Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM PETELUR


DI HARDJO CASIWAN FARM
DESA BANJARSARI KECAMATAN AJIBARANG
KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :
ANISA RAHMAWATI
NIS :10692

Disusun untuk memenuhi salah satu Syarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah

PROGRAM STUDI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK


SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KALIBAGOR
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
MOTTO

1. Jangan menyia-nyiakan waktu, karena waktu adalah uang


2. Jangan pantang menyerah sebelum sampai tujuan
3. Hentikan keburukan sebelum keburukan menikmati kita
4. Belajarlah dari kesalahan yang pernah kau perbuat jangan sampai jatuh
kelubang yang sama untuk kedua kalinya
5. Belajarlah dari pengalaman karena pengalaman adalah guru yang terbaik
6. Sesungguhnya beserta kesulitan itu pasti ada kemudahan
7. Jadikan pengalamanmu sebagai pedoman hidupmu
8. Barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil
9. Dimana ada kemauan disitu ada jalan
10. Jika kau tidak menyukai sesuatu,ubahlah
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, toufik
serta hidayah-Nya, sehingga dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) serta dapat menyelesaikan laporannya dengan tepat waktu.

Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Manajemen Pemeliharaan


Ayam Petelur di HARDJO CASIWAN FARM Desa Banjarsari Kecamatan
Ajibarang Kabupaten Banyumas".

Dalam menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penyusun banyak


mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penyusun ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Indriyani Rokhmaningsih, S.P selaku kepala SMKN 1 Kalibagor yang


telah memberi izin untuk mengikuti PKL.
2. Ka. Program studi keahlian ATU Edi Purwanto, S.Pt dan ibu Ina
Rachmawati, S.Pt. selaku guru pembimbing yang telah memberikan
bimbingan .
3. Bapak Casiwan selaku pemilik DUDIKA HARDJO CASIWAN FARM.
4. Bapak Hartono beserta karyawan HRJ FARM Ajibarang yang telah
memberikan banyak bimbingan selama PKL.

Dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini tentunyajauh dari kata
sempurna, maka dengan kerendahan hati kami mohon ktitik dan saran demi
kesempurnaan yang diharapkan dari laporan ini. Dan akhir kata, semoga laporan
ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Ajibarang, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................ii
MOTTO....................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................vi
1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan.....................................................................1
C. Kegunaan Praktik Pekerja Lapangan.............................................................1
II. ORGANISASI DUNIA USAHA
A.Latar Geografis.................................................................................................2
B. Sejarah Peternakan.........................................................................................3
C. Bidang Usaha Yang Dijalankan.....................................................................5
D. Sturuktur Organisasi.......................................................................................6
III. MATERI DAN METODE
A. Materi............................................................................................................8
B. Cara Kerja......................................................................................................9
1. Kegiatan Rutin..........................................................................................9
a. Pemeliharaan Fase Starter.....................................................................9
b. Pemeliharaan Fase Layer......................................................................9
2. Kegiatan Insidental.....................................................................................9
C. Waktu dan Tempat........................................................................................9
IV. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Kegiatan Rutin...............................................................................................10
1. Kegiatan di Kandang.................................................................................11
a. Kegiatan pembersihan tempat minum dan pakan..................................11
b. Kegiatan pemberian pakan , minum , dll..............................................12
c. Kandungan nutrisi dan konversi pakan serta mortalitas........................13
d. Pemberian air minum..............................................................................14
e. Kegiatan pengambilan telur dan produktivitas........................................16
2. Kegiatan di Gudang Telur..........................................................................17
3. Kegiatan di Luar Kandang.........................................................................18
B. Kegiatan Insidental........................................................................................18
1. Pemberian Vaksin.....................................................................................18
2. Pemberian Vitamin dan Obat....................................................................18
C. Kegiatan penunjang.......................................................................................20
D. Pendapatan....................................................................................................20
1. Pendapatan kotor (penerimaan).................................................................21
2. Pendapatan Bersih (laba/keuntungan).......................................................21
E. Efisiensi Usaha..............................................................................................21
1. Analisis Efisiensi Biaya.............................................................................22
2. Efesiensi Modal Usaha...............................................................................22
3. Break Event Point (BEP)...........................................................................23
V. PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................25
B. Saran................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................27
LAMPIRAN..............................................................................................................28
DAFTAR TABEL

TABEL 1
TABEL 2
I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah untuk memenuhi tugas
dari sekolah, selain itu kami juga ingin menyampaikan hasil belajar kami
selama di HARDJO CASIWAN FARM Desa Banjarsari Kecamatan
Ajibarang Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan dilakukan Praktik Kerja Industri ini adalah sebagai syarat
untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah.

C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan


Melatih siswa ketepatan, keterampilan tentang DUDIKA dan
mematangkan mental untuk langsung belajar di dunia kerja,Serta
memberikan atau mendapatkan wawasan yang lebih luas dalam dunia kerja.
II
ORGANISASI DUNIA INDUSTRI

