Disusun Oleh :
ANISA RAHMAWATI
NIS :10692
Disusun untuk memenuhi salah satu Syarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, toufik
serta hidayah-Nya, sehingga dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) serta dapat menyelesaikan laporannya dengan tepat waktu.
Dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini tentunyajauh dari kata
sempurna, maka dengan kerendahan hati kami mohon ktitik dan saran demi
kesempurnaan yang diharapkan dari laporan ini. Dan akhir kata, semoga laporan
ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................ii
MOTTO....................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................vi
1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan.....................................................................1
C. Kegunaan Praktik Pekerja Lapangan.............................................................1
II. ORGANISASI DUNIA USAHA
A.Latar Geografis.................................................................................................2
B. Sejarah Peternakan.........................................................................................3
C. Bidang Usaha Yang Dijalankan.....................................................................5
D. Sturuktur Organisasi.......................................................................................6
III. MATERI DAN METODE
A. Materi............................................................................................................8
B. Cara Kerja......................................................................................................9
1. Kegiatan Rutin..........................................................................................9
a. Pemeliharaan Fase Starter.....................................................................9
b. Pemeliharaan Fase Layer......................................................................9
2. Kegiatan Insidental.....................................................................................9
C. Waktu dan Tempat........................................................................................9
IV. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Kegiatan Rutin...............................................................................................10
1. Kegiatan di Kandang.................................................................................11
a. Kegiatan pembersihan tempat minum dan pakan..................................11
b. Kegiatan pemberian pakan , minum , dll..............................................12
c. Kandungan nutrisi dan konversi pakan serta mortalitas........................13
d. Pemberian air minum..............................................................................14
e. Kegiatan pengambilan telur dan produktivitas........................................16
2. Kegiatan di Gudang Telur..........................................................................17
3. Kegiatan di Luar Kandang.........................................................................18
B. Kegiatan Insidental........................................................................................18
1. Pemberian Vaksin.....................................................................................18
2. Pemberian Vitamin dan Obat....................................................................18
C. Kegiatan penunjang.......................................................................................20
D. Pendapatan....................................................................................................20
1. Pendapatan kotor (penerimaan).................................................................21
2. Pendapatan Bersih (laba/keuntungan).......................................................21
E. Efisiensi Usaha..............................................................................................21
1. Analisis Efisiensi Biaya.............................................................................22
2. Efesiensi Modal Usaha...............................................................................22
3. Break Event Point (BEP)...........................................................................23
V. PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................25
B. Saran................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................27
LAMPIRAN..............................................................................................................28
DAFTAR TABEL
TABEL 1
TABEL 2
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah untuk memenuhi tugas
dari sekolah, selain itu kami juga ingin menyampaikan hasil belajar kami
selama di HARDJO CASIWAN FARM Desa Banjarsari Kecamatan
Ajibarang Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah.
A. Letak Geografi
Peternakan Ayam Petelur HARDJO CASIWAN FARM terletak di
Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Provinsi
Jawa Tengah, batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Karanglo
Sebelah Selatan : Desa Jingkang
Sebelah Timur : Desa Cikidang
Sebelah Barat : Desa Lesmana
Desa Banjarsari berada pada ketinggian 233 m di atas permukaan laut
dan memiliki luas daerah 398,820 ha. Suhu udara harian 26°C dengan curah
hujan rata-rata 1586 m3. Suhu lingkungan tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan pernyataan Rasyaf (1997) bahwa ayam niaga petelur
akan tumbuh optimal pada suhu lingkungan 15°- 25°C.
Letak geografis peternakan milik Bapak Casiwan di Desa Banjarsari
mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Perkebunan
Sebelah Selatan : Persawahan
Sebelah Timur : Ladang Pertanian
Sebelah Barat : Jalan Raya Banjarsari
B. Sejarah Peternakan
Merupakan sebuah peternakan yang bergerak di bidang peternakan
ayam layer. HARDJO CASIWAN FARM berada dibawah pengelolaan dan
pengawasan Bapak Casiwan. Pakan yang diberikan berasal dari Cikidang
yang merupakan perusahaan pakan milik keluarga dengan bahan dasar
pakan jadi dari PT. Gold Coin,TBK dan dicampur dengan bahan tambahan
yang dibuat sendiri seperti konsentrat,jagung,premix dan dedak.
