DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PARAGRAF DAN KARANGAN”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karna itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................1
1.3 TUJUAN.................................................................
1.4 MANFAAT.............................................................
3.1 SIMPULAN............................................................
3.2 SARAN..................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1 .Untuk mengetahui hala-hal yang berkaitan dengan paragraf mulai dari pengetian
paragraf, strktur paragraf, syarat sebuah paragraf, jenis-jenis dan contoh peragraf
2. Untuk megetahui hal-hal yang berkaitan dengan karangan mulai dari pergertian
karangan, jenis-jenis dan contoh karangan.
3. Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Paragraf atau alinea adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat
yang saling berkaitan satu sama lain.
Karangan dibedakan menjadi tiga yaitu karya tulis non illmiah, semi ilmiah, dan
ilmiah. Karangan ilmiah adalah karangan yg dibuat berdasarkan cara yg sistematis
dan ciri-ciri tertentu.
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-
sama menyatakan suatu hal atau suatu tematertenru.Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuatsatu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan(koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat
yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduanyang baik tetapi apabila hubungan
timbal balik antar kalimat yangmembangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah
dipahami.
3. Kelengkapan
Kelengkapan Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
1. Model balok, antara pargraf dipisahkan dengan jarak spasi berbeda, lurus
seperti balok
2. Model tekuk, dimana paragraf baru di tandai dengan baris pertama
mencolok ke dalam 5-7 ketuk
1. Jenis Paragraf Deduktif merupakan jenis paragraf yang memiliki ide pokok
pada awal paragraf kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung
ide pokok.
2. Jenis Paragraf Induktif memiliki ide pokok yang terletak pada akhir
paragraf. Biasanya paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus
terlebih dahulu dan kemudian kesimpulan terletak pada akhir kalimat.
Contoh paragraf induktif : Salju yang turun dari langit memberikan hiasan
yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan
pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.
1. Karangan deskripsi
yang tentu saja berhubungan dengan kata kerja to describe (melukiskan dengan bahasa).
Seorang penulis bisa menggambarkan seseorang, lokasi, item, atau bahkan kenangan yang tak
terlupakan.
3. Karangan Eksposisi
Atmazaki (2006: 92) mengemukakan bahwa karangan eksposisi adalah karangan
yang menjelaskan sesuatu atau memberitahukan sesuatu sehingga pembaca mengerti dan
memahami apa yang tulis.
4. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si pembaca
merasa percaya dengan pendapat/argumen si penulisnya. Karangan ini bersifat meyakinkan
si pembaca agar apa yang ditulis itu benar adanya, tetapi tidak untuk memengaruhi si
pembaca.
Contoh karangan argumentasi:
"Pengendalian senjata telah menjadi masalah kontroversial selama bertahun-tahun.
Sebagian besar warga percaya bahwa jika kontrol senjata ditegakkan secara ketat, itu akan
dengan cepat mengurangi ancaman kejahatan. Banyak orang yang tidak bersalah merasa
mereka memiliki hak untuk memanggul senjata untuk perlindungan, atau bahkan untuk
kesenangan berburu. Orang-orang ini dihukum karena melindungi hidup mereka, atau
bahkan karena menikmati olahraga umum yang tidak bersalah. Untuk menegakkan kontrol
senjata di seluruh negara berarti melanggar hak konstitusional seseorang. Meskipun
beberapa orang merasa bahwa masalah kontrol senjata akan membatasi kejahatan, masalah
itu seharusnya tidak ada karena fakta bahwa senjata diperlukan untuk pertahanan diri
terhadap kejahatan, dan menegakkan kontrol senjata melanggar amandemen kedua hak
warga negara untuk memanggul senjata."
5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mengajak penulis untuk
melakukan sesuatu sesuai apa yang ditulis penulis di dalam karangannya. Karangan tersebut
berisi fakta pendapat atau perasaan penulis untuk menarik pembaca melakukan sesuatu.
1. Kalimat topik
Kalimat topik adalah kalimat utama yang menyampaikan inti pembahasan dari
sebuah tulisan. Umumnya, jenis satu ini kalimat ini secara langsung menjelaskan apa
gagasan utama dari artikel, cerita, atau teks tersebut. Karena itulah kalimat topik juga
dikenal sebagai kalimat utama, kalimat pokok, dan kalimat tesis.
2. Kalimat pengembang
Agar cerita atau artikel yang dibuat dapat terlihat lebih mengalir, tentu dibutuhkan
sebuah kalimat pengembang. Fungsi dari kalimat pengembang sendiri, yaitu untuk
mendukung kalimat topik agar lebih jelas. Umumnya, kalimat pengembang akan berisikan
beberapa keterangan seperti keterangan waktu, sebab akibat suatu hal, lampiran data
pendukung, hingga contoh permisalan sebuah topik. Terdapat dua jenis kalimat pengembang
yang perlu dikenali, diantaranya kalimat penjelas minor (tidak langsung) dan kalimat
penjelas mayor (langsung).
3. Kalimat penegas
Keberadaan kalimat penegas tidak wajib ada dalam sebuah tulisan. Peran kalimat
penegas adalah sebagai penjelasan kembali kalimat utama yang telah disebutkan sehingga
inti topik dapat lebih menonjol. Salah satu ciri khas dari kalimat penegas adalah posisi
paragraf ini berada di akhir kalimat untuk mengulang kembali inti topik yang sudah dibahas
pada awal atau tengah tulisan.
1. Penalaran induktif
Penalaran induktif merupakan proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat
khusus menjadi hal yang bersifat umum.Penalaran induktif biasanya mengambil kesimpulan
dari premis umum seperti pengamatan, data, atau fakta. Kemudian mengambil kesimpulan
dengan spesifik atau hipotesis.
2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan proses nalar yang menarik kesimpulan yang bersifat
khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Umumnya penalaran deduktif mengambil
kesimpulan secara logis berdasarkan premis yang ditemukan. Premis adalah asumsi,
pemikiran, dan landasan kesimpulan yang dianggap benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat harus mengetahi
dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraf tersebut, lalu disusun sesuai
dengan syarat dan struktur yang penulis lampirkan diatas. Dalam membuat karangan perlu
mengetahui bagimana membuat sebuah karangan, dengan melihat dan mengetauhi apa itu
pengertian karangan, jenis dan contoh karangan. Demikian makalah ini penulis buat, semoga
dapat bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://m.merdeka.com/sumut/jenis-jenis-karangan-pengertian-beserta-contohnya-
kln.html?page=2
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/438678/mengenal-paragraf-dan-jenisnya
https://www.scribd.com/document/432250395/Makalah-Paragraf