A. Letak Geografi
Peternakan Ayam Petelur HARDJO CASIWAN FARM terletak di
Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Provinsi
Jawa Tengah, batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Karanglo
Sebelah Selatan : Desa Jingkang
Sebelah Timur : Desa Cikidang
Sebelah Barat : Desa Lesmana
Desa Banjarsari berada pada ketinggian 233 m di atas permukaan laut
dan memiliki luas daerah 398,820 ha. Suhu udara harian 26°C dengan curah
hujan rata-rata 1586 m3. Suhu lingkungan tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan pernyataan Rasyaf (1997) bahwa ayam niaga petelur
akan tumbuh optimal pada suhu lingkungan 15°- 25°C.
Letak geografis peternakan milik Bapak Casiwan di Desa Banjarsari
mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Perkebunan
Sebelah Selatan : Persawahan
Sebelah Timur : Ladang Pertanian
Sebelah Barat : Jalan Raya Banjarsari
B. Sejarah Peternakan
Merupakan sebuah peternakan yang bergerak di bidang peternakan
ayam layer. HARDJO CASIWAN FARM berada dibawah pengelolaan dan
pengawasan Bapak Casiwan. Pakan yang diberikan berasal dari Cikidang
yang merupakan perusahaan pakan milik keluarga dengan bahan dasar
pakan jadi dari PT. Gold Coin,TBK dan dicampur dengan bahan tambahan
yang dibuat sendiri seperti konsentrat,jagung,premix dan dedak.
Proses pemeliharaan ayam niaga petelur HARDJO CASIWAN FARM
diawali oleh adanya bantuan dari PKK untuk memelihara ayam sebanyak 6
ekor yaitu sekitar pertengahan tahun 1980, namun dari hasil pemeliharaan
tersebut perusahaan harus menyetor telur 1 butir setiap harinya kepada PKK
sampai dengan akhir produksi sebagai imbalan dari bantuan PKK
sebelumnya. Perusahaan HARDJO CASIWAN FARM baru mempunyai
modal awal sebesar Rp. 2.000.000 yaitu pada tahun 1982, dana tersebut
digunakan perusahaan untuk membangun kandang dan membeli 50 ekor
DOC dan sekarang Bapak Casiwan memiliki ayam 650.000 ekor. Proses
pemeliharaan pertama kali dilakukan oleh Bapak Casiwan sendiri dengan
pedoman metode pemeliharaan yang berasal dari kursus dan buku ajar
“Ayam Sehat Produksi Jilid 1 dan Jilid 2“ dimana pertama didirikan di desa
Cikidang Grumbul Cilapar.
Pembangunan kandang dilanjutkan dengan pembentukan kandang di
Banjarsari grumbul Karangjoho dengan kapasitas 16.000 ekor,dan di
bangun Satuan Unit Koprasi yang terletak di Jalan Raya Cikidang. Fungsi
Satuan Unit Koperasi ini adalah sebagai tempat pertama kali masuknya
konsentrat sebagai bahan pakan ataupun pusat pengumpulan akhir telur.
Selain itu dibangun pula gudang pakan dan telur sementara di desa Cikidang
grumbul Cilapar dan terdapat kandang ayam niaga periode grower.
Perusahan ini terus mengalami perkembangan dengan ditandai adanya
bangunan dan cabang perusahaan ayam niaga petelur yang berada di desa
Banteran Kecamatan Sumbang dan juga di desa Cikumbulan Kecamatan
Pekuncen.Perusahaan ayam niaga petelur yang tadinya masih dipelihara
sendiri oleh Bapak Casiwan, pada akhirnya dilimpahkan kepada Bapak
Kushaeri yang merupakan kakak kandung dari Bapak Casiwan. Bapak
Kushaeri saat ini menggelola cabang perusahaan HARDJO CASIWAN F
ARM yang ada di desa Banjarsari grumbul Karang Kemiri, dan untuk
cabang-cabang perusahaan yang lainnya juga dipimpin oleh saudara-
saudara Bapak Casiwan.
Perusahaan HARDJO CASIWAN FARM pada awalnya memiliki nama
lain yaitu Perusahaan Ayam Niaga Petelur Casiwan (CSW), namun karena
ada perusahaan ayam niaga petelur yang mempunyai nama Casiwan yang
merupakan teman sekolah Bapak Casiwan pada saat masih di bangku SMP,
sehingga pada saat itu nama Casiwan berubah menjadi HARDJO
CASIWAN FARM yang diambil dari Bapak Casiwan Hardjosasongko.
Nama perusahaan ini dimaksudkan untuk mencegah kekeliruan dari
perusahaan yang ada.
HARDJO CASIWAN FARM resmi didirikan pada tahun 1990, namun
secara perintisan pada tahun 1981 dan pada tahun 1997 sempat mengalami
bangkrut karena krisis moneter, namun tetap bertahan selama 2 bulan,pada
saat itu pekerjanya tidak memiliki pendidikan formal tetapi hanya melalui
kursus yang dilakukan di Cikidang pada saat Bapak Suryo Sukanto,selama 1
bulan. HARDJO CASIWAN FARM didirikan oleh Bapak Hardjo dan Bapak
Casiwan dengan awal ayam pedaging 75 ekor dengan harga Rp. 300,00 per
ekor. Pada tahun 1991 dimulai pemeliharaan ayam petelur modal awal 100
ekor ayam dengan harga Rp. 750.000,00 per ekor dengan modal 4 kandang.
HARDJO CASIWAN FARM belum memiliki izin dari pemerintah
Kabupaten Banyumas,namun sudah memiliki izin dari desa setempat
dengan memberikan pajak kepada desa sebesar Rp. 4.500,00 per tahun.
Usaha pemeliharaan ayam niaga petelur memilik Bapak Casiwan semakin
lama semakin berkembang,sehingga di bangun beberapa cabang kandang
diantaranya di desa Banjarsari grumbul Karang Kemiri yang didirikan
tahun 1994 dan juga pada akhirnya sudah memiliki izin tempat usaha
dengan No.503/2490/2001.
C. Bidang Usaha Yang Dijalankan
Perusahaan ayam niaga petelur HARDJO CASIWAN FARM
melakukan bidang usaha antara lain :
1. Sebagai pusat pemeliharaan DOC ayam niaga petelur desa Cilapar.
2. Sebagai pusat pemeliharaan ayam niaga petelur periode starter di desa
Pernasidi dan Jumbre.
3. Sebagai pusat pemeliharaan ayam niaga petelur periode grower dan
periode layer hingga afkir di desa Pernasidi dan Jumbre.
4. Sebagai pusat pemeliharan ayam niaga petelur periode layar hingga
afkir di Desa Banjarsari, Cikidang , Banteran dan Bumiayu.
5. Melakukan proses pemasaran ke luar daerah dan daerah sekitar sendiri
yaitu berupa telur dan kotoran dari ayam yang ada,pusat pemasaran
berada di Desa Cikidang.

D. Struktur Organisasi
Cabang perusahaan HARDJO CASIWAN FARM yang berada di Desa
Cikidang Gerumbul Cilapar di pimpin langsung oleh Bapak Casiwan,
Sedangkan untuk cabang-cabang perusahaan yang lain di pimpin oleh
saudara-saudara Bapak Casiwan.
Jumlah karyawan yang ada di Ajibarang sekitar 100 karyawan yang
mayoritas penduduk sekitar, dimana setiap kandang di pegang oleh satu
anak kandang. Anak kandang tersebut bertugas memberi minum,
pengambilan telur, pengemasan telur.Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan
sebanyak 2 kali dalam sehari dan telah menjadi rutinitas anak kandang.
Secara umum, struktur organisasi peternakan Bapak Casiwan dapat
dilihat pada table berikut:

Pimpinan
Perusahaan
Bapak Casiwan

Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan

Kandang Kandang Kandang Kandang

Banjarsari Purbalingga Cikidang Bumiayu

Kepala Pakan Kepala Pakan Kepala Pakan Kepala Pakan

Kepala Kepala Kepala Kepala

Kandang Kandang Kandang Kandang

Kepala Kepala Kepala Kepala

Pemasaran Pemasaran Pemasaran Pemasaran

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Anak Anak Anak Anak


BA
Kandang Kandang Kandang Kandang
III

MATERI DAN METODE

A. Materi
Materi yang digunakan dalam Praktik Kerja di HARDJO CASIWAN
FARM adalah ayam niaga petelur strain Isa Brown 3000 ekor umur 54-55
minggu, pakan, kandang dan peralatan.