Proses pemeliharaan ayam niaga petelur HARDJO CASIWAN FARM
diawali oleh adanya bantuan dari PKK untuk memelihara ayam sebanyak 6
ekor yaitu sekitar pertengahan tahun 1980, namun dari hasil pemeliharaan
tersebut perusahaan harus menyetor telur 1 butir setiap harinya kepada PKK
sampai dengan akhir produksi sebagai imbalan dari bantuan PKK
sebelumnya. Perusahaan HARDJO CASIWAN FARM baru mempunyai
modal awal sebesar Rp. 2.000.000 yaitu pada tahun 1982, dana tersebut
digunakan perusahaan untuk membangun kandang dan membeli 50 ekor
DOC dan sekarang Bapak Casiwan memiliki ayam 650.000 ekor. Proses
pemeliharaan pertama kali dilakukan oleh Bapak Casiwan sendiri dengan
pedoman metode pemeliharaan yang berasal dari kursus dan buku ajar
“Ayam Sehat Produksi Jilid 1 dan Jilid 2“ dimana pertama didirikan di desa
Cikidang Grumbul Cilapar.
Pembangunan kandang dilanjutkan dengan pembentukan kandang di
Banjarsari grumbul Karangjoho dengan kapasitas 16.000 ekor,dan di
bangun Satuan Unit Koprasi yang terletak di Jalan Raya Cikidang. Fungsi
Satuan Unit Koperasi ini adalah sebagai tempat pertama kali masuknya
konsentrat sebagai bahan pakan ataupun pusat pengumpulan akhir telur.
Selain itu dibangun pula gudang pakan dan telur sementara di desa Cikidang
grumbul Cilapar dan terdapat kandang ayam niaga periode grower.
Perusahan ini terus mengalami perkembangan dengan ditandai adanya
bangunan dan cabang perusahaan ayam niaga petelur yang berada di desa
Banteran Kecamatan Sumbang dan juga di desa Cikumbulan Kecamatan
Pekuncen.Perusahaan ayam niaga petelur yang tadinya masih dipelihara
sendiri oleh Bapak Casiwan, pada akhirnya dilimpahkan kepada Bapak
Kushaeri yang merupakan kakak kandung dari Bapak Casiwan. Bapak
Kushaeri saat ini menggelola cabang perusahaan HARDJO CASIWAN F
ARM yang ada di desa Banjarsari grumbul Karang Kemiri, dan untuk
cabang-cabang perusahaan yang lainnya juga dipimpin oleh saudara-
saudara Bapak Casiwan.
Perusahaan HARDJO CASIWAN FARM pada awalnya memiliki nama
lain yaitu Perusahaan Ayam Niaga Petelur Casiwan (CSW), namun karena
ada perusahaan ayam niaga petelur yang mempunyai nama Casiwan yang
merupakan teman sekolah Bapak Casiwan pada saat masih di bangku SMP,
sehingga pada saat itu nama Casiwan berubah menjadi HARDJO
CASIWAN FARM yang diambil dari Bapak Casiwan Hardjosasongko.
Nama perusahaan ini dimaksudkan untuk mencegah kekeliruan dari
perusahaan yang ada.
HARDJO CASIWAN FARM resmi didirikan pada tahun 1990, namun
secara perintisan pada tahun 1981 dan pada tahun 1997 sempat mengalami
bangkrut karena krisis moneter, namun tetap bertahan selama 2 bulan,pada
saat itu pekerjanya tidak memiliki pendidikan formal tetapi hanya melalui
kursus yang dilakukan di Cikidang pada saat Bapak Suryo Sukanto,selama 1
bulan. HARDJO CASIWAN FARM didirikan oleh Bapak Hardjo dan Bapak
Casiwan dengan awal ayam pedaging 75 ekor dengan harga Rp. 300,00 per
ekor. Pada tahun 1991 dimulai pemeliharaan ayam petelur modal awal 100
ekor ayam dengan harga Rp. 750.000,00 per ekor dengan modal 4 kandang.
HARDJO CASIWAN FARM belum memiliki izin dari pemerintah
Kabupaten Banyumas,namun sudah memiliki izin dari desa setempat
dengan memberikan pajak kepada desa sebesar Rp. 4.500,00 per tahun.
