : mengenai sebab akibat sari persoalan
3) Alternatif        : untuk jalan keluar suatu masalah
d.     Urutan umum khusus.
Suatu  masalah yang dimulai dari suatu kelompok kecil di sebut
urutan umum-khusus, tapi sebaliknya jika persoalan itu
memaparkan peristiwa dari kelompok kecil sehingga menelusuri
kelompok besar di sebut khusus-umum.
e.     Urutan familiaritas.
Adalah mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian
berangsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal.
f.       Urutan akseptabilitas.
Adalah mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau
tidak oleh pembaca ataukah disetujui atau tidak.3

D. Membuat kerangka karangan


- Langkah – langkah Membuat Kerangka Karangan.
Ketika ingin membuat sebuah karangan, ada baiknya kita
menyusun sebuah outline atau kerangka karangan yang akan membantu
kita menyelesaikan tulisan. Nah, berikut ini adalah cara – cara yang bisa
dilakukan untuk menyusun sebuah kerangka karangan.
1. Tentukan Tema Karangan
Hal pertama yang harus Sobat lakukan adalah menentukan tema
dari karangan yang akan dibuat. Ini penting dilakukan karena tema adalah
jiwa dari karangan tersebut. Sobat bisa mengangkat tema – tema yang
sedang hit atau populer di masyarakat saat ini.
2. Kumpulkan Bahan
Setelah mendapatkan tema yang akan dibuat, kumpulkanlah bahan
– bahan untuk menulis karangan. Bahan – bahan yang dimaksud adalah
topik – topik yang ada kaitannya dengan tema yang telah ditentukan.

Contohnya jika tema yang kita pilih adalah kesehatan, maka kita bisa
mengumpulkan bahan seperti pengertian kesehatan, cara agar selalu sehat,
dan lain – lain.

3
Groys Keraf, Tata Bahasa Indonesia (Jakarta:  Nusa Indah, 1997), hlm.136-142
3. Seleksi Bahan
Setelah semua bahan terkumpul, Sobat bisa menseleksi topik apa
yang bisa diangkat atau topik apa yang bisa dihilangkan karena kurang
penting. Sobat juga bisa menentukan topik yang bisa dikembangkan
kembali menjadi sub – sub topik. Hal ini dilakukan agar karangan Anda
tetap sesuai jalur tema dan memiliki isi yang padat.
4. Susun Bahan – bahan Tersebut
Setelah Sobat menentukan topik apa yang akan diangkat, susunlah
topik – topik tersebut secara sistematis dari topik yang paling penting
terlebih dahulu dengan cara memberikan penomoran.
5. Tentukan Judul
Mungkin ini suatu cara yang berbeda karena ada sebagian lain
yang berpendapat menentukan judul di awal, tetapi ada baiknya Sobat
menentukan judul di akhir membuat kerangka karangan. Hal ini dilakukan
untuk menghindari ketidak sesuaian judul dengan isi karangan.
Yang bisa kita lakukan adalah baca kembali kerangka karangan yang telah
dibuat dan tentukan judul yang tepat.
6. Kembangkan
Kita saat ini telah memiliki kerangkan karangan atau outline. Nah,
sekarang adalah waktunya untuk mengembangkan kerangka karangan
tersebut. Kembangkan topik – topik yang telah disusun tersebut dengan
menggunakan bahasa dan konjungsi yang tepat agar karangan kita menjadi
karangan yang baik.
BAB III
KESIMPULAN

1. Pegertian kerangka karangan, kerangka atau outline adalah suatu


rencana yang memuat garis-garis besar dari suatu susunan yang akan
dibuat dan berisi rangkaian ide yang di susun secara sistematis, logis,
jelas, terstruktur dan teratur.
2. Manfaat dan fungsi kerangka karangan:
Manfaatnya Antara lain:
 Untuk menyusun kerangka secara teratur
 Memudahkan penuis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
 Menghindari garapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih

Fungsinya Antara lain:

 Memperlihatkan pokok bahasan /sub bahasan


 Memudahkan penyusunan kerangka karangan sehingga menjadi
lebih baik dan teratur
 Memudahkan penempatan antara pembagian karangan tang penting
dengan yang kurang penting
 Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan
 Membantu pengumpulan sumber-sumber yang di perlukan
3. Macam-macam pola terbagi menjadi dua yaitu pola alamiag dan pola
logis
4. Langkah-langkah membuat kerangka karangan
 Tentukan tema karangan
 Kumpulkan bahan
 Seleksi bahan
 Tentukan judul
 Kembangkan

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Fauzan, Muhammad Akhyarulmubin dkk, Kerangka karangan (Cirebon :


IAI Bunga Bangsa, 2017)

Fitri Kitting Kiboo, Bahasa Indonesia Kerangka Karangan,

Groys Keraf, Tata Bahasa Indonesia (Jakarta : Nusa Indah, 1997)

Anda mungkin juga menyukai