1. Ayam
Ayam Niaga Petelur yang dipeliharan di HRJ Farm terdapat pada
berbagai desa yaitu,desa Cikidang,Bumiayu,Banteran,dan Banjarsari.

2.Pakan
Pakan yang digunakan di HARDJO CASIWAN FARM yaitu pakan jadi
yang dicampur sendiri dengan menggunakan alat yaitu mixer vertikal.
Campuran pakan terdiri dari konsentrat, jagung giling, bekatul dan
premix.

3.Kandang
Kandang yang berjumlah 14 unit dan kapasitas penuh kandang adalah
650.000 ekor. Kandang yang menggunakan sistem battrey ( tiga tingkat )
dengan ukuran panjang 45 cm,lebar 32 cm dan tinggi 40 cm untuk
kapasitas dua ekor ayam dalam satu kandang battery dan disertai dengan
kandang pelindung dengan atap kandang terdapat dari genteng dengan
bentuk atap runcing terbuat dari genteng. Setiap kandang pelindung
terdiri atas 4 kandang battery yang digabungkan menjadi 4 lajur kandang
memanjang dengan dinding pelindung terbuka tanpa tirai sehingga
sirkulasi udara lancar. Bahan untuk membuat kandang terbuat dari
bambu dan kayu.

4.Peralatan
Peralatan yang digunakan di HARDJO CASIWAN FARM yaitu :
a. peralatan kandang terdiri atas sapu lidi , ember plastik, piring
plastik, tempat pakan, tempat minum, korek pakan, selang, sekop,
dan peti telur,
b. Peralatan gudang terdiri dari peti telur, gerobak dan timbangan,
c. Peralatan gudang pakan terdiri dari timbangan, karung, seksop, dan
ember,
d. Alat transportasi berupa mobil pick up dan truk.
e. Alat penunjang lainnya yaitu compressor dan mesin diesel.
B. Cara Kerja
Kegiatan yang dilakukan pada praktik kerja meliputi kegiatan rutin,
insidental, dan kegiatan penunjang.
1. Kegiatan Rutin

a. Pada Pemeliharaan Ayam Fase Starter


Kegiatan rutin dikandang ayam fase starter adalah kebersihan alat-
alat kandang,kandang dan lingkungan kandang untuk kesehatan
ayam(DOC) Dilakukan pemberian vitamin,vaksin secara rutin potong
paruh dilakukan pada umur 27 hari.
b.Pada Pemeliharaan Ayam fase Layer
Kegiatan di kandang meliputi pembersihan tempat pakan dan
pemberian pakan dan minum,dan pengambilan telur. Telur diangkut
dari kandang ke gudang telur menggunakan mobil pick up untuk
dipilih (dioplos) lalu dimasukan kedalam peti telur dan di timbang.

2. Kegiatan insidental
Kegiatan insidental yang dilakukan pada saat praktik kerja adalah
pemberian vaksin,dan pemberian vitamin.

3.Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang pada saat praktik keja adalah pengamatan
kandang dan diskusi.Dimana diskusi dilakukan dengan Bapak Casiwan
dan Bapak Khusaeri yang bertempat di kantor setiap seminggu sekali.

C. Waktu dan Tempat


Praktik Kerja Industri HARDJO CASIWAN FARM,dimulai pada
tanggal 3 Juli 2021 sampai dengan tanggal 3 Oktober 2021 Desa Banjarsari
RT06 RW 07 Kacamatan Ajibarang,Kabupaten Banyumas.
BAB IV

ALUR PROSES PRODUKSI KEGIATAN PRAKTIK DI INDUSTRI

Pemeliharaan Pemenenan Penjualan


Ayam Petelur Telur Telur
layer

Pemberian Mengepak Menimbang


Vitamin dan
Obat

Pemberian Pemberian
Pakan dan Biosecurity
Vaksinasi
Minum

A. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin yang dilakukan di Hardjo Casiwan Farm meliputi
kegiatan yang dilakukan di kandang dan kegiatan yang dilakukan di gudang
telur. Kegiatan ini di lakukan di kandang meliputi: kegiatan pembersihan
tempat minum, pemberian pakan, serta pengambilan telur, sedangkan
kegiatan yang dilakukan di gudang telur meliputi pengambilan telur dari
gudang, pemilihan/grading telur, mengepak dan menimbang telur yang
sudah dipak.
1. Kegiatan Kandang
a. Kegiatan Pembersihan Tempat Minum
Kandang Perusahaan ayam petelur tersebut dibangun membujur
kearah Timur-Barat. Hal tersebut sesuai dengan wiliamson clan payne
(1993) yang menyatakan bahwa sebaiknya semua kandang membujur
kearah yang sama yaitu Timur-Barat. Jarak antar kandang 10 m, lebar
kandang 7 m, panjang kandang 50 m tinggi kandang 2,7 m serta
disekitar kandang terdapat tanaman peneduh.
Jarak kandang sesuai dengan penjelasan dan Dirjen peternakan
( 1992 ) bahwa jarak antar kandang minimal selebar kandang.
Sudaryani dan Santos ( 1994 ) menyatakan bahwa untuk memberikan
suasana yang sejuk dalam kandang setidaknya disekeliling kandang
diberikan tanaman pelindung sebagai pelindung terhadap cahaya
matahari langsung ataupun mencegah angin yang terlalu keras tertiup
ke kandang.
Tipe kandang yang digunakan adalah kandang tipe baterai dan
panggung. Dalam setiap kandang ada 3 lajur kandang baterai, disetiap
1 lajur kandang baterai tersebut berisi sekitar 2000 ekor ukuran
kandang battery yang digunakan adalah lebar 32 cm, tinggi 40 cm dan
panjang 45 cm. Ayam yang menempati kandang baterry adalah ayam
yang berumur 18 minggu sampai akan diafkir.
System perkandangan di Hardjo Casiwan Farm adalah Open
House tipe battery kandang panggung , kontruksi bangunan terbuat
dari bambu baik pada dinding, lantai ataupun kandang ayamnya,
sedangkan atapnya menggunakan bahan dari genting, hal ini
dimaksudkan agar pada siang dari suasana kandang tidak terasa panas
sekali.
Kegiatan pembersihan dikandang meliputi dari pembersihan
tempat minum ayam. Kegiatan pembersihan tempat air minum ini
bertujuan untuk menghilangkan atau membuang sisa pakan yang
tercecer ditempat minum kembali lagi menjadi bersih dan terhindar
dari tumbuhnya jamur dan bakteri.
Pembersihan tempat air minum itu sendiri dilakukan dengan cara
mengelap bagian tempat minum dari ujung kanan, sampai dengan
ujung kiri. Pada perusahaan Hardjo Casiwan Farm tempat pakan
terbuat dari paralon yang berbahan plastik yang dibagi menjadi 2
bagian secara memanjang. Hal tersebut sesuai pendapat Anggorodi
(1995) yang menyatakan bahwa tempat minum untuk ayam niaga
petelur dapat terbuat dari bambu , seng atau plastik dengan bentuk
tempat pakan bisa berbentuk tempat pakan biasa bebentuk bulat atau
panjang. Sedangkan pembersihan tempat pakan supaya bersih dari
kotoran ayam tersebut. Pembersihan tempat pakan ayam tersebut
dilakukan dengan menggunakan alat yang terbuat dari besi kecil untuk
mengambil kotoran ayam tersebut. Tempat pakan dibersihkan supaya
tidak terdapat cendawan yang dapat mengkontaminasi tempat pakan
yang kemudian dapat meracuni ayam-ayam tersebut. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat santoso (1994) yang menyatakan bahwa untuk
lantai kandang sistem battery sebaiknya tempat pakan dan tempat
minum tersebut selalu bersih dan tidak diinjak-injak ayam.