Usaha pemeliharaan ayam niaga petelur memilik Bapak Casiwan semakin
lama semakin berkembang,sehingga di bangun beberapa cabang kandang
diantaranya di desa Banjarsari grumbul Karang Kemiri yang didirikan
tahun 1994 dan juga pada akhirnya sudah memiliki izin tempat usaha
dengan No.503/2490/2001.
C. Bidang Usaha Yang Dijalankan
Perusahaan ayam niaga petelur HARDJO CASIWAN FARM
melakukan bidang usaha antara lain :
1. Sebagai pusat pemeliharaan DOC ayam niaga petelur desa Cilapar.
2. Sebagai pusat pemeliharaan ayam niaga petelur periode starter di desa
Pernasidi dan Jumbre.
3. Sebagai pusat pemeliharaan ayam niaga petelur periode grower dan
periode layer hingga afkir di desa Pernasidi dan Jumbre.
4. Sebagai pusat pemeliharan ayam niaga petelur periode layar hingga
afkir di Desa Banjarsari, Cikidang , Banteran dan Bumiayu.
5. Melakukan proses pemasaran ke luar daerah dan daerah sekitar sendiri
yaitu berupa telur dan kotoran dari ayam yang ada,pusat pemasaran
berada di Desa Cikidang.
D. Struktur Organisasi
Cabang perusahaan HARDJO CASIWAN FARM yang berada di Desa
Cikidang Gerumbul Cilapar di pimpin langsung oleh Bapak Casiwan,
Sedangkan untuk cabang-cabang perusahaan yang lain di pimpin oleh
saudara-saudara Bapak Casiwan.
Jumlah karyawan yang ada di Ajibarang sekitar 100 karyawan yang
mayoritas penduduk sekitar, dimana setiap kandang di pegang oleh satu
anak kandang. Anak kandang tersebut bertugas memberi minum,
pengambilan telur, pengemasan telur.Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan
sebanyak 2 kali dalam sehari dan telah menjadi rutinitas anak kandang.
Secara umum, struktur organisasi peternakan Bapak Casiwan dapat
dilihat pada table berikut:
Pimpinan
Perusahaan
Bapak Casiwan
A. Materi
Materi yang digunakan dalam Praktik Kerja di HARDJO CASIWAN
FARM adalah ayam niaga petelur strain Isa Brown 3000 ekor umur 54-55
minggu, pakan, kandang dan peralatan.
1. Ayam
Ayam Niaga Petelur yang dipeliharan di HRJ Farm terdapat pada
berbagai desa yaitu,desa Cikidang,Bumiayu,Banteran,dan Banjarsari.
2.Pakan
Pakan yang digunakan di HARDJO CASIWAN FARM yaitu pakan jadi
yang dicampur sendiri dengan menggunakan alat yaitu mixer vertikal.
Campuran pakan terdiri dari konsentrat, jagung giling, bekatul dan
premix.
3.Kandang
Kandang yang berjumlah 14 unit dan kapasitas penuh kandang adalah
650.000 ekor. Kandang yang menggunakan sistem battrey ( tiga tingkat )
dengan ukuran panjang 45 cm,lebar 32 cm dan tinggi 40 cm untuk
kapasitas dua ekor ayam dalam satu kandang battery dan disertai dengan
kandang pelindung dengan atap kandang terdapat dari genteng dengan
bentuk atap runcing terbuat dari genteng. Setiap kandang pelindung
terdiri atas 4 kandang battery yang digabungkan menjadi 4 lajur kandang
memanjang dengan dinding pelindung terbuka tanpa tirai sehingga
sirkulasi udara lancar. Bahan untuk membuat kandang terbuat dari
bambu dan kayu.
4.Peralatan
Peralatan yang digunakan di HARDJO CASIWAN FARM yaitu :
a. peralatan kandang terdiri atas sapu lidi , ember plastik, piring
plastik, tempat pakan, tempat minum, korek pakan, selang, sekop,
dan peti telur,
b. Peralatan gudang terdiri dari peti telur, gerobak dan timbangan,
c. Peralatan gudang pakan terdiri dari timbangan, karung, seksop, dan
ember,
d. Alat transportasi berupa mobil pick up dan truk.
e. Alat penunjang lainnya yaitu compressor dan mesin diesel.
B. Cara Kerja
Kegiatan yang dilakukan pada praktik kerja meliputi kegiatan rutin,
insidental, dan kegiatan penunjang.