b. Kegiatan pemberian pakan,minum dan kandungan nutrisi pakan


Pemberian pakan yang dilakukan di Hardjo Casiwan Farm
menggunakan hand feeding, yaitu dengan cara manual menggunakan
tangan. Pakan yang akan diberikan diletakan di ember plastik
kemudian diberikan kepada tempat pakan dengan menggunakan
piring, 2,5 kandi pakan cukup untuk memenuhi 1 lajur kandang
battery. Pakan datang setiap 1 hari sekali yang diangkut menggunakan
mobil pick-up tipe L300.
Pemberian pakan pada Hardjo Casiwan Farm dilakukan sebanyak
dua kali yaitu pada hari pukul 07.00 dan siang hari pukul 13.00 WIB,
hal ini sesuai dengan anjuran Dirjen Peternakan (1992), bahwa dalam
satu hari pemberian pakan dilakukan 2 atau 3 kali yaitu pukul 06.00 -
07.00 dan pukul 14.00 atau pukul 06.00, 12.00 dan pukul 17.00 WIB
dan cukup sesuai dengan pendapat North dan Bell (1990) bahwa
pemberian pakan diatur sesuai dengan jatah dan pemberiannya dua
atau tiga kali sehari. Selain itu pemberian pakan juga harus merata hal
ini dimaksudkan supaya tidak terjadi kanibalisme yang maka pada
saat ayam berumur 27 hari dilakukan potong paruh pada ayam. Salah
satu alasannya adalah untuk menghindari sifat kanibalisme yang tinggi
selain untuk mengurangi pakan yang tercecer.

c. Kandungan nutrisi /bahan pakan,konverensi pakan dan


mortalitas
Dalam mengoptimalkan produksi ayam petelur,ketika memasuki
Fase Pra Layer maka pakan yang diberikan harus sesuai yaitu protein
minimal harus 17% dengan energy minimal 2700 kkal. Energi disini
lebih rendah dikarenakan saluran reproduksi,selain itu kalsium yang
disediakan minimal 2% dengan ukuran 3mm lebih dari 60%. Pada
fase ini diharapkan adanya peningkatan defisiensi asam amino. Jika
asam amino tercukupi hal ini dapat menyebabkan ayam bertelur tepat
waktunya. Peningkatan asam amino ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan pemberian pakan yang mengandung protein tinggi.
Bahan pakan yang digunakan pada perusahaan ayam petelur
Hardjo Casiwan Farm adalah jenis pakan yang di campur sendiri.
Campuran pakan tersebut terdiri dari konsetrat sebanyak 500 kg
(33,335%), jagung sebanyak 750 kg (50%),bekatul sebanyak 250
kg(16,7%) dan premix sebagai bahan tambahan atau suplemen sebesar
3,7 kg satu kali pencampuran dengan kandungan protein 19,22 %
lemak 4,96%, serat kasar 5,23%, abu 4,95%,CA 3,98%,P 0,89% dan
ME 2760,25 Kka 1/kg,hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Wiliamson,Payne,Chan dan Zamrow(1993 dan 1995) bahwa
kebutuhan nutrisi ayam petelur periode produksi adalah protein kasar
sebesar 19,02%,kalsium 2,60%,fosfor 0,45%energy metabolisme
2942,20 kkl.Proses pencampuran dilakukan dengan mixer vertikal
yang memiliki kapasitas antara 1,5 ton-2 ton dari hasil satu kali
pencampuran dapat dihasilkan 30 kandi dengan kapasitas satu kandi
50kg.Pakan ayam petelur umur 21 minggu sampai afkir terdiri dari
konsentrat,jagung dan bekatul.
Mortalitas sebesar 0,075%per 2minggu 2,25% umur 57-
60,3525%per periode dengan asumsi per periode rata-rata umur ayam
mencapai 94 minggu,hal tersebut menunjukan bahwa mortalitas di
Hardjo Casiwan Farm pada level rendah, hal tersebut sesuai dengan
standar ISA A Hendric Genetic Company yaitu mortalitas brown
sebesar 3,2% pada umur 5760 minggu.

d. Pemberian air minum


Pemberian air minum dilakukan dengan cara add-libitum walaupun
pada teknisnya diberikan setiap pagi dan sore. Tetap kondisi tempat air
minum dalam rentang waktu 24 jam masih dalam kondisi air terisi air
minum. Air minum diberikan menggunakan slang air yang sudah
terpasang di bagian dinding samping kandang pelindung.Air minum
setiap dua minggu sekali di campur menggunakan vitamin yaitu
ENOQUYL,VITACOM,ABIDEGG dalam 3 hari berturut turut dengan
takaran 1gram/2liter air minum.
Konsumsi air minum perekor per hari sekitar 250 ml. Menurut
Anggorodi (1995) bahwa penyediaan air yang cukup berikan
kesempatan pada unggas untuk mengendalikan keseimbangan mineral
dan menyingkirkan toksin-toksin dalam tubuh. Air minum pada
perusahaan Hardjo Casiwan Farm berasal dari air tanah atau sumur
yang ditampung dan air tersebut di alirkan menggunakan
selang.Tempat air minum terbuat dari paralon yang di belah menjadi
dua bagian. Air minum dialirkan melalui selang berkeran yang berasal
dari air sumur yang ditampung ditempat penampungan air.
Air minum tersebut diberikan setelah tempat minum dibersihkan.
Dibagi menjadi 2 fase yaitu:
1. FASE STARTER (UMUR 1-29 HARI),kebutuhan air minum
terbagi menjadi beberapa minggu. Minggu ke 1 umur 1-7 hari
bahkan 8/100 ekor. Minggu ke 2 umur 8-14 hari, 3,1 L/hari/100
ekor.Minggu ke 3 umur 22-29 hari 4,5L/hari/100 ekor. Jadi jumlah
air minum yang dibutuhkan ialah 122,6L/100 ekor. Pemberian
dipagi hari diberi tambahan air gula & obat stress. Jumlah air gula
yang ditambahkan adalah 50 gr/liter.
2. FASE FINISHER (UMUR 30-57 HARI,terbagi menjadi 4 minggu
yaitu minggu ke 5 umur 30-36 hari 9,5L/hari/100 ekor.Minggu ke 6
umur 37-43 hari 10,9L/hari/100 ekor.Minggu ke 7 umur 44-50 hari
12,7L/hari/100 ekor.Minggu ke 8 umur 51-57 hari 14,1L/hari/ekor.
Jadi jumlah kebutuhan air pada umur 30-57 hari adalah sebesar
333,4L/hari/100 ekor.
Air merupakan cairan yang sangat berguna bagi tubuh.Pada unggas
khususnya ayam petelur sangat penting karena dapat mengurangi cekaman
panas tubuh dikarenakan dengan konsumsi pakan yang berlebihan. Selain
itu jika kekurangan air,besar & berat telur menurun serat pada pembatasan
air mengakibatkan produksi telur dengan kulit yang tipis diikuti dengan
produksi beberapa butir telur tanpa kulit. Komposisi air yang diberikan
pada ayam harus melebihi komposisi pakan yang dikonsumsi ayam, s
ehingga air yang diberikan pada ayam dalam jumlah yang tidak terbatas.
Sumber air diberikan pada ayam petelur harus tersedia secara terus
menerus, Ph 6-7 dengan temperature 14°C , mikro dan polutan tidak
melebihi ambang batas (dengan menambah kaporit) agar mikroorganisme
di air berkurang untuk mencegah adanya penyakit. Dan sebelum dialirkan
ke kandang-kandang air dari tempat penampungan harus difilter terlebih
dahulu.
Anggorodi (1995) menyatakan bahwa ternak memerlukan persedian
air yang bersih dan dingin secara tetap untuk pertumbuhan
optimum,produksi dan efisiensi penggunaan pakan sumber air minum
yang baik adalah air tanah dikarenakan pada air tanah mengandung
mineral yang dibutuhkan oleh ayam niaga petelur.
e. Kegiatan pengambilan telur dan produktifitas ayam ( HDP,HHP)

Kegiatan pengambilan telur dilakukan sebanyak tiga kali dalam


sehari dimana dilakukan pada pagi pukul 07.00 , siang pukul 10.00
sore hari pada pukul 13.00 WIB. Jumlah telur pada pagi hari 3/4 lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah telur yang diambil pada siang
dan sore hari. Pengambilan telur dilakukan secara manual , yaitu
menggunakan ember/peti. Ukuran produktifitas ayam petelur dapat
dilihat dari Hen Day Production (HDP) yang berfungsi untuk
mengetahui jumlah telur yang dihasilkan oleh sekelompok ayam pada
umur tertentu. Produksi telur berhubungan langsung dengan konversi
pakan , semakin besar produksi telur ayam yang dihasilkan semakin
kecil nilai konversi pakan. HHP (Hen–House Production) merupakan
indikasi produksi yang mengukur berdasarkan jumlah ayam pada awal
produksi. Apa bila HHP semakin kecil maka menunjukkan bahwa
performa produksi ayam semakin buruk, bisa terjadi karena semakin
banyak kematian ayam atau ayam sakit/stress yang menyebabkan
produktivitas menurun. HDP hasil perhitungan diperoleh sebesar
79,01 % dan HHP sebesar 76,86 %. Persentase produksi tersebut
cukup baik, mengingat umur ayam pada minggu ke 30-32 minggu.
Hal tersebut sesuai dengan grafik produksi telur FAO Corporate
Document Reposisitoi, telur yang sudah diambil diletakan di peti yang
terbuat dari kayu. Setelah telur-telur tersebut diletakan dipeti. Peti
tersebut diangkat ke gudang untuk diseleksi/sortir.

2. Kegiatan di gudang telur


Kegiatan yang dilakukan di gudang telur adalah mengambil telur
dari kandang. Setelah telur diambil dari kandang, telur telur tersebut
diseleksi/sortir dan dikemas didalam peti telur. Peti-peti telur tersebut
digunakan untuk berat 10 kg untuk peti yang kecil dan yang besar untuk
berat 14 kg. Setelah dikemas, telur telur didalam peti harus sesuai
dengan berat peti yang ditimbang beratnya. Apakah sudah sesuai
ataukah belum dengan berat peti yang digunakan. Telur telur yang
dikemas untuk dipasarkan adalah telur-telur yang bersih dari kotoran
dan telur yang tidak pecah, ataupun retak.Jika ada telur yang kotor,
telur-telur tersebut dipisahkan kemudian dibersihkan kerabangnya dari
kotoran.
Pembersihan kerabang telur adalah dengan menggunakan silet
dengan menggunakan silet dengan mengerok bagian yang kotor sampai
bersih dari kotoran, selain telur yang kotor telur yang retak juga tidak
diikut sertakan, melainkan dipisah dan dijual perbutir dengan harga
berkisar Rp. 800,00 –Rp. 1000,00 harga telur pecah disesuaikan dengan
kerusakan yang dialami telur tersebut . Harga telur pecah di bagi
menjadi tiga kelas. Kelas pertama dengan harga Rp. 1000,00 perbutir
yaitu telur yang sedikit mengalami sedikit retak. Kelas kedua yaitu telur
dengan harga Rp. 900,00 dengan telur yang mengalami kerusakan yang
tidak begitu perah atau sedang dan kelas ketiga adalah telur dengan
harga Rp. 800,00 yaitu telur yang mengalami kerusakan yang sangat
parah pada bagian kerabangnya. Telur – telur yang telah pecah ataupun
retak biasanya sudah ada yangmengepul ,dan ada juga warga yang biasa
datang untuk membeli ,baik telur utuh ,retak atau bocor secara
eceran.Dan pengepulbiasanya mereka menjual telur – telur untuk
keperluan membuat roti dan juga dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan
rumah tangga.