1. Kegiatan Rutin
2. Kegiatan insidental
Kegiatan insidental yang dilakukan pada saat praktik kerja adalah
pemberian vaksin,dan pemberian vitamin.
3.Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang pada saat praktik keja adalah pengamatan
kandang dan diskusi.Dimana diskusi dilakukan dengan Bapak Casiwan
dan Bapak Khusaeri yang bertempat di kantor setiap seminggu sekali.
Pemberian Pemberian
Pakan dan Biosecurity
Vaksinasi
Minum
A. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin yang dilakukan di Hardjo Casiwan Farm meliputi
kegiatan yang dilakukan di kandang dan kegiatan yang dilakukan di gudang
telur. Kegiatan ini di lakukan di kandang meliputi: kegiatan pembersihan
tempat minum, pemberian pakan, serta pengambilan telur, sedangkan
kegiatan yang dilakukan di gudang telur meliputi pengambilan telur dari
gudang, pemilihan/grading telur, mengepak dan menimbang telur yang
sudah dipak.
1. Kegiatan Kandang
a. Kegiatan Pembersihan Tempat Minum
Kandang Perusahaan ayam petelur tersebut dibangun membujur
kearah Timur-Barat. Hal tersebut sesuai dengan wiliamson clan payne
(1993) yang menyatakan bahwa sebaiknya semua kandang membujur
kearah yang sama yaitu Timur-Barat. Jarak antar kandang 10 m, lebar
kandang 7 m, panjang kandang 50 m tinggi kandang 2,7 m serta
disekitar kandang terdapat tanaman peneduh.
Jarak kandang sesuai dengan penjelasan dan Dirjen peternakan
( 1992 ) bahwa jarak antar kandang minimal selebar kandang.
Sudaryani dan Santos ( 1994 ) menyatakan bahwa untuk memberikan
suasana yang sejuk dalam kandang setidaknya disekeliling kandang
diberikan tanaman pelindung sebagai pelindung terhadap cahaya
matahari langsung ataupun mencegah angin yang terlalu keras tertiup
ke kandang.
Tipe kandang yang digunakan adalah kandang tipe baterai dan
panggung. Dalam setiap kandang ada 3 lajur kandang baterai, disetiap
1 lajur kandang baterai tersebut berisi sekitar 2000 ekor ukuran
kandang battery yang digunakan adalah lebar 32 cm, tinggi 40 cm dan
panjang 45 cm. Ayam yang menempati kandang baterry adalah ayam
yang berumur 18 minggu sampai akan diafkir.
System perkandangan di Hardjo Casiwan Farm adalah Open
House tipe battery kandang panggung , kontruksi bangunan terbuat
dari bambu baik pada dinding, lantai ataupun kandang ayamnya,
sedangkan atapnya menggunakan bahan dari genting, hal ini
dimaksudkan agar pada siang dari suasana kandang tidak terasa panas
sekali.
Kegiatan pembersihan dikandang meliputi dari pembersihan
tempat minum ayam. Kegiatan pembersihan tempat air minum ini
bertujuan untuk menghilangkan atau membuang sisa pakan yang
tercecer ditempat minum kembali lagi menjadi bersih dan terhindar
dari tumbuhnya jamur dan bakteri.
Pembersihan tempat air minum itu sendiri dilakukan dengan cara
mengelap bagian tempat minum dari ujung kanan, sampai dengan
ujung kiri. Pada perusahaan Hardjo Casiwan Farm tempat pakan
terbuat dari paralon yang berbahan plastik yang dibagi menjadi 2
bagian secara memanjang. Hal tersebut sesuai pendapat Anggorodi
(1995) yang menyatakan bahwa tempat minum untuk ayam niaga
petelur dapat terbuat dari bambu , seng atau plastik dengan bentuk
tempat pakan bisa berbentuk tempat pakan biasa bebentuk bulat atau
panjang. Sedangkan pembersihan tempat pakan supaya bersih dari
kotoran ayam tersebut. Pembersihan tempat pakan ayam tersebut
dilakukan dengan menggunakan alat yang terbuat dari besi kecil untuk
mengambil kotoran ayam tersebut. Tempat pakan dibersihkan supaya
tidak terdapat cendawan yang dapat mengkontaminasi tempat pakan
yang kemudian dapat meracuni ayam-ayam tersebut. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat santoso (1994) yang menyatakan bahwa untuk
lantai kandang sistem battery sebaiknya tempat pakan dan tempat
minum tersebut selalu bersih dan tidak diinjak-injak ayam.