3.Kegiatan Diluar kandang


a. Pembuatan pakan
Pakan di Hardjo Casiwan Farm merupakan pakan hasil
pencampuran sendiri yang dimana diolah di desa CILAPAR ,
CILONGOK-AJIBARANG. Yang diolah menggunakan alat yang
dinamai MIXER ( MOLEN) , yang berbentuk kerucut seperti
trompet, dengan ketinggian 4m dan diameter 2m.
Pencampuran pakan yang dibuat menggunakan bahan-bahan yaitu:

1) Jagung kuning 750 kg

2) Konsentrat 525 kg

3) Bekatul (dedak) 200 kg

4) Premix 5 kg dan 600 gram obat anti jamur

B. Kegiatan Insidental
1.Pemberian Vaksin
Tujuan vaksinasi adalah untuk memperoleh tingkat kekebalan yang
tinggi terhadap suatu penyakit. Program vaksinasi yang di lakukan pada
ayam yang telah diproduksi adalah hanya melakukan revak yaitu vaksinasi
yang dilakukan kepada ayam pada musim penyakit tertentu saja. Misalkan
saja pada musim kering lebih berpotensi terkena ND, maka untuk
menghindari ayam terkena ND maka dilakukan revak ND.

Gambar 1. Vaksin melalui air minum


2. Pemberian Vitamin dan Obat
Ayam yang sangat peka terhadap defisiensi vitamin karena ayam
sedikit mendapatkan vitamin yang di produksi oleh mikroorganisme di
dalam saluran pencernaan melalui proses iradiasi daerah sekitar kulit saat
Vitamin lain distensi (North dan bell, 1990) ayam membutuhkan banyak
vitamin untuk reaksi metabolisme dalam tubuh dan peternakan unggas
yang berkapasitas besar sering menghadapi cekaman (stress) sehingga
meningkatkan kebutuhan vitamin.
Vitamin diberikan selama 2 minggu sekali. Pemberian vitamin
bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi telur yang dihasilkan.
Vitamin yang digunakan adalah VITACOM. Vitamin tersebut di berikan
sebanyak 1gr/10 liter air minum, diberikan selama 3 hari berturut-turut
dalam setiap bulan, bertujuan untuk meningkatkan produksi telur.

Ayam juga di berikan obat yaitu Enoquyl dan Abiddegg obat tersebut
bertujuan untuk mengobati dan mencegah terhadap penyakit CRD dan
Abidegg untuk meningkatkan ketebalan kerabang telur. Vitamin
digunakan untuk peliharaan kesehatan, pertumbuhan dan proses produksi
(Whendarto dan Madyana,1986). Vitamin tersebut diberikan sebanyak
2ml per 5-10 liter air, diberikan selama lima hari berturut-turut dalam
setiap bulan, bertujuan untuk meningkatkan produksi telur.
Program pemberian obat (cacing) dapat dilakukan dengan cara
mencampur obat dengan pakan.
Pencampuran pakan dengan obat cacing dilakukan ketika ayam
niaga petelur menunjukkan gejala dengan terlihat adanya telur cacing
pada kotoran ayam, produksi telur menurun dan kualitas kerabang kurang
bagus lebih ke arah bintik-bintik seperti pasir yang menempel di
kerabang, dengan cara pakan yang dicampurkan dengan obat cacing
sebanyak 25% dari jatah pakan dalam 1 hari.keesokan harinya diberi
vitamin A dan K.
C. Kegiatan penunjang
Kegiatan penunjang yang dilakukan adalah dengan melakukan diskusi
dan evaluasi kerja. Diskusi dan evaluasi kerja dengan bapak Khusaeri dan
dilaksanakan seminggu sekali dan dilakukan pada setiap hari minggu pagi.
Diskusi dan evaluasi kerja dilakukan untuk membahas tentang usaha
peternakan yang dijalankan oleh Bapak Casiwan dan juga untuk memperbaiki
kinerja.Selain melakukan diskusi kegiatan penunjang lainnya yang dilakukan
adalah dengan mengamati kandang battery yang digunakan untuk ayam perio
de produksi dan kontrol berat badan.Tipe kandang yang digunakan adalah
kandang tipe W, menggunakan kandang tipe W karena lebih efisien.
Sistem perkandangan di HRJ Farm adalah open house dengan tipe
battery dimana konstruksi bangunan terbuat dari kayu baik pada dinding
lantai atau pun cage ayamnya. Sedangkan atapnya menggunakan bahan dari
genting, hal ini dimaksudkan agar pada siang hari suasana kandang tidak
terasa panas .
Kontrol berat badan adalah usaha untuk menaikkan feed intake untuk
mengetahui tingkat keseragaman bobot badan ayam. Ayam yang sudah
ditimbang sebelumnya usahakan untuk ditimbang lagi saat penimbangan
kedua untuk mengetahui perkembangan berat badan ayam.
Apabila ayam mengalami penurunan berat badan lakukan usaha
penambahan pemberian pakan pre starter,kocor pakan dan pembalikan pakan.

D. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah dari pendapatan yang diterima dari suatu
kegiatan usaha yang dilakukannya, yang terdiri dari keuntungan atau laba
usaha ditambah dengan upah tenaga kerja, sewa kandang dan bunga modal.
Pendapatan terdiri dari pendapatan kotor (penerimaan) dan pendapatan
bersih(laba/keuntungan).

1. Pendapatan kotor (penerimaan)


Yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh dari semua dari semua
cabang dan sumber didalam kegiatan usaha selama kurun waktu
tertentu.Penerimaan yang diterima oleh HRJ Farm adalah berasal dari
penjualan telur, penjualan kotoran dan penjualan ayam afkir. Penerimaan
ini diperoleh selama satu periode pemeliharaan ayam petelur yaitu
selama kurun waktu 20 bulan.
2. Pendapatan bersih (laba keuntungan )
Yaitu dari suatu kegiatan usaha yang diperhitungkan setiap kurun
waktu tertentu, dengan jalan mengurangkan antara jumlah penerimaan
dan jumlah pengeluaran (total biaya). Apabila penerimaan lebih kecil
dari pendapatan maka kegiatan usaha tersebut dapat dikatakan
mengalami kerugian. Dan apabila penerimaan lebih besar dari
pendapatan kegiatan usaha tersebut dapat dikatakan mengalami
keuntungan.

E. Efisiensi Usaha
Efisiensi usaha dilakukan untuk untuk mengetahui kebersihan dari suatu
usaha. Efisiensi eknomi dapat dilakukan melalui sudut biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan usaha dan dari jumlah modal yang dibutuhkan
untuk membelanjai kegiatan usaha.
1. Analisis Efisiensi Biaya
Merupakan perhitungan sejauh mana kemampuan pengembalian
dana yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan usaha atau dengan
istilah lain analisis Return Cost Ratio (RIC).
R/C= Penerimaan
Pengeluaran

Apabila hasil perbandingan, penerimaan lebih besar dari satu maka


penggunaan biaya makin besar perolehan yang diterima makin besar pula
tingkat efisiensi biaya tersebut, jika R/C>1 maka kegiatan usaha
memperoleh hasil atau pendapatan.Apabila hasil perbandingan,
penerimaan lebih besar dari satu maka penggunaan biaya tidak efisien
dan kegiatan usaha memperoleh kerugian.
Return Cost Ratio yang diperoleh perusahaan HRJ Farm adalah
Sebesar 1,598 (lampiran 2) atau R/C >1, Hal ini menunjukan Bahwa
perusahaan HRJ Farm telah efisien dalam menggunakan biaya dan
kegiatan usaha telah mendapatkan keuntungan.
2. Efisiensi Modal Usaha
Adalah salah satu cara untuk mengukur dan mengetahui sejauh
mana keberhasilan yang diperoleh dalam menggunakan modal usaha.
Pada umumnya yang mengetahui seberapa besar keberhasilanyang
dicapai perusahaan menggunakan perhitungan/rentabilitas ekonomi.
Rentabilitas ekonimi adalah perbandingan anatara laba usaha
dengan modal(modal sendiri ditambah dengan modal asing) yang
dipergunakan untuk menghasilkan laba (keuntungan), dinyatakan daloam
presentase(%). Rentabilitas ekonomi pada perusahaan HRJ Farm adalah
Sebesar 47.76%

3. Break Event Point(BEP)


Break Event Point adalah salah satu titik dimana jumlah biaya sama
dengan besarnya penerimaan hasil penjualan produk, sehingga pada titik
tersebut keuntungan adalah nol. Dalam menganalisis BEP atau peluang
pokok digunakan basic assumption sebagai berikut :
Biaya harus dibagi dalam kategori biaya tetap dan biaya variabel,
biaya tetap, tetap konstan selama keseluruhan “Range of Out”, biaya
variabel berubah-berubah dalam ratio yang konstan dalam hubungannya
dengan volume penjualan, penjualan dan menggambarkan satu macam
produk, apabila lebih dari satu produk maka sales mixnya tetap konstan
selama periode tersebut, harga jual per unit tidak berubah selama periode
tersebut dan produktifitas tetap konstan selama periode tersebut.
Analisis Break Event Point merupakan analisis yang sangat
berguna untuk menunjukkan “inpact” dengan adanya perubahan-
perubahan dalam revenue,cost,output, dan sales price yang berpengaruh
terhadap profit margin,turn over ofdan rate of return of invested capital.
Salah satu keuntungan utama dari analisis break event point adalah
memungkinkannya manajemen dapat mengetahui sebelumnya hal-hal
sebagia berikut :
a. Kapasitas atau volume minimal yang harus dipertahankan agar
kegiatan usaha tidak mendapat kerugian.
b. Mulai tingkat volume produksi minimal kegiatan usaha mulai
dapat bekerja dan mendapat keuntungan.
c. Beberapa keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh atau
diderita oleh suatu kegiatan usaha pada satu volume produksi
tertentu.
d. Sampai seberapa jauh kekurangan hasil penjualan sehingga dapat
mengakibatkan kerugian, atau dengan kata lain dapat dikatakan
sebagai batas maksimal berkurangnya hasil penjualan supaya
keinginan usaha tidak menderita kerugian
IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
1. Manajemen pemeliharaan HRJFarm cukup baik dengan indikatornya
yaitu produksi telur HHP 76% sesuai standar produksi ISA Brown yaitu
yaitu 86% - 87% (ISA A Hendric Genetic Company)
2. Usaha yang dijalankan HRJ termasuk efisien dan telah standar kelayakan
usaha dengan tingkat efisiensi (R/C RATIO) SEBESAR 1,598 , nilai BEP
satuan produk sebesar Rp 22501,98 konversi pakan sebesar 2,50 dan
mortalitas 0,075% / 14 hari.
3. Pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan HRJ FARM adalah sebesar
Rp 633.930.403,00

2. SARAN
1. Untuk industri
a. Sebaiknya kebersihan kandang selalu dipelihara ( dilakukan
pembersihan secara rutin dan berkelanjutan) agar kesehatan ayam
dapat terjaga dan tidak banyak sumber penyakit yang berkembang
biak, karena masih banyak ditemukan kandang yang kotor terutama
ayam yangmati dan limbah kotoran di bawah kandang yang masih
banyak terdapat lalat dan belatung yang dapat menimbulkan bibit
penyakit.
b. Dikarenakan penyusun kesulitan dalam mendapatkan informasi ,
sebaiknya dilakukan pencatatan hal-hal yang berkaitan dengan ayam,
produksi, pakan dan analisis setiap usaha yang berkaitan dengan
ayam, produksi, pakan, dan analisis setiap usaha agar modal dalam
mengetahui dan dapat mendukung data yang diperlukan untuk
kegiatan pada pada periode yang berikutnya
2. Untuk Sekolah
Sekolah sebaiknya menerapkan pedoman kegiatan pemeliharaan
petelur dengan teratur, agar mencapai produksi yang maksimal.
Contoh:Program Vaksinasi,Pemberian obat,Kebersihan kandang.