2) Konsentrat 525 kg
B. Kegiatan Insidental
1.Pemberian Vaksin
Tujuan vaksinasi adalah untuk memperoleh tingkat kekebalan yang
tinggi terhadap suatu penyakit. Program vaksinasi yang di lakukan pada
ayam yang telah diproduksi adalah hanya melakukan revak yaitu vaksinasi
yang dilakukan kepada ayam pada musim penyakit tertentu saja. Misalkan
saja pada musim kering lebih berpotensi terkena ND, maka untuk
menghindari ayam terkena ND maka dilakukan revak ND.
Ayam juga di berikan obat yaitu Enoquyl dan Abiddegg obat tersebut
bertujuan untuk mengobati dan mencegah terhadap penyakit CRD dan
Abidegg untuk meningkatkan ketebalan kerabang telur. Vitamin
digunakan untuk peliharaan kesehatan, pertumbuhan dan proses produksi
(Whendarto dan Madyana,1986). Vitamin tersebut diberikan sebanyak
2ml per 5-10 liter air, diberikan selama lima hari berturut-turut dalam
setiap bulan, bertujuan untuk meningkatkan produksi telur.
Program pemberian obat (cacing) dapat dilakukan dengan cara
mencampur obat dengan pakan.
Pencampuran pakan dengan obat cacing dilakukan ketika ayam
niaga petelur menunjukkan gejala dengan terlihat adanya telur cacing
pada kotoran ayam, produksi telur menurun dan kualitas kerabang kurang
bagus lebih ke arah bintik-bintik seperti pasir yang menempel di
kerabang, dengan cara pakan yang dicampurkan dengan obat cacing
sebanyak 25% dari jatah pakan dalam 1 hari.keesokan harinya diberi
vitamin A dan K.
C. Kegiatan penunjang
Kegiatan penunjang yang dilakukan adalah dengan melakukan diskusi
dan evaluasi kerja. Diskusi dan evaluasi kerja dengan bapak Khusaeri dan
dilaksanakan seminggu sekali dan dilakukan pada setiap hari minggu pagi.
Diskusi dan evaluasi kerja dilakukan untuk membahas tentang usaha
peternakan yang dijalankan oleh Bapak Casiwan dan juga untuk memperbaiki
kinerja.Selain melakukan diskusi kegiatan penunjang lainnya yang dilakukan
adalah dengan mengamati kandang battery yang digunakan untuk ayam perio
de produksi dan kontrol berat badan.Tipe kandang yang digunakan adalah
kandang tipe W, menggunakan kandang tipe W karena lebih efisien.
Sistem perkandangan di HRJ Farm adalah open house dengan tipe
battery dimana konstruksi bangunan terbuat dari kayu baik pada dinding
lantai atau pun cage ayamnya. Sedangkan atapnya menggunakan bahan dari
genting, hal ini dimaksudkan agar pada siang hari suasana kandang tidak
terasa panas .
Kontrol berat badan adalah usaha untuk menaikkan feed intake untuk
mengetahui tingkat keseragaman bobot badan ayam. Ayam yang sudah
ditimbang sebelumnya usahakan untuk ditimbang lagi saat penimbangan
kedua untuk mengetahui perkembangan berat badan ayam.
Apabila ayam mengalami penurunan berat badan lakukan usaha
penambahan pemberian pakan pre starter,kocor pakan dan pembalikan pakan.
D. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah dari pendapatan yang diterima dari suatu
kegiatan usaha yang dilakukannya, yang terdiri dari keuntungan atau laba
usaha ditambah dengan upah tenaga kerja, sewa kandang dan bunga modal.
Pendapatan terdiri dari pendapatan kotor (penerimaan) dan pendapatan
bersih(laba/keuntungan).
E. Efisiensi Usaha
Efisiensi usaha dilakukan untuk untuk mengetahui kebersihan dari suatu
usaha. Efisiensi eknomi dapat dilakukan melalui sudut biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan usaha dan dari jumlah modal yang dibutuhkan
untuk membelanjai kegiatan usaha.