3. Untuk adik kelas


Sebaiknya adik kelas mempersiapkan mental dan fisik terlebih
dahulu sebelum melaksanakan PKL.
DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1995. 1Jmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia Jakarta.

Chan, H. Dan Zanirow. 1995. Pemeliharaan dan cara pembibitan Ayam Petelur.
Andes Utara. Jakarta.

Dirjen Peternaka. 1992. Buku Teknik dan Pengembangan Peternakan. Seri Ayam
Ras. Direktor Bina Produksi Peternakan. Jakarta.

Nort, 1.0. and D.D Bell., 1990. Commersial Chicken Production Manual. The
Fourt Edition. AVI Book, New York, USA.

Sudaryani, T. Dan Santoso. 1994. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Whendarto, I. Dan LM. Madyana. 1986. Beternak Ayam Secara Popular Rka
Offset. Semarang.

Williamson. G. Dan W.J.A. payne, 1993. Animal Husbandry in The Tropies.


Terjemaah: S.G,N Djiwodannojo. Pengantar Ilmu Petrnakan di Daerah.

Tropis. Cetak 1. Gadah Mada Universiy Press Yogyakarta.


LAMPIRAN
Lampiran 1. Pehitungan Konversi pakan, Efisiensi pakan,HHP dan HDP

Tabel 1. Produks Telur Harian

Umur Populasi Pakan Produksi telur Produktivitas


Tanggal
ayam ayam Kg gr/e Butir Kg %HD FCR g/btr
2 Sep 2021 72, 89,10 2,24 0,62
42 1294 162 125 1153
1
25 Agt 2021 67, 82,98 2,41 0,62
42 1293 162 125 1073
1
26 Agt 2021 67, 83,37 2,40 0,62
42 1293 162 125 1078
4
27 Agt 2021 63, 78,03 2,56 0,62
42 1293 162 125 1009
1
28 Agt 2021 67, 82,98 2,41 0,62
42 1293 162 125 1073
1
29 Agt 2021 42 1292 162 125 1120 70 86,68 2,31 0,62
30 Agt 2021 68, 84,44 2,37 0,62
42 1292 162 125 1091
8
Jumlah 1134 875 7597 475 58,75 0,14 0,62
8

1.Konversi pakan (FCR)

FCR = Konsumsi pakan (kg)


Produksi telur (kg)

= 1134 Kg
7597 Kg

= 0,14

2.Efisiensi pakan = Produksi telur x 100%


Konsumsi pakan

= 475 kg x 100%
1134 butir
= 0,41%

3. Berat telur = Jumlah berat telur


Jumlah produksi telur

= 475 kg x 1000 gr
7597 butir

=62,5 gram

4. Hen Day Production (HDP)

HDP = ∑ Produksi telur x 100%


∑Ayam yang masih hidup

= 7597x100%
1292

= 5,88%

5. Hen House Production (HHP) =∑ Produksi telur x 100%


∑Ayam awal masuk

= 7597 x100%
1380

= 5,50%
Lampiran 2. Analisis Ekonomi

Pengeluaran
1. Biaya Tetap
a. Penyusutan Sarana Prasarana

Investasi Jumlah DT NB NS Penyusutan

Kandang 1 144 180.000.000 25.000.000 1.250.000

Ayam 4000 24 400.000.000 100.000.000 16.666.67

Peti telur 50 12 250.000 0 20.833,33

Ember 4 6 20.000 0 3.333,33

Selang air 2 60 74.000 0 1.233,33

Penampungan 1 144 1.500.000 0 10.416.66

Sapu lidi 1 6 2.500 0 416,67

Timbangan 1 60 1.200.000 200.000 20.000

Cangkul 1 48 100.000 0 2.083,33

Jumlah 583.146.500 125.200.000 2.356.232,66

b. Bunga Modal
Bunga bank selama 1 tahun 16%
Bunga bank selama 20 bulan 26%
=NB - Ns x Suku Bank
2

=583.146.500 - 125.200.000 x 26 %
2

=Rp. 59.533.04

Besarnya PPB/periode (12 bulan) =Rp. 4.000.000,00


Tenaga kerja/tahun =Rp. 18.000.000,00
Total biaya tetap
=Bunga modal+besarnya PBB+Biaya tenaga kerja+Penyusutan

=Rp 59.533.045 +Rp 4.000.000,00 +Rp 18.000.000,00


+Rp2.356.232,66

=Rp.83.889.277,660

2. Biaya Variabel

No Jenis Biaya Total Harga

1. Pakan 66.690.000

2. Vitamin dan Vaksin 487.500

3. Transportasi 3.000.000

4. Listrik 500.000

Total 70.677.500

Total biaya =Biaya tetap + Biaya variable

=Rp. 83.889.277,66+ Rp.70.677.500

=Rp.154.566.777,66
2. Penerimaan

NO. Jenis Total biaya

1. Penjualan telur 74.400.000

2. Penjualan Kotoran 1.000.000

3. Penjualan Ayam Afkir 5.555.555,56

Total 80.955.555,56

3. Pendapatan Bersih
Pendapatan Bersih=Total Penerimaan – Total biaya
=Rp.80.955.555,56– Rp.154.566.777,66
= - Rp.73.611.222,1
4. R/C Ratio
R/C Ratio = Total penerimaan
Total biaya

= Rp 80.955.555,56
Rp.154.566.777,66
=0,52

5. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi = Pendapatan bersih x 100%
Modal

=- Rp.73.611.222,1x 100%
Rp 583.146.500

= - 0,12%
6. Break Event Point (BEP)
Biaya Variabel =Biaya Variabel
Jumlah produk yang dijual

= Rp. 70.677.500
4.276Kg

= Rp 16.528 /Kg
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan

1. Kegiatan di Gudang Telur


a. Pengepakan Telur

Gambar1. Pengepakan telur


Gambar 2.Penimbangan telur

2. Kegiatan di dalam kandang Layer


a. Pemberian Pakan

Gambar 3.Pemberian pak

b. Pemberian Air Minum


Gambar4.Memberi air minun

Gambar 5.Mengambil telur


Gambar 6.Vaksin menyuntik

Gambar 7. Meratakan pakan


Gambar 8.Pengambilan sempel darah
Gambar 9.Pemberi vaksin air minum ( ND - IB )

Anda mungkin juga menyukai