1. Analisis Efisiensi Biaya
Merupakan perhitungan sejauh mana kemampuan pengembalian
dana yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan usaha atau dengan
istilah lain analisis Return Cost Ratio (RIC).
R/C= Penerimaan
Pengeluaran
1. KESIMPULAN
1. Manajemen pemeliharaan HRJFarm cukup baik dengan indikatornya
yaitu produksi telur HHP 76% sesuai standar produksi ISA Brown yaitu
yaitu 86% - 87% (ISA A Hendric Genetic Company)
2. Usaha yang dijalankan HRJ termasuk efisien dan telah standar kelayakan
usaha dengan tingkat efisiensi (R/C RATIO) SEBESAR 1,598 , nilai BEP
satuan produk sebesar Rp 22501,98 konversi pakan sebesar 2,50 dan
mortalitas 0,075% / 14 hari.
3. Pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan HRJ FARM adalah sebesar
Rp 633.930.403,00
2. SARAN
1. Untuk industri
a. Sebaiknya kebersihan kandang selalu dipelihara ( dilakukan
pembersihan secara rutin dan berkelanjutan) agar kesehatan ayam
dapat terjaga dan tidak banyak sumber penyakit yang berkembang
biak, karena masih banyak ditemukan kandang yang kotor terutama
ayam yangmati dan limbah kotoran di bawah kandang yang masih
banyak terdapat lalat dan belatung yang dapat menimbulkan bibit
penyakit.
b. Dikarenakan penyusun kesulitan dalam mendapatkan informasi ,
sebaiknya dilakukan pencatatan hal-hal yang berkaitan dengan ayam,
produksi, pakan dan analisis setiap usaha yang berkaitan dengan
ayam, produksi, pakan, dan analisis setiap usaha agar modal dalam
mengetahui dan dapat mendukung data yang diperlukan untuk
kegiatan pada pada periode yang berikutnya
2. Untuk Sekolah
Sekolah sebaiknya menerapkan pedoman kegiatan pemeliharaan
petelur dengan teratur, agar mencapai produksi yang maksimal.
Contoh:Program Vaksinasi,Pemberian obat,Kebersihan kandang.
Chan, H. Dan Zanirow. 1995. Pemeliharaan dan cara pembibitan Ayam Petelur.
Andes Utara. Jakarta.
Dirjen Peternaka. 1992. Buku Teknik dan Pengembangan Peternakan. Seri Ayam
Ras. Direktor Bina Produksi Peternakan. Jakarta.
Nort, 1.0. and D.D Bell., 1990. Commersial Chicken Production Manual. The
Fourt Edition. AVI Book, New York, USA.
Whendarto, I. Dan LM. Madyana. 1986. Beternak Ayam Secara Popular Rka
Offset. Semarang.
= 1134 Kg
7597 Kg
= 0,14
= 475 kg x 100%
1134 butir
= 0,41%
= 475 kg x 1000 gr
7597 butir
=62,5 gram
= 7597x100%
1292
= 5,88%
= 7597 x100%
1380
= 5,50%
Lampiran 2. Analisis Ekonomi
Pengeluaran
1. Biaya Tetap
a. Penyusutan Sarana Prasarana
b. Bunga Modal
Bunga bank selama 1 tahun 16%
Bunga bank selama 20 bulan 26%
=NB - Ns x Suku Bank
2
=583.146.500 - 125.200.000 x 26 %
2
=Rp. 59.533.04
=Rp.83.889.277,660
2. Biaya Variabel
1. Pakan 66.690.000
3. Transportasi 3.000.000
4. Listrik 500.000
Total 70.677.500
=Rp.154.566.777,66
2. Penerimaan
Total 80.955.555,56
3. Pendapatan Bersih
Pendapatan Bersih=Total Penerimaan – Total biaya
=Rp.80.955.555,56– Rp.154.566.777,66
= - Rp.73.611.222,1
4. R/C Ratio
R/C Ratio = Total penerimaan
Total biaya
= Rp 80.955.555,56
Rp.154.566.777,66
=0,52
5. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi = Pendapatan bersih x 100%
Modal
=- Rp.73.611.222,1x 100%
Rp 583.146.500
= - 0,12%
6. Break Event Point (BEP)
Biaya Variabel =Biaya Variabel
Jumlah produk yang dijual
= Rp. 70.677.500
4.276Kg
= Rp 16.528 /Kg
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan